Anda di halaman 1dari 3

REACTION PAPER

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN


GROUP 7
ANITA DIANA SARI 1310531001
RIZKA RIMASDA 1310532002

LEAN ACCOUNTING
Pada perkembangan bisnis yang semakin berkembang dengan pesat ini kami setuju bahwa
perusahaan perlu memiliki konsep dan teknik yang bisa menyederhanakan bisnis agar bisa
memiliki keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Penerapan lean manufacturing kami rasa
sangat cocok untuk di terapkan bagi perusahaan yang mana focus dari lean manufacturing itu
sendiri meliputi nilai pelanggan, value stream, aliran produksi, demand-pull, dan
kesempurnaan. Menurut Brosnahan, lean manufacturing merupakan semua konsep dan
teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan bisnis sampai pada kegiatan-kegiatan yang
esensial saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara lebih
efektif dan menguntungkan.
Bagi perusahaan yang telah menerapkan lean manufacturing ini, maka penerapan lean
manufacturing tersebut di dukung dengan lean accounting. Terdapat dua hal penting dalam
konsep lean accounting. Pertama, lean accounting adalah penerapan lean methods ke dalam
proses akuntansi, pengendalian dan pengukuran kinerja perusahaan. Yang lebih penting lagi,
bahwa penerapan lean accounting tersebut, yaitu perubahan dalam proses akuntansi,
pengendalian, dan pengukuran kinerja harus dilakukan secara mendasar (Emiliani, 2007).
Menurut Maskell dan Baggaley (2006), dalam mendukung lean manufacturing, lean
accounting mempunyai visi

ebagai berikut. Pertama, lean accounting menyediakan

informasi yang akurat, tepat waktu, dan mudah dipahami untuk memotivasi transfomasi
falsafah lean ke seluruh bagian organisasi, dan dalam rangka pengambilan keputusan yang
bertujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan, pertumbuhan, profitabilitas, dan arus kas. Visi
kedua lean accounting adalah mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah
dengan tetap mempertahankan pengendalian finansial menyeluruh. Ketiga, lean accounting
patuh pada prinsip-prinsip akuntansi berterima umum, regulasi pelaporan ekstern, dan

persyaratan pelaporan intern. Terakhir, lean accounting mendukung lean culture dengan
mendorong investasi pada sumberdaya manusia, menyediakan informasi yang relevan dan
actionable, serta memberdayakan continuous improvement (CI) pada setiap tingkatan dalam
organisasi.
Dengan penerapan konsep lean dalam akuntansi menyebabkan perusahaan tidak perlu lagi
menggunakan metode-metode akuntansi manajemen tradisional seperti penetapan biaya
standar tetapi diganti dengan berbasis value stream. Value stream meliputi semua kegiatan,
baik yang bernilai tambah maupun tidak, yang diperlukan sejak produk mulai dipesan
pelanggan atau produk mulai dirancang hingga produk sampai ke tangan pelanggan. Analisis
value stream memungkinkan pemborosan dapat diidentifikasi dan dihapus. Terdapat tiga jenis
value stream yaitu Order fulfillment, new product development, acquiring new customers,
dan customer development. Value stream order fulfillment berfokus pada penyediaan produk
yang ada saat ini pada pelanggan saat ini. Value stream new product development berfokus
pada pengembangan produk baru untuk pelanggan baru, value stream acquiring ne customers
berfokus pada penyediaan produk yang ada saat ini kepada pelanggan baru, dan value stream
customer development berfokus pada memperluas penjualan ke pelanggan saat ini.
Lean accounting melaporkan biaya dan laba dengan menggunakan value stream costing
system yang berisi ringkasan sederhana mengenai biaya langsung dari value stream yang
dikumpul setiap minggu, sehingga perhitungan harga pokok produk akan menjadi lebih
akurat. Laporan laba rugi value stream ini dibuat oleh stream manager dan kelompok yang
mendukung value stream seperti manajer divisi, manajer pabrik, staf personalia, staf pada
system informasi dan lainnya. Untuk pelaporan eksternal, laporan laba rugi value stream
digabungkan dengan biaya staf pendukung yang kemudian menghasilkan laporan keuangan
divisi dan penyesuaian lainnya sesuai dengan PABU dan IAS sehingga menyebabkan lean
accounting juga berbasis akrual.
Kesuksesan penerapan lean manufacturing ini dapat kita lihat pada Toyota dengan
menggunakan Toyota production system. Toyota production System ini merupakan system
produksi yang canggih dimana semua bagiannya berkontribusi terhadap keseluruhan system
yang berfokus untuk mendukung dan mendorong penigkatan proses yang dikerjakan secara
terus menerus. Dan terbukti dengan penerapan lean ini mengantarkan Toyota menjadi
perusahaan yang terus maju dan bertahan dalam lingkungan bisinisnya.

Dengan demikian, penerapan lean manufacturing yang didukung dengan lean accounting
sangat perlu diterapkan bagi perusahaan-perusahan yang ingin dapat bersaing dalam
persaingan bisnis masa kini karena lean accounting merupakan continuous improvement yang
akan memenagkan hati pelanggan, baik pelanggan yang telah ada saat ini maupun pelanggan
potensial dan juga berdampak pada pencapaian financial bisnis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai