PRAKTIKUM KIMIA
Nama
Asisten
: Satrio Ramadhan
(H1C109030)
BAB I
TOTAL SUSPENDED SOLID
Air murni tidak berwarna, tapi air dialam sering berwarna oleh zat
asing. Air yang warnanya sebagian disebabkan bahan tersuspensi dikatakan
memiliki warna tampak (apparent color). Warna yang disebabkan oleh
padatan terlarut yang tersisa setelah penghilangan bahan tersuspensi dikenal
sebagai warna sesungguhnya (true color). Setelah hubungan dengan puingpuing organik seperti daun, batang pohon, rumput atau kayu, air mengambil
tannin dan asam humus dan berwarna coklat kekuningan. Besi oksida
menyebabkan air kemerahan dan mangan oksida menyebabkan air coklat atau
kehitaman.
Air yang berwarna secara estetis tidak dapat diterima masyarakat.
Kenyataannya, bila diberi pilihan masyarakat cenderung memilih air yang
jernih tidak berwarna. Air yang sangat berwarna tidak cocok untuk mencuci,
mandi, minum, produksi dan pengolahan makanan.Oleh karena itu, untuk
tetap menjaga kualitas air tersebut utamanya padatan terlarut dan padatan
tersuspensi maka diadakanlah percobaan pengukuran Total Dissolved Solid
dengan menggunakan metode elektrikal konduktiviti dan pengukuran Total
Suspended Solid dengan menggunakan metode Gravimetri.
Uji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk
menguji kadar total padatan terlarut dalam suatu bahan makanan. Bahan
makanan yang dicuci terlalu lama akan menyebabkan hilangnya
kandungan gizi dalam jumlah banyak, selain itu pemanasan yang terlalu
lama juga dapat menyebabkan hilangnya kandungan gizi dalam bahan
Sedangkan TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu
zat organic maupun anorganic) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya
berdasarkan definisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan)
harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer (210-6
meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas
cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang,
proses kimia, dan pembuatan air mineral. Setidaknya, kita dapat mengetahui
air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk
keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan, dan makanan.
Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang
tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m.
Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut
dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS
adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan.
Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan
surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan industri
pencucian.
Banyak zat terlarut yang tidak diinginkan dalam air. Mineral, gas, zat
organik yang terlarut mungkin menghasilkan warna, rasa dan bau yang secara
estetis tidak menyenangkan. Beberapa zat kimia mungkin bersifat racun, dan
beberapa zat organik terlarut bersifat karsinogen. Cukup sering, dua atau
lebih zat terlarut khususnya zat terlarut dan anggota golongan halogen akan
Keterangan :
A = berat sampel yang telah dikerigkan
B = berat kertas saring
V = volume sampel yang digunakan
Tahapan proses pengendapan :
a. pembentukan inti partikel endapan
b. pertumbuhan inti
c. penuaan endapan
Upaya untuk mendapatkan endapan besar adalah laju pertumbuhan inti
laju pembentukan inti Von Weiman (1925) ukuran partikel endapan
berbanding terbalik dengan keadaan lewat jenuh relatif larutan selama proses
pengendapan .
lewat jenuh relatif = ( Q S)/ S
.....................................(persamaan 1.2)
Gambar 1.1
Labu Erlenmeyer
2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan endapan
Gambar 1.2
Oven
3. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg,berfungsi untuk menimbang
sampel.
Gambar 1.3
Neraca Analitik
Gambar 1.4
Pipet Tetes
5. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur volume sampel.
Gambar 1.5
Gelas Ukur
Gambar 1.6
Gelas Kimia
7. Cawan porselin atau cawan gooch, berfungsi untuk wadah penimbang
saringan.
Gambar 1.7
Cawan Porselin
Gambar 1.8
Penjepit
9. Corong, berfungsi sebgai penahan kertas saring.
Gambar 1.9
Corong
Gambar 1.10
Kertas Saring
2. Sampel air lumpur, berfungsi sebgai bahan yang akan diuji.
Gambar 1.11
Sampel
C. Dinginkan dalam
a
Bahan
Volume
Massa
Akhir
Awal
(A-B)
(A)
Sampe
1
(B)
0,62
0,76
0,09
gr
0,65
gr
1,11
gr
0,46
100 ml
l1
Sampe
2
3
4,6 gr/L
gr
0,66
gr
0,68
gr
0,02
gr
0,66
gr
0,73
gr
0,07
100 ml
l3
Sampe
0,2 gr/L
100 ml
l4
Sampe
0,7 gr/L
gr
0,64
gr
1,49
gr
0,85
gr
gr
gr
100 ml
l5
( ( AB100) x 1000 )
1,4 gr/L
100 ml
l2
Sampe
8,5 gr/L
1.5.2. Pembahasan
Dalam praktikum pemeriksaan TSS perlu dilakukan persiapan
alat dan bahan. Alat yang digunakan berupa oven, neraca analitik, gelas
kimia, gelas ukur, penjepit, corong kaca,labu erlenmeyer dan cawan
porselen. Dan bahan yang digunakan adalah air sampel dan kertas
saring.
Setelah mempersiapkan alat dan bahan. Timbang kertas saring
dengan menggunakan neraca analitik. Ambil air sampel dengan gelas
ukur sebanyak 100ml dan saring air sampel dengan kertas saring yang
dilipat menyerupai corong. Pindahkan kertas saring ke dalam oven
dengan hati-hati dan kurang lebih 30 menit. Setelah itu ke dalam neraca
analitik dan timbang dengan teliti. Dan hasil pengamatan TSS adalah
0,62 berat awal, 0,76 berat akhir untuk TSS. TSS (Total Suspended
Solid) merupakan residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan
oleh saringan.
1.6. Kesimpulan
Dari 5 sampel air yang digunakan diperoleh nilai TSS yang berbeda
yaitu 1,4 gr/L, 4,6 gr/L, 0,2 gr/L, 0,7 gr/L dan 8,5 gr/L. Hal ini dikarenakan
ketidaksempurnaan penyaringan dan sampel yang berbeda. Dari hasil
percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa endapan dalam masingmasing air lumpur berbeda, sehingga total solid suspended dalam sampel per
liter pun diperoleh berbeda tergantung pada partikel partikel yang
mengotori masing - masing sampel. Cara untuk menghitung TSS dalam suatu
sampel dapat dilakukan dengan penyaringan dan pengeringan serta
penimbangan atau disebut juga dengan analisis gravimetri.