Pasien mengeluhkan gejala batuk berdahahak kekuningan dengan disertai
dengan sesak dan demam yang hilang timbul. Gejala-gejala pneumonia yang klasik umumnya jarang ditunjukkan oleh anak < 5 tahun. Selain itu, nafsu makan juga menurun. Penggalian terhadap faktor risiko pneumonia juga menemukan adanya kondisi imunosupresi (gizi buruk), hunian yang padat, dan ayah merokok dalam rumah. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan adanya ronki pada kedua lapang paru yang menunjukkan mungkin terjadi suatu proses inflamasi yang menimbulkan penimbunan cairan pada jaringan parenkim paru. Pemeriksaan penunjang menunjukkan peningkatan leukosit dan peningkatan trombosit reaktif yang merupakan tanda adanya infeksi oleh bakteri. Foto toraks PA menunjukkan coracan bronkovaskular yang kasar dan pelebaran hillus. Hasil anamnesis, pemfis, dan
penunjang
inilah
yang
dijadikan
dasar
penegakan
diagnosis
bronkopneumonia. Pasien sudah mengalami batuk sejak 2 minggu SMRS, oleh karena itu kecurigaan ke arah TB paru harus dipertimbangkan.