Ketahui bahwa termometer dibaca instan mana saja bisa digunakan, namun
termometer digital mungkin yang terbaik karena Anda bisa membaca fluktuasi
suhu dengan lebih akurat.
4. Perlahan panaskan air. Letakkan panci di atas kompor dan panaskan dengan
pengaturan panas sedang. Biarkan air mencapai suhu 60 derajat Celsius.
Idealnya, Anda tidak boleh membiarkan suhu air naik lebih dari 61,1
derajat Celsius kapan saja selama proses berjalan. Pada suhu yang lebih
tinggi, konsistensi dan kandungan telur bisa berubah. Anda mungkin akan
sedikit mematangkan telur tanpa Anda sadari.
5. Pertahankan suhu selama tiga hingga lima menit. Dengan suhu air konstan
pada 60 derajat Celsius, terus panaskan telur-telur besar selama tiga menit
penuh. Telur-telur ekstra besar harus di biarkan dalam air panas selama lima
menit.
Karena suhu air tidak boleh lebih tinggi dari 61,1 derajat Celsius, Anda
perlu mengawasi suhu terus menerus selama proses ini. sesuaikan
pengaturan suhu di atas kompos sesuai keperluan untuk menyelesaikan
proses ini.
Bila Anda membiarkan suhu air naik hingga 65,6 derajat Celsius atau bila
Anda melakukan proses pasteurisasi ini pada telur Anda tanpa
menggunakan termometer, Anda harus mengangkat panci dari sumber
panas sebelum membiarkan telur di dalam air dalam air panas selama tiga
hingga lima menit.
6. Bilas telur dengan air dingin. Hati-hati ambil telur dari air menggunakan
sendok berlubang dan bilas dengan air dingin yang mengalir hingga cangkang
telur suhunya sama dengan suhu ruangan atau lebih rendah.
Membilas telur dengan air dingin dengan cepat menurunkan suhu dalam
telur, karenanya akan mencegah suhu terus naik dan memasak atau
mematangkan telur.
7. Simpan telur dalam kulkas Anda. Telur telah dipasteurisasi pada saat itu.
Anda bisa langsung menggunakanya atau terus menyimpannya dalam kulkas
selama sekitar seminggu lagi.
http://id.wikihow.com/Pasteurisasi-Telur