Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME SUPLEMEN 1 DAN SUPLEMEN 2

AGAM REYNALDI REZA ERLANDA


7D-AKUNTANSI 2016

PROGRAM DIPLOMA IV AKUNTANSI


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2016
Suplemen 1

Definisi Sektor Publik


Secara umum sektor publik terdiri dari pemerintah dan badan pemerintahan (agencies) yang
didanai dan dikendalikan oleh publik, perusahaan swasta dan entitas lain yang memberikan program
publik, dan barang atau jasa publik.
Organisasi sektor publik memiliki empat tingkatan :
a.
b.
c.
d.

Internasional (Persekutuan multinasional atau kerja sama)


Nasional ( Negara independen)
Regional (Provinsi)
Local (Kabupaten)
Pada umumnya sektor publik minimal terbagi menjadi tiga jenis organisasi sebagai berikut :

1. Pemerintah Inti, meliputi departemen/kementerian, menteri, atau perpanjangan tangan dari


pemerintah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan bertanggung jawab untuk
memberikan laporan langsung ke otritas pusat seperti legistaif, DPR, menteri, Kepala
Eksekutif atau presiden
2. Badan Pemerintahan, terdiri dari organisasi publik yang merupakan bagian dari pemerintah
yang memberikan program, barang dan jasa publik. Badan ini terbentuk sebagai organisasi
terpisah dalam badan hukum sendiri sehingga memiliki sebagian hak untuk mengatur
kegiatan operasionalnya sendiri. Badan ini biasanya dipimpin oleh direktur, komisaris, atau
orang lain yang ditunjuk.
3. Perusahaan Publik, merupakan badan yang memberikan progam, barang dan jasa publik tetapi
beroperasi secara independen, dan memiliki sumber pendapatan dan pendanaan sendiri.
Perusahaan ini dapat bersaing dengan pasar swasta dan mencari keuntungan. Sebagian besar
saham perusahaan ini dimiliki pemerintah, dan perusahaan ini mengikuti aturanpemerintah
inti.
Selain tiga yang disebutkan diatas, ada dua yang masih di zona abu-abu. Disebut zona abuabu karena di satu sisi merupakan bagian dari sektor publik dan di sisi lain bukan, yaitu:
1. Kepentingan Negara (State Business), bisnis yang dikendalikan dan dimiliki pemerintah yang
menjual barang dan jasa untuk mengambil keuntungan di pasar swasta. Meskipun bisnis ini
tidak memberikan program publik, tapi diakui sebagai bagian dari sektor publik.
2. Kontraktor Publik, entitas independen legal diluar pemerintahan yang menerima pendanaan
publik, biasanya dengan kontrak, bertujuan untuk memberikan program publik, barang dan
jasa publik sebagai bisnis pokok. Karena terbatasnya kontrol publik, perusahaan ini biasa
diklasifikasikan sebagai perusahaan swasta

Untuk menentukan sebuah organisasi termasuk dalam sektor publik atau masih pada zona
abu-abu dapat ditentukan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah organisasi tersebut memberikan program, barang dan jasa yang dapat digolongkan
sebagai barang publik atau didirikan oleh kebijakan pemerintah?
2. Apakah pendanaan organisasi berasal dari pemerintah atau ditentukan oleh kebijakan
pemerintah?
3. Apakah organisasi bertanggung jawab langsung kepada pemerintah, termasuk Departemen
dalam pemerintahaan atau menteri?
4. Jika organisasi tersebut dipimpin oleh dewan direktur atau komisaris, apakah pemerintah
mengendalikan sebagian besar penunjukanya?
5. Jika organisasi memiliki saham, apakah pemerintah memiliki sebagian besar sahamnya?
6. Apakah pegawai dari organisasi tersebut tunduk pada aturan publik dan menerima manfaat
pelayanan publik?
7. Apakah pemerintah mengendalikan secaran langsung ataupun tidak terhadap kebijakan
organisasi, operasi, administrasi atau jasa?
8. Apakah terdapat kebutuhan dari legislatif bahwa organisasi tersebut diaudit oleh auditor
pemerintah atau organisasi audit tertinggi?

Suplemen 2
Sektor Publik dan Sektor Swasta
A. Pengklasifikasian Sektor Publik Dan Sektor Swasta
1. Berdasarkan Fungsinya
Salah satu pendekatan dalam mendeninisikan sektor publik dan swasta yaitu dengan
mengidentifikasi berdasarkan fungsinya. Permasalahan yang terjadi adalah kita tidak bisa
mendefinisikan sektor publik dan swasta hanya dengan berdasarkan fungsi. Karena hampir
semua fungsi sektor publik yang dijalan kan pemerintah juga dijalankan oleh sektor swasta.
2. Konsep Kepemilikan
Dari konsep ini kita dapat memisahkan menjadi empat bagian. Jika sektor privat dimaksudkan
untuk mendapatkan laba maka disebut Perusahaan Swasta. Sektor Privat yang didirikan bukan
bertujuan untuk memperoleh laba maka disebut Oraganisasi Nirlaba. Sektor Publik yang
didirikan untuk mencari laba disebut dengan Perusahaan Publik. Jika organisasi bergerak di
sektor publik dan tidak bertujuan untuk mencari laba disebut dengan Pemerintah.
3. Konsep Pengendalian
Beberapa ahli memiliki pemahaman berbada atas pengedalian pemerintah, termasuk ahli
statistic dan akuntan. Ahli statistik memberikan pemahaman bahwa pengendalian pemerintah
ada apabila pemerintah punya kemampuan untuk menentukan kebijakan umum atas suatu
entitas tertentu. Akuntan memberikan pemahaman bahwa pengendalian pemerintah ada
apabila pemerintah punya kekuatan untuk mengatur keuangan dan kebijakan operasional dari
suatu entitas. Ada beberapa langkah untuk menentukan apakah suatu entitas memeliki
pengendalian atas suatu entitas lain, sebagai berikut :
a. Apakah entitas mendapatkan manfaat dari aktivitas yang dilakukan entitas lain?
b. Apakah entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakaan operasional dan keuangan entitas
lain?
c. Apakah saat ini kekuasaan tersebut bisa dilakukan?
4. Penetapan melalui hukum
Hukum dapat menentukan hak-hak dan kewenangan legal yang dimiliki oleh pemerintah
terhadap sebuah perusahaan publik. Namun hukum tidak menyediakan definisi yang dapat
diterima internasional untuk dua sektor tersebut.
B. Sektor Publik : Perusahaan Publik dan Pemerintah
Secara umum perusahaan publik hampir sama dengan perusahaan swasta, perbedaanya terdapat
pada pemilik dang pengendali perusahaan. Perusahaan publik dimiliki dan dikendalikan oleh unit
pemerintah. Berbeda dengan perusahaan publik, pemerintah menyediakan barang dan jasa
yang tidak dapat disediakan oleh pasar.
C. Permasalahan yang Terkait Antara Sektor Publik dan Swasta
1. Joint Venture antara Perusahaan Swasta dan Entitas Publik
Ada tiga macam bentuk Joint Venture antara Perusahaan Swasta dan Entitas Publik.
Bersama sama dalam mengendalikan operasi
Bersama sama dalam mengendalikan aset

Bersama sama dalam mengendalikan entitas


2. Sektor Publik leasing dari sektor swasta
Operating Leasing yaitu aktifitas produksi yang melibatkan penyewaan aset selama
kurang dari masa manfaatnya. Pihak swasta bertanggung jawab atas segala perbaikan

dan perawatan sebagai bentuk pelayanan pada Sektor Publik.


Financial Leasing yaitu perjanjian pembiayaan untuk pembelian aset tetap. lessor
adalah pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Lessee biasanya memilih
aset tetap yang dibutuhkan dan atas nama lessor, sebagai pemilik barang modal
tersebut, melakukan pemesanan, pemeriksaan dan pemeliharaan barang modal yang

menjadi objek transaksi leasing.


3. Kerjasama Publik dan Swasta
Karkteristik dari kerjasama publik dan swasta adalah sebagai berikut:
Swasta menyelenggarakan dan membiayai investasi publik
Sektor swasta adalah pemilik sah dari sebuah aset infrastruktur
Pelayanan untuk aset infrastruktur disediakan oleh swasta
Beberapa resiko dari aset infrastruktur diberikan kepada publik
4. Skema Asuransi Sosial
Skema Asuransi Sosial akan didanai jika ada manfaat dari apa yang akan diabayarkan.
Asuransi Sosial yang akan didanani dapat dijalankan oleh 1.) Perusahaan Asuransi 2.) Badan
pengelola dana pensiun.

Anda mungkin juga menyukai