Anda di halaman 1dari 3

Analisa Kegagalan

TUGAS 01
Disusun oleh : Risty Hidayanti (1306368160)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kerusakan! Sebutkan kondisi
umum dari kerusakan material!
2. Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada
suatu material teknik!
3. Buatlah analisis kerusakan pada jam tangan saudara yang biasa
dipakai sehari-hari !
4. Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan (failures
engineering) ?
5. Di bidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and
Effect Analysis (FMEA). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA
dan keunaannya, berilah contoh di lapangan berikut resikonya!
6. Di bidang korosi, ada istilah yang disebut dengaan Risk Based
Inspection (RBI). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari RBI dan
kegunaannya, berilah contoh di lapangan berikut resikonya!
Jawaban
1. Definisi kerusakan (Failure) adalah ketidakmampuan suatu
komponen untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Perpatahan (fracture) tidak perlu harus terjadi. Kondisi umum dari
kerusakan material adalah :
a. Jika tidak dapat dioperasikan atau dijalankan
b. Masih dapat beroperasi, namun tidak berfungsi semestinya
c. Kerusakan yang serius atau tidak aman untuk digunakan
2. Penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik
adalah :
a. Improper material selection
b. Ketidaksempurnaan material
c. Salah dalam assembling (perakitan)
d. Kondisi operasi
e. Fabrication defect
f. Faulty heat treatments
g. Mechanical design fault
h. Unforeseen operating conditions
1

i. Inadequate environment control


j. Kondisi perawatan (Improper inspection and quality control)
k. Material mixup
3. Jam tangan yang digunakan dengan intensitas tinggi dan mobilitas
penggunanya yang tinggi dapat megalami berbagai kerusakan,
diantaranya pengkaratan pada mur/baut, tali jam tangan yang
putus, spare part seperti jarum jam yang keluar dari frame nya
akibat terkena getaran yang kuat.

4. Untuk dapat menentukan mekanisme kegagalan dan pemahaman


tersebut dapat digunakan untuk mencegah hal yang serupa terjadi
di waktu yang akan datang
5. Konsep FMEA adalah suatu metodologi dalam menganalisa masalah
kualitas yang muncul sejak di tahap pengembangan, maka tindakan
koreksi bisa langsung diambil dan desain langsung bisa diperbaiki.
ruang lingkup FMEA : process, design, concept, equipment, service,
system dan software
Dalam menjalankan FMEA, ada 3 variabel utama, yaitu:
Severity, yakni rating yang mengacu pada besarnya dampak
serius dari suatu potential failure mode.
Occurrence, yakni rating yang mengacu pada berapa banyak
frekuensi potential failure terjadi.
Detection, yakni mengacu pada kemungkinan moto deteksi
yang sekarang dapat mendeteksi potential failure mode
sebelum produk tersebut di rilis untuk produksi, untuk desain
hingga proses.
Metode FMEA menggunakan Risk Priority Number (RPN), yakni
angka yang bakal menggambarkan area mana yang perlu jadi
prioritas perhatian.RPN diukur berdasarkan severity, occurrence &
detection.
2

RPN = rating severity x rating occurrence x rating detection


Suatu tindakan koreksi harus dilakukan, bila :
- Severity menunjuk kanangka 9 atau 10, karena dampaknya
sangat serius dan berpotensi menghasilkan kerugian yang
-

sangat besar, atau


Severity rating x occurrence rating menghasilkan angka yang

tinggi, atau
Tidak ada aturan khusus, lakukan judgment berdasarkan

analisa RPN.
6. RBI adalah sebuah penilaian terhadap resiko dan cara mengatur
resiko itu sendiri yang difokuskan pada penurunan sifat mekanis
maupun kemampuan dari sebuah peralatan komponen produksi
terutama pada material-material yang terdampak langsung pada
proses-proses yang bertekanan.
RBI mendapatkan data-data resiko yang dapat diprediksi lewat cara
inspeksi rutin pada setiap peralatan produksi yang terpakai.
Fungsi RBI adalah untuk mencegah kerusakan yang dapat terjadi di
kemudian hari.
Contoh RBI di lingkungan kerja seperti inspeksi penggunaan
inhibitor

pada

pipa-pipa

pengalir

fluida

minyak

dan

gas

di

perusahaan migas. setiap harinya akan ada inspeksi sampel yang


kemudian dari sampel yang diteliti akan muncul kadar air maupun
fluida minyak yang mengalir dari situ dapat dikalkulasi resiko korosi
yang mungkin diterima oleh pipa dan dari situ dapat di analisa juga
kira-kira daerah pipa mana yang paling beresiko dan biasanya pada
bagian

elbow

dari

pipa

oleh

karenanya

perusahaan

akan

mengalirkan inhibitor kedalam pipa untuk menurunkan tingkat


resiko yang dialami pipa sehingga pipa tidak sampai pada titik
resiko terberatnya yakni kebocoran pipa.

Anda mungkin juga menyukai