Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia

ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena

mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang

dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu

kebutuhan.

Seringkali dalam presentasi mengalami kegagalan, karena kurang percaya

diri, dan kemacetan kata – kata dalam berbicara, mungkin materi yang akan

dibawakan adalah materi yang pembahasannya sangat menarik tapi karena

pembawaanya yang kurang menangkan atau kurang berbicara dalam

mempresentasekan ilmiah.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari presentasi ilmiah?

2. Apakah tujuan dari presentasi ilmiah?

3. Bagaimanakah tata cara dalam presentasi ilmiah?

4. Bagaimanakah tahapan-tahapan dalam presentasi ilmiah?

5. Bagaimanakah sistematika dalam presentasi ilmiah?

6. Bagaimanakah teknik presentasi ilmiah?


2

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari presentasi ilmiah.

2. Untuk mengetahui tujuan dari presentasi ilmiah.

3. Untuk mengetahui tata cara dalam presentasi ilmiah.

4. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam presentasi ilmiah.

5. Untuk mengetahui sistematika dalam presentasi ilmiah.

6. Untuk mengetahui teknik presentasi ilmiah.


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Presentai Ilmiah

Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak orang

(publik) atau kalangan terbatas dalam rangka menyampaikan temuan, pemikiran,

dan memberikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik. Kemampuan

melakukan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan mutlak bagi kaum intelektual

untuk menyampaikan dan menyebar luaskan pengetahuan yang di milikinya.

Karena itu, supaya presentasi efektif dan efisien, anda perlu memahami lebih

dahulu tujuan, tata cara, kiat presentasi, tahapan, sistematika slide, dan teknik

presentasi.

B. Tujuan Presentasi Ilmiah

Presentasi ilmiah mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan Informasi

Presentasi yang bertujuan memberikan informasi dilakukan ketika

peserta belum mengenal topik yang bahas. Presentasi ini biasanya banyak

memberikan fakta dan data agar peserta memahami apa yang akan terjadi.

Pada akhir presentasi di harapkan pesrta mengerti akan informasi baru yang

sebelumnya tidak di ketahui. Presentasi jenis ini banyak dilakukan di ruang


4

kelas ketika seorang dosen menjelaskan materi perkuliahan, pelaksanaan

proyek, presentasi hasil penelitian.

2. Memengaruhi atau Membujuk Peserta

Presentasi bertujuan memengaruhi orang lain, memiliki call to action,

yaitu apa yang harus dilakukan oleh peserta setelah selesai mendengarkan

presentasi. Presentasi yang membujuk harus mampu menggugah emosi

peserta sehingga dapat mengubah sikap dan mengajak mereka untuk

melakukan sesuatu. Dalam dunia bisnis, umumnya presentasi bertujuan

seperti ini dan hasil yang diharapkan perilakun konsumen yang tertarik

membeli produk atau peserta menyetujui gagasan baru yang di sampaikan

penyaji presentasi penjualan produk asuransi, multi level marketing, atau

ajakan bergabung dalam kelompok tertentu merupakan contoh presentasi

dengan tujuan membujuk peserta.

C. Tata Cara Presentasi Ilmiah

Meskipun sudah mempunyai tujuan yang jelas, jika tidak mengetahui aturan

atau tata cara presentasi yang baik, presentasi tidak berlangsung seperti yang di

harapkan. Beberapa cara perlu di perhatikan.

1. Penyaji harus memberikan informasi kepada peserta secara memadai

Informasi yang memadai akan di pahami dengan baik jika peserta

memperoleh materi secara tertulis, baik materi lengkap (makalah) maupun


5

materi dalam slide ppt (power point). Apabila di perlukan, materi dapat di

lengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Apabila materi di tayangkan, di

pastikan semua peserta dapat melihat layer dan dapat membaca tulisan yang di

sajikan.

2. Penyaji memanfaatkan waktu seefektif mungkin

Penyaji membentangkan materi dalam waktu yang terbatas. Karena waktu

yang terbatas, sebaiknya materi berbentuk butir-butir atau gagasan –gagasan

penting yang pengembangannya dilakukan secara lisan. Untuk itu penyaji

perlu merencanakan materi dengan alokasi waktu yang di berikan dan menaati

arahan yang di berikan oleh moderator (pemandu).

3. Penyaji Menaati Etika yang Berlaku

Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar

dan mana yang salah, serata mana yang patut dan yang tidak patut. Etika

dalam presentasi perlu di perhatikan karena forum ilmiah merupakan wahana

bagi ilmuan dan akademisi, wadah untuk saling mengasah otak dan hati, serta

bertukar informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil

penelitian. Dalam forum ilmiah ada beberpa peran yang dimainkan oleh

penyaji, pemandu, notulis, (bila ada). Peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib

melakukan tegasnya masing-masing dan menjaga agar presentasi ilmiah


6

berjalan lancar sesuai dengan at aturan. Satu nilai yang harus dipegang dalam

menjaga etika adalah “menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain”.

Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, atau

ketersingguan perasaan. Hak dan forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak

membela dan mempertahankan pendapat,serta untuk mendapatkan pengakuan.

Kehilangan muka dapat terjadi jika aib atau kekurangan diungkapkan secara

vulgar di depan peserta. Sementara itu, jika seseorang telah melakukan sesuatu

yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan. Etika

dalam forum ilmiah penting di pahami dan dijaga agar presentasi berjalan lancar.

Etika lain yang perlu diperhatikan penyaji adalah kejujuran. Dalam dunia

ilmiah, kejujuran merupakan hal terpenting. Setiap penyaji wajib bersikap terbuka

dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan. Jika menyajikan data,

penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu merupakan hasil

penelitiannya ataukah data yang diambil dari sumber lain. Jika diambil dari

sumber lain, harus disebutkan sebenarnya secara lengkap sesuai dengan kaidah

ilmiah.

Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai

berikut.pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, peserta akan

bertanya jika memang tidak mengetahui apa yang disajikan, peserta ingin

mengklarifikasi hal yang membingungkan atau belum diyakininya, ingin


7

mengecek apakah pemahamannya benar atau tidak, dan sebagainya. Selain itu,

setiap peserta harus menghargai pendapat/gagasan/ide orang lain. Hal ini

mensyaratkan bahwa peserta perlu menyimak materi presentasi.sebagai contoh,

ketika orang lain telah mengusulkan suatu gagasan, ia tidak akan berbicara

seolah-olah ialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah

diajukan oleh peserta lain, ia juga tidak mengulangi pertanyaan itu. Ketika peserta

lainnya telah menyatakan sesuatu dan iya menyetujuinya ia dapat

mengungkapkan dukungannya.

Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau

informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan

lebih baik penanya menunjukan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah

diberikan. Jika terpaksa penanya harus meninggalkan ruangan sebelum jawaban

diberikan, ia wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.

Keberlangsungan forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator. Etika


yang harus dijaga moderator adalah adil. Artinya, semua peserta memperoleh
kesempatan yang sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung.
Keseimbangan tempat duduk peserta dan kesetaraan gender pun perlu benar-
benar dijaga dan diperhatikan. Demikian juga keseimbangan dalam hal waktu
atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta.

Selain adil, seorang moderator juga harus menaati waktu atau rangkaian

acara yang telah ditentukan. Moderator sebaiknya tidak terlalu banyak mengambil

waktu untuk memberi komentar yang tidak fungsional. Ia juga harus mampu
8

mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta.

Karena itu, moderator diharapkan mempunyai keberanian untuk menginterupsi

dengan santun pembicaraan peserta yang tidak relevan dengan pembicaraan

penyaji. Dengan demikian, moderator berperan sebagai pengendali forum yang

mengatur jalannya kegiatan ilmiah. Di tangannya forum ilmiah berjalan lancer,

interaktif dan waktu.

Semua hal yang terungkap selama foru, baik inti uraian penyaji, pertanyaan

peserta, maupun jawaban penyaji sebaiknya dicatat oleh notulis. Hasil catatan

yang telah ditata ringkas dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang

yang terlibat didalam forum tersebut. Hal ini member kesempatan kepada pemilik

gagasan untuk meluruskan jika terdapat hal-hal yang kurang tepat.

Teknisi bertugas memastikan perlengkapan komunikasi dan teknologi yang

digunakan dala forum bekerja dengan baik. Dia harus melakukan cek terakhir

sebelum forum dimulai dan secara teratur mengontrol jalannya presentasi supaya

tidak terjadi kendala. Jika terjadi masalah pada perangkat teknologi, dia harus

segera bertindak mengatasi masalah tersebut.

D. Kiat-kiat Presentasi

Untuk melakukan presentasi yang efektif, perlu diperhatikan hal-hal

berikut :

1. Menarik perhatian dan minat peserta


9

Kunci keterkaitan peserta adalah pada topik dan penyaji. Pilihlah topic

yang penting, mendesak, dan menarik perhatian, tetapi juga dikuasai.

Meskipun topic menarik, jika tidak dapat dibentangkan secara menarik,

tentunya akan mengecewakan, karena itu, jadilah penyaji yang luwes,

memikat dengan didukung oleh kemampuan mengunakan multimedia (media

visual, seperti gambar dengann warna yang menarik atau gambar yang

bergerak). Selain itu, penyaji perlu lebih awal mengetahui latar belakang

peserta dan menjaga suara agar tidak menonton serta terdengar jelas oleh

seluruh peserta.

2. Menjaga agar presentasi tetap berfokus pada masalah yang dibahas.

Untuk menjaga agar presentasi tetap berfokus pada masalah yang

dibahas, di samping penyaji harus mendalami materi, juga mampu

menyampaikan secara sistematis, singkat dan padat pokok-pokok penting

presentasi.

3. Menjaga etika saat tampil

Untuk menjaga etika, hindari hal-hal yang dapat merugikan

(menyinggung perasaan) orang lain seperti yang telah diuraikan dalam 8.3.

E. Sitematika Presentasi

Keberhasilan presentasi didukung oleh tahapan yang matang yang perlu

dilalui penyaji.
10

1. Mempersiapkan Materi

Pertama-tama dan terpenting adalah kesiapan materi atau bahan

presentasi. Bacalah banyak sumber untuk menambah wawasan materi.

Sumber dapat berasal dari pengalaman sendiri atau orang lai, buku, jurnal,

majalah, surat kabara, hasil penelitian, atau sumber elektronik (website)

Dalam era global yang serba canggih menggunakan teknologi informas,

presentasi ilmiah menggunakan multimedia menjadi kebutuhan. Pertama,

presentasi menjadi lebih menarik karena penyaji dapat memvariasikan teknik

penyajian materi, termasuk melalui bantuan animasi. Kedua, dengan

menggunakan multimedia, memudahkan penyaji untuk merevisi dengan cepat

bila sewaktu-waktu diperlukan. Ketiga, penyaji dapat memberikan penekanan

pad butir permaslahan yang dikehendaki secara menarik. Keempat, penyaji

hanya membawa materi atau bahan presentasi yang tersmpan dalam flash disk.

Kelima, bahan-bahan presentasi dibuat ringkas sehingga membantu peserta

menangkap esensi presentasi. Keenam, peserta dapat langsung menggandakan

bahan presentasi yang diperlukan.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mempersiapkan presentasi yang

menggunakannmultimedia adalah sebagai berikut.

a. Tentukanlah butir-butir terpenting yang akan dibaha. Penyebutan butir

hendaknya tidak perlu singkat, tetapi tidak pula terlalu panjang. Penyaji

dapat mengelaborasi butir-butir tersebut.


11

b. Aturlah butir-butir tersebut dengan sistematika yang koheren dan kohesif

sesuai dengan pola yang dikehendaki.

c. Sajikanlah kerangaka pikir dalam diagram atau bagan alir untuk

menunjukan alur penalaran.

d. Tulislah semua materi dalam bingkai power point dengan ukuran huruf

atau gambar yang memadai.

e. Pilihlah rancangan slide yang menarik (ingat kontras warna dan animasi

sangat penting, tetapi jangan sampai hal tersebut lebih menarik dari butir

bahasan).

f. Uji cobalah slide untuk memastikan keterbacaan.

g. Cetaklah materi dalam slide tersebut untuk digunakan sebagai pegangan

dalam penyajian.

Alat bantu yang dapat digunakan dalam presentasi adalah transparansi,

proyektor, computer, video, papan tulis, handout, soundsystem, OHP, LCD,

dan flipehart. Alat bantu apa yang akan digunakan tergantung pada kebutuhan

presentasi Anda. Alat bantu ini hanyalah peranti yang mengantarkan agar

presentasi materi mudah dipahami dan menarik. Karena itu, pilihlah alat bantu

secara tepat.

2. Melaksanakan Presentasi

a. Hal yang Perlu Diperhatikan


12

Dalam pelaksanaan presentasi perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini

agar presentasi berjalan seperti yang diharapkan.

1) Datanglah lebih awal, kemnali latar belakang peserta, serta periksalah

apakah semua alat bantu yang hendak digunakan berfungsi dengan

baik.

2) Prediksilah pemahaman awal dan tanggapan peserta tentang materi

yang akan disampaikan, apakah peserta sudah mengetahui banyak atau

menyanggah opini anda.

3) Pastikan alat komunikasi, seperti telepon genggma, tidak mengganggu

presentasi. Lebih baik ponsel anda dimatikan. Karena jika tidak

dimatiakan, alat komunikasi ini dapat mengganggu konsentrasi Anda

dan peserta presentasi.

4) Lebih baik tidak membagikan materi (handout) sebelum presentasi

karena peserta akan terfokus untuk membacanya daripada mendengar

presentasi. Materi dapat dibagikan setelah forum berakhir.

5) Bersikaplah tenang dan alihkan perhatian kepada peserta apabila

peserta berbicara sendiri, tidak peduli, acuh tak acuh, keluar masuk

ruangan, dan lain sebagainya.

6) Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami. Jangan berbicara terlalu

cepat atau terlalu lambat.


13

7) Jika penyaji lebih dari satu orang, setiap penyaji memperoleh

kesempatan berbicara untuk satu atau beberapa bagian dari materi

yang akan dipresentasikan.

b. Aspek Nonverbal

Presentasi buakan hanya melibatkan unsure verbal (menggunakan

kata-kata yang jelas dan santun), melainkan juga nonverbal

(berkomunikasi tanpa menggunakana kata-kata). Keduanya saling

mendukung hasil presentasi.

Aspek-aspek yang termasuk nonverbal adalah sebagai berikut.

1) Penampilan

Pakaian yang dikenakan mencerminkan siapa dan bagaimana

anda. Karena itu, berbusanalah sesuai dengan suasana. Jika suasana

formal, gunakan pakaian yang formal pula. Jangan berdandan dengan

menggunakan aksesoris secara berlebihan.

2) Sikap Tubuh

Saat presentasi, gerakkan sewajarnya tubuh Anda ke tengah,

kiri, kanan, depan, atau belakang agar tidak bosan dilihat oleh peserta.

Sikap yang bergerak seperti ini dapat menimbulkan energi tersendiri

bagi peserta.

3) Bahasa Tubuh
14

Gunakan bahasa tubuh secara efektif, misalnya membelalakkan

mata ketika heran, membuka tangan ke samping depan untuk emosi

gembira.

Beberapa bahasa tubuh yang harus dihindari saat melakukan

presentasi adalah sebagai berikut.

(a) Menghindari kontak mata

Ini memperlihatkan rasa kurang percaya diri, gugup, dan

tidaks siap. Usahakan selalu menatap mata peserta dengan tetap

menjaga etika dan sopan-santun. Jagalah kontak mata dengan

peserta meskipun sikap tubuh bergerak ke berbagai sudut ruangan.

Kontak mata dapat diartikan perhatikan kepada peserta.

(b) Membungkukkan badan

Kesan yang langsung tertangkap dari posisi membungkuk

adalah penyaji tidak berani dan tidak percaya diri. Cobalah berdiri

tegak dan posisikan kaki selebar bahu.

(c) Menggerakkan anggota badan secara berlebihan

Tubuh yang terlalu sering bergoyang-goyang menunjukkan

sikap tidak dapat mengendalikan diri dan tidak menguasai topic.

(d) Berdiri kaku seperti patung

Saat menyampaikan presentasi, jangan hanya berdiri

seperti patung. Cobalah berjalan dan bergerak. Berdiri kaku justru

memperlihatkan sikap yang dingin.


15

(e) Memasukkan tangan ke dalam saku celana

Gaya ini menunjukkan sikap tidak bersahabat dan merasa

terancam. Sebaiknya, keluarkan tangan dari saku celana dan

gerakkanlah seperlunya.

(f) Menirukan gaya orang lain

Jangan meniru gaya seseorang. Jadilah diri sendiri dengan

gaya yang khas Anda.

(g) Menghindari bebunyian

Sebaiknya, sebelum menyampaikan presentasi, keluarkan

semua kunci atau koin dari saku celana dan letakkan di dalam tas.

Jangan sampai anda kehilangan muka karena peserta mendengar

bunyi-bunyi yang berasal dari busana atau celana panjang yang

anda kenakan.

(h) Menciptakan humor secara berlebihan

Tidak ada salahnya melontarkan humor atau anekdot saat

memberikan presentasi, tetapi harus diingat jangan melakukannya

secara berlebihan dan keluar dari topik yang sedang dibicarakan.

Presentasi lazimnya dilanjutkan dengan sesi diskusi atau hanya jawab.

Sesi ini penting baik bagipenyaji maupun peserta. Bagi penyaji, diskusi dapat

menjadi wahana untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta atas

materi yang telah disampaikan. Selain itu, penyaji dapat memperoleh


16

masukkan dan menambah wawasan. Bagi peserta, adanya diskusi dapat

member kesempatan untuk menginformasi, bertanya, menyanggah,

mengklarifikasi, dan sebagainya. Dari diskusi, peserta juga dapat menambah

pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan baru.

Hal-hal yang harus diperhatikan saar berlangsung sesi diskusi adalah

sebagai berikut.

a. Simak pertanyaan yang dilontarkan peserta. Jika perlu, catat secara singkat

poin penting pertanyaan pada kertas yang disiapkan. Namun, jika terlupa,

dapat bertanya kepada moderator.

b. Jika pertanyaan tidak jelas, penyaji dapat meminta peserta untuk

mempertajam pertanyaan atau sanggahannya.

c. Jika pertanyaan tidak berkaitan dengan apa yang dipresentasikan, tidak

ada salahnya penyaji tidak berkenan menjawabnya.

d. Jika penyajian tidak dapat menjawab, berterusteranglah atau berikanlah

kesempatan kepada peserta yang lain untuk membantu menjawabnya. Hal

ini lebih baik dilakukan daripada anda menjawab asal-asalan.

e. Jawaban disampaikan singkat, tidak bertele-tele dengan memperhatikan


waktu.
f. Jika pertanyaan satu dan lainnya berkaitan, dapat dijawab sekaligus
sehingga lebih menghemat waktu.
17

g. Ucapkanlah terima kasih sebelum atau setelah menjawab pertanyaan.


Selain menunjukkan kesantuhan, juga menandakan ungkapan perasaan
Anda bahwa peserta telah menyimak presentasi.

Cara yang mudah untuk menilai suatu presentasi berhasil atau idak adalah

melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta . presentasi yang

menarik akan memancing banyak pertanyaan dan komentar dari peserta

walaupun komentar yang disampaikan bersifat kontra atau serangan balik.

Sebaliknya, jika tidak ada pertanyaan sama sekali dari peserta, dapat diartikan

presentasi tidak menarik, sulit dimengerti, atau membosankan. Mungkin

peserta menghendaki presentasi yang dilakukan segera berakhir dan berganti

ke pembicara berikutnya.

3. Mengevaluasi presentasi

Tidak ada presentasi yang sempurna. Melakukan evaluasi terhadap

presentasi yang baru saja berakhir sangatlah baik untuk mengetahui

kekurangan presentasi. Evaluasi dilakukan secara lisan atau tulis di akhir

acara. Pada banyak penyaji, evaluasi dilakukan dengan membagi kuesioner

atau menguji materi. Evaluasi dapat pula dilakukan sendiri dengan

mengintrospeksi bagaimana sikap tubuh, intonasi, kelengkapan materi, dan


18

sebagainya. Buatlah catatan penting sebagai masukan untuk presentasi pada

kesempatan lain.

F. Sistematika Slide

Presentasi disampaikan dalam tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan

penutup. Dalam slide presentasi, ketiga bagian tersebut harus tampak jelas.

1. Pendahuluan

Pada bagian ini, penyajian perlu membangkitkan minat peserta agar

menerima materi yang akan disampaikan. Strategi yang dapat dilakukan

dalam membuka presentasi adalah

a. Menceritakan pengalaman ringan yang menarik dan menyegarkan

b. Memberikan data statistic

c. Menyisipkan humor

d. Mengutip ucapan orang ahli atau tokoh yang dikenal public

e. Menampilkan gambar atau film dengan multimedia

2. Isi

Sesudah membangkitkan minat, presentasi dapat dimulai dengan

menjelaskan secara singkat poin-poin besar apa saja yang akan dibahas.

Kemudian, diikuti dengan penjelasan detail dari masing-masing poin tersebut.


19

Misalnya, penyaji akan menjelaskan karakteristik metode yang dilakukan.

Jelaskan lebih dahulu ada berapa karakteristik metode tersebut. Setelah itu,

diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara

berurutan dan terstruktur. Jika penyaji menjelaskan hasil eksperimen,

jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana

dan mudah dipahami. Kemudian, siapkan slide yang menjelaskan secara detail

karakteristik yang diperoleh.

Dengan demikian, pola organisasi slide perlu dipertimbangkan masak-

masak. Beberapa pola yang lazim, misalnya pola kronologis, spasial, topical,

kausal, problem-solusi, klimaks, atau antiklimaks. Di samping itu,

presentasiakan sangat efektif apabila disampaikan dengan menampilkan

gambar, grafik, atau diagram untuk menyampaikan pokok-pokok penting

pembahasan. Yang tidak kalah pentingnya, peralihan (transisi) antar-slide

dibuat sedemikian rupa sehingga tidak membosankan peserta. Transisi juga

dapat menggunakan tuturan dengan intonasi yang ditekankan. Bentuk

pertanyaan tentang apa yang akan dipaparkan berikutnya atau perpindahan

penyajian (jika penyajian lebih dari seorang), misalnya, dapat menjadi transisi

yang menggugah peserta.

3. Penutup

Bagian ini mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu

‘digarisbawahi”. Tujuan utama bagian akhir ini adalah memfokuskan kembali

perhatian peserta kepada isi atau pesan yang hendak disampaikan. Penyaji
20

dapat mengawalinya dengan kalimat, “demikian telah kami jelaskan penelitian

mengenai hubungan kemasan dan minat beli konsumen. Sebelum menutup

presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa temuan penting dalam

penelitian ini”.

Strategi yang dapt dipilih untyuk mengakhiri presentasi adalah

a. mengungkapkan kembali pokok-pokok penting presentasi

b. memberikan ringkasan butir-butir penting

c. memberikan saran atau harapan untuk bertindak

d. mengungkapkan peluang dan tantangan

contoh slide presentasi :


21
22

G. Teknik Presentasi

Presentasi perlu perencenaan yang strategis. Selain anda perlu mengetahui

siapa peserta, mempersiapkan media pendukung presentasi, mempersiapkan

materi yang efektif, perlu juga memiliki teknik presentasi yang tepat sesuai

dengan materi dan tujuan presentasi. Ada tiga teknik yang umum digunakan,

yaitu menghafal materi, membaca materi, dan mecatat materi, dan mencatat

pokok materi yang penting.

1. Menghafal

Teknik ini dilakukan oleh penyaji dengan cara menghafal urutan materi,

bahkan kata demi kata, yang akan disampaikan, tanpa menggunakan catatan.

Penyaji yang memilih teknik ini akan tampak gelisah atau panik apabila tiba-

tiba terlupa. Kesan yang tampak adalah penyaji tampak kaku.

2. Membaca
23

Materi presentasi disiapkan untuk dibaca. Teknik ini dapat dilakukan jika

materi kompleks dan teknis, tetapi lebih baik jika tidak dibaca seluruhnya.

Begitu pula bahasa tubuh dimanfaatkan semaksimal mungkin supaya

presentasi menarik. Sebaiknya, jangan membaca keseluruhan bahan

presentasi. Membca tanpa memandang peserta akan membuat peserta tidak

diakui kehadirannya.

3. Mencatat

Teknik ini paling efektif karena penyaji tampil hanya dengan catatan

mengenai pokok-pokok pikiran dari presentasinya. Penyaji mengembangkan

sendiri poko-poko tesebut dalam uraian yang jelas dengan tetap menjaga

kontak mata dengan peserta. Selain itu, penyaji dapat langsung merespons

sikap pserta.
24

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak orang

(publik) atau kalangan terbatas dalam rangka menyampaikan temuan, pemikiran,

dan memberikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik. Kemampuan

melakukan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan mutlak bagi kaum intelektual

untuk menyampaikan dan menyebar luaskan pengetahuan yang di milikinya.

Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu
diterapkan, yakni :
1. Menarik perhatian dan minat pembaca
2. Menjaga agar presentasi tetap berfokus pada masalah yang dibahas.

3. Menjaga etika saat tampil

Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang

penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar

dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta,

dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta

yang berada di suatu ruangan


25

B. Saran

Diharapkan setelah berpedoman pada tata cara presentasi ilmiah dalam

makalah ini, mahasiswa dapat melaksanakan presentasi ilmiah dengan lebih baik

lagi dari sebelumnya. Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah

yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media

visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui

latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas

oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.

Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada madalah yang dibahas,

penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan

singkat, padat, terhadap butir-butir inti.


26

DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti Sri Hapsari, Candrayani Amaliah, dkk. 2013. Bahasa Indonesia Penulisan

dan Penyajian Karya Ilmiah. Dhsjdgsgd: Raja Grafindo

http://faisal-wibowo.blogspot.com/2013/01/komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html

Anda mungkin juga menyukai