Pusuk tourist area located in the administrative region of North Lombok, nowadays the conditions are a
lot of environmental damage caused by illegal logging activities. This leads to the occurrence of
landslides in the rainy season. The aim of this research was to determine the landslide prone points in
the tourist area Pusuk North Lombok, knowing the geographical and ecological characteristics of the
vulnerable points of landslides in the tourist area Pusuk. In this study, digitization of the landslide
prone points will be generated the map of landslides distribution points in the Pusuk area, vegetation
analysis was also performed in this study. Data were analyzed descriptively and shown as images,
tables and graphs. The result of this study showed that the landslide-prone points in Tourism Regions
Pusuk located in coordinates (9064525, 399 632) at an altitude of 297 m above sea level with steep
slope more than 60% . the soil condition with thin surface layer of soil and vegetation cover types such
as shrubs.
Keywords: mapping, landslide, Pusuk tourist area.
1. PENDAHULUAN
Degradasi lahan yang diakibatkan oleh
bencana alam cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, sehingga dampak negatif yang diakibatkan
menjadi semakin besar. Salah satu bencana alam
yang sering terjadi adalah tanah longsor. Longsor
adalah suatu pergerakan massa tanah pada bidang
kelerengan, dari elevasi rendah dalam suatu
waktu (Yudianto, 2006). Menurut data Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
curah hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat
dapat mencapai 50 mm/hari yang berpotensi
memicu tanah longsor dan banjir bandang
terutama pada sungai yang menjadi muara aliran
air hujan. Daerah rawan bencana longsor di Pulau
Lombok adalah Sembalun dan Belanting
(Lombok Timur), Pusuk (Lombok Utara) dan
Sekotong (Lombok Barat).
Kawasan wisata Pusuk merupakan
kawasan wisata yang termasuk dalam wilayah
administrasi Kabupaten Lombok Utara dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok
1
7
7
9
9
3
2
4
6
9
9
3
1
0
7
4
6
0
9
=
= / ln
Keterangan :
: Batas Kecamatan
: Batas Desa
: Jalan
1
0
7
4
6
0
9
: Pertanian
: Perkebunan
: Kawasan Lindung
: Data Titik Sampling Penelitian
Kec. Pemenang
Kab. Lombok Utara
(Kusmana, 1997)
2
7
5
4
6
0
9
Kec. Tanjung
Desa Pemenang Timur
Desa Malaka
2
7
5
4
6
0
9
Pulau Lombok
40
40 Meters
Kab.Lombok U tar a
Kab. Lombok T m
i ur
Matar am
Kab. LombokT en
gah
0
0
9
9
9
3
1
7
7
9
9
3
2
4
6
9
9
3
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan
bahwa di titik A kemiringan lerengnya terjal
berbatu dengan kemiringan di atas 60% dengan
kondisi lapisan permukaan tanah yang tipis.
Elevasi terendah di titik A berada di ketinggian
289 m di atas permukaan laut dan elevasi
tertinggi berada di ketinggian 297 m di atas
permukaan laut. Tipe perakaran dominan yang
ada di titik A adalah tipe perakaran tunggang
dimana spesies yang mendominasi adalah
tumbuhan senggapur dengan densitas relatif 40%.
Kemiringan lereng yang terjal dan jenis
tumbuhan yang berupa semak menyebabkan di
titik A rawan terjadi longsor. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian dari Mutia dan Firdaus di
tahun 2011 yang menyatakan bahwa daerah yang
sangat rawan longsor berada di daerah perbukitan
dengan kemiringan lereng agak terjal yakni 2540% dan kemiringan 40%.
Kondisi kemiringan lereng di titik B agak
curam berbukit dengan kemiringan 30%. Elevasi
tertinggi berada di ketinggian 278 m di atas
permukaan laut, sedangkan elevasi terendah 274
m di atas permukaan laut. Spesies yang
mendominasi di titik B adalah tumbuhan Ficus
dengan tipe perakaran tunggang. Kondisi lapisan
permukaan tanahnya relatif baik dan didominasi
oleh pohon-pohon besar sehingga di titik B tidak
terjadi longsor.
Di titik C kondisi kemiringan lerengnya
adalah lereng datar dengan kemiringan lereng
kurang dari 8%. Elevasi terendah di titik C berada
di ketinggian 246 m di atas permukaan laut dan
elevasi tertinggi berada di ketinggian 250 m di
atas permukaan laut.
Tumbuhan yang
mendominasi adalah kumbi dengan tipe
perakaran tunggang. Kerapatan vegetasi yang
mendominasi di titik ini adalah tergolong rendah
yaitu 20%. Kondisi kemiringan lereng yang datar
dan didominasi oleh pohon-pohon besar
walaupun dengan indeks kerapatan rendah
menyebabkan jarang terjadi longsor.
Secara keseluruhan di Kawasan Wisata
Pusuk yang memiliki intensitas curah hujan yang
tinggi, tanah longsor terjadi pada daerah dengan