Oleh:
Ahmad Ramadhan Siregar*
Abstrak
Terdapat produk barang atau jasa dari suatu negara yang memiliki daya saing
tinggi dalam suatu kawasan perdagangan, Namun terdapat pula barang dan jasa yang
kalah bersaing dengan produk lain dalam suatu kawasan perdagangan bebas. Indonesia
memiliki sejumlah barang yang memiliki keunggulan tinggi untuk bersaing di pasar
kawasan atau pasar internasional. Namun terdapat pula produk yang memiliki daya
saing lemah dan tidak dapat bersaing dengan produk kompetitor di pasar internasional.
Kawasan perdagangan bebas China-Asean Free Trade Area telah memberi gambaran
awal daya saing sejumlah produk Indonesia. Terdapat sejumlah produk yang memiliki
daya saing lemah, sehingga meminta adanya perhatian pemerintah. Minimnya kemampuan daya saing produk tertentu perlu segera ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan. Perbaikan dapat dimulai dari sisi internal pada industri bersangkutan atau pada
sarana dan prasarana pendukung indusri tersebut.
Perbaikan secara simultan dapat memperbaiki struktur harga dan perbaikan
kualitas produk yang bersangkutan. Pemangku kepentingan diharapkan pula dapat
mendukung setiap gerakan peningkatan daya saing nasional, seperti membuat strategi
perusahaan untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia. Selain itu perlu pula
dibuat stretegi untuk meningkatkan daya saing dalam kerangka kerja sama kawasan
perdagangan ACFTA. Produk-produk yang dihasilkan oleh semua perusahaan dalam
negeri harus siap bersaing dalam menghadapi perdagangan bebas ACFTA.
Untuk mampu bertahan, berkembang dan terus meningkat yang mempunyai daya
saing nilai ekspor yang berkualitas, perusahaan dalam negeri harus mempunyai manajemen strategi yang baik, Mempelajari aspek politik dan hukum menjadi perlu untuk
merambah ke pasar internasional. Memperkuat daya saing industri perlu diperhatikan
pula dengan memperkuat posisi tawar eksportir, agar tercipta ruang untuk memperbaiki efisinesi produk nasional.
Latar Belakang
Daya saing produk nasional menjadi perhatian ketika pemerintah
menginginkan adanya peningkatan angka
ekspor. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk memperbaiki daya saing khususnya terhadap barang ekspor. Perbaikan
telah dilakukan oleh pemerintah untuk
membenahi daya saing seperti penciptaan
iklim usaha yang kondusif, melengkapi
sarana dan prasarana serta perbaikan
jalur perizinan merupakan hal pendukung
dalam perbaikan daya saing tersebut.
47
Perbaikan daya saing nasional berarti terkait pula dengan perbaikan yang
telah dilakukan pada berbagai sektor di
negeri ini. Perlu perbaikan secara simultan untuk dapat memperbaiki struktur
harga dan perbaikan kualitas produk
yang bersangkutan. Semua pihak harus
dapat mendukung setiap upaya peningkatan daya saing nasional, seperti membentuk adanya perbaikan sistem fiskal dan
penyiapan infrastruktur oleh pemerintah
serta pembenahan kebijakan moneter
oleh bank sentral yang dapat memperbaiki penguatan usaha kecil, mikro dan
korporasi di Indonesia.
Perbaikan daya saing merupakan
suatu tantangan terbesar pada era globalisasi pasar dewasa ini. Globalisasi perekonomian dunia
bukan lagi sebagai tantangan, melainkan
suatu kenyataan yang harus dihadapi baik
oleh pelaku usaha maupun negara yang
bertindak sebagai otoritas regulasi. Sejumlah negara di dunia menikmati keterbukaan pasar yang tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Beberapa Negara ditunjang oleh meningkatnya investor lokal yang berekspansi ke
luar negeri, surplus ekspor dan tumbuhnya permintaan domestik.
Bagi negara dan pelaku usaha yang
tidak siap di era globalisasi akan tersisih
dan menafsirkan kondisi ini sebagai ancaman. Keterbukaan pasar tidak dinikmati sebagai peluang untuk meningkatkan kapasitas dan produksi. Ancaman
masuknya produk impor yang mendominasi pasar domestik malah menjadi kenyataan. Sejumlah produk domestik tidak
mampu bersaing dengan produk sejenis
dari luar negeri. Bahkan sejumlah negara
meminta pengecualian terhadap produk
tertentu. Mereka minta diberikan perlindungan berupa perpanjangan masa
tenggat untuk bergabung di pasar bebas.
Era globalisasi telah terbentuk dan
dirasakan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negara kawasan.
48
Pasar bersama pada beberapa kawasan telah menunjukkan keberhasilannya. Kekuatan ekonomi pasar bersama
telah diyakini mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya. Negara yang tergolong maju
dalam suatu kawasan dapat mendorong
perekonomian negara lainnya. Kekuatan
tawar-menawar yang kuat membuat negara dalam kawasan ekonomi tertentu
mampu berkontribusi penting dalam
perekonomian dunia.
Terbukanya pasar dunia telah menyebabkan berubahnya peta persaingan di
kawasan. Keunggulan kompetitif suatu
negara tercermin dari penguasaan pasar
yang makin meningkat di mancanegera.
Negara tertentu mampu memperoleh
angka pertumbuhan mencapai dua digit
per tahun, sementara negara lainnya
memiliki angka pertumbuhan stagnan
pada angka lima hingga di bawah sepuluh persen. Bahkan beberapa di antaranya
memiliki angka pertumbuhan di bawah
lima persen.
Simbol globalisasi telah terlihat
pada beberapa negara kawasan yang sebelumnya memiliki pasar tertutup, Perbaikan kualitas produksi dan jasa telah
terlihat seiring mening
katnya tingkat persaingan. Regulasi baru
atau merevisi aturan yang membelenggu
perekonomian telah dilakukan oleh sejumlah negara. Semua dilakukan untuk
membenahi sistem perekonomian guna
memicu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional.
Pokok Permasalahan
Pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana meningkatkan daya
saing ekspor Indonesia.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui strategi untuk meningkatkan daya saing produk-Indonesia
2. Mengetahui strategi Indonesia dalam
Menghadapi Pasar Kawasan Bersama
49
50
51
52
53
kita untuk segera mengubah politik inkepada pihak yang sudah efisien dan
dustri agar Indonesia tidak kehilangan
berorientasi ekspor.
daya saing. Keunggulan komparatif
Oleh karena itu, dalam menghadapi
(comparative advantage) yang di bangliberalisasi perdagangan, Indonesia harus
gakan seperti lahan yang luas, upah bumempercepat peningkatan daya saing
ruh yang murah, dan kekayaan alam yang
baik dari sisi permintaan (demand) maumelimpah akan segera sirna. Kita harus
pun dari sisi penawaran (supply). Dari
menaikkan nilai tambah industri melalui
sisi permintaan, harus disadari bahwa
penguasaan teknologi dan peningkatan
permintaan konsumen terhadap suatu
SDM, termasuk melakukan langkah
produk semakin kompleks yang menunterobosan dengan menghilangkan rigiditut berbagai atribut atau produk yang
tas praktik-praktik rente ekonomi yang
dipersepsikan bernilai tinggi oleh kontelah membebani daya saing. Selain itu,
sumen (consumers value perception).
tanpa sebuah tekad untuk melaksanakan
Kalau di masa lalu konsumen hanya
clean government rasanya berat buat kita
mengevaluasi produk berdasarkan atribut
untuk bersaing secara bebas di pasar
utama, yaitu jenis dan harga, maka
global. Selain itu, perlu perhatian secara
sekarang ini dan di masa yang akan
memadai terdatang, konhadap industri Tabel 1. Nilai Produk Ekspor Indonesia (dalam US$) sumen suyang beroriendah menunTahun
Nilai Ekspor
tasi
ekspor,
tut atribut
padat
karya
yang lebih
1990
25,9 miliar US$
atau yang berrinci
lagi
basis sumber
s e p e r t i
daya
alam
atribut kea2004
71,58 miliar US$
(resources
manan pro2005
85,56
miliar
US$
base).
duk (safety
attributes),
2006
100,69 miliar US$
atribut nut r i s i
Memperkuat
2007
113,99 miliar US$
(nutritional
Daya Saing
2008
137,02 miliar US$
Indonesia teattributes),
lah memasuki
atribut nilai
2009
116,5 miliar US$
era perdagan(value
atgan
bebas
tributes),
2010
150 miliar US$
yang dimulai
a t r i b u t
pada
tahun Sumber : laporan nilai ekspor, departemen perdagangan pengepakan
2003 di kawa(package
san AFTA dan tahun 2010 di kawasan
attributes), atribut lingkungan (ecolabel
Asean China. Bagi negara yang mampu
attributes) dan atribut kemanusiaan
meningkatkan daya saingnya, terbuka
(humanistic attributes).
peluang untuk memperbesar pangsa
Bahkan akhir-akhir ini berkembang
pasarnya baik di pasar internasional mauaspek product welfare yang menjadi perpun domestik. Sebaliknya negara-negara
syaratan baru. Sebagian dari atribut terseyang tidak mampu meningkatkan daya
but telah melembaga baik secara internasaingnya akan terdesak oleh pesaingnya.
sional (misalnya sanitary and phytosaniArtinya liberalisasi perdagangan hanya
tary pada WTO) maupun secara individakan menguntungkan
ual per negara (menjadi standar mutu
54
produk pertanian setiap negara). Sedangkan dari sisi penawaran, produsen dituntut untuk dapat bersaing berkaitan dengan kemampuan merespons atribut produk yang diinginkan oleh konsumen secara efisien.
Sepuluh komoditi ekspor utama
Indonesia adalah tekstil dan produk tekstil (TPT), produk hasil hutan, karet dan
produk karet, sawit dan produk sawit,
otomotif, elektronik, alas kaki, udang,
kakao dan kopi.
Dengan melihat data di atas
bahwa nilai ekspor Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
dimana telah terjadi partumbuhan secara
signifikan terhadap produk ekspor Indonesia, atau seperti yang diuraikan di
dalam teori-tinjauan pustaka bahwa dengan semakin menguatnya industri di Cina
dengan berbagai produk ekspornya,
bahkan tidak saja akan menguasai pasar
Asia tetapi juga di Amerika dan Eropa,
maka hal ini akan merupakan suatu ancaman terhadap produk Indonesia
Pembenahan Faktor Politik dan Hukum
1. Kebijakan Pemerintah di bidang
ekspor-impor mengenai deregulasi di
bidang industri dan perdagangan secara bertahap. Kemauan yang kuat
dari pemerintah untuk menggalakkan
ekspor terutama nonmigas akan memberikan rangsangan bagi para eksportir untuk meningkatkan volume
ekspornya. Rangsangan tersebut dapat
berupa kemudahan-kemudahan dalam
hal investasi maupun keringanan pajak bagi perusahaan-perusahaan yang
berorientasi ekspor.
2. Kemauan yang kuat dari pemerintah
untuk menggalakan ekspor terutama
nonmigas akan memberikan rangsangan bagi para eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan
-kemudahan dalam hal investasi
55
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan,
maka dibuat suatu kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dalam menjalankan kegiatan ekspor
produk-produk yang dihasilkan perusahaan Indonesia, perusahaan mempunyai visi dan misi untuk mencapai tujuan masing-masing perusahaan yaitu
sebagai perusahaan yang mempunyai
hasil produk yang memiliki nlai ekspor
yang tinggi.
2. Produk-produk yang dihasilkan oleh
semua perusahaan dalam negeri harus
siap bersaing dalam menghadapi
perdagangan bebas dan dapat mengambil peluang positif yang menguntungkan dan memanfaatkan pasar bebas
tersebut agar produk-produk dalam
negeri terkenal serta memiliki pasar
yang baik di luar negeri
SARAN
1. Seluruh pemangku kepentingan di Indonesia perlu bersatu guna meningkatkan daya saing produk barang dan jasa
di Indonesia.
2. Kawasan pasar bersama merupakan
potensi pasar yang sangat besar, sehingga perlu memanfaatkan ceruk
pasar yang ada dengan meilihat kebutuhan di setiap negara anggota
kawasan pasar bersama.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fachrudin, 2008. Jurnal Manajemen
Pemasaran. www.worldpress.com
2. Febria, M. 2009. Manajemen Strategi
dalam Menghadapi Era Globalisasi,
Jurnal Departemen Perdagangan RI,
Jakarta.
3. Lena E. 2006. Manajemen Strategi,
Sebuah Konsep Pengantar, Binarupa
Aksara, Jakarta
4. http://www.kompas.com/ , 25 maret
2010
56
5. http://www.google.com/ , Kesiapan
Indonesia dalam Menghadapi ACFTA
6. http://www.mediaindonesia.com/ , Negara ASEAN menghadapi ACFTA
7. http://www.google.com/ , Indonesia
dapat memanfaatkan ACFTA