Acara
No Sampel
: BBI04
Jenis Batuan
: Batuan Beku
Warna
Lapuk
: Cokelat
Segar
: Putih keabu-abuan
Kristalinitas
: Holokristalin
Granularitas
: Faneritik
Tekstur
Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Piroksen
Hitam
Prismatik pendek
30%
Ortoklas
Merah muda
Prismatikk panjang
30%
Kuarsa
Bening
Prismatic panjang
10 %
Plagioklas
Putih tulang
Prismatic panjang
30%
Nama Batuan
Keterangan
satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk cokelat dan segar berwarna
putih keabu-abuan. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral
penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas
Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal. Granularitas
merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan
ini adalah Faneritik yang berarti butir mineral dari batuan ini cukup besar dan
dapat dilihat secara megaskopis. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk
dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral (batas antar
mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral pada batuan
ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat seragam.
Kandungan mineral pada batuan ini adalah 10% kuarsa, 30% orthoklas, 30%
plagioklas, dan 30% piroksen. Struktur batuan ini massif, yaitu secara
keseluruhan massa batuan terlihat seragam. Nama batuan ini adalah
Granodiorite.
Granodiorit terbentuk dari magma yang bergerak kepermukaan bumi
namun mengalami pembekuan sebelum sampai ke permukaan bumi yaitu sekitar
3-4 Km ke bawah dari permukaan bumi, bahkan sampai pada jarak 15-50 Km.
Kegunaan dari batuan ini yaitu sebagai bahan bangunan.
Referensi :
Bekyk.
2009.
http://nyongker-youneed.blogspot.co.id/2009/12/laporanpraktek.html. Diakses pada hari kamis, 22 September 2016 pukul 07.47
Wita
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book
PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Andika Onassis A
2016
Acara
No Sampel
: BBI01
Jenis Batuan
: Batuan Beku
Warna
Lapuk
: Kuning Kecokelatan
Segar
: Putih Keabu-abuan
Kristalinitas
: Holokristalin
Granularitas
: Faneritik
Tekstur
Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Piroksen
Hitam
Prismatik pendek
60%
Plagioklas
Putih tulang
Prismatik panjang
40%
Nama Batuan
Keterangan
satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk cokelat dan segar berwarna
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book
PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Andika Onassis A
2016
Acara
No Sampel
: BBI06
Jenis Batuan
: Batuan Beku
Warna
Lapuk
: Cokelat
Segar
: Abu-abu kehitaman.
Kristalinitas
: Hipokistalin
Granularitas
: Faneroporfiritik
Tekstur
Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Plagioklas
Putih tulang
Prismatik panjang
40%
Massa Dasar
Abu-abu kehitaman
Masif
60%
Nama Batuan
Keterangan
satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk cokelat dan segar berwarna
abu-abu kehitaman. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral
penyusun batuan ini adalah Hipokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas
Kristal yang tertanam dalam massa dasar. Granularitas merupakan besar butir
mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan ini adalah Fanero
Porfiritik yang berarti pada batuan ini terdapat Fenokris yang tertanam dalam
massa dasar yang sangat halus. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk
dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral (batas antar
mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral pada batuan
ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat seragam.
Kandungan mineral pada batuan ini adalah 40%plagioklas, 60% massa dasar.
Struktur batuan ini massif, yaitu secara keseluruhan massa batuan terlihat
seragam. Nama batuan ini adalah Diorit Porphyri.
Batuan beku diorite porphyri terbentuk dari terobosan magma pada suatu
zona subduksi. Biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan
membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu
benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar berupa
batholiths (banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai
pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar
andesite.
Batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun
lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan/jalan
raya.
Referensi :
Asisten Petrologi. 2009. Sekilas tentang Batuan. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional Veteran
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book
PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Andika Onassis A
2016
Acara
No Sampel
: BBI05
Jenis Batuan
: Batuan Beku
Warna
Lapuk
: Kuning Kecokelatan
Segar
: Abu-abu
Kristalinitas
: Holokristalin
Granularitas
: Faneritik
Tekstur
Fabrik
Bentuk : Euhedral-subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Plagioklas
Putih tulang
Prismatik panjang
35%
Ortoklas
Putih
Prismatik panjang
35%
Piroksen
Hitam
Prismatik pendek
30%
Nama Batuan
Keterangan
satu batuan beku intermediet yang berwarna lapuk kuning kecokelatan dan segar
berwarna keabu-abuan. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineralmineral penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya
terdiri atas Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal.
Granularitas merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas
dari batuan ini adalah Faneritik yang berarti butir mineral dari batuan ini cukup
besar dan dapat dilihat secara megaskopis. Fabrik terbagi menjadi 2 macam,
yaitu bentuk dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Euhedral-subhedral
(batas antar mineral terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral
pada batuan ini Inequigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat tidak
seragam. Kandungan mineral pada batuan ini adalah 35% orthoklas, 35%
plagioklas, dan 30% piroksen. Struktur batuan ini masif, yaitu secara
keseluruhan massa batuan terlihat seragam. Nama batuan ini adalah Monzonite
Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma secara intrusi atau hasil
pembekuan di daerah dalam dimana proses pembekuan berada di daerah
plutonik (di perut bumi), proses pembekuan memerlukan waktu cukup lama
dengan temperature yang tinggi.
Kegunaan dari batuan ini adalah dijadikan ornamen pada bangunan.
Referensi :
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book