Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah Bahasa
Indonesia.Karya tulis ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Menjaga
Kesehatan Anak Pada Kondisi Sehat dengan Mengatur Pola Makan, yang sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari

Tuhan

akhirnya

karya

tulis

ilmiah

ini

dapat

terselesaikan.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi diri kami
sendiri,

para

pelajar

dan

semua

yang

membaca

karya

tulis

ilmiah

kami

ini,

dan mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Kami
menyadari bahwa dalam menulis karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya
tulis ilmiah kami ini

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.1
DAFTAR ISI...2
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.....3
1.2 Rumusan Masalah.......4
1.3 Tujuan Penelitian........4
1.4 Manfaat Penelitian..4
BAB 2 : LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Merokok...5
2.2 Dampak Merokok .6
2.3 Cara Mengurangi Kebiasaan Merokok..9
BAB 3 : PEMBAHASAN
3.1 Mengurangi Kebiasaan Merokok..12
3.2 Cara Mengurangi Kebiasaan Merokok Dengan Membiasakan Diri Berterapi Nikotin12
BAB 4 : PENUTUP
4.1 Kesimpulan...16
4.2 Saran.....16
DAFTAR PUSTAKA....17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kenyataan dimasyarakat banyak orang tua yang tidak peduli dengan pola makan anak
sehingga menjadi salah satu penyebab kesehatan anak kurang terjaga.
Anak yang gemuk seringkali menggemaskan, inilah yang menyebabkan sebagian orang
tua membiarkan anak mengkonsumi makanan berlebih tanpa memperdulikan pola makan yang
sehat.
Pola makan yang tidak sehat tidak hanya berhubungan dengan anak yang sulit makan
akan tetapi pada anak yang sering makan. Nah, untuk mengetahui pola makan yang sehat pada
artikel ini akan dibahas mengenai pola makan anak sehat. Pola makan anak dibentuk semenjak
usia dini untuk menunjang tumbuh kembang yang optimal. Pola makan yang benar maka akan
membentuk anak yang sehat dan perkembangan sesuai dengan usianya. Pola makan berhubungan
dengan pengaturan makanan yang seimbang dengan asupan gizi yang dibutuhkan. Gizi yang
dibutuhkan tubuh dihasilkan dari sari makanan untuk menjaga kesehatan. Dengan demikian pola
makan yang sehat berhubungan dengan aneka ragam makanan yang dapat memenuhi zat gizi
yang diperlukan sesuai dengan usia anak. Kelebihan atau kekurang gizi akan menyebabkan
masalah pada kesehatan anak.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah dengan mengatur pola makan dapat menjaga kesehatan anak?


b. Bagaimanakah cara mengatur pola makan sebagai upaya menjaga kesehatan anak?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk membuktikan bahwa dengan mengatur pola makan dapat menjaga kesehatan
anak.
b. Untuk mendapatkan gambaran cara mengatur pola makan sebagai upaya menjaga
kesehatan anak.
1.4 Manfaat Penelitian

c. Bagi pembaca: dapat menambah wawasan agar dapat mengatur pola makan untuk
menjaga kesehatan anak.
d. Bagi petugas kesehatan: dapat digunakan sebagai alternatif bahan penyuluhan upaya
kesehatan anak
e. Bagi penulis: dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam karyanya

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pola Makan


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara
kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian,
pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk
melakukan kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan
sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan,
status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan seharihari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan
makan setiap harinya.

Pola makan berhubungan dengan pengaturan makanan yang seimbang dengan asupan gizi yang
dibutuhkan. Gizi yang dibutuhkan tubuh dihasilkan dari sari makanan untuk menjaga kesehatan.
Dengan demikian pola makan yang sehat berhubungan dengan aneka ragam makanan yang dapat
memenuhi zat gizi yang diperlukan sesuai dengan usia anak. Kelebihan atau kekurang gizi akan
menyebabkan masalah pada kesehatan anak.
2.2. Pengertian Kesehatan Anak
Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan serta bagian bagiannya
atau suatu hal ini yang mendatangkan kebaikan. Kesehatan sendiri dapat diartikan sebagai
keadaan sehat (terbebas dari penyakit) dan kebaikan keadaan (badan atau yang lainnya). Dengan
kata lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sehat terbebas dari penyakit
sehingga dapat melakukan segala aktivisnya tanpa hambatan fisik. Seseorang dikatakan sehat
jika ia memiliki kesehatan baik secara fisik (organ tubuh) maupun psikis (mental, emosional,
sosial, dan spiritual). (Soegeng, Santoso. 2008)
Anak yang sehat adalah anak yang sehat secara fisik dan psikis. Kesehatan seorang anak
dimulai dari pola hidup yang sehat. Pola hidup sehat dapat diterapkan dari yang terkecil mulai
dari menjaga kebersihan diri, lingkungan hingga pola makan yang sehat dan teratur. (Soegeng,
Santoso.

2008)

Menurut Departemen Kesehatan RI (1993) ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, tingkat
5

perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya, tampak aktif / gesit dan gembira, mata bersih
dan bersinar, nafsu makan baik, bibir dan lidah tampak segar, pernapasan tidak berbau, kulit dan
rambut tampak bersih dan tidak kering, serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
(Soegeng, Santoso. 2008)

2.3 Upaya Mengatur Pola Makan Anak


Pola makan yang ideal pada anak disesuaikan dengan usia anak. Sehingga pada uraian di bawah
ini akan dikelompokan berdasarkan usia. Berikut penjelasannya :

A. Anak yang berusia 0-6 bulan


Ini merupakan pola makan yang utama dengan memberikan ASI atau pemberian ASI ekslusif.
Pada usia bayi 0-6 bulan kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi dari ASI sehingga tidak perlu
mengkonsumsi makanan atau minuman pada bayi. Ini dikarenakan pencernaan anak yang masih
belum sempurna sehingga akan menyebabkan gangguan pencernaan pada anak.
Banyak manfaat yang didapat dengan memberikan AsI yaitu imunitas alami didapat dari ASI dan
juga dapat meningkatkan hubungan batin ibu dan anak. Dalam mengatur pola makan 0-6 bulan
pada anak yaitu langsung memberikan ASI ketika bayi lahir, waktu dan lama memberikan ASI
dapat disesuaikan dengan bayi dan ASi sudah mencukupi kebutuhan gizi harian anak anda (pada
usia 0-6 bulan).

B. Usia 6-12 bulan


Pemberian makanan yang pertama diberikan pada anak yaitu pemberian makanan padat.
Makanann Pendamping ASI (MPASI) diberikan sesuai dengan usia dan kematangan saluran
6

pencernaan anak. Adapun Pola makan usia dini yang dapat diterapkan pada anak usia 6-12 bulan
yaitu Anak udah dapat belajar duduk, kuat menahan leher dan kepala. Bahkan bayi sudah
mengeluarkan air liur yang mengandung enzim amilase selanjutnya memiliki kemampuan
oromotor yaitu koordinasi mengisap, menelan, dan mengunyah.
Adapun upaya dilakukan untuk pola makan sehat usia 6-12 bulan yaitu dengan memberikan
makanan padat dengan tekstur dan kekentalan yang bertahap. Berikan sesuai dengan usia
sehingga pemberian bertahap tidak menggangu sistem pencernaanya. Anda dapat memberikan
makanan 1-2 sendok pada hari kedua kemudian porsi ditambah di hari selanjutnya. Biarkan anak
anda mengenal cara makan dan yang tidak kalah penting adalah melakukan observasi makanan
yang memicu alergi pada anak.

C. Usia 1-3 tahun


Pada anak usia 1-3 tahun sudah bergerak aktif bahkan rasa ingin taunya sudah mulai tinggi. Pada
anak berusia 1-3 tahun memiliki karateristik sulit makan bahkan nafsu makan anak cenderung
berubah-ubah. Anak dapat mengkonsumsi makanan dalam porsi makan yang banyak kemudian
beok menjadi sedikit. Selain itu anak berusia 1-3 tahun hanya menyenangi atu makanan saja,
inilah yang membuat orang tua khawatir akan kebutuhan gizi anak yang tidak terpenuhi.
Pola makan untuk anak usia 1-3 tahun yaitu dengan menciptakan lingkungan makanan yang
menyenangkan sehingga dapat membuatnya keinginan makan anak meningkat. Anda dapat
memberikan makanan yang hangat dengan porsi tidak terlalu banyak, kemudian berikan
kesempatan untuk belajar makan mandiri. Selain itu anak usia 1-3 tahun lebih cenderung
memilih makanan yang disuka sehingga hindari menuruti kecenderungan menyukai satu jenis
makanan tertentu.

D. Usia 4-6 tahun


Pada anak prasekolah kebutuhan kalori mencapai 85 kkal/kgBB. Sehingga pada anak yang
berusia 4-6 tahun dengan karakteristik nafsu makan yang berkurang dan lebih tertarik dengan
7

bermain dengan teman lingkungan sekitarnya. Adapun yang dilakukan untuk membentuk pola
makan sehat pada usia anak 4-6 tahun yaitu dengan memberikan makanan beranekaragam.
Apabila anak anda cenderung makan dalam jumlah sedikit berikan dalam jumlah yang sering 4-5
kali meskipun usahakan untuk memperkenalkan waktu makan yang benar (pagi,siang, malam ).
Anda dapat memberikan makanan ringan disela makanan padat yaitu ketika sarapan menuju
makan siang dan ketika makan siang menuju makan malam.

E. Usia 7-12 tahun


Pada usia anak sekolah lebih mempunyai lingkungan sosial yang lebih luas sehingga lebih
banyak menghabiskan waktu bermain dengan temanya. Pada anak usia sekolah seringkali
dipengaruhi dengan pola makan yang tidak sehat dikarenakan sudah mengenal makanan di
lingkungan (jajan). Bahkan sudah punya keinginan untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya melalui media. Bahkan anak yang cenderung memilih makanan tertentu cenderung
berkurang karena rasa ingin tahu makanan yang beragam meskipun demikian peran orang tua
tetap menjaga makanan yang sehat untuk anak.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan pola makan anak yaitu dengan menjelaskan
waktu makan yang baik dan benar untuk menjaga kesehatannya. Berikan pengertian untuk tidak
jajan sembarangan dan anjuran membawa bekal sendiri ke sekolah. Mempertahankan makanan
yang megandung nilai gizi yang baik untuk menunjang tumbuh kembang anak.

BAB 3
PEMBAHASAN
8

3.1 Pola Makan Pada Anak


Pengaturan makanan bagi anak harus dilakukan menurut golongan umurnya. Ini karena pada
setiap golongan umur, terdapat perbedaan kebutuhan gizi, kemampuan menerima makanan,
kecepatan

pertumbuhan,

aktivitas

fisik

dan

pengaruh

lingkungan.

Menurut dr. Suharti Agusman, DSAK, pengelompokan yang lazim dipakai adalah golongan
umur 1-3 tahun (anak prasekolah), golongan umur 4-6 tahun (anak prasekolah), golongan umur
7-12

tahun

(anak

sekolah),

dan

golongan

umur

13-18

(remaja).

Bahkan, dalam setiap golongan umur di atas pun, masih terdapat perbedaan individual mengenai
faktor

tersebut

di

atas.

Jadwal pemberian makan ini, merupakan kelanjutan dari jadwal masa bayi dengan sedikit
penyesuaian. Masalahnya, diantara makan pagi, siang dan malam, diberikan makanan kecil atau
jajanan. Bila mungkin ada tambahan susu, buah atau pencuci mulut lainnya dihidangkan
bersamaan dengan makanan utama. Tambahan susu diberikan waktu makan pagi dan sebelum
tidur

malam,

ujarnya.

Rincian jadwal yang dianjurkan adalah jam 06.00 - 08.00 makanan pagi (dengan tambahan susu
200-250 ml). Jam 11.00 dapat diberikan jajan. jam 13.00 - 14.00 makan siang dengan buah atau
pencuci mulut. Jam 16.00 jajanan. Jam 19.00 - 21.00 makan malam dengan buah dan pencuci
mulut.

Dan

sebelum

tidur

dapat

diberikan

tambahan

susu

200-250

ml.

Jenis bahan makanan pokok untuk dihidangkan terdiri atas serealia yang merupakan makanan
pokok dan sumber kalori. Misalnya tepung, beras, gandum atau roti, kentang, ubi, ketela, sagu,
jagung. Kemudian makanan asal hewan sebagai lauk pauk dengan sumber protein hewan, seperti
telur,

daging,

jeroan,

ikan

tawar,

ikan

laut,

daging.

Selanjutnya, sayuran sebagai lauk pauk. Misalnya kacang-kacangan sebagai sumber protein
9

nabati, seperti kacang hijau, kacang jogo, kacang panjang, daun-daunan seperti bayam,
kangkung, daun ketela, kubis, umbi-umbian seperti wortel, bit, makanan yang sudah diolah
seperti tahu, tempe dan buah-buahan sebagai sumber vitamin A dan vitamin C, seperti alpukat,
nenas, pisang, jeruk, pepaya, mangga.
Pemberian

Makan

Anak

Menurut

Kelompok

Umur
Pem

berian

Makan

Anak

Umur

Tahun

Anak kelompok umur ini masih rentan terhadap penyakit gizi akibat malnutrisi energi protein
(MEP). Karenanya, angka kejadian tertinggi MEP dan defisiensi vitamin A terdapat pada
kelompok umur ini. Selain itu pertumbuhan dan perkembangan otaknya masih berlangsung pada
kelompok ini. Karena itu pengaturan dan pemberian makanan harus memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan nutrisi relatif berkurang dibandingkan dengan usia sebelumnya. Jenis makanan yang
dihidangkan masih berupa makanan lunak. Bila timbul geraham dapat dicoba makanan biasa
atua makanan keras. Berbagai rasa dan jenis makanan dapat dicoba untuk dicicipi, asalkan tidak
pedas, berlemak atau merangsang.

Jenis makanan yang tidak disukai jangan dipaksakan, karena dapat menimbulkan antipati, tetapi
diusahakan dengan cara lain yang menarik perhatian anak. Pada usia ini makanan dengan rasa
manis biasanya paling disukai. Misalnya coklat, permen, es krim. Sebaliknya sayuran kurang
disukai dan keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat menyukai berbagi jenis
sayuran.

Pola Makan Bayi 0-12 Bulan

10

Pola makan bayi patut diperhatikan oleh ibu yang memiliki bayi. Ibu tidak boleh sembarangan
memberikan makanan pada bayinya, selain itu jadwal makannya pun harus tepat dan sesuai. Bayi
berbeda dengan orang dewasa. Sistem metabolisme pada tubuh orang dewasa cenderung stabil
sehingga orang dewasa tidak akan mudah lapar, sedangkan sistem metabolisme pada tubuh bayi
belum maksimal atau stabil. Metabolisme yang belum stabil inilah yang membuat bayi akan
mudah lapar meski baru minum ASI atau makan. Hal tersebutlah yang harus dimengerti oleh ibu.
Pemberian pola makan dan jadwal makan yang salah bisa menyebabkan bayi kekurangan nutrisi,
jika nutrisi tidak terpenuhi otomatis perkembangan bayi tidak akan optimal.
Bayi Usia 0 Bulan
Bayi yang baru dilahirkan dan berusia 0 bulan tidak ada makanan dan minuman yang lebih baik
untuknya dibandingkan dengan ASI. Memang di awal kehidupannya ibu perlu mengenalkan ASI
pada bayinya. Bayi harus bisa menyesuaikan diri saat berada di luar kandungan. Selama di
kandungan bayi akan mendapatkan makanan dan minuman dari plasenta. Saat di luar kandungan,
bayi harus mencari makanannya sendiri sehingga, bayi akan kebingungan dan belum terbiasa.
Oleh sebab itulah peran ibu diperlukan untuk membantu bayi ketika menyusui. Menyusui tidak
semudah yang dibayangkan, terutama untuk ibu baru. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan
ketika ibu baru pertama kali menyusui :

Tidak boleh diberikan makanan padat maupun makanan semi padat

Untuk pola makan dan menyusui bayi usia 0 bulan sebaiknya ibu memberikan ASI setiap
1 jam sampai dengan 2 jam sekali.

Sistem pencernaannya yang belum sempurna membuat bayi akan mudah haus dan lapar
meski sudah menyusu lama.

Bayi usia 0 bulan akan menyusu dengan rentang waktu antara 45 menit sampai dengan 1
jam.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusui bayi :
11

Setelah melahirkan ASI tidak akan keluar dengan sendirinya. Berikut ini hal yang harus
diperhatikan ibu agar ASI bisa keluar dengan lancar :

Pastikan saat hamil, ibu rajin membersihkan puting payudaranya.

Rajin membersihkan puting payudara saat hamil akan memudahkan keluarnya ASI ketika
menyusui pertama kali.

Ibu yang saat hamil anak pertama dan jarang membersihkan puting payudaranya biasanya
untuk mengeluarkan ASI membutuhkan waktu yang lebih lama.

Cara membersihkan puting payudara bisa menggunakan kapas dengan air hangat. Selain
itu menarik-narik puting dengan lembut juga bisa mempercepat keluarnya ASI.

Agar ASI berkualitas ibu diharapkan mengkonsumsi makanan untuk memperbanyak ASI
seperti sayuran hijau dan buah-buahan setiap hari. Ibu dilarang mengkonsumsi makanan
dan minuman yang bisa membuat bayinya diare, sebab apa yang dimakan dan diminum
ibu akan dimakan serta diminum pula oleh bayinya.

Bayi Usia 1 Bulan


Bayi akan memiliki pola makan yang sama dengan bayi usia 0 bulan. Ibu akan mengalami
kelelahan terutama saat malam hari sebab saat malam hari bayi akan menyusu lebih lama,
dibandingkan dengan siang hari. Hal tersebut memang hal yang wajar sebab pencernaan bayi
yang belum sempurna. Pencernaan bayi akan mulai sempurna di atas usia 3 bulan. Oleh sebab
itu, bayi tidak akan mulai bergadang ketika usianya sudah di atas usia 3 bulan. Yang perlu
dilakukan dan diperhatikan ibu ketika memberikan pola makan pada bayi usia 1 bulan adalah :

Tetap memberikan bayi ASI setiap satu jam sekali atau dua jam sekali. Ibu juga harus
memberikan ASI kapanpun bayi mau. Produksi ASI akan menyesuaikan dengan
kebutuhan bayi sehingga jika tidak sering disusukan produksi ASI pun akan menurun.

12

Bayi masih akan menyusu lama pada ibu. Durasi menyusunya sebanyak 45 menit atau
satu jam, oleh sebab itu ibu harus menentukan posisi yang nyaman.

Jangan memberikan makanan yang padat maupun semi padat.

Bayi Usia 2 -3 Bulan


Pola makan untuk bayi usia 2 dan 3 bulan sama halnya dengan pola makan dengan bayi usia 1
bulan dan 0 bulan. Makanan terbaik untuk bayi sampai dengan usia 3 bulan hanyalah ASI. ASI
mampu mencukupi kebutuhan bayi yang lapar dan juga haus. Jika ditambahkan dengan makanan
lain, sistem pencernaan bayi belum mampu menampung makanan tersebut dikarenakan sistem
pencernaan belum sempurna. Jika dipaksakan bayi bisa mengalami berbagai masalah
pencernaan.
Berikut ini pola makan bayi untuk usia 2 bulan sampai dengan 3 bulan :

Menyusui bayi minimal satu jam sekali atau dua jam sekali. Bayi akan mudah lapar
dikarenakan organ pencernaannya belum sempurna.

Sifat bayi berbeda-beda, ada pola tidur bayi yang tiap malam hanya diisi dengan tidur,
ada juga bayi yang tiap malam akan terbangun untuk minta minum ASI. Bagi ibu yang
memiliki bayi yang suka tidur tiap malam sebaiknya ibu tetap membangunkannya untuk
minum ASI. Bangunkan bayi tiap dua jam sekali saat malam hari.

Durasi bayi minum ASI antara 45 menit sampai dengan satu jam. Bayi laki-laki
membutuhkan waktu yang lebih lama ketika menyusu yaitu bisa sampai 90 menit.

Untuk meningkatkan kualitas ASI ibu diharapkan untuk rutin mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan pelancar ASI lainnya.

ASI Makanan Terbaik Untuk Bayi

13

Banyak yang belum tahu mengapa ASI bisa mengenyangkan bayi. Selama ini yang ibu tahu
adalah ASI hanya minuman pereda rasa haus. Pikiran ibu yang seperti itulah yang seringkali
membuat ibu ingin menambahkan makanan untuk mengenyangkan bayinya. Ternyata pola pikir
ibu tersebut adalah salah, sebab ASI memiliki komponen yang bisa mengenyangkan bayi
sehingga bayi tidak perlu makanan selain ASI.
Berikut ini adalah komponen ASI yang bisa mengenyangkan bayi :
Komponen ASI ini berupa ASI yang sifatnya encer. Jika ibu memiliki ASI yang menetes-netes,
ASI tersebut berupa foremilk. Foremilk akan keluar setelah kolostrum keluar terlebih dahulu.
Foremilk ini kaya dengan protein dan juga laktosa. Foremilk bermanfaat untuk perkembangan
otak bayi. Saat bayi haus, foremilk inilah yang nantinya akan menghilangkan rasa haus pada
bayi.
Bayi Usia 4 Bulan
Saat usia 4 bulan organ pencernaan bayi mulai mendekati sempurna. Oleh sebab itulah tidak ada
salahnya jika ibu mulai mengenalkan makanan pendamping ASI yang sedikit padat atau semi
padat. Pada usia ini ibu jangan memberikan makanan yang langsung padat seperti nasi. Berikut
ini cara mengenalkan makanan pendamping ASI yang agak padat kepada bayi usia 4 bulan :

Ibu bisa memberikan satu sendok teh berupa sereal yang bisa dicampurkan dengan ASI
ibu.

ASI ibu yang diberikan untuk mendampingi sereal tersebut sebanyak 3-4 sendok teh.

Memberikannya sebanyak dua kali yaitu saat pagi hari dan siang hari, sedangkan untuk
malam hari cukup berikan ASI secara eksklusif saja.

Bayi Usia 5 6 Bulan


Sama halnya dengan usia 4 bulan, ibu bisa memberikan makanan pendamping asi yang semi
padat atau sedikit padat. Makanan semi padat itu juga dicampurkan dengan ASI agar lebih
efisien dan efektif.
14

Berikut ini pola makan bayi usia 5 6 bulan yang harus diketahui oleh ibu :

Saat bangun tidur pukul 6 pagi, jangan berikan makanan pendamping ASI. Berikanlah
ASI terlebih dahulu.

Selang dua jam yaitu pukul 8 pagi, ibu bisa memberikan si kecil makanan berupa bubur
susu. Bubur susu ini adalah dua sendok teh sereal atau bubur bayi lembut yang
dicampurkan dengan ASI ibu. Jika bayi masih lapar, berikanlah ASI ibu.

Pukul 10 pagi, ibu bisa memberikan buah segar yang tidak keras di mulut bayi. Buah
segar itu bisa berupa pisang yang dikeruk pakai sendok, pepaya yang juga dilembutkan
pakai sendok. Jika tidak ada buah segar, ibu bisa memberikan camilan berupa biskuit.

Pukul 12 siang sampai dengan sebelum tidur siang berikanlah ASI secara eksklusif.

Pukul 4 sore saat bayi sudah mandi sore, ibu bisa memberikan buah segar seperti pisang
dan pepaya atau camilan berupa biskuit lunak. Ibu bisa memilih untuk memberikan buah
segar atau biskuit.

Pukul 6 sore adalah jam terakhir untuk makan bubur susu.

Lebih dari jam 6 sore berikanlah ASI secara eksklusif. Jika bayi terbangun tengah malam
ibu juga dianjurkan untuk memberikan ASI dan tidak diharapkan memberikan camilan.

Bayi Usia 7 Bulan


Saat bayi sudah berusia 7 bulan sistem pencernaannya sudah sempurna sehingga bayi bisa
diberikan makanan semi padat berupa nasi tim. Jika usia sebelumnya makanan semi padat yang
diwajibkan untuk bayi adalah bubur susu, di usia 7 bulan ini bayi bisa dikenalkan dengan
makanan berupa nasi tim.

Berikut ini pola makan bayi usia 7 bulan yang baik dan benar :
15

Bayi yang bangun tidur sebaiknya diberikan minum ASI, jangan langsung memberikan
MPASI.

Pukul 8 pagi bayi baru boleh makan makanan pendamping ASI berupa nasi tim.

Pukul 10 pagi, bayi bisa diberikan camilan berupa buah segar seperti pepaya maupun
pisang, ibu juga bisa memberikannya biskuit yang lunak dan tidak kasar di lidah bayi.
Jika rentang waktu antara 8 pagi sampai sebelum pukul 10 pagi bayi sudah merasa lapar
berikanlah ASI.

Pada saat pukul 12 siang, ibu bisa memberikannya nasi tim kembali.

Saat pukul 2 siang, ibu bisa memilih antara memberikan ASI atau makanan pendamping
ASI berupa nasi tim.

Saat pukul 4 sore, ibu bisa memilih untuk memberikan buah segar atau biskuit.

Puku 6 sore merupakan terakhir kali untuk memberikan MPASI. Jika di atas pukuk 6 sore
bayi masih merasakan lapar, ibu bisa memberikan ASI sampai bayi tertidur

Bayi Usia 8 Bulan


Untuk menerapkan pola makan bayi usia 8 bulan, ibu bisa mencontoh pola makan bayi usia 7
bulan. Berikut ini pola makan bayi usia 8 bulan dengan menu yang lebih variatif :

Pukul 6 pagi ketika bayi bangun, berikanlah ASI. Saat bangun tidur bayi dalam keadaan
haus.

Selang 2 jam kemudian, ibu baru bisa memberinya MPASI. Ibu bisa memberikan bubur
sum-sum yang dicampur dengan ASI ibu.

16

Pukul 10 pagi berikanlah camilan untuk bayi. Camilan yang diberikan adalah buah segar
dan juga bisa biskuit lunak untuk bayi.

Pukul 12 siang, ibu bisa memberikan bubur kacang hijau yang lembut untuk bayi.
Caranya adalah dengan memblender kacang hijau kemudian menjadikannya bubur
kemudian disaring.

Pukul 2 siang berikanlah ASI untuk bayi ibu sampai bayi tertidur.

Saat bangun pukul 4 sore berikanlah camilan untuk bayi.

Pukul 6 sore ibu bisa memberikan nasi tim pada bayi.

Sehabis pukul 6 sore sampai menjelang tidur, ibu bisa memberikan ASI secara eksklusif.
Saat malam hari bayi jangan diberikan MPASI lagi sebab jika kekenyangan bayi justru
akan rewel dan susah untuk tidur.

Bayi Usia 9 Bulan


Pada saat bayi berusia 9 bulan, saat inilah fase baru dimulai. Bayi boleh tidak makan nasi tim
lagi atau bayi bisa memakan nasi tim tanpa disaring. Usia 9 bulan bayi sudah bisa memakan
17

makanan yang sedikit kasar sehingga menunya akan lebih variatif atau bermacam-macam.
Berikut ini pola makan bayi usia 9 bulan yang wajib diketahui oleh ibu :

Pukul 6 pagi saat bayi bangun tidur ibu tetap harus memberikannya ASI sebab saat
bangun tidur bayi akan kehausan.

Pukul 8 pagi, bayi bisa mengkonsumsi bubur yang terbuat dari beras maupun bubur yang
berasal dari gandum.

Pukul 10 pagi bayi diberikan buah-buahan sehat seperti pepaya, melon, pisang dan buah
segar lainnya.

Pukul 12 siang ibu bisa memberikan bubur beras yang dicampur dengan sayuran yang
telah direbus.

Pukul 2 siang adalah saatnya bayi tidur siang, ibu harus memberikan ASI kepada
bayinya.

Pukul 4 sore ketika bayi bangun tidur siang, ibu bisa memberikan camilan berupa biskuit
bayi yang lembut. Biskuit lembut akan mudah dicerna bayi, tertama biskuit khusus bayi.
Meski sudah boleh makan bubur beras, bayi belum bisa mencerna biskuit khusus orang
dewasa.

Pukul 6 sore ibu bisa bubur beras yang dicampurkan dengan aneka tahu tempe.

Bayi Usia 10 Bulan


Bayi 10 bulan menunya akan bervariatif sama dengan bayi usia 9 bulan. Ibu bisa mencampurkan
bebagai macam makanan yang bergizi untuk menu buah hati tercinta. Berikut ini pola makan
bayi dengan usia 10 bulan yang harus ibu ketahui :

Saat bangun tidur tetap berikan ASI seperti biasanya.

Pukul 8 pagi, ibu bisa membuat bubur gandum yang kaya serat.
18

Pukul 10 pagi berikanlah salad buah yang bergizi untuk bayi. Salad tersebut tidak
menggunakan minyak, hanya terdiri dari potongan-potongan buah segar yang bergizi dan
kaya akan vitamin.

Pukul 12 siang, ibu bisa memberikan bubur dengan lauk ikan.

Pukul 2 siang ibu bisa memberikan ASI untuk bayinya.

Pukul 2 siang ibu bisa memberikan bubur kacang hijau yang bergizi.

Pukul 4 sore berikanlah salad buah kembali.

Pukul 6 sore ibu bisa memberikan bubur dengan campuran tahu tempe.

Setelah pukul 6 sore, ibu jangan memberikan apa-apa kecuali ASI.

Bayi Usia 11 12 Bulan


Saat bayi memasuki usia 11 bulan dan juga 12 bulan, ibu harus lebih selektif untuk memilih
menu makanan untuk bayinya. Hal itu dikarenakan memasuki usia 11 bulan bayi membutuhkan
lebih banyak nutrisi untuk perkembangannya, selain itu saat usia 11 bulan bayi sudah mulai aktif
dalam beraktivitas. Di usia 11 bulan bayi akan belajar bagaimana caranya berjalan, oleh sebab itu
diperlukan nutrisi yang seimbang agar perkembangan bayi bisa berjalan dengan baik. Berikut ini
pola makan yang bisa ibu terapkan untuk bayi usia 11 dan 12 bulan :

Pukul 6 pagi berikanlah asi seperti biasa.

19

Pukul 8 pagi ibu bisa memberikan bubur beras hangat yang dicampurkan dengan olahan
kedelai seperti tahu dan tempe.

Pukul 10 pagi ibu bisa memberikan camilan sehat.

Pukul 12 siang ibu bisa memberikan bubur bayi dengan campuran sayuran.

Pukul 2 siang ibu bisa memberikan ASI dan juga bubur dengan campuran daging ayam
maupun daging ikan.

Pukul 4 sore jika bayi masih lapar ibu bisa memberikan camilan sehat dari aneka buah
maupun biskuit.

Pukul 6 sore ibu bisa memberikan bubur beras dicampur dengan olahan kacang-kacangan
seperti buncis, kacang panjang dan berbagai jenis kacang lainnya.

Yang harus diperhatikan di sini adalah ketika bayi sehabis memakan bubur. Untuk
melancarkan pencernaannya ibu harus memberikan air putih kepada bayi. Air putih yang
diberikan adalah air putih sebanyak seperempat cangkir dan paling banyak adalah
setengah cangkir.

Pentingnya Pola Makan Bayi yang Benar


Bayi harus dipantau tumbuh kembangnya ketika baru lahir sampai dengan usia 24 bulan sebab,
masa emas dimulai sejak lahir sampai dengan usia 24 bulan. Untuk pola makan bayi bisa
diterapkan sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 12 bulan. Berikut ini pentingnya pola makan
untuk bayi :

Pola makan yang benar akan membuat bayi dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan
usianya, begitu pula sebaliknya.

Pola makan bayi yang benar akan membuat bayi tercukupi nutrisinya. Nutrisi inilah yang
bermanfaat untuk kehidupan bayi.

20

Pola makan yang benar bisa membuat bayi aktif dan lincah.

Pola makan yang benar bisa menghindarkan bayi dari berbagai penyakit. Hal yang harus
diingat ibu adalah ketika memasukkan jenis makanan ke dalam menu makan bayi, ibu
harus menyesuaikan dengan usianya. Jangan sampai bayi belum bisa menerima makanan
padat namun ibu sudah memberinya makanan padat.

Balita 1 tahun
Pola makan balita sudah dapat mengikuti menu keluarga, yaitu:

Sarapan dengan nasi lengkap. Nasi bisa diganti pasta, kentang, roti dihidangkan bersama
lauk dan sayuran. Contohnya, makaroni dimasak dengan susu, telur dan sayuran iris,
dimasak jadi bubur makaroni.

Makan siang dan makan malam dengan nasi lengkap. Nasi lengkap dapat berupa nasi tim
dihidangkan dengan lauk lengkap. Contohnya, ayam giling dengan wortel iris kecil
ditambah tempe iris kecil diberi tomat dimasak bumbu semur: bawang putih, sedikit
pala, merica dan kecap. Hal ini sekaligus memperkenalkan aneka bumbu tapi yang tidak
tajam rasanya. Bisa juga dengan bumbu lain seperti opor, sop dan soto, dengan isi lauk
atau sayuran bervariasi. Atau, bisa juga diambil dari makanan keluarga, namun bentuk
irisan atau potongannya lebih kecil dan ditambah sayuran iris lalu dimasak bersama
kaldu sehingga menjadi nasi tim lengkap gizi.

Selingan pukul 10.00 dan 16.00, bisa berupa buah atau kue yang diberikan secara
bervariasi.

Pemberian susu sebaiknya saat bangun tidur pagi dan sebelum tidur malam, sehingga
tidak mengganggu pemberian makanan dalam sehari.

21

Dengan pengaturan pola makan yang benar, kekurangan berat badan anak Anda, yakni sebesar
0,45 kg bisa terkejar. Karena, sesuai ketentuan berat badan anak usia 1 tahun adalah 3 kali berat
lahirnya, yaitu 9,15 kg
Pola dan menu makanan sehat anak 1-2 tahun itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus
dianggap spesial. Sebab pada prinsipnya, saat anak menginjak umur 6 bulan ia sudah dapat
mengonsumsi menu makanan harian (table food) yang hampir sama seperti orang dewasa. Meski
pun masih dalam tahap pengenalan terhadap keragaman nutrisi. Dengan kata lain, makanan yang
diberikan untuk 1-2 tahun adalah fase peralihan dari periode MPASI (makanan Pendamping Asi).
Pola dan Menu Makanan Sehat Anak 1-2 Tahun
Karena itu, pola dan menu makanan sehat anak 1-2 tahun, sebaiknya mempertimbangkan juga
komposisi dan takaran nutrisinya. Nutrisi berlebih bisa menyebabkan anak mengalami obesitas,
begitu pun dengan kekurangan nutrisi, salah-salah anak bisa mengidap kekurangan gizi.
Beberapa penelitian anak justru mengatakan bahwa nutrisi dan keanekaragaman makanan yang
diberikan sejak usia dini, manfaatnya bukan hanya terasa terhadap tumbuh kembang anak di
periode tersebut. Tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan psikologisnya di masa
depan (dewasa).
Keragaman nutrisi
Keragaman nutrisi dalam menu makanan sehat anak 1-2 tahun, adalah hal penting yang harus
diperhatikan. Mengapa demikian? Sebab nutrisi yang beragam sangat dibutuhkan sebagai
penunjang tumbuh kembang anak.
Penelitian membuktikan bahwa, keberagaman nutrisi akan sangat mempengaruhi perkembangan
mental, psikomotorik, kecerdasan otak, pertumbuhan tulang, daging dan otot, sistem imun atau
kekebalan tubuh dan sebagainya. Karenanya, jangan ragu-ragu mengenalkan beragam makanan
pada anak di usia ini.
Yang perlu dipahami adalah, semua makanan pada dasarnya adalah sehat. Artinya, tidak ada satu
makanan pun yang bisa dianggap superior dari makanan lain.

22

Sebagai contoh, orang tua di zaman sekarang mungkin akan bangga jika mampu memberikan
ikan salmon pada anaknya. Makanan yang dianggap mengandung banyak nutrisi tersebut,
memang terbilang mahal kaena kelangkaannya. Namun, kandungan nutrisi yang ada pada
salmon tersebut pada dasarnya bisa diperoleh dari makanan lain, meski pun kandungannya tidak
setinggi seperti yang ada pada salmon.
Pola Makan
Sebagaimana diketahui, saat anak menginjak umur 6 bulan memang sudah mengenal dan harus
diperkenalkan dengan keanekaragaman makanan. Begitu pun dengan kebiasaan anak yang sering
memasukkan apa saja pada mulutnya. Karenanya, pengasuhan yang ekstra tinggi diperlukan
untuk anak di usia ini.
Menginjak 1 tahun ke atas, anak biasanya sudah mulai sulit untuk diajak makan. Hal itu terjadi
karena di usia ini, anak sudah hidup dalam dunia bermain. Karenanya, anak harus dibiasakan
dengan pola makan yang teratur. Pembiasaan seperti ini sangat membantu untuk mencegah
datangnya penyakit ketika dewasa nanti, semisal penyakit maag karena pola makan yang buruk.
Berdasarkan uraian di atas, pola dan menu makanan sehat anak 1-2 tahun pada dasarnya
bukanlah hal yang harus dianggap menyulitkan. Yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan
kreatifitas agar anak mau mengikuti pola-pola yang kita ajarkan.

Usia anak sekolah


Menurut survey nasional 2007, di Indonesia prevalensi anak yang kurang makan sayur (<5 porsi
sehari) sangat tinggi yaitu mencapai 93,6%. Bahkan di negara maju pun seperti Australia, anakanak yang kurang mengonsumsi sayur dan buah sangat tinggi mencapai 86%.
Konsumsi sayur dan buah masih sangat kurang terutama pada kelompok anak usia sekolah
karena golongan makanan tersebut masih kalah populer dengan kelompok makanan yang lain
seperti makanan tinggi kalori (fastfood, camilan, minuman dengan pemanis tambahan, dan
lainnya), kelompok makanan berlemak (steak, gorengan, olahan susu, dan lain-lain). Kelompok
23

makanan favorit anak itu selain karena rasanya yang memang disukai, juga mudah dan murah
untuk diperoleh. Sebagian besar jajanan anak terdiri dari makanan yang berlemak, manis, dan
tinggi kalori.
Konsumsi sayur dan buah sumber utama vitamin dan mineral
Sayur dan buah merupakan sumber utama vitamin dan mineral yang esensial bagi pertumbuhan
anak, kaya antioksidan. Meningkatkan konsumsi sayur dan buah merupakan bagian dari pola
makan yang sehat dan seimbang, dan memberikan kontribusi terhadap kesehatan anak dan
mencegah penyakit kronik di usia selanjutnya.
Tingkat konsumsi sayur dan buah anak akan lebih tinggi jika orangtua menyediakan sayur dan
buah di rumah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kebiasaan konsumsi sayur
dan buah anak, misalnya menetapkan kebijakan di sekolah, pelayanan di kantin sekolah,
pemanfaatan media, dan peran orang tua.
Kebijakan sekolah misalnya adanya fruit and vegetable breaks (istirahat), adanya aktivitas
berkebun di sekolah untuk mengenalkan anak tentang sayur dan buah, atau praktik mengolah
sayur dan buah menjadi makanan favorit yang enak dan menyehatkan. Pelayanan di kantin juga
harus berkualitas, tidak hanya menyediakan makanan sumber energi, protein, dan lemak tetapi
juga buah-buahan yang kaya akan vitamin. Sekolah juga bisa memanfaatkan media untuk
mempromosikan sayur dan buah kepada anak, dan terakhir peran orang tua dengan senantiasa
memberikan informasi dan ketersediaan sayur dan buah di rumah.

Menu makanan sehat bagi anak usia sekolah


Untuk anak usia sekolah, makanan yang divariasikan menjadi kunci utama untuk membuat anak
memiliki kebiasaan makan yang sehat. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga
membutuhkan semua zat gizi untuk pertumbuhan tubuh.
Kalsium untuk pertumbuhan tulang mungkin bisa diperoleh dari susu, yogurt atau ganti dengan
makanan olahan yang mengandung tinggi kalsium jika terjadi intoleransi susu. Protein untuk
24

pertumbuhan sel dan organ tubuh anak bisa diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan yang
menyehatkan seperti ikan, ayam, telur, daging, dan kacang-kacangan.
Selain itu kebutuhan akan lemak juga penting, tetapi sebaiknya lemak tidak jenuh baik
monounsaturated maupun polyunsaturated (omega-3 dan omega-6). Lemak tidak jenuh sangat
penting bagi anak untuk pertumbuhan sel-sel otak bagi kemajuan kecerdasan anak, lemak tidak
jenuh dapat diperoleh dari minyak nabati, alpukat, kacang-kacangan, lemak ikan, biji bunga
matahari, kacang kedelai, dan kenari.
Meskipun lemak baik untuk anak tetapi ada jenis lemak yang sebaiknya dihindari yaitu lemak
trans yang dapat ditemukan pada margarin, kue, camilan, dan gorengan. Kebutuhan zink juga
perlu, karena bermanfaat untuk meningkatkan memori dan performa akademik anak khususnya
pada anak laki-laki. Zink bisa diperoleh dari daging, susu, cokelat, telur, dan berbagai makanan
yang juga mengandung protein.

Batasi gula
Anjuran untuk membatasi konsumsi gula hanya 3 sendok makan perhari (12 gram) cukup baik
bagi anak, untuk menjaga berat badan dan kadar gula darah anak.
Mengurangi kebiasaan mengemil, makan permen, dan kue dapat menjadi solusi menjaga asupan
gula setiap harinya.
Cobalah mengganti minuman manis dengan air mineral, jus buah murni, susu skim, atau susu
kedelai lalu hindari makanan yang telah diproses dengan teknologi tinggi dan gantilah dengan
makanan yang dimasak sendiri, karena makanan yang diproses tersebut dapat menaikkan dan
menurunkan kadar gula darah akibatnya anak akan merasa cepat lelah.
Untuk kebutuhan garam, sebaiknya tidak kurang dari 1500 mg dan tidak lebih dari 2200 mg per
hari. Karena itu pola makan dan kebiasaan makan makanan ringan perlu diperhatikan.
25

Hindari fast food, dan makanan yang diproses dan dikemas seperti ikan kaleng, sayuran yang
dikalengkan, dan makanan dari restoran fast food mengandung tinggi natrium tinggi kalori.
Begitupula kurangi mengemil potato chip, kacang, dan kue kering yang asin. Cobalah mengganti
makanan-makanan yang merugikan kesehatan anak dengan makanan yang lebih sehat seperti
yang telah dijelaskan di atas.

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga masyarakat serta audience mendapatkan
wawasan tentang cara menjaga kesehatan anak pada kondisi sehat dengan mengatur pola makan

26

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Pola Makan Anak Sehat - Bidanku.com http://bidanku.com/pola-makan-anaksehat#ixzz3u7Dx95e5


Sumber : Pola Makan Anak Sehat - Bidanku.com http://bidanku.com/pola-makan-anaksehat#ixzz3u7EB8r8e
Sumber : Pola Makan Anak Sehat - Bidanku.com http://bidanku.com/pola-makan-anaksehat#ixzz3u7EaDyod
http://www.heqris.com/2012/09/cara-mengatur-makanan-untuk-anak-dan.html#ixzz3uJSHwFHi
Sumber : Pentingnya Mengatur Pola Makan sejak Bayi - Bidanku.com
http://bidanku.com/pentingnya-mengatur-pola-makan-sejak-bayi#ixzz3uJRy4Cbu

27

28

Anda mungkin juga menyukai