PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Manajemen strategik merupakan sebuah ilmu yang pada akhir abad ke 20 menjadi
sangat terkenal dan populer. Bahkan pada awal abad ke 21 atau abad millennium ke 3 ilmu
kegiatan strategik diyakini merupakan kunci sukses bagi para manajemen dalam
menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu maka dunia pendidikan manajemen tidak pernah
melupakan dan selalu memperhatikan serta memasukan manajemen strategis ke dalam
kurikulumnya. Ilmu atau mata kuliah ini sebenarnya merupakan perkembangan atau pun
perluasan dari suatu ilmu yang dahulu dikenalsebagai ilmu yang tertuang dalam suatu mata
kuliahkebijakanbisnisataubusiness policy.
sasaran
tersebut,
sertamengalokasikansumberdayauntukmenerapkankebijakandanmerencanakanpenca
paiantujuanorganisasi. Manajemenstrategismengkombinasikanaktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen
strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana
sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk
memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan
fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Tugas Individu I
Page 1
1.3. Tujuan
1. Agar makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat sebagai bahan
pembelajaran dan dapat menambah wawasan bagi mahasiswa ,serta dapat
mengaplikasikannya dalam dunia bisnis.
2. Sebagai bahan penilaian dari dosen manajemen strategic.
3. Agar makalah yang telah kami bahas dapat berguna bagi mahasiswa dan
mahasiswi tersebut dapat menerapkan atau menjelaskan kepada orang lain
dan sangat bermamfaat bagi orang lain.
BAB II
Tugas Individu I
Page 2
PEMBAHASAN
pelayanan
jasa
yang
dibutuhkan
masyarakat
pada
umumnya
diselenggarakan oleh suatu perusahaan yang disebut perusahaan jasa, yang sering
kali bersifat nirlaba atau tidak berorientasi untuk mencari keuntungan.
Page 3
mencari laba atau keuntungan, tetapi ada juga terdapat adanya kegiatan bisnis yang
tidak bertujuan untuk mencari keuntungan melainkan semata-mata ingin melayani
kebutuhan masyarakat umum. Perusahaan yang melakukan kegiatannya untuk
mencari laba itulah yang pada umumnya diasosiasikan sebagai kegiatan bisnis,
sedangkan yang tidak bertujuan mencari untung sering disebut sebagai kegiatan
nonbisnis, meskipun pada hakikatnya baik yang bertujuan keuntungan maupun yang
nirlaba tersebut semuanya adalah melakukan kegiatan bisnis yaitu memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Kegiatan bisnis, baik yang berorientasi laba maupun yang nirlaba tersebut di atas
dapat kita gambarkan ke dalam sebuah skema sebagai berikut:
Page 4
atau resources yang dimilikinya. Sumber daya yang dapat dimiliki suatu badan usaha
terdiri dari 3 macam, yaitu:
1. Sumber Daya Alam (Natural Resources)
Pada umumnya berupa Material atau bahan dasar, bahan baku maupun
bahan pembantu.
2. Sumber Daya Kapital (Capital Resources)
Terdiri dari 2 macam yaitu Mesin-mesin dan Modal atau uang.
3. Sumber Daya Manusia (Human Resources)
merupakan sumber daya yang paling penting dan paling menentukan.
Pasar dan Berbagai Bentuk Pasar
Dengan manajemen yang baik dan bijak serta strategis maka perusahaan tersebut
akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang dilayani oleh
kegiatan bisnis itu akan merupakan Pasar atau Market yang akan dilayani
dengan berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Pasar atau market
yang timbul dari berbagai kebutuhan masyarakat itu selanjutnya dapat dibagi
menjadi 4 jenis pasar, yaitu:
1. Pasar Barang Konsumsi (Consumer Market)
Pasar barang komsumsi adalah
2. Pasar Barang Industri (Industrial Market)
3. Pasar Pemerintah (Goverment Market)
4. Pasar Internasional (International Market)
1. pasar barang konsumsi (Consumer Market)
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang terbentuk oleh kebutuhan masyarakat
akan barang-barang yang akan dipergunakannya atau akan di konsumsikannya
sendiri beserta anggota keluarganya.Misalnya saja kebutuhan masyarakat akan bahan
makanan,minuman,pasta gigi,sikat gigi,sabun mandi,sabun cuci serta pakaian bagi
dia pribadi maupun keluarganya.
Tugas Individu I
Page 5
Tugas Individu I
Page 6
membutuhkan barang tersebut berada,tidak seperti barang konsumsi yang pasti akan
menyebar karna masyarakat yang membutuhkan barang konsumsi itu juga menyebar
di mana-mana diseluruh penjuruh tana air, baik dikota,desa,dipegunungan di pantai
dan sebagainya.Pasar yang timbul dari adanya kebutuhan masyarakat pengusaha
yang memutuhkan barang-barang untuk keperluan industrinya itu lalu disebut Pasar
barang industrial atau industrial market.
3. Pasar pemerintah (Goverment Market)
Pasar pemerintah atau Government markettidak jauh berbeda dengan pasar
barang
industri,hanya
pergunakannya
untuk
saja,mereka
membeli
barang-barang
keperluan
industri
atau
itu
produksi
bukan
serta
di
usaha
besar-besaran,mengumpul
dan
frekuensi
dan
pembeliannya
akan
jarang.sebagai contoh kongkrit dari bentuk pasar pemerintah adalah dinas dinas
ataupun
dapertemen-dapertemen
pemerintahan,bahkan
juga
berupa
akademi
Tugas Individu I
Page 7
kita.Pasar ini bisa berbentuk pasar barang konsumsi,pasar barang industri maupun
pasar
pemerintah,akan
tetapi
untuk
kebutuhan
masyarakat
asing
atau
internasional.pasar ini akan merupakan kebutuhan pada umumnya cukup luas besar
mengingat masyarakat internasional disamping jumlahnya banyak,Juga income
ataupun penghasilan mereka pada umumnya tinggi dan ukurannya adalah dollar
ataupun mata uang asing yang lain yang memiliki nilai tukar yang sangat tinggi di
bandingkan dengan mata uang kita yaitu Rupiah.Para pelaku bisnis yang berhasil
memasuki pasar internasional lalu disebut sebagai pengusaha yang telah berhasil
melakukan Go International.
Tugas Individu I
Page 8
semakin menjauhkan produsen dari konsumennya dan akan membuat semakin jauh
dari keberhasilan. Sebaliknya para perilaku bisnis yang dapat menciptakan
kecocokan antara produk yang dihasilkannya dengan konsumen yang akan
menggunakannya, maka dia akan dapat meraih keberhasilan dan dapat menjauhkan
diri dari kekeliruan serta kegagalan. Oleh karena itu maka keberhasilan suatu
kegiatan bisnis dapat diraih apabila terjadi adanya keadaan yang disebut kecocokan
produk pasar atau Product Market Fitting. Berbagai contoh sering kita alami
sendiri adanya produk yang dapat cocok dengan kebutuhan, keinginan serta daya beli
kita, akan tetapi tidak jarang kita menjumpai berbagai produk yang ditawarkan
kepada kita atau bahkan telah terlanjur kita beli, akan tetapi ternyata produk tersebut
mengecewakan kita. Kekecewaan itu timbul karena produk itu tidak cocok dengan
apa yang kita butuhkan ataupun yang kita inginkan. Banyak kita jumpai misalnya
radio baru saja kita beli, baru beberapa minggu kita pakai, ternyata radio itu sudah
rusak, suaranya menjadi jelek, tidak dapat digunakan untuk untuk memindah
gelombang yang kita inginkan dan sebagainya. Keadaan tersebut pastilah akan
mengecawakan kita semua para konsumen. Oleh karena itu kita harus berusaha untuk
tidak menjadi produsen yang salah satu keliru seperti contoh tersebut
Kecocokan tersebut akan dapat di peroleh apabila produk kita akan memberikan
Nilai atau Value kepada konsumen. Atau dapat juga dikatakan apabila produk
kita memberikan Value added atau Nilai Tambah kepada konsumen. Apabila
produk kita dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi daripada produknya
pesaing kita, maka produk kita itu akan menjadi cocokatau akan dianggap cocok oleh
para konsumen yang menggunakan produk kita. Sebaliknya apabila nilai tambah dari
produk kita itu ternyata lebih rendah daripada produk yang dihasilkan oleh pesaing
kita, maka konsumen tentu saja akan merasa tidak cocok dengan produk kita dan
mereka akan menjadi lebih cocok dengan produk pesaing kita. Hal ini perlu kita
sadari, karena konsumen itu memilki Nilai tertentu yang berlaku pada dirinya
beserta keluarganya, sehingga apabila produk kita ini tidak cocok dengan Nilai
Tugas Individu I
Page 9
atau Sistem Nilai yang dimiliki oleh konsumen tersebut pastilah produk itu tidak
akan dianggapnya cocok baginya. Sebaliknya produk yang mampu memberikan
Nilai atau Value yang sesuai dengan Sistem Nilai dari konsumen tersebut akan
menjadi cocok dengan para konsumen pemakai produk itu. Dalam kehidupan seharihari kita dapat melihat ada sebuah radio yang memberikan Nilai tambah yang besar
kepada konsumennya. Akan tetapi banyak pula radio yang nilai tambahnya rendah.
Begitu pula komoditi yang lain seperti kompor Gas misalnya, mobil sedan,
komputer, televisi dan sebagainya.
Kegiatan bisnis apabila produk yang kita hasilkan yang kita jadikan komoditi
bisnis tersebut dapat memberikan Nilai Tambah atau Value Added kepada
konsumen atau pasar yang kita hadapi. Oleh karena itu dapat kita ungkapkan sebagai
berikut :
COCOK = VALUE ADDED = SUKSES
Untuk dapat mewujudkan adanya kecocokan produk pasar (KPP) ataupun
Product Market Matching (PMM) tersebut diatas tentu saja tidak mudah. Kita harus
menyusun rencana atau program kerja yang baik dan benar, serta yang bijak atau
strategis agar kita tidak keliru. Hal ini tentu saja akan memakan biaya, tenaga serta
pemikiran yang tidak sedikit. Akan tetapi apabila berhasil dalam menciptakan KPP
ataupun PMM tersebut maka kita akan dapat berhasil dan biasanya kita lalu dianggap
sebagai pengusaha yang profesional.
Tugas Individu I
Page 10
Page 11
yang
akan
diperhitungkan
oleh
para
konsumen
tersebut
akan
Value Added=
TB+ EB
MC+TC + EC + PC
Keterangan :
TB : Technical Benefit
EB : Emotional Benefit
Tugas Individu I
Page 12
faktor-faktor itu adalah terdiri dari 3 macam. Ketiga faktor tersebut pada unmumnya
lalu disebut sebagai DINAMIKA LINGKUNGAN BISNIS yaitu :
1. Dinamika lingkungan
2. Dinamika persaingan
3. Dinamika pasar
1. Dinamika lingkungan
Lingkungan masyarakat akan selalu dinamis serta akan selalu berubah setiap saat.
Setiap detik masyarakat kita akan berubah, paling tidak jumlahnya. Hal ini
disebabkan karena setiap detik bayi akan lahir. Begitu ada bayi lahir maka akan
timbul permintaan makanan bayi, susu, pakaian bayi, Babysitter dan sebagainya.
Nah, oleh karena itu lingkungan akan berubah atau berkembang. Bahkan kita
mengenal suatu ungkapan yang mengatakan bahwa: Di dunia ini tidak ada satu hal
pun yang bersifat tetap, kecuali satu. Apa itu, yang bersifat tetap di dunia ini
hanyalah satu yaitu Perubahan itu sendiri. Menyadari akan hal tersebut maka kita
harus selalu ingat dan waspada terhadap perubahan lingkungan tersebut. Kita harus
selalu melakukan pemantauan yang seksama serta tidak henti-hentinya untuk melihat
adanya perubahan lingkungan tersebut. Hal ini pada umumnya dapat diungkapkan
dalam suatu istilah, bahwa kita harus senantiasa mengetahui trend perkembangan
masyarakat dimasa datang. Hal ini juga disebut sebagai hal-hal yang bersifat
Trendy. Apabila kita tidak waspada dan lalai dalam menyesuaikan diri dengan
trend masyarakat, maka tentulah kita akan ketinggalan zaman, dan kita akan
dianggap oleh konsumen menjadi tidak cocok dengan mereka.
2. Dinamika Persaingan
Faktor kedua yang harus kita ingat dan waspadai adalah faktor persaingan. Para
pesaing akan selalu melihat kelengahan kita. Mereka akan senantiasa memanfaatkan
segala peluang yang terbuka baginya untuk menyerang, merusak hubungan baik kita
dengan konsumen, menggoyang kecocokan yang telah kita bentuk, dan juga mereka
akan selalu mengobok-obok keberhasilan yang telah kita ciptakan tersebut. Oleh
Tugas Individu I
Page 13
karena itu, kita haruslah selalu waspada akan gerak-gerik yang dilakukan oleh para
pesaing kita, agar kita dapat selalu mempertahankan atau bahakan meningkatkan
keberhasilan kita tersebut.
3. Dinamika pasar
Faktor yang ketiga dalah dinamika pasar, yaitu suatu kondisi bahwa: Tidak ada
suatu produk yang dapat cocok dengan semua orang, tidak akan ada suatu produk
yang cocok untuk semua lapisan masyarakat. Suatu golongan masyarakat tertentu
akan cocok dengan jenis produk tertentu, sedangkan lapisan masyarakat yang lain
akan cocok dengan produk yang lain pula. Bahkan kita juga harus menyadari bahwa
lapisan masyarakat tersebut juga dapat dibergeser serta berubah dan berkembang ke
lapisan yang lain. Hal ini bisa terjadi terutama karena konsumen atau masyarakat itu
mengalami kenaikan Income atau penghasilannya, atau bisa juga karena mereka
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi misalnya. Hal itu akan dapat mengubah
suatu golongan masyarakat tertentu akan bergeser menjadi golongan yang berbeda
dengan sebelumnya. Oleh karena itu haruslah diusahakan produk kita dapat
mengantisipasi perkembangan pasar atau dinamika pasar tersebut. Kita harus
mengusahakan agar dapat melakukan diversifikasi produk kita sehingga dapat
memenuhi berbagai lapisan atau golongan serta segmen pasar yang berbeda-beda itu.
Perlunya Manajemen Strategis
Dengan adanya ketiga faktor yang kita pelajari diatas, maka kita haruslah
selalu meningkatkan kewaspadaan serta kemampuan manajerial kita agar kita
senantiasa dapat meraih keberhasilan dan tidak terperosok kejurang kegagalan. Oleh
karena itu untuk mengantisipasi ketiga faktor itu maka diperlukan adanya
manajemen bisnis yang strategis. Hal ini akan dibahas pada uraian berikut.
Tugas Individu I
Page 14
Kata strategik atau strategis memiliki makna BIJAK atau BIJAK SANA,
oleh karena itu maka manajemen strategis berarti manajemen yang bijak ,atau
manajemen yang benar serta manajemen yang tidak keliru.
Tolak ukur keberhasilan kebijakan bisnis
Adapun ukuran terhadap keberhasilan dari kebijakan bisnis tersebut dapat
berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
Berbagai ukuran yang dapat kita pergunakan untuk mengukur bahwa manajemen
kita adalah bijak atau strategis serta benar dan tidak keliru ada beberapa macan yaitu:
Page 15
Page 16
Tugas Individu I
Page 17
Persaingan
Persaingan
Persaingan
Monopoli
Jumlah
sempurna
Sangat banyak
monopolistik
Banyak
ologopoli
Sedikit
Satu
pengusaha
Jenis
Persaingan
Kecil
Tajam
Agak besar
Cukup
Besar
Ringan
Raksasa
Tanpa
harga
Gambar 1.2. Ciri -Ciri Pesaing
4. Keunggulan posisi bisnis (business adventage)
Perolehan posisi persaingan yang unggul seperti misalnya posisi oligopoli
tersebut di atas haruslah ditingkatkan lagi untuk meraih tujuan yang lebih tinggi lagi
yaitu yang di kenal sebagai Posisi Bisnis Yang Unggul atau Business
Advantage. Adapun posisi bisnis yang unggul tersebut secara berurutan terdiri dari
3 macam yaitu:
a. Posis bisnis yang tergantung atau Dependent Business
Tugas Individu I
Page 18
Posisi bisnis yang seperti ini merupakan suatukondisi dimana perusahaan kita
masih beradadalam berbagai ketergantungan dari pihak lain. Misalnya saja kita
masih bergantung dari pihak supplier bahan baku atau sparepart atau teknisi,
distribusi ataupun permodalannya dan sebagainya. Kondisi ketergantungan semacam
itu tentu saja akan membuat bisnis kita dapat dipermainkan oleh pihak laindimana
kita bergantung padanya tersebut. Oleh karena itu kita harusdapat berusaha agar kita
dapat terbebas dari kondisi ketergantungan tersebut, sehingga kita akan dapat
merdeka dalam mengambil keputusan dan memperoleh kedudukan bisnis yang lebih
unggul yaitu bisnis yang merdeka atau Independent Business.
b. Posisi bisnis yang merdeka atau Independent Business
Dalam posisi bisnis yang bebas ini maka perusahaan kita tidak akan mudah
untuk di permainkan oleh pihak lain, sehingga kemantapan bisnis kitaakan semakin
kuat dan tidak mudahdigoyang ataupun diobok-obok oleh pihak lain maupun pesaing
kita. Bahkan sebaliknya dengan posisi ini kita akan dapat melakukan maneuver
bisnis untuk mengganggu serta menggoyang lawan bisnis kita. Disamping itu posisi
yang merdeka ini juga akan membebaskan kita dari gejolak bisnis yang mungkin
terjadi pada saat terjadinya krisis baik krisis ekonomi maupun krisis moneter, seperti
yang terjadi di Indonesia pada akhir abad ke-20 yang baru lalu.
c. Posisi bisnis yang saling berkaitan atau Interdependent Business
Dalam era global atau kesejagatan seperti sekarang ini maka posisi
bisnisyang merdeka 100% sangatlah sulit untuk kita wujudkan, oleh karena itu maka
untuk dapat memperoleh posisi yang lebih bebas maka dapat ditempuh dengan cara
membuat adanya saling ketergantungan di antara patner bisniskita. Baik mereka itu
adalah pemasok bahan baku, teknisi mesin-mesin produk kita, para agen atau
distributor kita, ataupun para pemodal ataupun para kreditor kita.
Networking Dan Outsourcing
Para pelaku bisnis tersebut haruslah kita ajak untuk menjalin kerja sama
bisnis yang bersifat Win-Win atau yang saling menguntungkan diantara kita semua.
Tugas Individu I
Page 19
Dengan terbentuknya jalinan bisnis tersebut maka akan terjadilah adanya jaringan
kerja yang bersifat Networking, atau outsourcing. Apabila kita dapat mewujudkan
kerja sama atau networking yang bersifat saling menguntungkan tersebut maka bisnis
kita akan menjadi menggurita, artinya bahwa bisnis kita akan dapat menjangkau
wilayah yang lebih luas serta dapat mengusai cabang usaha bisnis yang juga lebih
luas pula. Jalinan kerja bisnis semancam itu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Tugas Individu I
Page 20
ketergantungan tersebut, sehingga pada suatu saat nanti setelah dia kuat maka aliansi
itu akan menjadi goyah. Berbagai bentuk yang merupakan upayah aliansi atau koalisi
ini antara lain berupa :
Licensing
Franchising atau Waralaba
Joint venturing (Produksi Bersama)
Licensing adalah merupakan suatu bentuk kerja sama bisnis yang berupayah
proses
pembuatannya, bahkan juga jenis mesin ataupun peralatan yang biasa dipergunakan
dan sebagainya. Dalam proses bisnis Franchise ini tentu saja akan terdapat
pengusaha yang menyerahkan yang lalu disebut Franchisor dan yang menerima
dan tentu saja harus membayar fee untuk keperluan itu, lalu disebut sebagai
Franchisee.
3. Penggabungan, integrasi atau marger
Cara lain yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis agar dapat diperoleh
kondisi yang bersifat networking adalah dengan cara mengadakan penggbungan serta
mengintegrasikan berbagai usaha dengan cara yang dalam bisnis dikenal sebagi
merger. Bentuk penggabungan ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
Tugas Individu I
Page 21
Penggabungan Biasa
Akuisisi atau Pembelian
Page 22
diberikan oleh para pelanggan ataupun para konsumen serta masyarakat banyak
terhadap produk maupun perusahaan kita.
Image yang mula-mula terbentuk dimata konsumen pada umumnya adalah
berupa image terhadap merek produk kita yaitu yang dikenal sebagai Brand Image.
Setelah terbentuknya brand image maka pada tahap berikutnya akan terbentuklah
image atau citra terhadap produk kita dan kemudian disebut Product Image. Citra
produk yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan akan berdampak sangat positif
bagi pemasaran produk tersebut, karena akan terbentuklah apa yang sering disebut
sebagai Retention Rate bagi konsumen yaitu yang berbentuk adanya proses bahea
merek tersebut akan tertanam secara mendalam dalam memori konsumen, sehingga
merek tersebut akan menjadi bersifat membudaya atau merakyat atau dapat pula
dikatakan memasyarakatkan. Image yang bagus terhadap suatu produk tentu ini
apabila dapat berhasil dikembangkan akan membentuk citra baik tidak saja terhadap
produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu akan tetapi akan dapat berkembang
menjadi image terhadap perusahaannya sehingga membentuk menjadi Corporate
Image.
Lebih jauh dari corporate image, dapatlah pula diupayahkan oleh perusahaan,
meskipun hal ini lebih sulit lagi dan akan memakan waktu yang cukup lama pula,
yaitu apa yang sering disebut sebagai Country Image atau citra terhadap negara .
Tugas Individu I
Page 23
bisnis
Yang strategik
(bijak)
(baik)
(benar)
1. Income
2. Growth
3. Competitive
advantage
- Pure comp
- Monopolistic
- Oligopolistik
- Monopoli
4. Businessadventage
- Dependent
- Independent
- Interindepend
ent
5. Image
6. etik
1. Profit
oriented
2. Non-profit oriented
1. Leader
2. Challenger
3. follower
Tugas Individu I
Page 24
Bagian Pemasaran
Bagian Keuangan
Bagian Produksi dan Operasi
Bagian Akuntansi
Bagian Manajerial
Apabila kita gambarkan dalam sebuah skema, kelima bagian tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
MANAGERIAL
Pemasaran
Keuangan
Produksi
Akuntan
si
Tugas Individu I
Page 25
Tugas Individu I
Page 26
c. Promotion
d. Placement atau Distribution
Pedoman kerja bagi bagian pemasaran tersebut karena memiliki huruf awal
P maka lalu dikenal dengan sebutan 4P dalam pemasaran, yang biasanya
juga disebut sebagai Bauran Pemasaran atau Marketing Mix .
2. Bagian Keuangan
Bagian keuangan merupakan bagian yang bertugas untuk melanjutkan
tugasnya. Bagian pemasaran setelah tersebut haruslah dipompakan agar dapat
mengalir keseluruh bagian tubuh kita yang menbutuhkan darah atau dana
tersebut. Adapun kerja bagi bagian keuangan dalam menjalankan fungsinya
tersebut adalah disebut sebagai : 5C yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
Carracter
Capacity
Capital
Collateral
Condition
Hal ini berarti bahwa kita dalam menyalurkan dana kepada siapapun baik
untuk bagian tubuh perusahaan kita maupun kepada pihak lain haruslah selalu
Tugas Individu I
Page 27
produksinya hanya kecil maka kita harus berhati-hati agar jangan sampai terjadi
kelebihan dana yang kita salurkan.
c. Faktor yang ketiga merupakan factor permodalan atau capital yang telah
dimilikinya ataupun keterampilan yang merupakan modal dasar untuk
memamfaatkan dana yang akan disalurkan tersebut dengan baik.
d. Faktor yang keempat adalah berupa jaminan atau collateral. Kita haruslah melihat
apakah terdapat adanya jaminan bahwa dana yang kita salurkan tersebut akan
dapat kembali atau pulih kembali , sehingga nanti dapat dimamfaatkan untuk
keperluan lebih lanjut, karena dana tersebut haruslah selalu bersifat
berkesinambungan atau menjadi bergulir untuk tahap pendanaan selanjutnya.
e. Faktor kelima yang harus diperhatikan dalam menyalurkan dana adalah factor
keadaan ( condition ). Faktor ini meliputi dua hal yaitu faktor keadaan yang
bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Keadaan yang bersifat internal
adalah kondisi yang berkaitan dengan intern dari orang tersebut atau organisasi
yang akan kita saluri dana itu. Misalnya dia itu pada saat itu sedang mengalami
gangguan kesehatan baik kesehatan fisiknya kalau itu berkaitan dengan orang
pribadi, ataupun kesehatan finansialnya kalau itu berkaitan dengan organisasi
bisnis.
Tugas Individu I
Page 28
tinggi serta dapat dihasilkan dalam waktu yang tepat. Oleh karena itu maka
dapatlah diperoleh suatu pedoman kerja bagi bagi bagian produksi tersebut yaitu
yang sering disebut sebagai 4T atau 4 TEPAT yaitu :
a.
b.
c.
d.
Tepat Jumlah
Tepat Mutu
Tepat Ongkos atau Harga
Tepat Waktu.
a. Jumlah produksi yang dihasilkan tidak boleh terlampau banyak sebab akan
berakibat adanya Over Produksi. Kelebihan produksi akan mengakibatkan
beban biaya penyimpanan yang mahal. Sedangkan kekurangan produksi atau
Under Production akan mengakibatkan adanya beban biaya penyimpanan
yang cukup mahal. Sedangkan kekurangan produksi atau Under Production
akan mengakibatkan tidak terlayaninya pesanan barang yang telah dipesan
oleh konsummen.
b. Hasil produksi kita baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud,
haruslah diusahakan agar semuanya memiliki kualitas yang cukup baik,
sehingga para pelanggan ataupun konsumen akan merasa senang dan tidak
kecewa. Kekecewaan konsumen seringkali terjadi dalam hal mutu produk.
Oleh karena itu maka haruslah selalu diadakan kegiatan pengendalian mutu
yang bahkan pada saat ini berkembang dan sering disenut sebagai
Tugas Individu I
Page 29
a. Sistematis
b. Seimbang
5. Fungsi Manajerial
Setelah kita membahas mengenai berbagai fungsi utama yang selalu dimiliki
oleh organisasi bisnis yaitu funsi pemasaran, fungsi keuangan , fungsi produksi ,
serta fungsi akuntansi, maka marilah kita sekarang membahas tentang fungsi
manajerial atau funsi manajemen. Fungsi manajemen merupakan suatu fungsi
yang bertugas untuk melakukan koordinasi terhadap berbagai fungsi internal
perusahaan tersebut tadi. Masing-masing fungsi internal tadi
Tugas Individu I
Page 30
apabila tidak
PLANNING
ORGANIZIN
CONTROLING
MOTIVATING
Proses manajemen yang lain adalah suatu proses manajemen yang bersifat
tidakn analitis akan tetapi bersifat Synthesis. Proses ini adalah suatu proses
yang sifatnya tidak mengurai akan tetapi justru memadukan berbagai bagian yang
terdapat didalam sesuatu yang ingin kita pelajari tersebut.proses ini akan sangat
berkaitan
dengan
manajemen
yang
bersifat
Kepemimpinan
atau
Tugas Individu I
Page 31
p
d
e
c
i
s
s
i
o
o
n
m
a
k
i
n
g
c
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Fred R David, How Companies Define Their Mission, Long Range
Planning 22, no.3 : 40.
David hungur & Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Penerbit ANDI
Yogyakarta.
Tugas Individu I
Page 32