Anda di halaman 1dari 5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Perusahaan


Berawal setelah melihat kondisi dan keinginan pasar saat ini, dimana diperlukan
produk produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. PT. Maju Bersama GROUP
yang didirikan pada 10 november 2010 bertujuan untuk memberikan inovasi dalam
mewujudkan keinginan pasar tersebut. Sejarah terbentuknya nama Maju Bersama GROUP
merupakan nama dengan harapan bahwa usaha kami bisa maju dan kami tetap bersama
dalam menjalankan usaha roti ini. Pendiri PT Maju Bersama ini adalah Helen Sitohang dan
Hanna Permatasari Purba. Kedua orang ini merupakan mahasiswa Teknologi Industri
Pertanian Universitas Brawijaya angkatan 2013 yang selalu berkumpul dan selalu
membahas mengenai permasalahan-permasalah apa yang terjadi diluar. Kedua orang ini
lalu menemukan ide menciptakan perusahaan yang bergerak dalam bidang angroindustri
pangan. Mewujudkan keinginan konsumen merupakan pangsa pasar untuk perusahaan ini
dimana pertumbuhan penduduk semakin meningkat maka diikuti pula dengan kebutuhan
pangan yang semakin meningkat pula. Saat ini semakin banyak masyarakat yang
mengkonsumsi roti sebagai sarapan pagi. Roti juga bisa sebagai sumber karbohidrat
menggantikan nasi. Selain rasanya yang enak cara penyajian roti juga sangat cepat dan
sederhana sehingga banyak diminati oleh masyarakat Indonesia yang menyukai makanan
yang cepat saji. Hal tersebut menjadi peluang besar untuk kami mengembangkan usaha roti
ini.
PT. Maju Bersama merupakan suatu perusahaan lokal di Indonesia yang
memproduksi roti sisir dengan tambahan beberapa inovasi yang menarik bagi konsumen
untuk membelinya. Kami juga menawarkan harga yang terjangkau sehingga semua
kalangan dapat menikmati roti sisir ini. Lambang yang terdapat pada PT. Maju Bersama ini
sendiri memiliki arti yang sangat kuat dimana terdapat gambar 3 orang dengan warna yang
berbeda yang artinya perusahaan ini tidak terbatas untuk kalangan tertentu melainkan untuk
semua orang. Perusahaan ini harus memeliki mental yang kuat mental yang tangguh
dalam menghadapi tatantangan dimasa yang akan datang. Tantangaan disini diantaranya
yaitu kompetitor perusahaan tetapi masih memiliki jiwa yang bijaksana terhadap
kelompoknya. PT. Maju Bersama beralamat di Jln Kertosari No 16, Malang, Jawa Timur. PT.
Maju Bersama sekarang sudah memiliki prospekyang bagus sehingga sudah memiliki
cabang sebanyak 33 yang tersebar diseluruh Indonesia seperti jakarta, bali, surabaya,
kalimantan, jogja, sumatra dan lain sebagainya. Pekerja yang terdapat di PT. Maju Bersama
sebanyak 500 orang pekerja 100 karyawan tetap dan 400 karyawan kontrak yang dibagi
dalam 3 shift kerja. Pt. Maju Bersama masih berkecimpung dalam negri saja tetapi sudah

akan berancang-ancang produksi besar-besaran untuk memenuhi permintaan di luar negeri


seperti benua eropa, asia dan lain sebagainya.

3.2 Deskripsi Produk


Produk yang akan kami produksi adalah roti. Jenis roti yang akan diproduksi adalah
jenis roti sisir. Roti ini sering menjadi bekal atau sekedar pengganjal perut sewaktu kita kecil
dulu. Roti yang berbentuk lembaran-lembaran dengan olesan margarin disetiap sisinya.
Bahan- bahan atau komposisi yang digunakan dalam membuat roti sisir per 100 gram
adalah sebagai berikut; Tepung terigu 35 gram, mentega 20 gram, susu bubuk 10 gram, air
dingin 10 gram, gula 15 gram, garam 2 gram, ragi 3 gram, margarin susu 5 gram, dan
improver 5 gram.
Produk akhir diperoleh setelah dari pemanggangan. Pengawasan mutu produk akhir
dilakukan dengan cara melakukan sortasi pada produk roti. Roti yang tidak lolos sortasi
(kurang mengembang, overbaking, cacat bentuk, dan pinggiran roti dipisahkan oleh pihak
perusahaan agar produk roti yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik sehingga
perusahaan terhindar dari komplain konsumen. Roti yang tidak lolos sortasi tersebut diolah
menjadi roti kering

3.3 Gambar Produk


3.3.1 Tampak atas
3.3.2 Tampak Bawah
3.3.3 Tampak Perspektif Burung
3.4 Kemasan
3.4.1 Gambar Kemasan
- Primer

Sebelum dirakit
Sesudah dirakit
Transparan

-Sekunder

Sebelum dirakit
Setelah dirakit

-Tersier

Sebelum dirakit

Setelah dirakit

3.4.2 Deskripsi Kemasan


Pengemasan yaitu suatu media yang befungsi sebagai wadah atau tempat untuk
menyimpan suatu bahan pangan dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan umur simpan
produk tersebut. Kemasan dibuat sedemikian rupa untuk mengatasi masalah yang dijumpai
dalam produksi dan distribusi pangan serta dapat memperpanjang masa simpan atau
meningkatkan keamanan pangan atau sifat organoleptik. Proses produksi mulai dari
pemillihan bahan baku, penyimpanan, distribusi hingga produk diterima konsumen. Dalam
upaya mengelola mutu produk pangan, perlu identifikasi dengan baik, sehingga upaya
penjaminan mutu produk sampai produk tersebut diterima oleh konsumen. Karena itu,
pemilihan bahan pengemas yang tepat serta proses pengemasan yang baik sangat penting
untuk menentukan masa kadaluwarsa produk pangan yang dikemas.Ada berbagai macam
jenis kemasan yang biasa digunakan dalam industri pangan diantaranya adalah kertas,
logam, kaca, dan plastik. Penggunaan jenis kemasan ini disesuaikan dengan sifat dan
karakteristik bahan pangan yang akan dikemas. Saat ini kemasan yang paling banyak
digunakan adalah kemasan plastik, yaitu plastik sintetik karena kemudahan dalam
penggunaan dan pembuatannya murah, relatif tahan untuk dijadikan pengemas serta
banyak tersedia. Tetapi dalam pembuangannya plastik sintetik ini tidak dapat diuraikan oleh
tanah maupun oleh organisme.

Fungsi kemasan adalah untuk melindungi, megamankan produk tertentu yang


berada didalamnya agar lebih rapi dan bersih, sehingga produk yang berada didalamnya
mempunyai nilai tambah. Selain itu fungsi dari kemasan adalah untuk menjaga suatu produk
agar mempunyai nilai lebih, misalnya lebih rapi, lebih bersih, lebih mudah dibawa, lebih
bagus, lebih mempunyai citra, lebih awet, lebeih tahan lama dan lebih meningkatkan harga
dari suatu produk tersebut.Salah satu manfaat dari kemasan adalah sebagai Branding atau
pencitraan suatu merek dari produk dan perusahaan, selain sebagai Sarana Promosi,
Kemasan juga bentuk dari Profesionalitas suatu merek atau Perusahaan yang
mengeluarkan produk tersebut.
Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan
yang dikemas. Misalnya kaleng susu, botol minuman, strip/blister, ampul, vial dan lain-lain.
Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok
kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk
buah yang dibungkus dan sebagainya. Kemasar tersier, kuartener yaitu kemasan untuk
mengemas setelah kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk
pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus, dimasukkan ke
dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas
(Julianti dan Nurminah 2006).

DAFTAR PUSTAKA
Potter, N.N. and J.H. Hotchkiss. (1995). "Food Science", Fifth Edition.New York: Chapman &
Hall. pp. 478513.
Robertson, G. L. (2013). "Food Packaging: Principles & Practice". CRC Press. ISBN 978-14398-6241-4
Selke, S, (1994). "Packaging and the Environment". ISBN 1-56676-104-2
Selke, S, (2004) "Plastics Packaging", ISBN 1-56990-372-7

Anda mungkin juga menyukai