Disusun Oleh
Indra Ivanti Siregar (S851602019)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
proses
pembelajaran
adalah
matematika.
Matematika
dari data daya serap siswa SMK kota Wonogiri untuk materi logika
matematika, bangun geometri, dan trigonometri untuk tingkat
kota/kabupaten sebesar 41,80%. Hal ini memberikan arti bahwa siswa
di Kabupaten Wonogiri yang mampu menyerap materi hanya sebesar
41,80%, Presentase tersebut masih berada dibawah presentase provinsi
50,11% dan presentase nasional yaitu 44,84%. Hal ini menunjukkan
prestasi belajar matematika di Kabupaten Wonogiri masih rendah.
Geometri merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
matematika yang harus diberikan kepada siswa pada satuan pendidikan
SMK sesuai dengan Standar Isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
Kesulitan belajar yang dialami siswa SMK Kabupaten Wonogiri dalam
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bangun ruang
dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri peserta didik maupun dari luar
diri peserta didik. Salah satu faktor penyebab dari diri siswa adalah
matematika yang harus banyak menggunakan logika atau penalaran
dan berfikir secara sistematis. Siswa terbiasa mengerjakan soal-soal
yang mudah sehingga apabila mengerjakan soal-soal yang sulit dan
membutuhkan kemampuan penalaran yang dalam akan merasa
kesulitan. Hal tersebut akan mengakibatkan rendahnya prestasi belajar
matematika pada siswa. Peran guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar
matematika.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran matematika di
pengaruhi beberapa faktor misalnya kecerdasan majemuk dan model
pembelajaran. Chianson
et al
yang
mendukung
penerapan
model
PBL
yaitu
pembelajaran
(TAI)
kooperatif
merupakan
model
Teams
Assisted
pembelajaran
yang
(3)
kecerdasan
ruang-visual
(visual
spatial
empat
tipe kecerdasan
Endang Hariyati
(matematis-logis,
linguistik
dan
(linguistik,
hanya
akan
membatasi
penelitian
ini
dengan
mengambil tiga tipe kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan matematislogis, kecerdasan ruang-visual dan kecerdasan interpersonal. Ketiga
tipe tersebut akan sangat cocok dalam pembelajaran dengan
menggunakan model PBL dan TAI. Siswa berkecerdasan matematislogis akan mudah memahami materi bangun ruang dan penerapannya
dalam soal. Siswa yang berkecerdasan visual akan mudah memahami
soal yang berkaitan dengan imajinasi dan gambar-gambar. Siswa
dengan
kecerdasan
interpersonal
cenderung
suka
kegiatan
Problem Based
Learning (PBL) dan Team Assisted Individualization (TAI) pada materi geometri
ruang di tinjau dari kecerdasan majemuk di SMK se-Kabupaten Wonogiri tahun
ajaran 2016/2017.