Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK PSIKOLOGIS TERHADAP PENGGUNA

HEROIN/PUTAW

Disusun oleh :
Rina Chairunnisa
NIM : 110 2009 247
Kelompok 3 Bidang Kepeminatan Drug Abuse
Tutor : dr. Saskia Nassa Mokoginta, Sp.M

Tahun 2012/2013
Laporan Kasus
Blok elektif

DAMPAK PSIKOLOGIS TERHADAP PENGGUNA


HEROIN/PUTAW.

ABSTRACT
Background : Cases of drug abuse are increasing, especially among teenagers. Heroin is a type of
drug that has bad effects for its users, it can give an impacts of physical, psychological and
social. Presentation case : Mr. KH (31 years old) is a patient in RSKO whose in rehabilitation
programe since 7 month ago. At the first time, Mr. KH used drug because of his friends persuade
and his couriosity. Discussion: On the misuse of heroin can provide psychological impact such a
euphorya, maladaptive behaviors, emotional, paranoid. Drug dependence occurs due to constant
usage and will cause withdrawal symptoms when stopped taking. Conclusion: Heroin abuse give
negative impact are the physical body becomes weak, sleepy, nausea, vomite while
psychological effects such as paranoid, hard to concentrate, emotional, anti-social.
Keyword : heroin abuse, psychological effect
LATAR BELAKANG
Penyalahgunaan narkoba sudah banyak terjadi, terutama di kalangan remaja yang rentan
dipengaruhi oleh lingkungan. Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang
biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan.
Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat
menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu individu, keluarga
ataupun lingkungan. Biasanya penyalahgunaan narkoba diawali dengan bujukan, tawaran atau
tekanan dari teman sebaya, didorong rasa ingin tahu atau ingin mencoba.
Bila narkoba digunakan secara terus-menerus atau melebihi dosis yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantugan, hal inilah yang akan
menyebabkan gangguan fisik dan psikologis. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang berbeda, sangat tergantung pada jenis yang dipakai,
kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Penyalahgunaan
narkoba akan memberikan dampak dari segi fisik, psikis dan sosial seseorang.
Penyalahgunaan narkoba memberikan pengaruh yang besar terhadap psikologis
seseorang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis itu sendiri dapat
berupa sulitnya berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu hal, menurunya daya ingat, sering
merasa gelisah, mengantuk, emosional, kurang percaya diri, dan lain sebagainya.
Dampak psikologis tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku
seseorang, hubungan social dengan keluarga, teman sebaya ataupun masyarakat luas menjadi
terganggu dan akhirnya menjadi anti-sosial dan lebih senang untuk menyendiri.
Berdasarkan pemikiran sebagaimana diuraikan diatas, masalah yang dibahas adalah Dampak
psikologis terhadap Pengguna Heroin/putaw.

DESKRIPSI KASUS
Tn. KH ialah salah satu pasien yang sedang menjalani program rehabilitasi di RSKO
(Rumah Sakit Ketergantungan Obat) Cibubur, berusia 31 tahun, belum menikah, beragama
Islam, suku Sunda-Manado. Bertempat tinggal di daerah Cipete, Jakarta. Pendidikan terakhir
SMA dan sudah bekerja.
Tn. KH merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara, tinggal bersama kedua orang tua beserta
adiknya. Hubungan dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain baik, tidak ada masalah.
Tn. KH masuk ke RSKO kurang lebih 7 bulan yang lalu ketika mengalami over dosis putaw.
Sebelumnya, Tn. KH sudah pernah menjalani rawat jalan di RSKO Cibubur.
Tn. KH mengkonsumsi narkoba sejak kelas 1 SMA, karena dibujuk oleh temannya dan
rasa ingin tahu. Tn. KH lebih sering mengkonsumsi jenis putaw dengan cara dihisap ataupun
disuntik.
Efek yang dirasakan yaitu kenikmatan yang luar biasa sehingga membuat kecanduan,
merasa lebih percaya diri, membuat Tn. KH kurang berkonsentrasi dalam kegiatan sehari-hari
terutama dalam pekerjaannya, sering mengantuk, sering telat masuk kerja, sering tidak masuk
kerja, menjadi lebih pemalas dan lebih senang menyendiri.
Gejala putus obat timbul bila Tn. KH berhenti mengkonsumsi putaw, gejala tersebut
antara lain : flu, sering berkeringat dan menjadi pemalas. Sehingga menyebabkan Tn. KH
melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kembali narkoba walaupun dengan tindak kriminal
sekalipun.
Tn. KH sendiri menyadari kesalahannya, keluarga pun mengetahui dan mendukung Tn.
KH untuk berhenti memakai. Akhirnya Tn. KH masuk ke salah satu pesantren di Cianjur dengan
harapan bisa berubah menjadi pribadi lebih baik. Setelah dua bulan Tn. KH keluar dari pesantren
dan kembali menggunakan narkoba.

DISKUSI
Menurut Depkes RI, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Dan zat adiktif
lainya) adalah pemakaian obat secara terus-menerus atau sekali-sekali secara berlebihan dan
3

tidak menurut petunjuk dokter. Penyalahgunaan obat tersebut dapat menimbulkan gangguangangguan tertentu baik badan maupun jiwa seseorang, diikuti dengan akibat social yang tidak
diinginkan. 6
Narkotika adalah bahan yang diperoleh dari opium mentah (getah yang membeku) dari
buah tanaman Papaver Somniverum L yang telah mengalami proses pengolahan tertentu. Morfin,
candu, heroin, pethidin, kokain, ganja tergolong narkotika. Sedangkan psikotropika adalah
beberapa obat atau zat tertentu yang dapat disalahgunakan dan dalam keadaan tertentu dapat
menimbulkan ketergantungan, misalnya phenobarbital, diazepam, benzodiazepine, amfetamin.
Zat adiktif antara lain nikotin dalam rokook, etanol dalam minuman beralkohol dan pelarut lain
yang mudah menguap. 6
Narkotika termasuk narkoba yang paling membuat ketergantungan. Secara medis
digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan merangsang rasa kantuk. Yang termasuk dalam
golongan ini adalah ganja, opioida, kokain. Narkotika yang alami adalah opium dan morfin.
Narkotika semi sintetik adalah heroin, dan narkotika sintetik adalah meperidin, propoksifen dan
metadon. 3

Dari hasil wawancara dengan pasien, Tn. KH yang mengaku lebih sering menggunakan
putaw baik dengan cara dihisap ataupun disuntik.

HEROIN/PUTAW
Heroin (Diamorphine) adalah candu yang berasal dari opium poppy (Papaver
Somniferum). Heroin yang dibuat oleh pabrik obat berbentuk bubuk putih, meskipun heroin yang
banyak ditemukan biasanya warna kecoklatan. Heroin biasanya dibungkus dan dijual dalam
bungkusan kertas kecil. 3

Gambar 1. Bunga opium 9

Gambar 2. Heroin 10
Putaw adalah heroin kelas empat sampai enam. Heroin dapat dihisap, disedot atau
disuntikkan. Heroin jarang sekali ditelan, karena cara itu cukup tidak efektif. Penggunaan paling
popular adalah dengan cara memanaskan bubuk heroin diatas kertas alumunium foil dan
menghisap asapnya dengan menggunakan pipa kecil atau gulungan kertas. Penyuntikan dapat
dilakukan dengan menyuntikan lewat otot, sub-cutaneous (dibawah kulit) atau lewat pembuluh
vena (pembuluh darah balik). 3
Putaw tergolong jenis narkotik yg paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan
lebih cepat dari heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis (sugesti
untuk memakainya lagi). Kecanduan fisik yg ditimbulkan dari putaw juga sangat menderita dan
berbahaya (bisa menyebabkan komplikasi dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya
juga sangat kuat dan tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan
tahun. Pada putaw pemakai akan merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan
hidung sedangkan pada heroin/morphine tidak. 2
Setelah memakai putaw/heroin Tn. KH merasakan kenikmatan/kesenangan dan lebih
percaya diri, membuat Tn. KH menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi dalam pekerjaannya, sering
bolos kerja, dan lebih senang menyendiri.

Efek penggunaan Heroin/putaw


Jangka pendek
Jangka panjang
Rasa senang
Gemetar
Hilangnya rasa sakit
Kehilangan berat badan
Mual dan muntah
Lelah
Ngantuk, pusing
Kerusakan otak dan organ
Pupil mata mengecil
penting lainya
Nafas pendek
Depresi
Tekanan darah dan denyut
Koma
Kejang
nadi menurun drastic
Tidak sadarkan diri
Over dosis
Kematian
Tabel 1. Efek penggunaan Heroin/putaw 4

Tanda khusus dari penggunaan heroin/putaw adalah pupil mata mengecil atau melebar,
mual, muntah, gatal-gatal, mengantuk, lemah. Efek psikologisnya meliputi perasaan bebas dari
rasa sakit, perasaan tegang dan diiringi perasaan senang, pusing, hangat, keinginan bersuka ria
(euphoria). 3
Efek penggunaan heroin/putaw, adalah pupil mata mengecil atau melebar, euforia/rasa
gembira tanpa sebab (aneh) atau sebaliknya disforia, apatis, lemah tiada tenaga/lesu (retardasi
psikomotor), mengantuk, bicara cadel, gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi, daya ingat
menurun, tingkah laku maladaptive : ketakutan, kecurigaan (paranoid), gangguan menilai
realitas, gangguan fungsi social dan pekerjaan. 1

Narkoba

Depresan (Miras, Koplo, Morfin,Stimulant


Putaw) (Ektasi, Kokain, sabu-sabu)

Euphoria :
Tenang
Sedasi
Mabuk
Tidur
Tidur anastesi
Koma
Mati

Euphoria :
Mati
Koma
Kejang
Panic
Semangat tinggi
Semangat
Gairah

Bagan 1. Jenis narkoba dan efek euphoria 5


Ketergantungan zat selalu di mulai dengan pengalaman pertama, yaitu merasa
bersemangat (fit), gembira sekali dan merasakan kegembiraan (euphoria). Dengan obat
depresan, seseorang akan merasa tenang, bebas dari tekanan dan terasa nikmat sekali (euphoria).
Euphoria akan mendorong pemakaian ulang dan berkelanjutan. 5
Batas kekebalan berkembang dengan penggunaan yang sering, sehingga diperlukan dosis
yang lebih tinggi untuk mencapai efek yang diinginkan. Ketergantungan fisik berkembang
dengan penggunaan rutin (setiap hari) dan terlihat jelas dalam proses penghentian penggunaan
heroin/putaw. 3

Gejala putus obat timbul bila Tn. KH berhenti mengkonsumsi putaw, gejala tersebut
antara lain : flu, sering berkeringat dan menjadi pemalas.
Gejala putus opiate/zat (sakaw) yaitu bila konsumsi opiate dihentikan : Air mata
berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan (rhinorea), pupil mata melebar (dilatasi pupil),
keringat berlebihan, mual, muntah, diare, bulu rambut/kuduk berdiri, mulut menguap (yawning),
tekanan darah naik, jantung berdebar-debar, demam, sukar tidur (insomnia), nyeri otot (kejang)
dan nyeri tulang-belu tulang, nyeri kepala, nyeri/ngilu sendi-sendi, mudah marah, emosional dan
agresif. 1
Bila pemakaian heroin/putaw dihentikan akan tampak gejala (withdrawal symptoms)
yang sangat menyakitkan (sakaw). Kira-kira 8-10 jam setelah dosis terakhir mulai muncul
gejala-gejala putus obat, yaitu bola mata mengecil, hidung dan mata berair, bersin-bersin,
menguap, berkeringat, mual, muntah, diare, badan terasa dingin/menggigil, rasa sakit pada
tulang, otot, persendian. 5
Perubahan perilaku akibat NAPZA, yaitu meninggalkan ibadah, bolos (sekolah/kerja),
berbohong, pergi dari rumah, pergaulan bebas, menjual barang, terlibat hutang dan kriminal,
prestasi belajar/bekerja merosot, melanggar disiplin sekolah/kerja, skorsing, hingga drop out
(DO), merusak barang, melawan otoritas orang tua, guru dan atasan, suka mengancam, tindak
kekerasan/perkelahian, kecelakaan lalu-lintas. 1
Penyalahgunaan narkoba berpengaruh pada tubuh dan mental emosional pemakainya.
Jika sering dipakai, apalagi dalam jumlah berlebihan akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan
dan fungsi sosial. Bagi remaja pengaruhnya lebih fatal, karena dapat menghambat perkembangan
kepribadiannya.
Dampak Fisik
Bagi para pecandu, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami gejala
putus obat merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan
narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak mau merasakan pegal, linu, sakit-sakit pada
sekujur tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual, muntah, dll yang merupakan selalu
muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan. 7

Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung,
paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang
narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor,
paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang
muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan
pengguna jarum suntik. 7
7

Dampak Mental
Ketergantungan mental ini lebih susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik.
Ketergantungan yang dialami secara fisik akan lewat setelah gejala putus obat diatasi, tetapi
setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam bentuk yang dikenal dengan istilah
sugesti. Sakaw bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk Gejala Putus Obat, sedangkan
sugesti adalah ketergantungan mental, berupa munculnya keinginan untuk kembali menggunakan
narkoba. Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi secara normal. 7

Sugesti menyebabkan terjadinya 'perang' dalam diri seorang pecandu, karena di satu sisi
ada bagian dirinya yang sangat ingin menggunakan narkoba, sementara ada bagian lain dalam
dirinya yang mencegahnya. 7

Sugesti inilah yang seringkali menyebabkan pecandu relapse. Orang-orang yang bukan
pecandu dapat menghentikan penggunaannya kapan saja, tanpa ada sugesti, tetapi para pecandu
akan tetap memiliki sugesti bahkan saat hidupnya sudah bisa dibilang normal kembali. Sugesti
memang tidak bisa disembuhkan, tetapi kita dapat merubah cara kita bereaksi atau merespon
terhadap sugesti itu. 7

Dampak mental yang lain adalah pikiran dan perilaku obsesif kompulsif, serta tindakan
impulsive. Pikiran seorang pecandu menjadi terobsesi pada narkoba dan penggunaan narkoba.
Narkoba adalah satu-satunya hal yang ada didalam pikirannya. Ia akan menggunakan semua
daya pikirannya untuk memikirkan cara yang tercepat untuk mendapatkan uang untuk membeli
narkoba. Tetapi ia tidak pernah memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukannya, seperti
mencuri, berbohong, atau sharing needle karena perilakunya selalu impulsive, tanpa pernah
dipikirkan terlebih dahulu. 7
8

Ia juga selalu berpikir dan berperilaku kompulsif, dalam artian ia selalu mengulangi
kesalahan-kesalahan yang sama. Misalnya, seorang pecandu yang sudah keluar dari sebuah
tempat pemulihan sudah mengetahui bahwa ia tidak bisa mengendalikan penggunaan
narkobanya, tetapi saat sugestinya muncul, ia akan berpikir bahwa mungkin sekarang ia sudah
bisa mengendalikan penggunaannya, dan akhirnya kembali menggunakan narkoba hanya untuk
menemukan bahwa ia memang tidak bisa mengendalikan penggunaannya. Bisa dikatakan bahwa
dampak mental dari narkoba adalah mematikan akal sehat para penggunanya, terutama yang
sudah dalam tahap kecanduan. 7

Dampak Emosional
Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat
menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek
yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan
ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama
alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu,
dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali
mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut
pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas. 7

Emosi seorang pecandu narkoba sangat labil dan bisa berubah kapan saja. Satu saat
tampaknya ia baik-baik saja, tetapi di bawah pengaruh narkoba semenit kemudian ia bisa
berubah menjadi orang yang seperti kesetanan, mengamuk, melempar barang-barang, dan
bahkan memukuli siapapun yang ada di dekatnya. 7

Saat seseorang menjadi pecandu, ada suatu kepribadian baru yang muncul dalam dirinya,
yaitu kepribadian pecandu atau kepribadian si junkie. Kepribadian yang baru ini tidak peduli
terhadap orang lain, satu-satunya hal yang penting baginya adalah bagaimana cara agar ia tetap
bisa terus menggunakan narkoba. Ini sebabnya mengapa ada perubahan emosional yang tampak
jelas dalam diri seorang pecandu. Seorang anak yang tadinya selalu bersikap manis, sopan, riang,
dan jujur berubah total mejadi seorang pecandu yang brengsek, pemurung, penyendiri, dan jago
berbohong dan mencuri. 7

Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang kehilangan kendali terhadap emosinya.


Seorang pecandu acapkali bertindak secara impuls, mengikuti dorongan emosi apapun yang
muncul dalam dirinya. Para pecandu seringkali diselimuti oleh perasaan bersalah, perasaan tidak
berguna, dan depresi mendalam yang seringkali membuatnya berpikir untuk melakukan tindakan
bunuh diri. 7

Perasaan-perasaan ini pulalah yang membuatnya ingin terus menggunakan, karena salah
satu efek narkoba adalah mematikan perasaan dan emosi kita. Di bawah pengaruh narkoba, ia
dapat merasa senang dan nyaman, tanpa harus merasakan perasaan-perasaan yang tidak
mengenakkan. Tetapi perasaan-perasaan ini tidak hilang begitu saja, melainkan terkubur hiduphidup di dalam diri kita. Dan saat si pecandu berhenti menggunakan narkoba, perasaan-perasaan
yang selama ini mati atau terkubur dalam dirinya kembali bangkit, dan di saat-saat seperti
inilah pecandu membutuhkan suatu program pemulihan, untuk membantunya menghadapi dan
mengatasi perasaan-perasaan sulit itu. Satu hal juga yang perlu diketahui adalah bahwa salah satu
dampak buruk narkoba adalah mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi mental dan
emosional.7

Dampak Spiritual
Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas
utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat kehidupannya, dan semua hal/aspek lain
dalam hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih penting daripada narkoba,
dan ia menaruh kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas segala-galanya. 7

Secara spiritual, Narkoba adalah pusat hidupnya, dan bisa dikatakan menggantikan posisi
Tuhan. Adiksi terhadap narkoba membuat penggunaan narkoba menjadi jauh lebih penting
daripada keselamatan dirinya sendiri. 7

Tn. KH menyadari kesalahannya dan mengetahui bahwa narkoba itu haram. Dan Tn. KH
sendiri sudah berusaha untuk berhenti sampai akhirnya masuk salah satu pesantren di Cianjur,
tetapi tidak lama setelah itu keluar dan kembali menggunakan narkoba.
10

Narkoba dalam perspektif Islam


Narkoba dalam pandangan Islam dikategorikan sebagai khamar, yang hukumnya
haram/terlarang. Hal ini dikarenakan khamar merupakan minuman yang dapat mengacaukan akal
sehat seseorang yang meminumnya dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang
mengkonsumsinya serta khamar merupakan jenis minuman yang mudharat atau keburukannya
jauh lebih banyak dibandingkan manfaat yang terkandung di dalamnya. 8
Islam bukan tidak mengetahui sisi manfaat khamar, namun dalam pandangan Islam
dampak kerusakan khamar dalam kehidupan manusia jauh lebih besar dari manfaat yang
diperoleh. Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran, yang artinya :
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, pada
keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia.tetapi dosanya lebih besar
daripada manfaatnya.. (Q.S Al-Baqarah : 219). 8
Allah SWT melarang umat Islam untuk meminum khamar karena sangat berbahaya bagi
dirinya sendiri dan orang lain serta khamar dan judi adalah perbuatan syaitan, sedang syaitan
hanya gemar berbuat yang tidak baik dan ingkar. Dalam firman Allah :
wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk)
berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (Q.S Al-Maidah : 90). 8
Islam sangat memperhatikan keselamatan akal dan jiwa seorang muslim sehingga sampai
dilarang keras mengkonsumsi yang haram seperti narkoba. Allah Taala berfirman : Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu
(QS. An Nisa: 29). 8
Al-Quran menjelaskan juga tentang bahaya khamar dan judi dalam masyarakat yang
diantaranya dapat mematahkan orang untuk melaksanakan sembahyang dan menimbulkan
permusuhan dan kebencian. Sedang bahanya dalam jiwa, yaitu dapat menghalangi untuk
menunaikan kewajiban-kewajiban agama, diantaranya berdzikir dan sembahyang.
Firman Allah dalam Al-Quran :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan (Q.S An-Nisa : 43). 8

KESIMPULAN
Pada umumnya penyalahgunaan narkoba di luar indikasi medis menyebabkan para
penggunanya tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dan menunjukkan perilaku maladiktif.
Dengan mengkonsumsi narkoba dapat menjadi lebih percaya diri, perasaan menjadi gembira dan
11

senang sehingga mereka selalu ingin menggunakan narkoba yang mengakibatkan semakin lama
dosis semakin bertambah dan membuat ketergantungan.
Penggunaan putaw/heroin yang tidak sesuai dosis dan sengaja disalahgunakan ternyata
lebih banyak dampak negatifnya. Dampak negatif dari penyalahgunaan putaw, yaitu dari segi
fisik dampak yang ditimbulkan yaitu badan menjadi lemah, mengantuk, mual, muntah sedangkan
dampak psikis antara lain pikiran tidak tenang, depresi, paranoid, takut bertemu orang/antisosial.
Menurut pandangan Islam, narkoba diqiyaskan dengan khamar. Hukumnya haram dan
menimbulkan mudharat yang lebih besar daripada manfaatnya. Al-Quran menjelaskan juga
tentang bahaya khamar dan judi dalam masyarakat yang diantaranya dapat mematahkan orang
untuk melaksanakan sembahyang dan menimbulkan permusuhan dan kebencian. Sedang
bahanya dalam jiwa, yaitu dapat menghalangi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agama,
diantaranya berdzikir dan sembahyang.
SARAN
- Dalam keluarga, orang tua sebaiknya lebih mengawasi anak-anak mereka, memberikan
gambaran dan dampak buruk dari narkoba, memberikan pendidikan agama, khususnya
bagi yang masih sekolah agar tidak terjerumus daalam penyalahgunaan narkoba.
- Pengguna narkoba lebih menyadari kesalahannya dan sebisa mungkin berusaha untuk
berhenti memakai narkoba agar tidak mengalami dampak yang lebih buruk dari narkoba,
baik dari segi fisik atapun psikis.
- Bagi Dinas Pendidikan, khususnya pihak sekolah diharapkan meningkatkan program
intervensi penanggulangan penyalahgunaan narkoba, dengan mengadakan penyuluhan
kepada para siswa/i nya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas kemudahan dan ijin-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan case report sebagai tugas individu pada blok
Elektif dengan bidang kepaniteraan Drug Abuse dengan judul DAMPAK PSIKOLOGIS
TERHADAP PENGGUNA HEROIN/PUTAW
Adapun ucapan terima kasih saya ucapkan kepada RSKO Cibubur yang telah memberikan
kesempatan untuk berkunjung, kepada Tn. KH yang telah bersedia untuk diwawancara dan
dimintai keterangan tentang kehidupanya dan kepada dr. Saskia N. Sp.M yang telah memberikan
bimbinganya sehingga terselesaikan laporan kasus ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dr. Hj. Susilowati, M.Kes dan DR. Drh.Hj
Titiek Djannatun selaku coordinator penyusun dan pelaksana blok Elektif serta teman sejawat
Universitas YARSI angkatan 2009 khususnya kelompok 3 Drug Abuse yang telah bekerja sama
dalam menyelesaikan laporain ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hawari, Dadang. Terapi (detoksifikasi) dan Rehabilitasi (pesantren) mutakhir pasien
NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Aditif lain). Jakarta 2005
2. Darman, Flavianus. Mengenal Jenis & Efek Buruk Narkoba. Jakarta 2006
12

3. Yanny, Dwi. Narkoba Pencegahan dan Penangananya. Jakarta 2001


4. Tritanti, Aviani. Dampak Buruk Penyalahgunaan Narkoba bagi Kesehatan. Dari
http://bnk.patikab.go.id/index (akses 22 november 2012)
5. Nasution, Ichrodjuddin. Memahami Narkoba dari Aspek Farmakologi. Dari
http://eprints.undip.ac.id (akses 22 november 2012)
6. Raharni, Nuning, M.K, Evie, M. Factor-faktor yang berhubungan dengan
penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMUN Bekasi 2002. Dari http://isjd.lipi.go.id
(akses 20 november 2012)
7. Anonim, A. Dampak buruk narkoba. Dari http://dedihumas.bnn.go.id (akses 22 november
2012)
8. Avina, vivi. Narkoba dalam perspektif Islam. http://lib.uin-malang.ac.id (akses 22
november 2012)
9. Turner, Tom. Opium and cocaine as recreational garden plants and drugs. Dari
http://www.gardenvisit.com (akses 25 november 2012)
10. Tiyo.
Kontrakan
di
grebeg,
polisi
dapat
5
paket
putaw.
Dari
http://poskota.co.id/kriminal (akses 25 November 2012)

13

Anda mungkin juga menyukai