Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang memiliki keistimewaan
berupa perasaan dan kemampuan berpikir. Kemampuan merasakan dan berpikir yang
menyebabkan manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohaninya. Dalam perkembangannya, kebutuhan manusia terhadap
kehadiran manusia lain mendorong terbentuknya kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat. Membentuk kelompok dan hidup berkelompok merupakan naluri yang
dimiliki manusia sejak dilahirkan. Naluri ini mendorong mansuia untuk selalu
menyatukan hidupnya dengan manusia lain atau dengan kelompok lain.
Kelompok Sosial adalah tempat sekumpulan individu yang terdiri atas dua atau
lebih manusia, memiliki visi dan misi yang sama dari setiap individu, serta terdapat
interaksi yang terjalin antar anggota kelompok. Interaksi yang terjalin dalam kelompok
sosial dapat berupa interaksi langsung maupun tidak langsung (menggunakan alat
komunikasi).
Penulis memilih topik data tentang salah satu kelompok sosial di lingkungan
Desa Sobontoro. Kelompok ini bernama kelompok sosial Ngudi Luhur yang terdiri
dari seluruh aspek pembahasan dalam materi tentang aktivitas kelompok sosial Ngudi
Luhur.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan dalam
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Apa nama kelompok sosial yang dibahas?
2. Sejak kapan kelompok tersebut berdiri?
3. Siapa saja yang mendirikan kelompok tersebut?
4. Apa yang melatar belakangi terbentuknya kelompok sosial tersebut?
5. Bagaimana sejarah terbentuknya kelompok sosial tersebut?
6. Apa tujuan didirikannya kelompok sosial tersebut?
7. Apa saja kegiatan kelompok yang rutin diselenggarakan?
8. Bagaimana hubungan yang terjalin antar anggota kelompok?
9. Bagaimana peraturan-peraturan yang berlaku di dalam kelompok baik secara
tertulis maupun tidak tertulis?
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam hasilnya, adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan
oleh penulis adalah :
1. Mengetahui nama kelompok sosial yang dibahas.
2. Mengetahui kapan kelompok tersebut berdiri.
3. Mengetahui Siapa saja yang mendirikan kelompok tersebut.
1

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengetahui latar belakang terbentuknya kelompok sosial tersebut.


Mengetahui sejarah terbentuknya kelompok sosial tersebut.
Mengetahui tujuan didirikannya kelompok sosial tersebut.
Mengetahui kegiatan kelompok yang rutin diselenggarakan.
Mengetahui hubungan yang terjalin antar anggota kelompok.
Mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di dalam kelompok baik secara
tertulis maupun tidak tertulis.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta bahan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai kelompok sosial.
2. Sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
sejenis.
3. Sebagai pembelajaran bagi peneliti dan pengajaran bagi masyarakat akan contoh
dan pemahaman kelompok sosial di masyarakat.
4. Sebagai rujukan untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan
kelompok sosial.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nama kelompok Sosial
Kelompok sosial yang diteliti merupakan suatu kelompok sosial yang berbentuk
paguyuban (Gameinschaft). Kelompok sosial tersebut bernama Ngudi Luhur Kata
Ngudi berasal dari bahasa jawa yang berarti Mencari, sedangkan Luhur dalam bahasa
jawa berarti keluhuran atau ilmu. Kelompok Sosial Ngudi Luhur bertempat di Desa
Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung
2.2 Waktu Berdirinya Kelompok Sosial Ngudi Luhur
Kelompok Sosial Ngudi Luhur merupakan kelompok sosial yang berdiri sejak
8 tahun yang lalu tepatnya tahun 2006. Namun, juga ada berita jika kelompok sosial ini
telah ada sejak zaman Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Dan vakum
hingga baru berjalan kembali pada tahun 2006.
2.3 Pendiri Kelompok Sosial Ngudi Luhur
Pada awalnya, penggagas kelompok sosial Ngudi Luhur adalah perangkat desa
ketika dicetuskannya Repelita. Setelah vakum beberapa tahun, baru dijalankan kembali
pada tahun 2006 oleh Alm. Bapak Suryaji dan para tetua di Desa Sobontoro. Beliau
adalah salah satu pendiri awal kelompok sosial Ngudi Luhur di Desa Sobontoro
ketika zaman Repelita. Karena melihat perlunya kelompok sosial itu untuk tumbuh
lagi, maka beliau ,elakukan musyawarah antara pemerintah desa dan para tetua di Desa
Sobontoro untuk mengaktifkan lagi kelompok sosial Ngudi Luhur di tengah
masyarakat Desa Sobontoro.
2.4 Latar Belakang Terbentuknya Kelompok Sosial Ngudi Luhur
Kelompok Sosial Ngudi Luhur terbentuk atas dasar kesamaan tujuan yaitu
terciptanya masyarakat desa yang sejahtera dengan misinya adalah sebagai penasehat
Kepala Desa yang ingin mengambil keputusan suatu peraturan maupun inovasi yang
akan dilakukan oleh pemerintah desa. Selain itu, Kelompok Sosial Ngudi Luhur juga
menjadi sarana rembug desa yang akan menghasilkan keputusan. Kelompok Sosial
Ngudi Luhur juga menjadi salah satu konsultan dalam pembangunan di Desa
Sobontoro, tugasnya adalah memberi keputusan yang nantinya akan dimusyawarahkan
antar warga Desa Sobontoro dan tetua di Desa Sobontoro, lalu ketika telah mencapai
kesepakatan bersama, maka Kelompok Sosial ini menyampaikan hasil keputusan
musyawarah kepada Pemerintah Desa Sobontoro.
2.5 Sejarah Terbentuknya Kelompok Sosial Ngudi Luhur
Kelompok Sosial Ngudi Luhur terbentuk ketika diberlakukannya Rencana
Pembangunan Lima Tahun. Saat itu, pemerintah desa mendapat surat perintah dari
Kantor Kecamatan Boyolangu untuk melakukan kegiatan bangun desa berupa
3

pembuatan gapura warna biru didepan setiap rumah warga yang berlambang
Kabupaten Tulungagung dan Provinsi Jawa Timur serta rencana pembangunan desa
secara keseluruhan. Lalu, para perangkat desa berencana mendirikan Kelompok Sosial
yang bernama Pangestu untuk menangani tugas tersebut bersama masyarakat Desa
Sobontoro. Alm. Bapak Suryaji merupakan salah satu pendiri kelompok sosial tersebut.
Lalu setelah tugas yang diperintahkan pemerintah kecamatan selesai, kelompok sosial
tersebut terlihat menghilang keberadaannya, hingga pada tahun 2006 Alm. Bapak
Suryaji mengaktifkan kembali kelompok sosial tersebut dengan merubah nama
Pangestu menjadi Ngudi Luhur dan kelompok sosial tersebut masih berdiri hingga
sekarang.
2.6 Tujuan Terbentuknya Kelompok Sosial Ngudi Luhur
Kelompok sosial Ngudi Luhur dibentuk dengan tujuan, yaitu:
1. Menciptakan kesejahteraan masyarakat Desa Sobontoro
2. sebagai penasehat Kepala Desa yang ingin mengambil keputusan suatu
peraturan maupun inovasi yang akan dilakukan oleh pemerintah desa.
3. Sarana rembug desa
4. Penyampai keputusan masyarakat Desa Sobontoro atas musyawarah yang
dilakukan sebelumnya.
2.7 Kegiatan Rutin Yang Diadakan Kelompok Sosial Ngudi Luhur
Kegiatan rutin yang diadakan Kelompok Sosial Ngudi Luhur antara lain:
1. Jagong Setu, merupakan acara berkumpulnya masyarakat Desa Sobontoro di
setiap Hari Sabtu malam hari dirumah anggota-anggota kelompok tersebut
secara bergiliran.
2. Rapat Desa, diadakan di Balai Desa Sobontoro untuk merundigkan suatu
acara ataupun keputusan.
3. Kerja Bhakti, acara ini sering dilakukan oleh warga Desa Sobontoro hingga
saat ini menjadi Juara pada Perlombaan Desa Bersih di seluruh Desa di Jawa
Timur.

2.8 Hubungan Yang Terjalin Antar Anggota Kelompok


Karena jenis Kelompok Sosial ini berupa Paguyuban (Gameinschaft), hubungan
antar anggota terjalin sangat dekat. Sehingga mereka memiliki ikatan batin yang alami.
Pertemuan antar anggota sangat sering terjadi komunkasi dan kontak sosial sehingga
mereka saling bertukar permasalahan di lingkungan mereka.
2.9 Peraturan Yang Berlaku Dalam Kelompok Sosial Ngudi Luhur

Tidak ada peraturan secara tertulis didalam Kelompok Sosial Ngudi Luhur.
Namun mereka menetapkan norma-norma sebagai peraturan yang tak tertulis.
Peraturan itu antara lain:
1. Berbicara dengan sopan antar anggota kelompok.
2. Tidak memaksakan kehendak ketika diadakan musyawarah.
3. Rutin mengikuti kegiatan yang diadakan oleh kelompok.
4. Menghargai persamaan hak yang didapatkan antar anggota tanpa memandang
derajat anggota lain.
5. Menetapkan budaya sopan santun diantara anggota kelompok sosial tersebut.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok Sosial Ngudi Luhur merupakan jenis kelompok Paguyuban
(Gameinschaft). Kelompok ini terbentuk tepat saat penetapan kebijakan Repelita.
Kelompok Sosial Ngudi Luhur terbentuk atas dasar kesamaan tujuan yaitu
terciptanya masyarakat desa yang sejahtera. Kelompok Sosial Ngudi Luhur
merupakan kelompok sosial yang berdiri sejak 8 tahun yang lalu tepatnya tahun 2006.
Namun, juga ada berita jika kelompok sosial ini telah ada sejak zaman Repelita
(Rencana Pembangunan Lima Tahun). Dan vakum hingga baru berjalan kembali pada
tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai