FISIKA
Hokum kekekalan
momentum
Disusun oleh :
Kelompok 6
Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hafizh Ilyasa
Mahrus Hilmi
Nico Aliffian V.P
Nofita Rizki Damayanti
Riska Ayu Febrianti
Tika Widiarti
Kelas XI-MIIA4
(06)
(12)
(18)
(20)
(26)
(32)
Daftar Isi
Halaman sampul1
Kata pengantar..2
Daftar isi3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.4
B. Rumusan masalah..4
C. Tujuan penelitian...4
D. Manfaat penelitian.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori..5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan bahan...7
B. Prosedur pelaksanaan penelitian7
BAB IV
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Hukum Kekekalan Momentum..8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan14
B. Saran......14
DAFTAR PUSTAKA15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap benda yang bergerak pasti memiliki Energi kinetik (Ek) dan
Momentum
(P).Momentum
adalah
ukuran
kesukaran
untuk
memberhentikan suatu benda. Definisi momentum adalah hasil kali massa
dan kecepatan. Bila kita anggap m adalah massa sebuah benda
dan v adalah kecepatannya, maka momentum p dari benda tersebut adalah
karena kecepatan merupakan besaran vektor, maka momentum dinyatakan
dalam bentuk vektor. Dari hubungan di atas, dapat disimpulkan
bahwa makin besar massanya dan makin cepat bergeraknya maka
momentum benda itu akan semakin besar.
Untuk merubah momentum benda dibutuhkan sebuah gaya, baik
untuk menaikkan momentum, menurunkannya (memberhentikan benda
yang sedang bergerak), atau untuk meruabah arahnya. Pernyataan newton
mengenai hukum gerak kedua jika diterjemahkan kedalam bahasa modern
yakni, Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya
total yang diberikan kepadanya. Kita dapat menuliskan pernyataan ini
dalam persamaan dimana adalah gaya total ynag diberikan kepada benda
dan p adalah hasil perubahan momentum yang terjadi selama selang
waktu t. Kita dapat menurunkan bentuk yang lebih kita kenal dari hukum
kedua, , dari persamaan diatas untuk kasus massa konstan. Jika vo adalah
kecepatan awal benda dan v adalah kecepatanyya setelah waktu t telah
berlalu.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa waktu yang dibutuhkan dalam masing-masing percobaan
yang dilakukan ?
2. Berapa nilai kecepatan dan momentum serta koefisien restitusi
yang dihasilkan dalam masing-masing percobaan yang dilakukan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dalam masing-masing
percobaan yang dilakukan.
2. Untuk menghitung nilai kecepatan dan momentum.
D. Manfaat Penelitian
1. Memudahkan siswa untuk mempraktekkan penentuan waktu,
kecepatan, dan momentum.
2. Siswa dapat menghitung nilai kecepatan dan momentum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Setiap benda yang bergerak pasti memiliki Energi kinetik (Ek) dan
Momentum (P).Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan
suatu benda. Definisi momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan. Bila
kita anggap m adalah massa sebuah benda dan v adalah kecepatannya, maka
momentum p dari benda tersebut adalah karena kecepatan merupakan besaran
vektor, maka momentum dinyatakan dalam bentuk vektor. Arah momentum
adalah arah kecepatan. Satuan momentum adalah kg.m/s. Dari hubungan di
atas, dapat disimpulkan bahwa makin besar massanya dan makin cepat
bergeraknya maka momentum benda itu akan semakin besar.
Untuk merubah momentum benda dibutuhkan sebuah gaya, baik untuk
menaikkan momentum, menurunkannya (memberhentikan benda yang sedang
bergerak), atau untuk meruabah arahnya. Pernyataan newton mengenai hukum
gerak kedua jika diterjemahkan kedalam bahasa modern yakni, Laju
perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya total yang
diberikan kepadanya. Kita dapat menuliskan pernyataan ini dalam
persamaan dimana adalah gaya total ynag diberikan kepada benda dan p
adalah hasil perubahan momentum yang terjadi selama selang waktu t. Kita
dapat menurunkan bentuk yang lebih kita kenal dari hukum kedua, , dari
persamaan diatas untuk kasus massa konstan. Jika vo adalah kecepatan awal
benda dan v adalah kecepatanyya setelah waktu t telah berlalu.
Hukum kekekalan momentum memiliki arti, momentum total sistem
sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah
tumbukan, asalkan tidak ada gaya yang bekerja dari luar. Sistem sekumpulan
benda yang saling berinteraksi satu sama lain. Dari gambar di atas, ilustrasinya
yaitu, kita bayangkan tumbukan terjadi pada 2 bola bilyar. Kita anggap gaya
eksternal total system 2 bola ini sebesra nol, artinya gaya yang signifikan
hanyalah gaya yang diberikan tiap bola ke bola lainnya ketika tumbukan.
Walaupun momentum dari tiap bola berubah akibat terjadi tumbukan jumlah
momentum, ternyata mereka sama saat sebelum dan sesudah tumbukan. Jika
m1v1 adalah momentum bola nomer 1, dan m2v2adalah momentum dari bola
2, keduanya diukur sebelum tumbukan, maka momentum total kedua bola
sebelum tumbukan adalah m1v1+m2v2. Setelah tumbukan, masing-masing
bola memiliki kecepatan dan momentum yang berbeda, yang akan kita beri
tanda aksen () pada kecepatannya, yaitu m1v1+m2v2, inilah nilai
dari momentum setelah tumbukan. Tidak peduli berapapun kecepatan dan
massa yang terlibat, ternyata momentum sebelum dan sesudah tumbukan sama
dengan sesudahnya, apakah tumbukan tersebut dari depan atau tidak, selama
ada gaya eksternal total yang bekerja :
Jadi, jumlah vector momentum pada system dua bola tersebut kekal (tetap
konstan). Hukum kekekalan momentum tidak hanya diterapkan dalam
tumbukan saja, namun kita juga dapat menjumpainya seperti pada peristiwa
ledakan, penembakan proyektil, dan peluncuran roket.
Jenis-jenis tumbukan yaitu :
a) Tumbukan lenting sempurna
Kita menerapkan hukum kekekalan momentum dan energi kinetik
pada tumbukan lenting sempurna antar dua benda yang kecil yang
bertumbukan dari depan sehingga semua gerak berada pada garis
yang sama.
b) Tumbukan lenting sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik
tidak berlaku karena terjadi perubahan energi kinetik sebelum dan
sesudah tumbukan. Pada tumbukan lening sebagian hanya berlaku
hukum kekekalan momentum saja dan koefisien restitusi tumbukan
lenting sebagian mempunyai nilai diantara nol dan satu.
c) Tumbukan tidak lenting
Tumbukan antara dua buah benda dikatakan tidak lenting sama
sekali sesudah tumbukan kedua benda menjadi satu (bergabung),
sehingga kedua benda memiliki kecepatan sama.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
N
o
1
2
3
4
Kategori
Jumlah
Troli
Neraca
Mistar 1 meter
Stopwatch
1
1
1
1
2
1
1
1
Keterangan
BAB IV
ISI DAN PEMBAHASAN
Dari data yang diperoleh didapatkan hasil pengamatan dalam tabel sebagai
berikut ini :
A. Percobaan dua troli yang bertabrakan
No
.
Waktu(t
)
Jarak(s)
t1:
0,92s
s1:
66cm
Koefisien
restitusi(e)
Kecepatan(v)
V1=
s
t
o , 66
0,92
= -0,7
'
m/s
t2:
0,92s
s2:
34cm
V2=
s
t
o , 34
0,92
e=
= 0,3
m/s
1
t1:
1,35s
s1:
59cm
V1=
s
t
o ,59
1,35
s2:
38cm
V2=
s
t
o , 38
0,74
(0,50,4)
0,3(0,7)
= 0,4
m/s
t2:
0,74s
'
( v 2 v 1 )
v 2v 1
=
= -0,5
0,1
0,10
=1
m/s
t1:
1,02s
s1:
56cm
V1=
s
t
o ,56
1,02
= -0,5
t2: 1,02
s2:
44cm
V2=
s
t
o , 44
1,02
e=
'
m/s
= 0,4
m/s
2
t1:
0,2s
s1:
20cm
s
t
V1=
o,2
0,2
t2:
0,23s
s2:
30cm
t1:
0,32s
s1:
36cm
V2=
o,3
0,23
(1,31)
0,4(0,5)
=1
m/s
s
t
'
( v 2 v 1 )
v 2v 1
=
=- 1,3
0,3
0,9
= 0,3
m/s
3
V1=
s
t
o , 36
0,32
m/s
= -1,1
e=
t2: 0,8s
t1:0,86
s
s2:
40cm
s1:
58cm
V2=
V1=
s
t
s
t
V2=
t1:
1,56s
s1:
19cm
V1=
t2:
0,80s
s1:
66cm
s2:
34cm
V2=
V1=
s
t
o , 42
0,86
o ,19
1,56
s
t
s
t
V2=
s
t
s
t
(0,4 )+ 0,6
0,5+1,1
= 0,6
=- 0,4
o,5
0,36
o , 66
0,80
o , 34
0,80
0,2
1,6
= 0,1
= -0,1
= 1,3
e=
v 2' +v 1'
v 2v 1
=
0,4 +0,8
1,3+0,1
= 0,8
=
= -0,4
0,4
1,4
= 0,2
m/s
t2:
0,32s
s2:
41cm
V2=
o ,59
0,32
= -1,8
m/s
s
t
o , 41
0,32
= 1,2
e=
v 2' +v 1'
v 2v 1
=
m/s
s2:
23cm
m/s
V1=
t2:
0,5s
'
v 2 +v 1'
v 2v 1
m/s
s1:
59cm
s1:
5cm
o ,58
0,86
m/s
t1:
0,32s
t1:
0,4s
= 0,5
m/s
4
t1:
0,80s
o,4
0,8
m/s
s2:
42cm
s2:50c
m
m/s
t2:
0,86s
t2:
0,36s
s
t
V1=
s
t
o , 05
0,4
= 0,1
m/s
V2=
s
t
o , 23
0,5
m/s
Pembahasan :
(0,4 )+ 0,1
1,2(1,8)
=
= -0,4
0,5
3
= 0,1
10
No
.
Waktu(t
)
Jarak(s)
t1:
0,83s
s1:
100cm
V1=
t2: 0s
s2: 0cm
V2=
s
t
t2:
1,64s
s1: 5cm
1
0,83
= -1,2
s
t
s
t
V1=
o
0
=
=
= 0 m/s
o , 05
0,1
s
t
V2=
1,21
1,64
-0,7 m/s
11
(0,70,5)
0(1,2)
0,5 m/s
s2:
121cm
e=
( v 2' v 1' )
v 2v 1
m/s
1
t1:
0,1s
Koefisien
restitusi(e)
Kecepatan(v)
=
=
0,2
1,2
= 0,1
t1:
1,47s
s1:
100cm
V1=
t2: 0s
s2: 0cm
V2=
s
t
t2:
1,16s
s1:
23cm
s2:
65cm
s
t
V1=
V1=
t2: 0s
s2: 0cm
V2=
s
t
(0,50,4)
0(0,6)
=
=
=
s2:
27cm
t1:
1,09s
s1:
100cm
s2: 0cm
s1:
14cm
t2:
0,81s
s2:56cm
t1:
0,92s
s1:
100cm
0,1
0,6
= 0,1
V1=
s
t
V2=
s
t
1
1
= -1 m/s
o
0
= 0 m/s
v 2' +v 1'
v 2v 1
=
o , 08
0,18
e=
(0,4 )+ 0,4
0(1)
0,4 m/s
t2:
0,62s
t1:
0,48s
o , 65
1,16
'
-0,5 m/s
o , 27
0,62
V1=
s
t
1
1,09
= 0,9
V2=
V1=
o
0
s
t
= 0 m/s
o ,14
0,48
s
t
o ,56
0,81
(o ,6)+0,2
0(0,9)
0,2 m/s
V2=
e=
v 2' +v 1'
v 2v 1
m/s
s
t
0,8
1
= 0,8
-0,4 m/s
s
t
V2=
s1:
100cm
t2: 0s
= 0 m/s
0,4 m/s
t1:1s
s1: 8cm
'
o , 23
0,52
e=
( v 2 v 1 )
v 2v 1
0
0
s
t
s
t
t1:
0,18s
= -0,6
m/s
2
t1:
0,52s
1
1,47
=
=
0,8
0,9
= 0,8
0,6 m/s
V1=
s
t
1
0,92
1,08 m/s
12
e=
=
t2: 0s
s2: 0cm
t1:
1,09s
s1:
41cm
t2:
0,84s
s2:
50cm
V2=
s
t
s
t
V1=
o
0
'
= 0 m/s
o , 41
1,09
v 2 +v 1'
v 2v 1
=
(0,5)+0,3
0(1,08)
0,3 m/s
V2=
s
t
o,5
0,84
m/s
= 0,5
0,8
1,08
= 0,7
Pembahasan :
1. Pada percobaan I, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,1. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
2. Pada percobaan II, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,1. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
3. Pada percobaan III, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi
tumbukan lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,8. Energi
kinetik berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
4. Pada percobaan IV, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,8. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
5. Pada percobaan V, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,7. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
13
Waktu(t
)
Jarak(s)
t1:1,05
s
s1:
100cm
Kecepatan(v)
V1=
s
t
1
1,05
= -0,9
m/s
Koefisien
restitusi(e)
e=
'
'
( v 2 v 1 )
v 2v 1
=
1
t1:
5,00s
s1:
220cm
V1=
s1:
100cm
t1:
1,5s
s1:
185cm
2,2
5,00
= 0,4
m/s
2
t1:
0,65s
s
t
V1=
s
t
1
0,65
s
t
1,85
1,5
m/s
14
0,4
0,9
= 0,4
e=
= -1,5
m/s
V1=
(00,4)
0(0,9)
= 1,2
'
'
( v 2 v 1 )
v 2v 1
=
(01,2)
0(1,5)
=
t1:0,75
s
s1:
100cm
V1=
s
t
1
0,75
1,2
1,5
e=
= -1,3
m/s
'
v 2 +v 1'
v 2v 1
=
3
t1:
0,90s
s1:
60cm
V1=
s
t
o ,6
0,90
= 0,6
m/s
t1:
0,60s
s1:
100cm
V1=
s
t
1
0,60
(0)+0,6
0(1,3)
0,6
1,3
= 0,4
e=
= -1,6
m/s
v 2' +v 1'
v 2v 1
=
4
t1:
1,40s
s1:
80cm
V1=
s
t
o,8
1,40
= 0,5
m/s
t1:
0,68s
s1:
100cm
V1=
s
t
1
0,68
(0)+0,5
0(1,6)
0,5
1,6
= 0,3
e=
= -1,4
m/s
v 2' +v 1'
v 2v 1
=
5
t1:
0,72s
s1:
38cm
V1=
s
t
o , 38
0,72
0,5 m/s
(0)+0,5
0(1,4)
=
=
0,5
1,4
= 0,3
15
Pembahasan :
1. Pada percobaan I, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,4. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
2. Pada percobaan II, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,8. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
3. Pada percobaan III, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi
tumbukan lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,4. Energi
kinetik berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
4. Pada percobaan IV, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,3. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
5. Pada percobaan V, satu troli diam dan satu troli bergerak terjadi tumbukan
lenting sebagian. Nilai koefisien restitusi (e) adalah 0,3. Energi kinetik
berkurang selama tumbukan pada tumbukan lenting sebagian. Nilai
koefisien restitusi (e) terbatas yaitu antara (0 e 1).
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ratarata pada masing-masing percobaan yang dilakukan terjadi tumbukan
lenting sebagian.
Tumbukan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
o Tumbukan lenting sempurna, yaitu nilai koefisien restitusi (e)
sama dengan . Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan
relatif sesesudah tumbukan sama dengan negatif kecepatan
relatif sebelum tumbukan.
o Tumbukan lenting sebagian, yaitu nilai koefisien restitusi (e)
terbatas ( 0 e 1). Pada tumbukan lenting sebagian
kebanyakan enegi kinetic berkurang selama tumbukan.
o Tumbukan tidak lenting, yaitu nilai koefisien restitusi (e) sama
dengan 0.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan tersebut harus teliti dan cermat dalam
mengamati waktu dan menghitung jarak serta kecepatan yang terjadi.
Karena akan mempengaruhi momentum yang dihasilkan. Jika dalam
perhitungan kecepatan terjadi kesalahan maka akan berpengaruh pada
besarnya momentumnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
file:///E:/new/buang%20tulisan%20%20makalah%20fisika
%20momentum%20impuls.htm
file:///E:/new/Hasil%20Percobaan%20Impuls%20&%20Momentum.htm
file:///E:/new/Belajar%20Bareng%20@ayumungil%20%20laporan%20praktukim
%20'momentum%20dan%20impuls'.htm
file:///E:/new/Pristiadi%20Utomo%20_%20With%20Great%20Power%20Comes
%20Great%20Responsibility.htm
18
19