PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertolongan pertama merupakan suatu tindakan pertolongan ataupun
bentuk perawatan yang diberikan secara cepat dan tepat terhadap seorang
korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk, cacat tubuh
bahkan kematian sebelum korban mendapatkan perawatan dari tenaga
medis yang resmi sehingga pertolongan pertama bukanlah
tindakan
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Penatalaksanaan Cedera Trauma atau Luka
1. Pengertian
Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan
tulang atau organ tubuh yang lain. Ketika luka timbul, beberapa efek
akan muncul seperti hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ,
respon stress simpatis, pendarahan dan pembekuan darah, kontaminasi
bakteri dan kematian sel. Luka terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Luka terbuka
Luka terbuka merupakan luka di mana kulit atau jaringan selaput
lendir rusak. Cedera jaringan lunak disertai kerusakan/ ter putusnya
jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan
dibawah kulit. Kerusakan ini dapat terjadi karena suatu
kesenjangan
seperti
pada
tindakan
operasi
maupun
2) Luka robek : luka ini memiliki cirri tepi yang tidak beratutan,
biasanya terjadi akibat tumbukan dengan benda yang relative
tumpul. Merupakan luka yag paling banyak ditemukan.
3) Luka sayat : diakibatkan oleh benda tajam yang mengeani
tubuh manusia. Bentuk lukanya biasanya rapih sering
merupakan kasus criminal.
4) Luka tusuk : terjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh
kedalam tubuh, biasanya kedalaman luka jauh dibandingkan
degan lebar luka. Bahayanya organ dalam tubuh mingkin
terkena.
5) Luka avulse : luka ini ditandai dengan bagian tubuh yang
terlepas, namun masih ada bagianyang menempel.
6) Luka amputasi : bagian tubuh tertentu terputus.
b. Luka tertutup
1) Luka memar (kontusio : terjadi akibat benturan dengan benda
tumpul, biasanya terjadi daerah permukaan tubuh, darah keluar
dari pembuluh dan terkumpul dibawah kulit sehingga bisa
terlihat dari luar berubah warna merah kebiruan).
2) Hematoma (darah yang terkumpul dijaringan) : prinsipnya4
sama denga luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak
berada jauh dibawah permukaan kulit dan biasanya besar,
sehingga yang terlihat adalah bengkak, biasanya besar yang
kemerahan.
3) Luka remuk : terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar.
Dapat juga menjadi luka terbuka. Biasanya tulang menjadi
patah dibeberapa tempat.
4. Penatalaksanaan Luka Terbuka dan Tertutup
a. Luka terbuka
1) Buka sehingga seluruh luka terlihat. Guntingkah pakaian
penderita jika perlu. Lalu bersihkan daerah luka dari darah dan
kotoran dengan kapas steril atau benda bersih yang tersedia.
Jangan puas jika menemukan satu luka, mungkin masih ada
luka yang lain, atau luka keluar.
Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat
mengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Keracunan merupakan kondisi kedaruratan yang sering terjadi pada
anak, mengingat kondisi bila tidak di tangani dengan segera, maka
kondisi tersebut akan mengancam jiwa anak.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
4. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan keracunan secara umum :
1) Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan
binatang.
2) Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di
daerah dengan gas beracun.
3) Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan.
4) Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
5) Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju
penderita dan bersihkan sisa bahan beracun bila ada.
6) Bila racun masuk melalui saluran cerna, uapayakan
mengencerkan racun .
7) Awasi jalan nafas, terutama bila respon menurun atau penderita
muntah.
8) Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang
terkena dengan air.
9) Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan
sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi.
10) Penatalaksanaan syok bila terjadi.
11) Pantaulah tanda vital secara berkala.
12) Bawa ke fasilitas kesehatan.
b. Penatalaksanaan perawatan pada klien keracunan adalah sebagai
berikut :
8
1) Lakukan kumbah lambung apabila keracunan kurang dari 6
jam.
2) Berikan antidot umum, seperti norit yang dibuat larutan atau
berikan atidot khusus, misalnya jika keracunan singkong maka
berika natrium thiosulfat 10%, jika keracunan jamur maka
berikan sulfas antropine (pemberian dosis sesuaikan dengan
usia anak).
3) Berikan infus cairan elektrolit.
4) Apabila
terjadi
peradangan,
berikan
antibiotik,
seperti
- Untuk anak yang lebih besar, bisa diberikan satu atau dua gelas susu atau
air putih telur, atau garam satu sendok teh ditambahkan dengan air yang
bila diminum akan menambah kecenderungan untuk muntah.
b. Keracunan makanan
1) Singkong
Zat beracun dalam singkong adalah asam sianida. Zat ini
mengganggu oksidasi jaringan karena mengikat enzim
sitokrom oksidase.
Gejala klinis
: timbul 1 sampai beberapa jam,
mual,
telah dimakan.
berikan larutan natrium thiosulfat2-3 gram dalam segelas
2) keracunan jamur
Jamur Amanita spp paling sering mengandung racun,
gejalanya dapat muncul beberapa menit sampai 2 jam
sesudah makan jamur yang beracun tersebut.
Gejalanya berupa sakit perut yang hebat, muntah, mencret,
rasa haus, banyak berkeringat, kekacauan mental dan
pingsan.
Tindakan pertolongan :
- Apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang
agar muntah. Kemudian lambungnya dibilas dengan
larutan encer Kalium Permanganat ( 1 gram Kalium
Permanganat dalam 2 liter air) atau dengan meminum putih
telur dicampur susu. Bila ada gangguan napas, berikan
diberikan
untuk
mengurangi
sakitnya.
Pada
Gigitan Ular
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertolongan pertama merupakan suatu tindakan pertolongan ataupun
bentuk perawatan yang diberikan secara cepat dan tepat terhadap seorang
korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk, cacat tubuh
bahkan kematian sebelum korban mendapatkan perawatan dari tenaga
medis yang resmi sehingga pertolongan pertama bukanlah
tindakan
14