Anda di halaman 1dari 13

Makalah Manjemen (Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen)

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah yang berjudul
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada dosen manajemen yang telah
membimbing penyusunan Makalah ini . Ucapan terima kasih juga ditujukan
teman teman yang sudah bersedia membantu selama penyususnan
hingga terselesaikannya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
memahami Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen. Dalam segala hal
sesuatu pasti memiliki celah yang masih menjadi tugas kami, sehingga
kritik dan saran dari pembaca sangat penulis butuhkan demi
penyempurnaan Makalah ini untuk waktu yang akan datang.

Makassar, 12 oktober 2016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
A. Antara Keputusan dan Masala............................................................................................... 3
B. Pengambilan Keputusan ....................................................................................................... 3
C. Praktek Membuat Keputusan................................................................................................ 7
D. Melaksanakan Keputusan..................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 10

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mungkin ada setumpuk pertanyaan, masalah dan keinginan yang menjejali
kepala anda dan tentu anda ingin menjawab semua pertanyaan, masalah dan
keinginan tersebut. Singkat kata, anda ingin meraih keuntungan.
Mungkin anda bingung memilih Perguruan Tinggi dan Jurusan manakah yang
anda pilih atau yang sesuai dengan hati nurani anda? Dan sederet pilihan lainnya yang
kadang membuat anda pusing. Keputusan yang anda ambil pun kadang sering
menyimpang dari kenginginan anda semula.
Benar kata orang bijak Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan, maka anda
akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup.
Manajemen membutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.
Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi
untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang
berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat
menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah memilih satu aatu lebih diantara sekian banyak
>irri>ative keputusan yang mungkin. Alternaif keputusan meliputi keputusan ada
kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam konflik.
Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang
sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mugnkin serupa
dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada >irri khusus dari permasalahan yang
baru timbul.
Teori Pengambilan Keputusan
Keputusan yang baru mungkin, persoalan baru yang belum pernah dialami
sebelumnya.
Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputussan adalah
kegiatan pengumpulan Informasi darimana suatu apresiasi mengenai situasi keputusan
dapat dibuat.
Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk kepentingan
sendiri mauapun kepentingan kelompok.
Lingkungan keputusan dapat sampai tak terbatas.

Empat Kategori Keputusan


1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian ( certainty )
Suasana dikatakan certainty jika semua informasiormasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan diketahui secara sempurna dan tidak berubah. Sebagai contoh
dalam merumuskan model.
2. Keputusan dalam keadaan resiko ( risk )
Suasana dikatakan risk jika informasiormasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh
peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk mempelajari
keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat berperan.
3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty)
Suasana dikatakan uncertainty jika seluruh peristiwa yang mungkin terjadi diketahui,
tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing.
4. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan berada
dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya memikirkan pada
tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan pesaing.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian diatas maka kita bisa mengetahui beberapa masalah dalam
pengambilan keputusan. Permasalahan diatas bisa dicari bagaimana cara mengambil
keputusan yang efektif dan cara mengambil keputusan yang kreatif sesuai metode dan
teori pengambilan keputusan.
C. Tujuan Permasalahan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.
Mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang efektif
2. Mengambil keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan keputusan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Antara Keputusan dan Masalah
Sejauh mana pun perbedaan yang terjadi diantara pandangan Etzioni dan Lend
Plom mengenai metode ideal dalam membuat keputusan kreatif, tetapai praktek
membuat keputusan kreatif merupakan hasil yang pasti ketika sukses dalam
memecahkan masalah. Pemilihan langkah pertama yang tepat dalam pemecahan
masalah untuk membuat keputusan harus dianggap sebagai pembuka untuk
memecahkan masalah. Seperti diketahui, berbagai masalah insani akan selalu ada
untuk selamanya. Anehnya, jarang sekali masalah itu mudah dipecahkan. Meskipun
demikian, disamping terdapat perbedaan pemahaman dan upaya menyelesaikannya,
masalah-masalah tersebut menuntut penggunaan akal secara sempurna untuk
memecahkannya.
Manusia, sebagaimana diketahui bersama, berbeda kapasitasnya dalam
menyelesaikan suatu persoalan, sementara masalah merekapun tentu berbeda pula.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada manfaatnya untuk mengikuti
suatu metode tertentu dalam memecahkan semua masalah manusia. Dalam
realitasnya, penggunaan rasio kadang-kadang lebih berguna dalam memecahkan
masalah daripada unsur lainnya. Hal terpenting di sini adalah bahwa kita mesti
mengetahui secara persis kapan pertama kalinya penetapan peragaman masalah yang
mesti dihadapi, kemudian baru berpikir secara rasional mengenai cara atau metode
untuk menghadapi dan memecahkannya.
B. Pengambilan Keputusan
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang
dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah.
Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya
bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil
beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan
keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan
alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam
mengambil kebijakan/keputusan yaitu :
Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh
banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur :
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat
dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalahmasalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut
prioritas masalah).
3

b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat


keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara
saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan
dengan alternatif lain.
Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang
harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabatpejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok
pikiran sebagai berikut:
a.
Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b.
Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang
langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya
dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c.
Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan
akibatnya.
d.
Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur
dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan
dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e.
Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f.
Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau
melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.
Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang
dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu
(Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang
bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental
memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan
fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai.
Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat
keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi
yang berbeda-beda.
Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang
menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental
dalam proses pengambilan keputusan.
4

Metode Konservatif/Konvensional
Menurut lend plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat keputusan,anda
merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama.
Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari
banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan
tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang
anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti
banyak berhasil.
Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah
incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang
oleh orang lain.
Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :
Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.
Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama.
Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada
kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan pemikiran
pemikiraan baru.
Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas.
Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru dalam
membuat keputusan keputusan yang efektif.
Metode Rasional
Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-mata menerima
suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik,
melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat
suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk
mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan
tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan
(ilmiah) itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang
membawa kepada suatu rencana yang efektif.
Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh yang
baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail
mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian
memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan
adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan
menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis.

Metode Pemograman Linier


Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti bahwa fungsi matematik
yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming , kata
ini tidak ada hubunganya dengan program komputer.
5

Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik
perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi matematika
yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya ,linier programming
memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimaldengan
mempertimbangkan alternatif alternatif.
Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah: sesuatu modal
matematik /teknik matematik tyang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam
mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang saling
berkompetensi dengan menggunakan model linier.
Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II ,angkatan perang inggris dan amerika
serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks,yaitu mengalokasikan sumber daya
tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan operasi perang yang
luar biasa besar skalanya.kunci sukses kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan
mereka dalam proses pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah
pasukan beserta logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan.keputuan tersebut
ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan
penelitian .
Metode Pemograman Integrer
Dalam kehidupan sehari hari snagt banyak pengambil keputusan yang membutuhkan
solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat mempertanyakan berapa
pesawat yang harus diproduksi tahun ini?, pengusaha akan bertanya berapa jumlah
karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi ?, atau developer yang
menanyakan , berapa gedung yang harus dibangun tahun ini? mungkinkah manajer
yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.
Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil,
yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah
50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus
Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk
tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan
tersebut agar keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin ?
Metode Peramalan
Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tuirunanya, mislanya
:ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan
ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan
dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang,tapi caranya tidak
perlu sama,.cara meramal pertukmbuhan ekonomi tentu berbeda dengan cara meramal
nasib yang dilakukn oleh para astrologmaupun ; paranormal.
6

Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik untuk
memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan
memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data masa lalu maupun data
saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan
yang menggunakan teknik yang dipakai oleh para normal, melainkan suatu peramalan
yang menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah
kaidah yang dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik.
Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan
sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi,mislanya
sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berpa permintaan
printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang perusahaan tersebut dapat
memperkirakan dengan baik berapa besarnya prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya
perusahaan tersebut bisa tepat dlam menga,bil keputusan untuk memproduksi printer
tersebut.
C. Praktek Membuat Keputusan
Berkenaan dengan tema ini, ada tiga istilah yang hampir sama digunakan,
yaitu shinaat al qarar (memproses keputusan), ittikhadz al qarar (membuat
keputusan), dan ishdar al qarar (mengeluarkan keputusan) untuk direalisasikan.
shinaat al qarar sebagaimana pemahaman kami, merupakan suatu proses integral
pembuatan keputusan dari awal sampai final/akhir. Suatu upaya terus menerus
menyiapkan apa saja hal-hal pokok dalam pembuatan keputusan sampai ditemukan
alternatif bagus pada puncak proses pengambilan keputusan, yaitu terealisasikannya
tujuan utama disamping tepecahkannya suatu problem.
Istilah ittikhadz al qarar merupakan langkah dalam proses pembuatan
keputusan, yaitu melakukan pemilihan terhadap alternatif yang dianggap paling ideal.
Menurut pemahaman kami, ittikhadz al qarar itu juga mencakup tiga langkah
sebelumnya, yaitu ibtikar al badail(menemukan alternatif yang inovatif), menilainya, lalu
memilih alternatif yang paling ideal.
Istilah ishdar al qarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir dari
perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi suatu
keputusan yang ideal sekalipun jika tanpatanfidz atau ralisasi, yakni pembuktiannya.
Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tanpa disertai perangkat
yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya.
Tidak bermakna pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada
anggota tanpa kontrol, apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan
sepenuhnya kepada bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan dan membuktikan segala
penunjangnya. Namun jika begitu keadaannya, pada akhirnya jumlah keputusannya
akan menjadi banyak sekali sesuai dengan jumlah pelaksanaannya.

D. Melaksanakan Keputusan
Sesungguhnya manfaat dari suatu keputusan apapun adalah terdapat dalam realitas
pelaksanaannya. (Hisyam al Thalib)
Kisah Kendi Madu
Pernah ada seorang pengangguran menemukan kendi yang tergantung pada suatu
pohon. Kendi tersebut didapatkannya dalam keadaan penuh madu. Ia
mengucapkan lailaha illallah (tiada tuhan selain Allah), lalu ia mengatakan : Betapa
Allah telah memberikan kesenangan kepadaku. Setelah ia meminum beberapa teguk
dan merasakan kelezzatannya, ia ketiduran di bawah pohon itu sambil memegang
tongkat yang ia bawa dalam perjalananny. Setelah tertidur. Ia bermimpi membuat
keputusan yang bermacam-macam, antara lain berkenaan dengan madu yang dengan
mudahnya didapatkannya itu, seperti keputusan berikut :
Apakah aku lebih baik menjual kendi ini dengan madunya
Apakah aku menginvestasikan harta ini supaya menjadi lebih banyak lagi?
Setelah itu aku akan membangun rumah indah.
Aku pun akan menikah dan mempunyai anak, lalu aku akan mendidiknya.
Jika anak itu telah deawasa dan baik, aku akan memberikan kepadanya segala
kebutuhannya.
Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya lewat
tongkat ini. Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala keputusan
mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena
tongkat, lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan sisasisa madu dengan lidahnya, tiba tiba padamlah api mimpinya, sedangkan
harapan pun masih mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya
telah hancur. (demikianlah kisah kendi madu itu).
Pelajarannya, cukuplah sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera menetapkan
satu keputusan, kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah tidur (bermimpi).
Banyak keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret sehingga tidak lebih dari
sekadar mimpi kosong belaka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai kesimpulan yang lebih
jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dua puluh lima kiat terbaik (emas)
yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat keputusan kreatif, efektif, dan
praktis.
a. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah dan lalukan shalat
istikarah.
b. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat
keputusan.
c. Melakukan musyawarah(sharing experiences) untuk membuat keputusan.
d. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat
keputusan.
e. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh tertipu
(terprovokasi).
f. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam mengkaji keputusan.
g. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam mengambil keputusan.
h. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala keputusan.
i. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom)
j. Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan.
k. Segala bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati secara proporsional
tetapi jangan mensakralkan.
l. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan cita-cita yang ideal.
m. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil keputusan.
n. Mesti ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara vertikas
dan horizontal.
o. Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan.
B. Saran
Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari beberapa
aspek yang sudah kami susun dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua pasti tidak
menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa membuat kita
menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan
oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan
pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kehidupan dimasa
yang akan datang agar menjadi manusia yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Ridha, Akrim, Dr.2003.Cara Cerdas Mengambil Keputusan.Bandung : PT Syaamil Cipta
Media.
Alawiyyah, sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Pelbagai Organisasi
Manajemen, al hayah al mishriyyah alammah li al kuttab,Kairo, 1987.
Al Ghadhban, Munir, Metode Edukatif pada Sirah Nabawiah, Pendidikan Kepemiminan.
Anonim,2011.Pengambilan
Keputusan
dalam
Manajemen
(Online),http://rizwarassundawi.blogspot.com/2011/05/makalah-pengambilankeputusan-dalam.html (diakses tanggal 04 Oktober 2011)

10

Anda mungkin juga menyukai