Pembahasan Anorganik 2
Pembahasan Anorganik 2
reaksi
eksoterm.
Pada
campuran
larutan
dilakukan
akan
menyebabkan
suatu
endapan
seperti
pada
reaksi
sebelumnya. Adapun hasil dari reaksi ini yaitu CH3COO- dan NH4+ .
Reaksi selanjutnya yaitu mereaksikan Na2CO3 dengan CaCl2 yang
menghasilkan campuran larutan tidak berwarna, yang kemudian
dipanaskan atau diuapkan . Pada saat penguapan suhu tertinggi
campuran yaitu 90oC dimana suhu awal campuran yaitu 31oC. Pada
saat
direaksikan
terjadi
kenaikan
suhu
yang
diakibatkan
oleh
membentuk
larutan
FeSO4.
Gelembung-gelembung
ini
diakibatkan oleh produk dari hasil reaksi yang tidak larut dalam air dan
titik didihnya rendah. Larutan H2SO4 yang bersifat asam kuat akan
mengoksidasi besi dalam paku dimana ion oksigen yang akan
mengoksidasi besi. Pada campuran terjadi reaksi elektroanalisis
dimana larutan H2SO4 yang mengandung air, dan oksigen diudara
masuk pada tabung yang menyebabkan adanya oksigen terlarut
dalam campuran. Lama kelamaan paku akan berkarat dimana ditandai
dengan warna kehitaman pada paku. Karat ini terbentuk karena
tingkat keasaman dari asam sulfat, hal ini disebut dengan proses
korosi, selain itu adanya air dan oksigen dalam campuran juga dapat
menjadi penyebab dari proses korosi tersebut.
Reaksi yang kedua adalah reaksi AgNO3 dengan NaCl dimana
campuran larutan terbentuk tiga fasa, fasa atas berwarna putih, fasa
tengah berwarna tidak berwarna dan fasa bawah terbentuk endapan
berwarna putih tulang. Endapan ini terbentuk karena larutan yang
digunakan adalah larutan ion logam yang sukar larut dalam air
sehingga membentuk suatu padatan di dasar tabung reaksi (endapan),
endapan tersebut adalah AgCl. Campuran kemudian disaring untuk
mendapatkan padatan AgCl, dimana padatan ini didapat pada kertas
saring. Padatan atau residu yang didapat kemudian dibagi dua, bagian
pertama ditempatkan ditempat gelap dan bagian kedua ditempatkan
dibawah sinar matahari atau ditempat terang. Hasil padatan yang
disimpan ditempat gelap adalah endapan yang tidak berubah, hal ini
karena pada padatan ini tidak terjadi reaksi redoks. Sedangkan
padatan kedua yang didapat adalah padatan yang berubah warna
menjadi hitam yang diakibatkan adanya reaksi redoks dan penguraian
oleh sinar matahari (UV).
3. Reaksi Pembentukan Kompleks dan Substitusi Ligan
Percobaan selanjutnya yaitu reaksi pembentukan kompleks, yang
pertama FeCl3 ditambahkan dengan aquades dan amoniak dimana
larutan menjadi berwarna jingga dan terdapat endapan merah bata
yang dari awal larutannya berwarna kuning, kemudian penambahan
Mg.EDTA larutan menjadi tidak berwarna namun masih terdapat
endapan. Kedua, larutan FeCl3 ditambahkan aquades dan Mg.EDTA
dimana larutan menjadi kuning cerah dari warna larutan awal kuning
pekat, kemudian penambahan amoniak terjadi perubahan warna
larutan menjadi jingga. Terjadinya perubahan warna pada kedua reaksi
tersebut
menandakan
bahwa
terjadinya
reaksi
pembentukan
reaksi tersebut dapat dilihat bahwa reaksi dengan katalis lebih cepat
dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis dimana dapat terlihat pada
detik yang dibutuhkan dalam reaksi.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
-
larutan.
Pada
reaksi
pembentukan
kompleks
akan
katalis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi berlangsung adalah
kompleks.
Suhu ruang atau awal reaksi dengan suhu tertinggi reaksi yaitu
pada reaksi HCl + NaOH (20oC ; 93oC) , reaksi Na2CO3 + HCl
(27oC ; 90oC) , reaksi NH3 + CH3COOH (29oC ; 93oC), dan pada
Katalis
Tanpa
Katalis
23 detik
FeCl3
FeSO4
CuSO4
19,23
13,07 detik
3,33 detik
detik