Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam KBBI, definisi masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Sedangkan dalam ruang lingkup sosiologi, masyarakat adalah sebuah
kelompok atau komunitas yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Pada
umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu pada suatu kelompok
individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Di Negara
kita ini, Indonesia memiliki struktur masyarakat yang beragam. Dari struktur
masyarakat yang beragam inilah, ada istilah masyarakat multikultural.
Definisi masyarakat multikultural dalam buku Dasar-Dasar Sosiologi,
adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem
norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multicultural ini
merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri dari
berbagai golongan , suku, ras, etnis, agama dan budaya. Dalam masyarakat
multikultural, perbedaan kelompok sosial, kebudayaan dan suku dijunjung
tinggi. Namun tidak berarti adanya kesenjangan dan perbedaan hak dan
kewajiban diantara mereka. Maka untuk mewujudkan kerukunan dalam
masyarakat, diperlukan sebuah paham multikulturalisme, yaitu sebuah
pandangan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dalam masyarakat.
Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup toleran, saling pengertian
dan tenggang rasa.
Pada penulisan makalah ini kami coba membahas tentang masyarakat
yang bersifat ekslusif dan inklusive

serta kekurangan dan kelebihan dari

masyaraka yang bersifat eksklusive dan inklusive.

1.2 Rumusan masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah yaitu :
a. Apa yang membedakan antara masyarakat eksklusive dengan masyarakat
inklusive ?
b. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga masyaraka ada yang
bersifat eksklusive dan inklusive ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan masyarakat eksklusive dan inklusive.


Masyarakat eksklusive

adalah mereka yang membatasi pergaulan

dengan masyarakat lain. Masyarakat ini cenderung memisahkan diri dan


tertutup dari pengaruh luar. Masyarakat yang disibukkan oleh urusannya
masing-masing dan kurang berinteraksi baik dengan lingkungannya.
Sehingga merasa takut budaya lain merusaki budayanya. Contoh: orang-orang
kaya yang individualis, orang-orang jawa dulu yang

memingit(tidak

mengijinkan keluar) anak perempuannya. Orang-orang kerajaan pada jaman


dahulu yang hanya berinteraksi dengan para penghuni kerajaan saja.
Masyarakat inklusive adalah masyarakat yang terbuka dengan budaya
lain sehingga cenderung lebih mudah berinteraksi atau bergaul dengan
masyarakat lain. Sehingga menjunjung tinggi persamaan derajat. Contoh:
yaitu orang-orang yang mudah bergaul, mempunyai teman yang banyak,
Orang orang yang bersikap terbuka dalam menerima teman-teman baru tanpa
memandang latar belakangnya.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Jika masyarakat
inklusive cenderung mamandang positf terhadap pengaruh dari luar ataupun
pergaulan dengan orang lain. Sedangkan masyarakat eksklusive cenderung
memandang negatif terhadap pengaruh dan pergaulan dari luar lingkungan
mereka.
2.2 Faktor faktor yang mendorong masyarakat bersifat ekslusive dan
inklusive.
2.2.1

Faktor internal
a. Bertambah dan berkurang penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang
menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga sistem

hak

milik

atas

tanah

mengalami

perubahan-perubahan,

orangmengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai


tanah, bagi hasil dan sebagainya, yang sebelumnya tidak dikenal
oleh masyarakat.
b. Penemuan-penemuan baru
Inovasi atau innovation merupakan suatu proses sosial dan
budaya yang besar, tetapi dalam jangka waktu yang tidak terlalu
lama. Proses tersebut meliputi suatu penemuan unsur baru budaya,
unsur kebudayaan baru tersebut disebarkan ke masyarakat, lalu
diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang
bersangkutan. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi
dua yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan
yang baru, baik yang berupa alat baru atau ide baru, yang
diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian ciptaan individuindividu dalam masyarakat yang bersangkutan.
Discovery baru menjadi invention jika masyarakat sudah
mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut
dalam hidup dan kehidupannya.
Adapun faktor-faktor yang mendorong timbulnya penemuanpenemuan baru dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Adanya kesadaran masyarakat akan kekurangan kebudayaannya;
b. Adanya kualitas para ahli dari suatu kebudayaan;
c. Adanya perangsang bagi kegiatan-kegiatan penciptaan dalam
masyarakat;
d. Pengaruh unsur-unsur budaya luar yang lebih bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat;
e. Adanya lembaga atau organisasi sosial yang mendorong ke arah
penemuan baru tersebut.

c. Pertentangan (konflik) dalam masyarakat


Pertentangan (konflik) dalam nilai-nilai dan norma-norma,
politik, etnis, dan agama dapat menimbulkan perubahan sosial
budaya yang luas. Pertentangan individu terhadap nilai-nilai dan
norma-norma, serta adat-istiadat yang telah berjalan lama dan akan
menimbulkan perubahan apabila individu-individu tersebut beralih
dari nilai, norma, dan adat-istiadat yang telah diikuti selama ini.
Selain

itu

juga

dapat

dicontohkan

dalam

sejarah

pertentangan antara kelompok konservatif dengan kelompok liberal


dalam parlemen Belanda yang dimenangkan oleh kelompok liberal,
telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya bagi
masyarakat Indonesia. Seperti dihapuskannya tanam paksa,
masuknya modal swasta ke Indonesia dan dilaksanakannya politik
etis yang menimbulkan berbagai perubahan dalam struktur
masyarakat dan berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia.
2.2.3

Faktor eksternal
a) Lingkungan fisik
Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, angin
taufan,

banjir

besar,

tanah

longsor,

dan

lain-lain

memungkinkan masyarakat pindah dari daerah asal ke daerah


pemukiman baru. Berubahnya lingkungan fisik dapat juga
diartikan berubahnya lahan penduduk lama demi kepentingan
yang baru.
b) Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu masyarakat atau
negara dengan masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak,
sepertinya

dampak

yang

ditimbulkan

oleh

adanya

pemberontakan dan pertentangan-pertentangan. Negara yang

menang biasanya akan memaksakan negara yang takluk untuk


menerima kebudayaannya yang dianggap kebudayaannya lebih
tinggi tarafnya.
c) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat
dengan masyarakat lain akan menyebabkan saling pengaruh.
Selain itu, pengaruh budaya dapat berlangsung pula melalui
komunikasi satu arah yaitu komunikasi masyarakat dengan
media massa.Interaksi budaya tidak menjamin timbulnya
pengaruh satu budaya terhadap budaya lainnya. Suatu
masyarakat dapat saja menolak atau menyeleksinya terlebih
dahulu baru kemudian menyerap unsur-unsur budaya yang
sesuai.
Respon psikologis individu terhadap cross-cultural
contact ada empat kemungkinan, yaitu:
a. Type passing yaitu individu menolak kebudayaannya yang
asli dan mengadopsi kebudayaan yang baru;
b. Type chauvinist yaitu individu menolak sama sekali
pengaruh-pengaruh busaya asing, mereka kembali kepada
kebudayaan asli mereka dan biasanya mereka menjadi
nasionalis yang militant dan pejuang kuat untuk menolak
pengaruh-pengaruh budaya asing tersebut;
c. Type marginal yaitu respon yang terombang-ambing di
antara

kebudayaan

asli

sendiri

dengan

kebudayaan

masyarakat lain yang asing tersebut; dan


d. Type mediating di mana individu dapat menyatukan
bermacam-macam

identitas

budayanya,

mempunyai

keseimbangan integrasi, dan memperoleh personality dua


atau beberapa kebudayaan. Respon individu bersifat selektif,

kombinasi, dan mensintesiskan, tanpa melupakan inti


budayanya sendiri.
2.3 Dampak positif dan negatif dari masyarakat yang eksklusive dan
inklusive
2.3.1 Dampak positif dan negatif masyarakat eksklusive
a. Dampak positif
a. Manusia diringankan beban pekerjaannya dengan adanya
alat-alat tekhnologi informasi dan komunikasi serta sarana
transportasi yang serba canggih dan modern.
b. Gaya hidup delivery order membantu manusia jika ia sibuk
namun membutuhkan barang atau makanan yang kondisi
tokonya jauh maka ia tinggal memesan apa yang ia
butuhkan.
c. Memperkaya unsur-unsur kebudayaan karena budaya yang
datang akan melakukan suatu peleburan budaya dengan
budaya yang lama dan menghasilkan budaya yang baru.
b. Dampak negatif
a. Dengan adanya arus modernisasi manusia akan timbul rasa
anti sosial karena ia berpendapat Walaupun saya tidak
bersosialisasi dikehidupan nyata dan tidak diterima di
lingkungan saya, saya masih bisa bersosialisasi di dunia
maya.
b. Sebelum adanya pengaruh modernisasi, masyarakat sangat
menghargai dan menerapkan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku sebagai masyarakat dengan adat dan budaya
ketimuran. Seperti sopan santun, tata krama, kerukunan dan
sebagainya. Sekarang, nilai-nilai dan norma-norma tersebut
mulai bergeser. Akibat pengaruh tekhnologi dan budaya
asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti
nilai kerukunan, gotong royong sekarang ini sudah mulai

luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai semacam ini


sudah jarang ditemui.
c. Manusia akan cenderung memiliki sifat sombong atas gaya
hidup yang mereka jalani saat ini. Dengan gaya hidup
mewah manusia akan mencoba untuk mempamerkan apa
yang baru ia miliki kepada orang lain disekitarnya. Serta
orang lain tersebut akan tergerak hatinya untuk membeli
sesuatu tersebut tanpa melihat kondisi ekonominya yang
terpenting ia dapat memiliki hal tersebut yang sama dengan
teman-teman sosialnya yang bergaya hidup serba mewah.
d. Fakta baru mengejutkan bahwa dengan adanya arus
modernisasi, Bahwa Tuhan hampir dipensiunkan dari
kehidupan ini. Dalam arti kata, manusia tidak lagi
memerlukan campur tangan Tuhan dalam mengatasi
kehidupannya. Mereka telah menganggap diri mereka
sebagai makhluk yang telah dewasa dan bebas menentukan
pilihan sesuai dengan kehendak sendiri. Ucapan selamat
tinggal

kepada

Tuhanpun

dikumandangkan

seiring

berlangsungnya proyek modernisme.


2.3.2 Dampak positif dan negatif masyarakat inklusive
Dalam kehidupan masyarakat inklusive cenderung banyak memiliki
dampak positif yaitu Masyarakat inklusi merangkul setiap pribadi individu
yang unik dengan latar belakang, budaya, karakteristik dan kemampuan
berbeda. Keunikan dan perbedaan setiap pribadi individu mewarnai
keberagaman masyarakat kita di Indonesia. Inilah makna terdalam dan
sesungguhnya dari Bhinneka Tunggal Ika yang memuat makna berbedabeda

namun

satu.Beberapa

usaha

yang

bisa

dilakukan

untuk

mengembangkan sikap inklusif :


a. Menyadari bahwa setiap orang atau kelompok di masyarakat memiliki
potensi

mencapai

kebenaran,

sehingga

tidak

menghindari

primordialisme yang berlebihan terhadap keunggulan dirinya dan


kelompoknya, setiap orang atau kelompok juga memiliki sisi
kelemahan yang membutuhkan kerjasama dengan orang atau kelompok
lain.
b. Mengakui adanya aspek-aspek universal yang mungkin bernilai positif
pada orang lain/ kelompok lain yang berbeda pandangan (aliran) agama
untuk menunjang tercapainya cita-cita/ misi pembangunan masyarakat.
c. Menumbuhkan jiwa sportif dalam bersosialisasi dan hidup bersama
dengan orang lain/ kelompok lain, sehingga terdorong untuk mengelola
perbedaan secara etis atau mengembangkan kompetisi yang sehat
meskipun memiliki pandangan dan cara hidup yang berbeda.
Membiasakan berkomunikasi dengan sehat tidak semata-mata didasari
persepsi yang sempit dan kacamata kuda, melainkan berdasarkan
pengamatan dan pengertian terhadap perbedaan yang ada.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas
adalah bahwa Sikap inklusif cenderung memandang positif perbedaan yang
ada, sedangkan sikap eksklusif cenderung memandang negatif perbedaan
tersebut. Dampak memandang positif perbedaan adalah memunculkan
dorongan/ motivasi untuk mempelajari perbedaan tersebut dan mencari sisisisi universalnya guna memperoleh manfaat yang menunjang hidup/ citacitanya. Sikap positif terhadap perbedaan lahir karena adanya kesadaran
bahwa perbedaan adalah fitrah/ alamiah, sehingga tidak menolak perbedaan
melainkan mengakui adanya potensi persamaan-persamaan yang bersifat
universal.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan pada penulisan makalah ini yaitu agar
para pembaca yang ingin mengcopy atau mengambil isi dari makalah kami di
harapkan disertakan dengan sumbernya serta tak lupa juga agar pembaca
mepahami isi dari makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA
http://educationforce.blogspot.co.id/2010/06/faktor-faktor-yangmenyebabkan.htmLdi akses pada tanggal 16 Mei 2016
http://listyancampus.blogspot.co.id/2015/02/masyarakat-indonesia.htmldi
akses pada tanggal 16 Mei 2016
http://naharuddin10.blogspot.co.id/2015/02/bentuk-sikap-inklusif-danbentuk-sikap.htmldi akses pada tanggal 16 Mei 2016
http://replysend.blogspot.co.id/2013/01/apa-dan-bagaimanakahmasyarakat.htmldi akses pada tanggal 16 Mei 2016
http://vip-pika.blogspot.co.id/2010/05/masyarakat-multikultural.htmldi akses
pada tanggal 16 Mei 2016
http://www.kompasiana.com/sasmitonugroho/sikapinklusif_54f83227a33311cd5d8b4778di akses pada tanggal 16 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai