Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
Jelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosis, komplikasi,
penatalaksanaan, dan prognosis dari KWASHIORKOR!
1.3. TUJUAN
Dapat mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosis,
komplikasi, penatalaksanaan, dan prognosis dari KWASHIORKOR

BAB II
1

PEMBAHASAN
2.1. SKENARIO
Seorang anak laki laki berusia 3 tahun bersama ibunya datang ke dokter dengan
keluhan kaki dan tangan membesar seperti bengkak berisi cairan, kondisi lemah dan
tidak mau makan. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut kepada
pasien, pada pemeriksaan fisik didapatkan wajah sembab dan membulat, mata sayu,
rambut tipis kemerahan seperti jagung, mudah dicabut dan rontok, cengeng, rewel
dan apatis, terdapat pembesaran hati, otot hipotrofi, crazy pavenment dermatosis.
Ayah pasien bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu, sehingga untuk
makan sehari-hari saja sulit.
Berat badan 14 kg, tinggi badan 95 cm.
2.2. TERMINOLOGI

Apatis
Adalah
Crazy pavenment dermatosis
Adalah

2.3. PERMASALAHAN
2.3.1. Jelaskan mekanisme terjadinya keluhan yang terjadi pada anak tersebut (kaki dan
tangan membesar, dan tidak mau makan)!
2.3.2. Jelaskan mekanisme terjadinya gejala yang ada pada saat pemeriksaan fisik oleh dokter
(wajah sembab dan membulat, mata sayu, rambut tipis kemerahan seperti jagung,
mudah dicabut dan rontok, cengeng, rewel dan apatis, terdapat pembesaran hati, otot
hipotrofi, crazy pavenment dermatosis)!
2.3.3. Jelaskan hubungan antara pekerjaan ayahnya yang serabutan dengan penghasilan yang
tidak menentu dengan gejala anak pada scenario!
2.3.4. Jelaskan termasuk kategori berat badan mana anak tersebut berdasarkan klasifikasi dari
BMI
2.3.5. Diagnosis Differntial
2.4. PEMBAHASAN
2

2.4.1. adalah

2.4.2. adalah

2.4.3. adalah

2.4.4. Klasifikasi BMI


Tabel Klasifikasi BMI
ITM (kg/m2)
<18.5
18.5-24.9
>25
25.0-29.9
>30.0

Rumus :

Klasifikasi BMI
Berat badan kurang
Normal
Kelebihan berat badan
Obesitas derajat I
Obesitas derajat II

Resiko Penyakit
Meningkat
Normal
Meningkat
Tinggi
SangatTinggi

Tinggi Badan ( m ) 2

Berat Badan(Kg)

Pada scenario
Tinggi badan = 95 cm = 0.95 m
Berat badan = 14 kg
Tinggi Badan ( m ) 2

BMI
= Berat Badan(Kg)

14
0.952

= 15,51

Pada perhitungan BMI didapatkan anak tersebut mengalami berat badan kurang.
2.4.5. Diagnosis differential
Kwashiorkor
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Gambaran klinis
Diagnosis
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
3

c. Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi
Penatalaksanaan
Prognosis
Marasmus
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Gambaran klinis
Diagnosis
d. Anamnesis
e. Pemeriksaan Fisik
f. Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi
Penatalaksanaan
Prognosis
Marasmik-Kwashiorkor
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Gambaran klinis
Diagnosis
g. Anamnesis
h. Pemeriksaan Fisik
i. Pemeriksaan Penunjang

Komplikasi
Penatalaksanaan
Prognosis

BAB III
KESIMPULAN

3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan skenario, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut
mengalami kwashiorkor.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Gizi Buruk. http://scribd.com (diakses tanggal 28 Mei 2013).


Anonymous. Kwashiorkor. http://scribd.com (diakses tanggal 28 Mei 2013).
Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, E/11.
Jakarta: EGC.
Mansjoer, A. 2009. Kapita Selekta Kedokteran, edisi ketiga. Jakarta: Media
Aeskulapius.

Nelson, 1999, ilmu kesehatan anak, EGC, jakarta, edisi 15, vol 1
Price & Wilson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6.
Penerbit EGC: Jakarta.

Pusponegoro, Hardiono D. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I


2004. Ikatan Dokter Anak Indonesia
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid :1. Jakarta
: Infomedika Jakarta

Anda mungkin juga menyukai