Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Andika Onassis A


2016

Hari/Tgl : Selasa, 13 September

NIM : D611 15 503


Intermediet

Acara

No Sampel

: BBI04

Jenis Batuan

: Batuan Beku Intermediet

: Batuan Beku

Warna
Lapuk

: Cokelat

Segar

: Putih keabu-abuan

Kristalinitas

: Holokristalin

Granularitas

: Faneritik

Tekstur

Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur

: Masif

Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Piroksen

Hitam

Prismatik pendek

30%

Ortoklas

Merah muda

Prismatikk panjang

30%

Kuarsa

Bening

Prismatic panjang

10 %

Plagioklas

Putih tulang

Prismatic panjang

30%

Nama Batuan

: Granodiorite FENTON 1940

Keterangan

: Batuan dengan nomor sampel BBI04 merupakan salah

satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk cokelat dan segar berwarna
putih keabu-abuan. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral
penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas
Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal. Granularitas
merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan
ini adalah Faneritik yang berarti butir mineral dari batuan ini cukup besar dan
dapat dilihat secara megaskopis. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk
dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral (batas antar
mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral pada batuan
ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat seragam.
Kandungan mineral pada batuan ini adalah 10% kuarsa, 30% orthoklas, 30%
plagioklas, dan 30% piroksen. Struktur batuan ini massif, yaitu secara
keseluruhan massa batuan terlihat seragam. Nama batuan ini adalah
Granodiorite.
Granodiorit terbentuk dari magma yang bergerak kepermukaan bumi
namun mengalami pembekuan sebelum sampai ke permukaan bumi yaitu sekitar
3-4 Km ke bawah dari permukaan bumi, bahkan sampai pada jarak 15-50 Km.
Kegunaan dari batuan ini yaitu sebagai bahan bangunan.
Referensi :
Bekyk.
2009.
http://nyongker-youneed.blogspot.co.id/2009/12/laporanpraktek.html. Diakses pada hari kamis, 22 September 2016 pukul 07.47
Wita
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book

PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Andika Onassis A
2016

Hari/Tgl : Selasa, 13 September

NIM : D611 15 503


Intermediet

Acara

No Sampel

: BBI01

Jenis Batuan

: Batuan Beku Intermediet

: Batuan Beku

Warna
Lapuk

: Kuning Kecokelatan

Segar

: Putih Keabu-abuan

Kristalinitas

: Holokristalin

Granularitas

: Faneritik

Tekstur

Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur

: Masif

Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Piroksen

Hitam

Prismatik pendek

60%

Plagioklas

Putih tulang

Prismatik panjang

40%

Nama Batuan

: Diorite FENTON 1940

Keterangan

: Batuan dengan nomor sampel BBI01 merupakan salah

satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk cokelat dan segar berwarna

putih keabu-abuan. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral


penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas
Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal. Granularitas
merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan
ini adalah Faneritik yang berarti butir mineral dari batuan ini cukup besar dan
dapat dilihat secara megaskopis. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk
dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral (batas antar
mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral pada batuan
ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat seragam.
Kandungan mineral pada batuan ini adalah 40% piroksen, 30% plagioklas.
Struktur batuan ini massif, yaitu secara keseluruhan massa batuan terlihat
seragam. Nama batuan ini adalah Diorite.
Batuan beku diorite biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis,
dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi
suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar
berupa batholiths (banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma
sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar
andesite.
Batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun
lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan/jalan
raya.
Referensi :
Asisten Petrologi. 2009. Sekilas tentang Batuan. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional Veteran

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book

PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Andika Onassis A
2016

Hari/Tgl : Selasa, 13 September

NIM : D611 15 503


Intermediet

Acara

No Sampel

: BBI06

Jenis Batuan

: Batuan Beku Intermediet

: Batuan Beku

Warna
Lapuk

: Cokelat

Segar

: Abu-abu kehitaman.

Kristalinitas

: Hipokistalin

Granularitas

: Faneroporfiritik

Tekstur

Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur

: Masif

Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Plagioklas

Putih tulang

Prismatik panjang

40%

Massa Dasar

Abu-abu kehitaman

Masif

60%

Nama Batuan

: Diorite Porphyri FENTON 1940

Keterangan

: Batuan dengan nomor sampel BBI06 merupakan salah

satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk cokelat dan segar berwarna
abu-abu kehitaman. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral
penyusun batuan ini adalah Hipokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas
Kristal yang tertanam dalam massa dasar. Granularitas merupakan besar butir
mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan ini adalah Fanero
Porfiritik yang berarti pada batuan ini terdapat Fenokris yang tertanam dalam
massa dasar yang sangat halus. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk
dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral (batas antar
mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral pada batuan
ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat seragam.
Kandungan mineral pada batuan ini adalah 40%plagioklas, 60% massa dasar.
Struktur batuan ini massif, yaitu secara keseluruhan massa batuan terlihat
seragam. Nama batuan ini adalah Diorit Porphyri.
Batuan beku diorite porphyri terbentuk dari terobosan magma pada suatu
zona subduksi. Biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan
membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu
benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar berupa
batholiths (banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai
pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar
andesite.

Batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun
lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan/jalan
raya.
Referensi :
Asisten Petrologi. 2009. Sekilas tentang Batuan. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional Veteran
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book

PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Andika Onassis A
2016

Hari/Tgl : Selasa, 13 September

NIM : D611 15 503


Intermediet

Acara

No Sampel

: BBI05

Jenis Batuan

: Batuan Beku Intermediet

: Batuan Beku

Warna
Lapuk

: Kuning Kecokelatan

Segar

: Abu-abu

Kristalinitas

: Holokristalin

Granularitas

: Faneritik

Tekstur

Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur

: Masif

Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Plagioklas

Putih tulang

Prismatik panjang

35%

Ortoklas

Putih

Prismatik panjang

35%

Piroksen

Hitam

Prismatik pendek

30%

Nama Batuan

: Monzonite FENTON 1940

Keterangan

: Batuan dengan nomor sampel BB05 merupakan salah

satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk kuning kecokelatan dan segar

berwarna keabu-abuan. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineralmineral penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya
terdiri atas Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal.
Granularitas merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas
dari batuan ini adalah Faneritik yang berarti butir mineral dari batuan ini cukup
besar dan dapat dilihat secara megaskopis. Fabrik terbagi menjadi 2 macam,
yaitu bentuk dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral
(batas antar mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral
pada batuan ini Inequigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat tidak
seragam. Kandungan mineral pada batuan ini adalah 35% orthoklas, 35%
plagioklas, dan 30% piroksen. Struktur batuan ini masif, yaitu secara
keseluruhan massa batuan terlihat seragam. Nama batuan ini adalah Monzonite
Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma secara intrusi atau hasil
pembekuan di daerah dalam dimana proses pembekuan berada di daerah
plutonik (di perut bumi), proses pembekuan memerlukan waktu cukup lama
dengan temperature yang tinggi.
Kegunaan dari batuan ini adalah dijadikan ornamen pada bangunan.
Referensi :
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book

Anda mungkin juga menyukai