Anda di halaman 1dari 1

Komite Mutu Profesi Medik RS Yukum Medical Centre

Pendahuluan
Dalam World Health Assembly pada tahun 2012 lalu, WHO Executive Board mengeluarkan
resolusu yang disponsori oleh pemerintah Inggris, Belgia, Italia, dan Jepang untuk
membentuk program manajemen resiko yang terdiri dari 4 aspek utama yakni:
1. Determination of global norms, standards and guidlines for definition, measurement
and reporting in taking preventive action, and implementing measure to reduce risk;
2. Framing of Evidence-based Policies in global standards that will improve patient care
with particular emphasis on such aspects as product safety, safe clinical practice in
compliance with appropiate guidelines and safe use of medical products and medical
devices and creation of a culture of safety within healtcare and teaching organisations;
3. Development of mechanism through accreditation and other means, to recognise the
characteristics of helath care providers that over a benchmark for excellence in patient
safety internationally
4. Encouragement or research into patient safety
Keempat aspek di atas sangat erat kaitannya dengan era globalisasi bidang kesehatan
yang menitikberatkan akan mutu. Istilah dan definisi mutu memiliki makna dan
perspektif yang berbeda bagi setiap individu tergantung dari sudut pandang masingmasing.
Perkembangan akan mutu itu sendiri dari cara inspection, quality control, quality
assurance sampai ke total quality. Bila dipelajari lebih lanjut maka mutu itu sendiri
berkembang dari bidang industri pada awal akhir abad ke sembilan belas dan awal abad
ke dua puluh. Kemudian Shewart mengembangkan dan mengadopsi serta menerapkan
kaidah statistik sebgai quality control serta memperkenalkan siklus P-D-S-A (Plan, Do,
Study, Action) yang kemudian dikembangkan oleh muridnya Deming sebagai P-D-C-A
(Plan, Do, Check dan Action). Kaidah PDCA ini menjadi cikal bakal yang kemudian
dikenal sebagai generic form of quality system dalam quality assurance dari BSI (British
Standards of Institute).
Maka tidak heran bila setiap negara maju maupun berkembang berusaha meskipun secara
implisit untuk memproteksi jasa kedokteram/kesehatan yang merupakan sebagai salah
satu industri jasa strategis bagi negara masing-masing. Sebagai contoh, negara Inggris
dengan Clinical Govenance (yang merupakan suatu pengembangan dari system quality
assurance), negara Eropa dengan EFQM dan Amerika dengan MBNQA.

Anda mungkin juga menyukai