Makalah Metil Ester
Makalah Metil Ester
METIL ESTER
OLEH :
KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
FITRIANI
FUTHANUL WEWE
LENI TRIANI
MAGGIE DARLENE L
M. ADRIAN TANJUNG
TANTRI WILINDA J
TENGKU URAIANI
(1407110030)
(1407114583)
(1407112363)
(1407113363)
(1407114621)
(1407120358)
(1407123109)
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biodiesel merupakan senyawa mono alkil ester dari asam lemak rantai
panjang yang diturunkan dari sumber lipida yang dapat diperbaharui. Metil ester
merupakan ester asam lemak yang dibuat melalui proses esterifikasi dari asam
lemak dengan metanol. Metil ester juga merupakan bahan baku dalam pembuatan
biodiesel atau emollen dalam produk kosmetika, sedangkan gliserol dapat
digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai aplikasi industri seperti kosmetika,
sabun, dan farmasi.
Senyawa metil ester dapat digunakan sebagai zat tambahan pada suatu
formulasi kosmetika, salah satu contohnya yaitu caprylic atau caprylic
triglyceride yang telah digunakan dalam formulasi kosmetika sebagai emolien.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa senyawa metil ester lainnya
juga dapat digunakan sebagai zat tambahan, baik sebagai emolien maupun fungsi
lainnya.
Pembuatan metil ester ada esterefikasi dan transesterifikasi. Namun, yang
sering digunakan untuk pembuatan metil ester adalah transesterifikasi yang
merupakan reaksi antara trigliserida (lemak atau minyak) dengan metanol untuk
menghasilkan metil ester dan gliserol. Metil ester dapat diperoleh dari hasil
pengolahan bermacam-macam minyak nabati, misalnya di Jerman diperoleh dari
minyak rapeseed , di Prancis dan Itali diperoleh dari minyak biji bunga matahari,
dan di Indonesia diperoleh dari minyak kelapa sawit, minyak jarak pagar, minyak
kelapa, dan minyak kedelai. selain minyak-minyak tersebut, minyak safflower ,
minyak linsees, dan minyak zaitun juga dapat digunakan dalam pembuatan
senyawa metil ester.
1.2
Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian metil ester
2. Untuk dapat mengetahui proses pembuatan metil ester
BAB II
ISI
2.1
Metil Ester
Metil ester merupakan ester asam lemak yang dibuat melalui proses
esterifikasi dari asam lemak dengan methanol. Metil ester juga merupakan bahan
baku dalam pembuatan biodiesel atau emollen dalam produk kosmetika,
sedangkan gliserol dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai aplikasi
industri seperti kosmetika, sabun, dan farmasi. Gliserol yang diperoleh sebagai
hasil samping pengolahan minyak nabati ini bukanlah gliserol murni, melainkan
gliserol mentah (crude glycerol), biasanya memiliki kemurnian kira-kira 95%.
Metil ester dapat diperoleh dari hasil pengolahan bermacam-macam
minyak nabati, misalnya di Jerman diperoleh dari minyak rapeseed , di Prancis
dan Itali diperoleh dari minyak biji bunga matahari, dan di Indonesia diperoleh
dari minyak kelapa sawit, minyak
katalis berupa asam (biasanya asam sulfur). Reaksi esterifikasi merupakan reaksi
asam dengan alcohol dengan mengguakan katalis untuk membentuk ester.
Reaksinya sebagai berikut:
RCOOH + RO
Asam
Alkohol
RCOOR + H2O
Ester
Air
Ada dua metoda umum yang digunakan pada proses esterifikasi pada
pembuatan methyl ester yaitu proses batch dan proses kontinu.
Proses batch biasanya dilakukan pada tekanan rendah dngan temperature
antara 200-250oC. Pada saat reaksi berada pada keadaan setimbang, air akan
hilang dan akan dihasilkan yield ester dengan konversi yang tinggi. Proses
esterifikasi kontinu lebih efektif dari pada proses batch. Waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan pada proses kontinu lebih cepat daripada proses batch.
Laju reaksi esterifikasi sangat dipengaruhi oleh struktur molekul reaktan
dan radikal yang terbentuk dalam senyawa antara. Data tentang laju reaksi serta
mekanismenya disusun berdasarkan karakter kinetiknya, sedangkan data tentang
Transesterifikasi
Proses Transesterifikasi adalah proses yang mereaksikan trigliserida dalam
minyak nabati atau lemak hewani dengan alcohol rantai pendek seperti methanol
atau ethanol (pada saat ini sebagian besar produksi biodiesel menggunakan
methanol) menghasilkan metil ester asam lemak (Fatty acids Methyl Esters) atau
biodiesel dan gliserol (gliserin) sebagai produk samping. Reaksi transesterifikasi
merupakan reaksi dengan mengganti gugus alcohol ester dengan gugus alcohol
lainnya. Prosesnya sama seperti proses hidrolisis, tetapi menggunakan alcohol,
atau disebut juga reaksi alkoholisis. Reaksinya adalah sebagai berikut :
RCOOR + ROH
Ester
RCOOR + ROH
Alkohol
Ester
Alkohol
Pada reaksi ini terbentuk ester yang baru. Penggunaan katalis basa dengan
Sodium methylate lebih efektif, tapi Sodium hidroksida juga bisa digunakan.
Transesterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan. Agar reaksi bergerak ke
kanan, maka harus digunakan alkohol berlebih atau menggunakan salah satu
produk dari campuran reaksi. Pilihan kedua ini dilakukan jika memungkinkan.
Transesterifikasi adalah istilah umum. Jika menggunakan metanol, istilahnya
menjadi metanolisis. Metanol lebih banyak digunakan karena harganya murah,
tapi dapat juga mengguanakan alkohol lainnya. Reaksi dengan minyak dan lemak
dan metanol adalah sebagai berikut :
RCOOCH2
RCOOCH
CH2OH
+
3CH3OH
3RCOOCH3 + CHOH
RCOOCH2
CH2OH
Metil Ester
Gliserin
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Metil ester merupakan ester asam lemak yang dibuat melalui proses
esterifikasi dari asam lemak dengan methanol. Metil ester juga merupakan bahan
baku dalam pembuatan biodiesel atau emollen dalam produk kosmetika,
sedangkan gliserol dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai aplikasi
industri seperti kosmetika, sabun, dan farmasi.
Ada beberapa proses dalam pembuatan metil ester yaitu:
1. Reaksi Esterifikasi
Esterifikasi merupakan reaksi antara asam dengan alcohol dengan bantuan
katalis berupa asam (biasanya asam sulfur).
2. Reaksi Transesterifikasi
Proses Transesterifikasi adalah proses yang mereaksikan trigliserida dalam
minyak nabati atau lemak hewani dengan alcohol rantai pendek seperti
methanol atau ethanol (pada saat ini sebagian besar produksi biodiesel
menggunakan methanol) menghasilkan metil ester asam lemak (Fatty acids
Methyl Esters) atau biodiesel dan gliserol (gliserin) sebagai produk samping.