Di susun oleh :
14061104104
14061104126
Hartina
14061104151
Novianti Padalling
14061104225
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Menurut
National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental
Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) adalah rencana operasi
keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan
yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada
sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk
publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik
untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran
merupakan
alat
bagi
pemerintah
untuk
mengarahkan
sosial-ekonomi,
menjamin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Anggaran Sektor Publik
Didalam perkembangannya anggaran sektor publik telah menjadi instrumen kebijakan
multifungsi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan
penganggaran yang terencana dan sistematis maka tujuan utama yang ditujukan untuk
kemakmuran publik atau masyarakat akan tercapai dengan baik.
Sistem perencanaan anggaran berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika
perkembangan manajemen perkembangan sektor publik dan tuntutan yang berkembang
dimasyarakat. Ada dua pendekatan dalam perkembangan dan penyusunan anggaran sektor
publik, yaitu: (a) Anggaran Tradisional atau anggaran konvensional (b) Pendekatan baru yang
sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.
B. Anggaran Tradisional
1. Ciri - Ciri Anggaran Tradisional
Terdapat dua ciri utama dan ciri lain yang melekat dalam anggaran tradisional dalam
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a. Incrementalism
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan
pertanggungjawaban yang terpusat. Maksud dari incrementalism yaitu hanya menambah atau
mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya
penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian
terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan efktivitas seringkali tidak
dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional.
Anggaran tradisional cenderung menggunakan konsep historic cost of service. Tanpa
memperhatikan pertanyaan seperti :
o Apakah pelayanan tertentu yg dibiayai dengan pengeluaran pemerintah masih
dibutuhkan atau masih menjadi prioritas?
o Apakah pelayanan yg diberikan telah terdistribusi secara adil & merata di antara
kelompok masyarakat?
o Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien?
o Apakah pelayanan yg diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik?
b. Line Item
Sifat ini didasarkan atas dasar sifat dari penerimaan dan pengeluaran. Metode ini tidak
memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada
dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan
lagi untuk digunakan pada periode sekarang. Dalam penyusunan anggaran menggunakan
sistem ini dilandasi atas alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk
mengontrol pengeluaran.
2. Kelemahan anggaran tradisional
Dilihat dari berbagai sudut pandang, metode penganggaran tradisional memiliki
a.
pelayanan public.
Kompetisi adalah satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan
kualitas pelayanan. Dengan kompetisi, banyak pelayanan publik yang dapat ditingkatkan
kualitasnya tanpa harus memperbesar biaya. Misalnya pada pelayanan pos negara, pelayanan
titipan kilat yang disediakan menjadi relative semakin cepat dapipada kualitasnya di masa
lalu.
4.
Pemerintah yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
Apa yang dapat dan tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah diatur dalam
mandatnya. Namun tujuan pemerintah bukanlah mandatnya tetapi misinya.
5.
6.
membelanjakan
Pemerintah tradisional cenderung tidak berbicara tentang upaya untuk menghasilkan
pendapatan dan aktivitasnya. Padahal. banyak yang bisa dilakukan untuk menghasilkan
pendapatan dari proses penyediaan pelayanan publik.
Tabel 1.1
Perbandingan Anggaran Tradasional dengan Berbasis Pendekatan NPM
Anggaran Tradasional
Sentralistis
management
Berorientasi pada input, output, dan
dengan
jangka panjang
Line item dan incrementalism
Batasan departemen yang kaku (rigid
department)
Menggunakan aturan klasik : Vote
Accounting
Prinsip anggaran bruto
Bersifat tahunan
Spesifik
D. Perubahan Pendekatan Anggaran
Reformasi sektor publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya era New
Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih
sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik. Seiring dengan perkembangan
tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik, misalnya adalah teknik
anggaran kinerja (performance budgeting), Zero Badget Budgeting (ZBB), dan Planing
Progamming, and Budgeting System (PPBS).
Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik tersebut cenderung memiliki
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
http://bangcerdas.blogspot.co.id/2015/10/makalah-jenisjenis-anggaransektor.html
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.co.id/2009/06/jenis-jenis-anggaransektor-publik.