Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN ALUR PEMISAHAN MINERAL DARI SUATU ORE (BIJIH)

TUGAS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMBANG


Dibuat sebagai Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Dan Perancangan Tambang
Pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

Oleh

Anwar Saputra Siregar


03021181320085

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2015

A.

Soal
Rencanakanlah alur pemisahan dan alat-alat apa saja yang digunakan pada setiap
proses pemisahan dari mineral-mineral berikut !
CuS
PbS
SnO2
Fe2O3
SiO2

B.

Pembahasan

B.1. Pendataan Determinasi Mineral


Tabel 1. Sifat-sifat Mineral
Spessific
Jenis Mineral

Kekerasan

Gravity

Sifat Kemagnetan

(g/cm3)
4,59 - 4,76
8,10

Tidak
Tidak

1,5 - 2
2 2,5

SnO2 (Cassiterite)

6,8 7,1

Tidak

67

Fe2O3 (Hematite)

5,2 5,3

SiO2 (Quartz)

2,3 2,6

CuS (Covellite)
PbS (Galena)

(Mosh)

Iya (Jika Mengalami


Pembakaran/Pemanasan)
Tidak

5,5 6,5

Efek Keasaman
Soluble
Soluble
Insoluble &
Infusible
Dissolves &

Infusible
Insoluble

(Sumber : Mottana, Annibale. Crespi, Rodolfo. Liborio, Giusepe., (2014) Guide to Rocks and
Minerals, Simon & Schusters Inc., New York, USA)

Tabel 2. Nilai Rest Potential (Nilai keterikatan gelembung kritis) beberapa mineral berunsur sulfur
menggunakan collector hydrogen electrode dan media air PH 4 pada flotasi sulfida.
Jenis Mineral
PbS (Galena)
FeS2 (Pyrite)
ZnS (Sphalerite)
CuS (Covellite)
*
SHE = Molaritas penggunaan Hydrogen Electrode

Rest Potential (SHE*)


0,40
0,66
0,46
0,45

(Sumber : Fuerstenau, Maurice C. Jameson, Graeme J. Yoon, Roe-Hoan., (1976) Froth Flotation: A
Century of Innovation, Australasian Institute of Mining and Metallurgy., Sydnet, Australia)

B.2. Pendataan Kinerja Alat


1. Gravity Concentration

Bekerja berdasarkan pada gaya gravitasi, dengan memanfaatkan Spessific Gravity untuk
memisahkan mineralnya. Hasil dari alat ini adalah mineral bermassa jenis kecil.

2. Magnetic Separator
Bekerja dengan memanfaatkan prinsip gaya magnet dari suatu mineral untuk memisahkan mineral
yang bersifat magnetic dengan yang non-magnetic. Hasil dari alat ini adalah mineral magnetic.

Bagian-bagian dari Magnetic Separator :


1. Feeder : untuk menampung feed
2. Roll Magnetik : Sebagai media proses pemisahan dengan menarik mineral yang bersifat
ferromagnetic
3. Pengatur Feeder speed: Mengatur banyaknya feed yang masuk (mengatur laju alir).
4. Vibrator Feeder : untuk memisahkan dan meratakan tumpukan feed.
5. Scrapper : Untuk memberi batas antara mineral tertarik magnet dan mineral yang tidak tertarik
magnet (tailing).
6. Outlet Magnetic : Tempat penampung hasil separasi yang tertarik magnet

7. Outlet Non-Magnetic : Tempat penampung hasil separasi yang tidak tertarik magnet (tailing)

3. High Tension Separator (HTS)


Alat pemisahan mineral yang bekerja berdasarkan sifat listrik (konduktifitas) yang dimiliki
mineral-mineral. Hasil yang didapat dari mineral-mineral ini adalah konduktor, middling dan non
konduktor.

4. Flotation
Suatu proses separasi (pemisahan) antara mineral yang berharga dan pengotornya (gangue) dengan
memanfaatkan sifat kimia fisik dari permukaan partikel mineral. Dimana partikel mineral memiliki
sifat hidrofobik dan hidrofilik. Mineral yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan dengan
gelembung udara dan naik ke permukaan membentuk buih. Buih yang dihasilkan diambil dan
dikeringkan sehingga didapat mineral berharga yang diinginkan.

Flotasi terbagi menjadi 2 cara yakni: Flotasi Sulfida dan Flotasi Oksida. Kedua proses tersebut
menggunakan beberapa unsur yang bekerja yakni collector, Frother dan Modifier. Sedangkan untuk
mengatur keterikatannya diperhitungkanlah nilai PH, Molaritas Collector, laju udara gelembung dan
ukuran partikel mineral.
B.3. Analisis Pemisahan Mineral dan Alat yang Digunakan
Dari pendataan mineral dan kinerja alat, dapat dirangkai alur pemisahannya yang mungkin bisa
dilakukan setelah crushing and grinding, yakni :
1. Memisahkan Fe2O3 (Hematite) dari Ore menggunakan Magnetic Separator
Dari beberapa mineral yang memiliki sifat kemagnetan hanyalah Fe 2O3 (Hematite) sendiri.
Oleh karena itu pemisahan pertama dari ore adalah Fe 2O3 (Hematite) menggunakan
Magnetic Separator.
2. Memisahkan SiO2 (Quartz) dari Ore menggunakan Gravity Concentration
Data determinasi mineral menunjukkan bahwa mineral yang memiliki massa jenis terkecil
adalah SiO2 (Quartz). Oleh karena itu mineral SiO 2 (Quartz) dipisahkan dari mineral dengan
menggunakan alat Gravity Concentration berupa Air Baum Jig (Jigging).
3. Memisahkan SnO2 (Cassiterite) dari Ore menggunakan Flotasi Oksida
Dari mineral yang tersisa hanya terdapat SnO2 (Cassiterite) yang memiliki unsur oksida.
Jadi, untuk memisahkannya digunakanlah flotasi oksida dengan collector yang cocok
dipakai adalah PAX (potassium amyl xanthate). Mengenai kadar Molaritas atau PH tidak
perlu terlalu diperhitungkan, karena pada tahap ini mineral yang mengandung oksida hanya
SnO2 (Cassiterite). Sehingga cepat atau lambat mineral SnO2 (Cassiterite) akan terpisah.
4. Memisahkan PbS (Galena) dan CuS (Covellite) dengan menggunakan Flotasi Sulfida
Langkah terakhir yakni memisahkan PbS (Galena) dan CuS (Covellite) dengan
memanfaatkan Hydrogen Electrode sebagai collector dan diletakkan di air ber-PH 4 untuk
memisahkannya. Akan tetapi untuk benar-benar mencapai titik literasi diaturlah molaritas

dari Hydrogen Electrode tersebut yakni 0,40 untuk PbS (Galena) dan 0,45 untuk CuS
(Covellite)
B.4. Rangkaian Alat Pemisahan

Daftar Pustaka

Arda. (2012). Alat Flotasi http://ardra.biz/wp-content/uploads/2012/12/Mekanisme-PemisahanMineral-Dalam-Sel-Flotasi-Animasi.gif&imgrefurl . Diakses pada tanggal 19 September 2015.
Hutasoit, Apmor, Ramces., (2012). Studi Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Terhadap Perolehan
Pirit Dari Meneral Kasiterit Dengan Metode Flotasi. http://gdl.fttm.itb.ac.id/gdl.php?
mod=browse&op=read&id=--ramcesapmo-159 . Diakses pada tanggal 19 September 2015.
Yogatama, Farisy. (2013). Magnetic Separator. http://minemetal.blogspot.co.id/2013/03/magneticseparator.html . Diakses pada tanggal 19 September 2015.

Anda mungkin juga menyukai