Anda di halaman 1dari 5

Kentang (Solanum tuberosum L.

) adalah tanaman
dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut kentang
pula.Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai
iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Tanaman kentang merupakan
tanaman semusim. Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang beragam.
Secara fisiologis umbi kentang merupakan organ penyimpanan makanan.
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras,
dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan
sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Selain karbohidrat, kentang
juga kaya vitamin C. Hanya dengan makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari
terpenuhi. Kalium yang dikandungnya juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang
dapat dibuat minuman yang berkhasiat untuk mengurangi gangguan saat haid.
Kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen. Itulah yang menyebabkan
kentang segar mudah rusak, sehingga harus disimpan dan ditangani dengan baik. Pengolahan
kentang menjadi kerupuk, tepung, dan pati, merupakan upaya untuk memperpanjang daya guna
umbi tersebut. Pati kentang mengandung amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3.
Dari tepung dan pati kentang, selanjutnya dihasilkan berbagai produk pangan olahan dengan
beragam citarasa yang enak dan penampilan menarik.
Kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18 persen, protein 2,4 persen dan lemak
0,1 persen. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal.
Dibandingkan beras, kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan energi kentang lebih rendah.
Namun, jika dibandingkan dengan umbi-umbian lain seperti singkong, ubi jalar, dan talas,
komposisi gizi kentang masih relatif lebih baik. Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi
yang kaya vitamin C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram bagian kentang yang dapat
dimakan. Umbi-umbian lainnya sangat miskin akan vitamin C. Kebutuhan vitamin C sehari 60
mg, untuk memenuhinya cukup dengan 200 gram kentang. Kadar vitamin lain yang cukup
menonjol adalah niasin dan B1 (tiamin). Dengan mengkonsumsi sebuah umbi kentang yang
berukuran sedang, sepertiga kebutuhan vitamin C (33 persen) telah tercapai. Demikian juga
halnya dengan sebagian besar kebutuhan akan vitamin B dan zat besi.
Berikut ini merupakan zat-zat yang terkandung di dalam umbi kentang.

Tabel 1. Kandungan Gizi kentang per 100 g BDD :


Kandungan Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Serat
Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niacin

Jumlah
83,00 kal
2,00 g
0,10 g
19,10 g
11,00 mg
56,00 mg
0,30 g
0,70 mg
0,00 RE
0,09 mg
0,03 mg
16,00 mg
1,40 mg

Sumber : Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 (Buah dan Sayur untuk Terapi)
Dari tabel di atas sangat jelas terlihat bahwa kentang memiliki banyak kandungan zat dan
vitamin. Diantara kandungan tersebut antara lain : Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium,
Kalsium, Fosfor, Serat, Besi, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin C dan Niacin.
Kentang memiliki banyak kandungan zat dan vitamin. Hal ini tentu menjadikan kentang sebagai
tanaman tang berguna dan bermanfaat bagi manusia. Berikut ini beberapa manfaat dari tanaman
kentang, seperti :
Menambah berat badan.
Kandungan : karbohidrat dan sedikit protein.
Pencernaan.
Kandungan : karbohidrat, maka kentang juga mudah dicerna tubuh.
Kesehatan kulit.
Kandungan: Vitamin C dan B kompleks serta mineral seperti potassium, magnesium, fosfro dan
seng. Manfaat: untuk menghilangkan jerawat atau noda di wajah.
Rematik.
Kandungan : Vitamin, kalsium dan magnesium
Peradangan.

Kandungan :vitamin C, potassium dan vitamin B06.


Fungsi otak.
Baik buruknya fungsi kinerja otak sangat tergantung pada kadar glukosa, suplai oksigen,
beberapa jenis vitamin B kompleks, beberapa hormon, asam amino dan asam lemak omega 3
Enyahkan Kantong Mata.
Kandungan : zat catecholase
Diabetes
Kandungan: zat pati (amilosa), protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, belerang serta vitamin
A,B, dan C.
Kentang memiliki kandungan energy sebesar 83,00 kal. Energy itu berasal dari karbohidrat,
lemak dan protein. Dengan jumlah karbohidrat sebesar 19,10g maka kentang memiliki kadar
amilum yang cukup tinggi. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilum
merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di
negara berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan
pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting
lainnya.
Amilum (Pati) tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam komposisi
yang berbeda-beda yaitu 10-20% amilosa dan 80-90% amilopektin. Amilosa tersusun dari
molekul-molekul -glukosa dengan ikatan glikosida -(1-4) membentuk rantai linier. Sedangkan
amilopektin terdiri dari rantai-rantai amilosa (ikatan (1-4)) yang saling terikat membentuk
cabang dengan ikatan glikosida -(1-6).
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi.
Pada anatomi buah kentang terdapat vakuola, plastida, dan amiloplas. Vakuola berisi antara lain
garam-garam organik, glikosida, alkaloid , enzim, butir-butir pati. Dalam buah kentang, amilum
terdapat pada amiloplas (tempat menyimpan amilum). Amiloplas merupakan bagian dari jenis
Plastida yang disebut lekoplas. Lekoplas merupakan plastida berwarna putih berfungsi sebagai

penyimpan makanan. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang
disebut hilum. Hilum pada kentang terletak di pinggir(eksentrik).
Plastida bertanggung jawab untuk fotosintesis, penyimpanan produk seperti pati dan untuk
sintesis memiliki kemampuan untuk membedakan, atau redifferentiate, antara ini dan bentukbentuk lain. Semua plastida berasal dari proplastids (sebelumnya eoplasts, eo -: fajar, awal),
yang hadir dalam meristematik daerah tanaman. Proplastids dan kloroplas muda umumnya
membagi, tetapi lebih dewasa kloroplas juga memiliki kapasitas ini.
Dalam tanaman, plastida dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, tergantung pada fungsi yang
mereka butuhkan untuk bermain dalam sel. Plastida (proplastids) dapat berkembang menjadi
salah satu plastida berikut:

Kloroplas: untuk fotosintesis

Chromoplasts: untuk pigmen sintesis dan penyimpanan

Leucoplasts: untuk monoterpene sintesis; leucoplasts kadang-kadang lebih khusus


berdiferensiasi menjadi plastida:
o Amyloplasts: untuk pati penyimpanan

Statoliths: untuk mendeteksi gravitasi

o Elaioplasts: untuk menyimpan lemak


o Proteinoplasts: untuk menyimpan dan memodifikasi protein
Lamela adalah lapisan pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan molekul dan
perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum.
Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada faktor-faktor
endogen.

Gambar 1-4 menunjukkan amilum pada kentang. Gambar 1-2 merupakan amilum majemuk.
Gambar 3 merupakan amilum sederhana. Gambar 4 merupakan amilum setengah majemuk.
Gambar 5 merupakan irisan melintang umbi kentang bagian luar. Pada gambar 5 nampak adanya
sel gabus, protein seperti kristal dan butir pati.
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam
plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh
pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin
meningkat dari minggu ke 13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia
7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah
majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang mempunyai
lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela
bersama
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah pati kerap
dicampuradukkan dengan tepung serta kanji. Pati (bahasa Inggris starch) adalah penyusun
(utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur
dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein,
vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan
tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata tepung lebih berkaitan dengan
komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena
penerjemahan. Kata to starch dari bahasa Inggris memang berarti menganji (memberi kanji)
dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji.
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan
sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil,
dan pada industri kosmetika

Anda mungkin juga menyukai