Matematika (Tiu) PDF
Matematika (Tiu) PDF
Bilangan
Bilangan asli (A)
A = {1,2,3,4,}
Himpunan bagian A antara lain:
Himpunan bilangan ganjil
= {1,3,5,7,}
Himpunan bilangan genap
= {2,4,6,8,}
Himpunan bilangan prima
= {2,3,5,7,}
Bilangan Cacah (C)
C = {0,1,2,3,}
Bilangan Bulat (B)
B={,-3,-2,-1,0,1,2,3,}
Bilangan Rasional
Bentuk umum: , dimana a dan b adalah bilangan bulat
Bilangan Irrasional
Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam pembagian dua bilangan bulat
Contoh : , 2, log 3
Bilangan Riil
Penggabungan bilangan rasional dan irrasional
Contoh : , , , 2, log 3
Bilangan Imajiner
Bilangan yang pada kenyataan nyata tidak bias terwujud
Contoh : (-1)
Pengukuran
Ukuran Panjang
km
hm
Dam
Ukuran Berat
Kg
Hg
dag
m
g
dm
dg
cm
cg
mm
mg
Standar lainnya:
Ukuran waktu
1menit = 60 detik
1 jam = 60 menit
1jam = 3,6 00 detik
1 kg
=10 ons
1 ons = 1,000 gram
1 pon = 5 ons
1 inchi
1 kaki
1 yard
1 mil
1 hari
1minggu
1 warsa
1 lustrum
= 5 tahun
1 dekade
= 10 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 abad
= 100 tahun
= 24 jam
= 7 hari
= 1 tahun
= 2,54 cm
= 12 inchi
= 3 kaki
= 1760 yard
Ukuran luas
Standar: dari km mm tiap turun tangga dikali 100, tiap naik satu tangga dibagi 100
Lainnya:
1 hm = 1 ha
1 dam = 1 are
1 m = 1 ca
Ukuran Volume
Standar: dari km mm tiap turun tangga dikali 1,000, tiap naik satu tangga dibagi 1,000
Lainnya:
1 liter = 1 dm
1 cc
= 1 cm
Ukuran Jumlah
1 rim = 500 lbr
1 lusin = 12 buah
1 kodi = 20 helai
1 gros = 144 buah = 12 lusin
Deret
Deret Arimatika
Suku ke-n =
Jumlah n suku pertama
Deret Geometri
Suku ke-n
=
,r>1
=
Sisipan pada barisan
Beda baru =
,r<1
Sisipan pada barisan
Beda baru =
a b = a + (-b)
-a b = -(a+b)
-a + b = b a
Eksponen
.
:
=
Persamaan Kuadrat
Bentuk umum persamaan kuadrat.
1.
2.
apabila diketahui akar akarnya
3.
, apabila diketahui titik puncak A(p,q)
4.
, jika diketahui jumlah dan hasil kali akar-akarnya
Untuk persamaan kuadrat
1.
2.
3.
Nilai maksimum dan minimum.
1. Nilai maksimum diperoleh apabila a<0
2. Nilai minimum diperoleh apabila a>0
Besarnya nilai minimum atau maksimum, A(p,q) ditentukan sbb.
Perbandingan
Perbandingan Senilai : jika suatu faktor dinaikan, maka faktor yg lain juga akan naik.
Perbandingan berbalik nilai: jika suatu faktor diturunkan, maka faktor yang lain akan naik.
Skala dan peta : perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya.
Kecepatan
Rumus umum:
v = kecepatan
s = Jarak
t = waktu
v=sxt
Himpunan
n(A B) = n (A) + n(B) n(A B)
n(A B C) = n(A) + n(B) + n(C) n(A B) n(B C) n(A C) + n(A B C)
n(AB) = n(A) n(A B)
n(A + B) = n(A B) n(A B)
Peluang
Menentukan jumlah cara
Notasi faktorial
n faktorial diberi notasi
n!=n(n-1)(n-2)(n-3)3.2.1
contoh : 0!=1
Permutasi
Suatu susunan dari suatu elemen elemen yang berbeda dalam urutan tertentu tanpa ada
elemen yang sama.
1. Permutasi n elemen
nPn = n!
Contoh: angka 1,2,3,4,5 akan disusun menjadi bilangan lima angka, maka banyak
susunan yang dihasilkan adalah 5P5 = 5! = 120 bilangan
2. Permutasi r elemen dari n elemen
nPr =
Contoh: angka 1,2,3,4,5 akan disusun menjadi bilangan yang terdiri dari tiga angka,
maka banyak bilangan yang terbentuk = 5P3 =
6
Menentukan Peluang
1. Peluang suatu Kejadian
a. P(A)=
A
n(A)
n(S)
= suatu kejadian
= banyak elemen A
= banyak elemen ruang sampel
b. 0<P(A)<1
c. Apabila P(A)=1 maka disebut kejadian pasti; sehingga P(A) = 0 disebut sebagai kejadian
mustahil
2. Frekuensi Harapan
FH(A) = P(A). x
x = jumlah percobaan
-
Kejadian majemuk
1.
)=1
Statistik
Rata-rata(mean)
Rata-rata gabungan
Median
Modus
Bangun datar
Persegi
Luas = sisi x sisi
Keliling = 4 x sisi
Jajar Genjang
Luas = alas x tinggi
Persegi Panjang
Luas = panjang x lebar
Keliling =
2 x (panjang + lebar)
Lingkaran
Luas =
Keliling = 2.
Segitiga
Luas = x alas x tinggi
layang-layang
Luas =
Keliling = sisi1+sisi2+sisi3
Trapesium
Luas =
x (jumlah panjang
belah ketupat
Luas =
Bangun Ruang
Kubus
Volume =
Luas permukaan =
Diagonal sisi =
Diagonal ruang =
Balok
Volume =
Luas permukaan =
Diagonal sisi, ada tiga yaitu:
=
;
;
Diagonal ruang =
Limas
Kerucut
Volume =
8
Luas permukaan =
Panjang garis pelukis =
Prisma
Tabung
Volume =
Luas permukaan =
Bola
Volume =
Luas permukaan =
iii.
1.
2.
3.
4.
b.
c.
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
10
d.
e.
Penarikan Kesimpulan
1.
Modus Ponens
p q
P
Q
2.
Modus Tollens
p q
q
3.
Silogisme
p q
qr
pr
Silogisme Kategorial
Premis
Premis Umum (Term Mayor)
Premis Khusus (Term Minor)
Simpulan
i.
ii.
iii.
iv.
b.
c.
Entimen
Premis
Premis Umum (Term
Mayor)
Premis Khusus (Term
Minor)
Simpulan
Silogisme Hipotetik
Premis
Premis Umum (Term
Mayor)
Contoh
Semua manusia berkaki dua
Subjek
Entimen:
1.
Terdiri dari (Subjek)
(Predikat) KARENA (kata yang
sama / Term Penengah)
1.
Bentuk
Proposisi Jika (antecedent)
Maka (konsekuen)
11
Term Penengah =
Manusia
2.
Entimen :
Andi berkaki dua karena ia
manusia
Contoh
Jika (hujan) maka (tanah akan
basah)
d.
Silogisme Disjungtif
Premis
Premis Umum (Term
Mayor)
Premis Khusus (Term
Minor)
Simpulan
Pernyataan Kategorik
Simpulan:
1.
Jika Term Minor mengakui
(antecedent), maka simpulan
adalah (konsekuen)
2.
Jika Term Minor
mengingkari (antecedent),
maka simpulan adalah
ingkaran (konsekuen)
3.
Begitu pula sebaliknya
Hari Hujan
Simpulan :
Tanah basah
1. Jika Term Minor = Tanah
tidak basah
Simpulan:
Hari tidak hujan
Bentuk
Kemungkinan / Pilihan
Contoh
Hasan Berbaju putih atau Merah
12
Simpulan :
Hasan tidak berbaju Putih
13
14