Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIMBINGAN DAN

KONSELING HASIL OBSERVASI

DISUSUN OLEH :

Nora Pramartasari

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
T.P. 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alla swt yang telah memberikan
karunia dan lindungan-Nya. Begitu besar rasa syukur yang penulis rasakan, karena
berkat ridho-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah bimbingan dan konseling
ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan
dan Konseling.
Penyusunan makalah ini dilatar belakangi betapa pentingnya program
Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, dalam penulisan
makalah ini penulis mengkaji apa saja peran guru bidang studi dan guru BK di
sekolah sehingga sistem pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak sehingga sudah selayaknya penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai
amal shaleh dan mendapat imbalan yang berlipat dari Allah swt.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi penyajian, penulisan, dan penggunaan tata bahasa. Untuk itu saran dan
berbagai kritik dari berbagai pihak sangat penulis harapkan sebagai proses perbaikan
untuk karya tulis selanjutnya sehingga menjadi lebih baik.

Bandar Lampung,

Januari 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii


BAB I PENDAHULUAN
1.1.1

PROFIL SEKOLAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.1.2

VISI DAN MISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.1.3

TENAGA KEPENDIDIKAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB III
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
SARAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.2 PROFIL SEKOLAH
Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Bandar Lampung berdiri pada tahun 1979 dengan
kampus beralamatkan di Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung
merupakan

sekolah

umum

yang

berciri

khas

Agama

Islam.

Dalam upayanya meningkatkan mutu pendidikan, MAN 1 Bandar Lampung telah dijadikan
sebagai Madrasah Model di Privinsi Lampung sejak tahun 1998. Sekolah ini beralamat di Jl.
Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Bandar Lampung, Lampung.
Merespon perkembangan global yang kian pesat dan tantangan yang semakin besar bagi
generasi islam mendatang serta keinginan masyarakat untuk memiliki Madrasah yang
berkualitas, diakui pada tingkat regional, nasional, bahkan pada skala internasional, MAN 1
Bandar Lampung berupaya menghasilkan lulusan yang tanggap dan mampu mengatasi
berbagai tantangan persaingan global. Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan tersebut
adalah dengan memproyeksikan diri pada perubahan visi dan misi yang akan dikembangkan
menuju madrasah yang berstandar internasional dimana keluarannya terdiri dari dua kategori,
yaitu standar umum dengan sertifikasi dari Cambrigh University dan standar ilmu agama
dengan sertifakasi dari Al-Azhar University, Cairo.
Sebagai bahan pijakan adalah pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas 2003)
mengamanatkan agar pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada semua pendidikan bertaraf internasional. Sedangkan
pasal 30 ayat (3) mengamanatkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesui dengan satua pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.

1.1.1 VISI DAN MISI


Visi:
Menciptakan MAN 1 Bandar Lampung sebagai lembaga pendidikan islam unggul yang
berwawasan global berlandaskan IMTAQ.
Misi :
1. Membentuk peserta didik yang cerdas sesuai perkembangannya;
2. Menciptakan

proses

edukatif

dengan

mengembangkan

atmosfir

akademik untuk menghasilkan mutu keluaran yang mampu berkompetitif baik skala
regional, nasional maupun internasional;
3. Memberikan

pelayanan

pendidikan

dalam

suasana

ukhuwah

islamiah

dengan penuh keramahan ;


4. Membentuk lingkungan kampus yang indah, bersih dan rapi;
5. Membangun
dengan

suasana

Mottonya,

sosio

yaitu

MAN

kultural
1

kampus

Bandar

yang

Lampung

agamis
sebagai

sesuai
Kampus

CERIA (Cerdas, Edukatif, Ramah, Indah dan Agamis)


1.2.1

TENAGA KEPENDIDIKAN

Tenaga pendidik MAN 1 Bandar Lampung berjumlah 86 guru dengan standar pendidikan S1,
S2, dan S3 sesuai dengan bidang studi dan beberapa tenaga pendukung laboran, pustakawan
serta 32 tenaga administrasi dan teknisi bidang Komputer dan Teknologi Informasi.

BAB II
PERMASALAHAN YANG TIMBUL
Kami melakukan proses wawancara dengan salah satu guru bidang studi biologi di MAN 1
Model Bandar Lampung yaitu ibu dra. Yuniarti, kepada salah satu guru BK bapak
Hendrawan, dan juga kepada salah satu siswi kelas X IPA 2 Mailani Agestaria Irawan. Proses
wawancara ini dilakukan secara langsung pada Rabu, 2 Desember 2015, dan proses
wawancara juga dilakukan melalui via telepon. Dari hasil wawancara kami menemukan
permasalah yang sering timbul khususnya oleh siswa siswi kelas X IPA 2 mengenai mata
pelajaran biologi. Adapun beberapa masalah yang dihadapi oleh siswa siswi kelas X IPA 2
tersebut yang disampaikan oleh ibu dra. Yuniarti selaku guru bidang studi ialah :

Kurangnya minat belajar siswa terhadapa mata pelajaran biologi, dikarenakan


mereka kurang tertarik terhadap mata pelajaran tersebut;

Terdapat beberapa hasil belajar siswa yang tidak memuaskan pada hasil ujian biologi;

Sebagian besar siswa kelas X IPA 2 mengalami kesulitan di dalam memahami


pelajaran biologi;

Terdapat beberapa masalah pribadi yang dialami siswa-siswi X IPA 2 seperti masalah
adanya konflik dengan antar kelas, konflik keluarga, dan kurang percaya diri
beberapa siswa-siswi baru dengan teman dan lingkungan baru di sekitarnya.

Kami juga menelepon Mailani Agestaria Irawan selaku salah satu murid di kelas X IPA 2, dia
pun mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan dalam belajar biologi yang guru bidang
studinya sendiri ialah ibu dra. Yuniarti, dan ternyata permasalahan yang dia alami ialah
dikarenakan sulitnya ia beradptasi dengan lingkungan kelas, sekolah, dan teman-temannya
yang baru, sehingga dia merasa kurang percaya diri dalam menghadapinya, semua nilai
pelajarannya dikatakan cukup rendah, hal ini juga dikarenakan dia tidak memiliki teman

dekat yang bias diajaknya untuk belajar bersama. Mailani Agestaria Irawan juga termasuk
siswi yang ikut diwawancarai langsung oleh ibu dra. Yuniarti, menurut ibu dra. Yuniarti,
wawancara ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan belajar
biologi tidak terjadi lagi.
Wawancara juga dilakukan kepada bapak Hendrawan selaku salah satu guru BK di MAN 1
Model Bandar Lampung. Dari hasil wawancara kami kepada beliau, beliau mengatakan
bahwa memang benar jika ibu dra.Yuniarti pernah menyampaikan keluh kesahnya mengenai
rendahnya nilai mata pelajaran biologi di kelas X IPA 2, dan ternyata memang benar ibu dra.
Yuniarti telah melakukan wawancara langsung dengan beberapa murid kelas X IPA 2 yang
memiliki masalah dengan nilainya, dan rupanya memang benar masalah yang dihadapi oleh
beberapa murid tersebut memang disebabkan oleh beberapa masalah pribadi, seperti
mengalami konflik dengan antar kelas, konflik keluarga, dan kurang percaya diri beberapa
siswa-siswi baru dengan teman dan lingkungan baru di sekitarnya
Setelah mengetahui beberapa masalah dari hasil wawancara ketiga pihak, maka kami
mewawancarai langsung apa saja peran yang dilakukan guru bidang studi biologi dan guru bk
dalam menghadapi berbagai permasalah tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan berupa
beberapa langkah preventif yang dilakukan langsung, dan hasilnya beragam, ada yang
berdampak langsung kepada siswa-siswi di X IPA 2 MAN 1 Model Bandar Lampung tahun
pelajaran 2015/2016.

BAB III
PEMBAHASAN
Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang yang bermasalah, dengan menunjukkan
berbagai gejala penyimpangan perilaku. yang merentang dari kategori ringan sampai dengan
berat. Upaya untuk menangani siswa yang bermasalah, khususnya yang terkait dengan
pelanggaran disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu: (1) pendekatan
disiplin dan (2) pendekatan bimbingan dan konseling. Penanganan siswa bernasalah melalui
pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah
beserta sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi sekolah, aturan (tata tertib) siswa
beserta sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya
berbagai penyimpangan perilaku siswa. Kendati demikian, harus diingat sekolah bukan
lembaga hukum yang harus mengobral sanksi kepada siswa yang mengalami gangguan
penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah
bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada para
siswanya.
Oleh karena itu, disinilah pendekatan yang kedua perlu digunakan yaitu pendekatan melalui
Bimbingan dan Konseling. Berbeda dengan pendekatan disiplin yang memungkinkan
pemberian sanksi untuk menghasilkan efek jera, penanganan siswa bermasalah melalui
Bimbingan dan Konseling justru lebih mengutamakan pada upaya penyembuhan dengan
menggunakan berbagai layanan dan teknik yang ada. Penanganan siswa bermasalah melalui
Bimbingan dan Konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi apa pun, tetapi lebih
mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya di antara
konselor dan siswa yang bermasalah, sehingga setahap demi setahap siswa tersebut dapat
memahami dan menerima diri dan lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri guna
tercapainya penyesuaian diri yang lebih baik.

Pada bagian ini, kami mendapat informasi mengenai beberapa perlakuan yang dilakukan
antara guru bidang studi Biologi dan guru BK, di antaranya :

Setiap kali proses pembelajaran biologi berlangsung, ibu Dra. Yuniarti meluangkan
waktu beberapa menit di setiap akhir materi untuk menanyakan semua muridnya apa
saja kendala yang menyebabkan siswa-siswi kelas X IPA 2 kurang memahami mata
pelajaran biologi dan bertanya langsung apa saja faktor yang menyebabkan kurang
tertariknya mereka terhadap mata pelajaran biologi.

Ketika ada waktu luang, ibu Dra. Yuniarti memanggil langsung beberapa murid kelas
X IPA 2 yang mengalami masalah terhadap hasil belajar biologi, dalam prosesnya ibu
Dra. Yuniarti tidak hanya terpaku bertanya mengenai pelajaran biologi tetapi
menanyai masalah pribadi mereka masing-masing baik itu terhadap teman ataupun
keluarga ataupun penerapan metode belajar tiap murid. Dari sesi bertanya itu rupanya
terdapat beberapa masalah nyata yang memang berdampak langsung terhadap hasil
belajar mereka, masalah yang ada seperti adanya konflik dengan teman sekelas
sehingga merasa tidak nyaman untuk masuk kelas, kurang percaya dirinya mereka
dengan lingkungan baru di MAN 1 Model Bandar Lampung dikarenakan mereka
kebanyakan berasal dari sekolah-sekolah di luar Bandar Lampung sehingga sangat
diperlukan adaptasi yang lebih, dan hal ini rupanya sangat sulit dilakukan, kejadian
ini dialami oleh salah satu narasumber kami yaitu adinda Mailani Agestaria Irawan
yang berasal dari MAN 1 Sekampung, Lampung Timur, dan masalah terakhir yang
dialami oleh salah satu murid yang bermasalah dalam pelajaran biologi menurut ibu
Dra. Yuniarti ialah adanya masalah keluarga, dalam hal ini ibu Dra. Yuniarti tidak
ingin member tahu secara lebih dan spesifik karena menurut beliau ini merupakan
masalah yang sangat privasi dan perlu adanya rahasia informasi.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, maka tindakan selanjutnya yang dilakukan


oleh ibu Dra. Yuniarti ialah melaporkan masalah tersebut kepada bapak Hendrawan
selaku salah satu guru BK di MAN 1 Model Bandar Lampung. Ibu Dra. Yuniarti dan
bapak Hendrawan bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Adapun
langkah-langkah yang beliau lakukan ialah :

1. Ibu dra.Yuniarti rutin melakukan kuis di tiap akhir materi dan juga beberapa kali
ujian, lalu beliau memasukkan data nilai siswa-siswi yang beliau ajar secara
sistematis;
2. Setelah menganalisis terhadap hasil belajar siswa-siswinya, ibu dra. Yuniarti
mendapatkan kesimpulan terhadap beberapa siswa-siswi kelas X IPA 2 yang
mengalami permasalahan, yaitu nilainya sering kali dibawah standar KKM;
3. Ibu dra.Yuniarti selanjutnya melakukan wawancara secara empat mata kepada
beberapa siswanya yang memiliki permasalahan terhadap nilai biologi, dalam
prosesnya ini beliau melakukan proses pendekatan layaknya ibu dan anaknya
sendiri, sehingga timbullah sifat terbuka oleh siswa-siswinya tersebut.
4. Setelah proses wawancara berlangsung dan mendapatkan apa saja penyebab
masalahnya dan dirasa masalah tersebut perlu diselesaikan secara bersamaan
dengan peran guru BK, selanjutnya beliau menghubungi bapak Hendrawan
selaku guru BK dan mencoba untuk mendiskusikannya dan mencari jalan keluar
agar permasalahan itu terselesaikan.
5. Langkah-langkah yang dilakukan di atas

merupakan langkah preventif atau

pencegahan agar permasalahan itu segera selesai dan tak terjadi lagi yang
dilakukan oleh ibu Dra. Yuniarti selaku guru bidang studi. Adapun langkahlangkah selanjutnya yang dilakukan bapak Hendrawan ialah melakukan
wawancara langsung kepada beberapa murid tersebut, selaku guru BK dalam
menghadapi masalah tersebut langkah yang dilakukan ialah :
a. Pemberian layanan orientasi kepada siswa, yaitu berupa pemberian layanan
yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama
lingkungan

sekolah

mempermudah

dan

dan

obyek-obyek

memperlancar

yang

berperannya

dipelajari,
peserta

untuk
didik

di

lingkungan yang baru itu, dan ini dilakukan sekurang-kurangnya diberikan


dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan dari
perlakuan ini ialah untuk mempermudah proses adaptasi siswa terhadap
lingkungan yang baru di MAN 1 Model Bandar Lampung sehingga rasa

tidak percaya diri yang dialami oleh narasumber kami berkurang dan
diharapkan tidak mengganggu proses pembelajarannya mereka. Dan langkah
ini sebagai pencegahan dan pemahaman kepada siswa.
b. Pemberian layanan informasi, layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi terutama mengenai informasi
belajar dan pergaulan dengan teman di sekitarnya sehingga tidak akan
adalagi terjadinya konflik antar teman di kelas. Tujuan layanan informasi
adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara
tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, maupun belajar
berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi
pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman kepada siswa.
c. Pemberian layanan konten, layanan yang memungkinan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan
kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
dan hasil belajar terhadap biologi lebih memuaskan.
Dengan melihat penjelasan di atas, tampak jelas bahwa penanganan siswa bermasalah
melalui pendekatan Bimbingan dan Konseling tidak semata-mata menjadi tanggung jawab
guru BK/konselor di sekolah tetapi dapat melibatkan pula berbagai pihak lain untuk
bersama-sama membantu siswa agar memperoleh penyesuaian diri dan perkembangan
pribadi secara optimal yaitu perlunya peran serta guru bidang studi, dan masalah yang
dihadapi yang kami dapat dari narasumber kami merupakan masih tergolong dalam masalah
berkategori ringan (kecil) sehingga memang sudah peran guru bidang studi dan guru BKlah
yang menghadapinya. Menurut narasumber, setelah dilakukan langkah-langkahpencegahan
seperti yang telah disebutkan di atas rupanya perlahan mulai terjadi perubahan yang lebih
baik bagi siswa yang diberi bimbingan.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Permasalahan yang terjadi untuk beberapa siswa-siswi kelas X IPA 2 yang didapat
ialah rendahnya nilai ujian mata pelajaran biologi yang rupanya disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya adanya konflik dengan teman sekelas, kurangnya
percaya diri siswa dengan lingkungan sekitar sekolah sehingga sangat diperlukan
proses adaptasi yang cukup panjang oleh siswa, serta adanya konflik dalam keluarga.
2. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan beberapa langkah oleh guru
bidang studi biologi dan guru BK, di antaranya guru biologi tersebut melakukan
wawancara langsung dengan beberapa murid yang bermasalah lalu mencari tahu
penyebabnya, bersama-sama guru BK mengatasi masalah tersebut yang berupa
langkah-langkah pencegahan.
3. Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan oleh guru BK tersebut ialah pemberian
layanan orientasi kepada siswa, pemberian layanan informasi, dan pemberian layanan
konten.
4. Langkah-langkah ini perlahan berdampak baik bagi siswa-siswi yang mereka
bimbing.
Saran
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang peran guru bidang studi dan guru BK di dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi siswa-siswinya khususnya kelas X IPA 2 MAN 1 Model Bandar Lampung.

Jika masih ada pendapat-pendapat dari tokoh lain penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk mencapai kesempurnaan yang diharapkan

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta :


Depdiknas.
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya
Remaja.

PROFIL GURU BIDANG STUDI


Nama

: Dra.Yuniarti

Tempat/Tanggal Lahir

: Malang/11 januari 1962

Alamat

: BPK Penabur gang patriot

Pendidikan Terakhir

: S1 Pendidikan Biologi UIN MALANG

Periode Mengajar

: 2007 sekarang

PROFIL GURU BK
Nama

: Hendrawan

TempatTanggal Lahir

: Bandar Lampung, 17 Februari 1961

Pendidikan Terakhir

: STIAB UTB

Periode Mengajar

: 2004 sekarang

Anda mungkin juga menyukai