PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1.1.1.1 Keadaan Geografis
A. Letak Wilayah
Kecamatan Cempaka Putihadalah salah satu kecamatan yang berada di wilayah
Kotamadya Jakarta Pusat, terdiri dari Kelurahan Cempaka Putih Timur, Cempaka
Putih Barat dan Rawasari.
B. Batas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1. Sebelah Utara : wilayah RW 04 dan RW 09 Kelurahan Cempaka Putih Barat
2. Sebelah Barat : Jl. Rawa Selatan, Jl. Mardani (Kecamatan Johar Baru)
3. Sebelah Selatan : Jl. Raya Percetakan Negara
4. Sebelah Timur :Sungai Cempaka Putih (Jembatan Serong)
C. Luas Wilayah
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan
Luas Wilayah
Jumlah RW
Jumlah RT
(Ha)
Cempaka Putih Barat
121.87 Ha
13
151
Cempaka Putih Timur
222.06 Ha
8
106
Rawasari
124.75 Ha
9
109
Jumlah
468.68 Ha
30
366
(Sumber : Laporan Tahunan Kantor KecamatanCempaka Putih dan Kantor
Lurah CPB I, CPB II,CPT dan Rawasari)
Dilihat dari data pada tabel di atas Cempaka Putih Timur memiliki wilayah
sekitar 222.06 Ha dan merupakan wilayah terluas dibandingkan dengan Cempaka
Putih Barat dan Rawasari.
1.1.1.2 Keadaan Demografi
A. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Cempaka Putih sampai akhir bulan Desember
2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
No.
1
2
3
Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Rawasari
Jumlah
Jumlah Penduduk
WNI
WNA
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
20.402
19.935
21
10
14.151
13.948
19
17
13.418
13.235
7
8
47.971
47.118
47
35
Jumlah
40.368
28.135
26.668
95.171
Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Rawasari
Jumlah
Lahir
Lk
Pr
89
82
12
14
131
136
232
232
Mati
Lk
7
4
95
106
Pr
4
4
61
69
Pindah
Lk
Pr
127
132
38
40
350
324
515
496
Datang
Lk
Pr
168
220
24
14
255
273
447
507
Jenis Pendidikan
Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD/Sederajat
Tamat SLTP/Sederajat
Tamat SMU/Sederajat
Tamat Universitas/PT
Jumlah
Kelurahan
CPB
158
2.170
2.809
19.103
3.410
27.650
CPT
385
4.388
4.933
7.558
6.886
1.963
26.113
Jumlah
Penduduk
Rawasari
1.090
523
1.076
1.945
759
158
5.551
1.475
5.069
8.179
12.312
26.748
5.531
59.314
No
Kelurahan
1
2
3
Jumlah
Penduduk
35.490
25.335
16.164
76.989
Islam
32.971
14.555
14.585
62.111
Protestan
1.225
4.762
323
6.310
Agama
Katolik
1.089
3.111
1.169
5.369
Hindu
111
1.667
116
1.894
Budha
94
1.240
7
1.341
Jenis
Pencaharian
Karyawan
Pedagang
Pegawai Negeri
Sipil
TNI/Polri
Pensiunan
TNI/Polri/PNS
Pertukangan
Lain-lain
Jumlah
CPB
6.099
9.156
2.567
Kelurahan
CPT
Rawasari
6.294
3.312
2.915
398
4.891
2.389
Jumlah
Penduduk
15.705
12.469
9.856
1.710
3.385
41
2.954
25
881
1.776
7.220
73
111
23.110
1.149
6.323
24.567
21
3.407
10.433
1.243
9.841
58.110
Jenis Bangunan
Rumah Permanen
Rumah Semi Permanen
Rumah Biasa
Rusun Apartemen
CPB
3.570
1.003
1.500
1
Kelurahan
CPT
2.700
4.205
807
-
Jumlah
Rawasari
1.529
982
775
1
7.799
6.190
3.082
2
Rumah Susun
Jumlah
6.074
7.712
3.287
17.073
Kelurahan
Musholla
Masjid
13
4
16
33
14
14
10
38
Tempat Ibadah
Majelis
Gereja
Talim
27
2
29
4
26
82
6
Wihara
Jumlah
3
3
16
0
3
0
16
9
9
23
0
12
13
14
Laboratorium Klinik
Tenaga Medis
1 Dokter Spesialis
2 Dokter Umum
3 Dokter Gigi
4 Sarjana Kesehatan
5 Bidan
6 Perawat
7 Perawat Gigi
8 Analisa Kesehatan
9 Nutrisionis
10 Apoteker
11 Ass Apoteker
Rumah Bersalin
2
0
10
5
3
17
20
1
2
2
2
5
2
1.1.2.1 Definisi
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam
bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan, mendorong kemandirian hidup
sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, memelihara dan
meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakannya,
dalam
mandiri,
kewenangan
yang
dimiliki
puskesmas
juga
yang
dimiliki
namun
puskesmas
tetap
melaksanakan
kegiatan
pembiayaan
kesehatan
yang
semula
lebih banyak
dari
pemahaman
tentang
kesehatan
menjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah
akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra
pemerintah (partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)
menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
1.1.2.2 Wilayah Kerja
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrakstruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan
wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah
tingkat II sehingga
pembagian
wilayah
50.000 penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh puskesmas
pembantu dan puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan jumlah
penduduk
371.335
berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai
fungsi koordinasi.
3
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :
Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
akan
selalu
menggerakkan
pembangunan
sektor
lain
yang
standar dan
memuaskan
masyarakat, mengupayakan
Strategi Puskesmas
Fungsi Puskesmas
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit
tanpa
mengabaikan
dalam
memperjuangkan
kepentingan
kesehatan
termasuk
sumber
penyakit
dan
pemulihan
kesehatan
perorangan,
tanpa
kesehatan
masyarakat
tersebut
antara
lain
adalah
promosi
kesehatan,
Kegiatan
Promosi Kesehatan
Kesehatan
Lingkungan
Penyehatan pemukiman
ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
Keluarga Berencana
Pengendalian
Penyakit Menular
Diare
ISPA
Malaria
Tuberkulosis
Gizi
Indikator
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat
Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi, terdiri
dari :
HB0, BCG, Polio 1,
DPT/HB1, Polio 2,
DPT/HB2, Polio 3,
DPT/HB3, Polio 4, Campak
Cakupan MKET
Cakupan kasus diare
Cakupan kasus ISPA
Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Cakupan vit A /Fe / cap
yodium
% gizi kurang / buruk, SKDN
% kadar gizi
Promosi Kesehatan
Pengobatan
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang
ditangani
Jumlah pemeriksaan
Kegiatan
Indikator
UKS/UKGS
Jumlah Sekolah dg
UKS/UKGS
% sekolah sehat
Memasyarakatkan olah
raga untuk kesehatan
Upaya perawatan
kesehatan masyarakat
Kunjungan rumah
konseling
Memasyarakatkan
masker (norma sehat
dalam bekerja)
% pos UKK
Tingkat perkembangan pos
UKK
Poliklinik gigi
Konseling
Mencegah kebutaan
Memasyarakatkan
perilaku sehat di usia
lanjut
% Posyandu Usila
Tingkat perkembangan
Posyandu Usila
Usaha
pembinaanpengobatan
tradisional
Membina pengobatan
tradisional yang
rasional
5. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Pokestren)
6. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
7. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
8. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
9. Pembinaan
Pengobatan
Tradisional:
Tanaman
Obat
Keluarga
D. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal
dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan
kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana
pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni:
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu,
maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang
lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan program kesehatan
perorangan dibedakan atas :
1 Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis
2
bencana alam.
Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaraan
kesehatan
masyarakat
kepada
dinas
kesehatan
peraturan terkait.
Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :
Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif
Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif
Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian
dan
pelayanan kesehatan
Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan
Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan kesehatan
Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan
paramedik
10 Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis
11 Mensosialisasikan paradigma baru
2
Tugas Pokok
Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan yang
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian, Puskesmas
wilayah kerjanya
Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan
24 jam, persalinan
Rawat inap, laboratorium klinik, apotek, farmasi komunikasi, radiologi, optik,
masalah kesehatan.
Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
4
a
Kecamatan
Cempaka
Putih
Kelurahan
Cempaka
Putih Barat I
Kelurahan
Cempaka
Putih Barat II
Kelurahan
Rawasari
1.350
621
138
287
3.499
4,5 lantai
Renovasi total
tahun 2010
Genteng
855
3 lantai
2011
195,98
1 lantai
1977
Genteng
284
2 lantai
Renovasi tahun
2006
Genteng
Genteng
Plafon
Gypsum
Gypsum
Gypsum
Eternit
Dinding
Tembok
Tembok
Tembok
Tembok
Lantai
Keramik
Keramik
Keramik
Keramik
Luas Bangunan (m )
Pembangunan Gedung
Atap
Pagar
Besi
Besi
Stainless
Besi
31
161.000
23.000
16.500
3.500
Telepon
Ada
Ada
Ada
Ada
Internet
Ada
Ada
Ada
Ada
Air
PAM
Pump
PAM
Pump
WC
Listrik (watt)
Alat transportasi
Lima buah sepeda motor di Puskesmas Kecamatan
Pada awal tahun 2004 menerima satu unit Mobil Ambulance Mitsubishi L
Puskesmas
Tahun 2014 menerima satu Unit Mobil Ambulance KIA Travelo untuk
c
1
2
3
4
5
6
Operasional Puskesmas
Alat medis dan non medis
Alat Rontgen diruangan khusus
Peralatan Laboratorium lengkap
Alat pemeriksaan khusus untuk kasus THT sudah dioprasikan
Alat audiometri untuk sementara belum bisa dioperasikan
Alat pemeriksaan empat unit EKG
Enam Dental unit di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, dan masingmasing 1 unit di Puskesmas Kelurahan. (dari 6 Dental Unit Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih, karena keterbatasan hanya bisa dioperasionalkan
5 Dental Unit)
Satu Unit alat USG belum bisa dioperasikan karena belum ada SDM yang
memadai
Obat-obatan. (perencanaan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing Puskesmas dengan melihat jumlah kunjungan pada tahun
sebelumnya).
S1
TENAGA KESEHATAN
D4
D3
Lainlain
Kec.
Cemput
Kesmas
Spesialis
Dokter
Umum
Dokter gigi
Perawat
Apoteker
SKM
Kebidanan
Perawat
Kebidanan
Radiologi
Akfis
Gizi
Kesling
Farmasi
Analis
Kesehatan
Rekam
Medis
D1 Gizi
D1 Kesling
D1 Bidan
SPK
SAA
SPRG
0
1
6
PUSKESMAS
Kel. Kel. Rawasari
CPB CPT
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
Jumlah
0
1
8
3
4
1
1
0
12
3
2
1
2
1
0
1
1
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
6
6
1
1
0
13
9
2
1
2
1
0
1
2
0
2
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
2
0
2
1
1
2
PENDIDIKAN
Non
SPAG
Kec.
Cemput
PUSKESMAS
Kel.
Kel.
Kel.
CPB1
CPB2
Rawasari
0
0
0
0
Kesehatan
S1
Pek. Kes
Adm
Komput
D3
er
Lain- lain SLTA
SLTP
SD
Jumlah
1
1
1
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
6
0
0
0
0
5
51
Tenaga
Kesehatan
D
4
D
3
Puskesmas
Kel.
Kel.
Cpb1 Cpb2
Jumlah
Rawasari
Kesmas
Spesialis
Dokter
Dokter
Gigi
Perawat
Apoteker
Skm
Kebidanan
0
0
4
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
Perawat
Kebidanan
Radiologi
Akfis
Gizi
Kesling
Farmasi
Rekam
Medik
Analis
Kesehatan
4
8
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
5
8
0
0
0
0
1
1
PUSKESMAS
PENDIDIKAN
Jumlah
Kec.
Cempu
t
Kel.
Kel. Rawasar
CPB1 CPB2 i
Lain- SPK
lain
SPRG
SAA
Analish
Kesh
NON
KESEHATAN
SPAG
Pek Kes
S1
Adm
D3
Komputer
Lain- SLTA
lain
SLTP
SD
JUMLAH
0
3
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
4
0
0
0
4
2
7
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
5
2
9
0
0
37
0
0
3
0
0
2
0
0
2
0
0
44
Kepala
Puskesma
s
SPI
Ka Subag
(Satuan
TU
Pengawas
Internal)
Pengembang
an
Esensial
Promkes-UKS
Kesling-DBD
KIA-KB
Gizi
Pencegahan &
Pengendalian
Penyakit
-IMS/HIV/PM
- PTM
- Surveilans
Pel. Perawatan
Kes. Masyarakat
Puskesma
s
Kelurahan
UKP
UKM
Rawat Jalan
Kesehatan
Jiwa
RB
Kes. Gigi
MasyarakatUKGS
Farmasi
Kesehatan
Lansia
Laboratorium
Peningkatan
& Penjaminan
Mutu
Pelayanan
Patient
Safety
Pengelolaan
Limbah Medis
Pemeriksaan
Jenazah
Tujuan
Keluarga berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan
hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Tujuannya agar :
1. Tujuan umum berupa menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan
kesehatan ibu sehingga mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS) melalui pengendalian pertumbuhan, meningkatkan
keikut sertaan kelestrarian ber KB seluruh pelosok sehingga akan
menurunkan angka fertilitas yang bermakna.
2. Tujuan khusus berupa; Meningkatkan pemerataan pemakaian MKJP baik
terhadap peserta baru maupun kb aktif, meningkatkan dan semakin meratanya
penggarapan terhadap generasi muda dalam kaitannya dengan pendewasaan
usia kawin dan sebagai bantuan mendukung gerakan KB nasional di daerah,
perilaku sehat para tokoh masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang
diterima, maka para tokoh masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan
perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang
ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah sejalan dengan strategi dukungan
sosial (social support).
3. Sasaran tersier
Para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan baik ditingkat pusat,
maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan dengan kebijakankebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai
dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga
kepada masyarakat umum (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan yang
ditujukan kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi
(BKKBN,2014).
Program dan Upaya KB
Program dan Upaya KB Nasional antara lain :
1. Pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja dan konseling calon pengantin.
2. Konseling dan pelayanan KB pada WUS/PUS
3. Promosi KB pasca persalinan
4. Pelayanan KB pasca persalinan
5. Penerangan dan motivasi
6. Pelembagaan program
7. Pendidikan KB
8. Pendidikan dan pelatihan tenaga program
9. Pelayanan KB
10. Pencapaian peserta KB Baru
11. Pencapaian peserta KB Aktif
12. Prasarana dan Sarana
13. Pelaporan dan Penelitian
(BKKBN dan Kemenkes R.I. 2012)
Ruang Lingkup
Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada
saat kunjungan, posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan
sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk
PUS (BKKBN dan Kemenkes R.I. 2012).
Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, meliputi :
1.
IUD
2.
Pil KB
3.
4.
Suntik
5.
Kondom
Kegiatan program KB di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih adalah
(BKKBN,2014).:
1
pelaksanaan
program
KB
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan
agar
dapat
Coverage wilayah
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada
penggarapan wilayah potensial, seperti wilayah Jawa, Bali dengan kondisi jumlah
penduduk dan laju pertumbuhan yang besar
Coverage khalayak
Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya. Pada
Tahap pelembagaan
Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap
baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan
mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang
tepat dan benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan
yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat
sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS.
Pengayoman,
melalui
program
ASKABI
(Asuransi
Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila
terjadi komplikasi dan kegagalan.
c
ditonjolkan
(pendekatan
masyarakat)
serta
kerjasama
Pendidikan KB
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan,
Jenis Kontrasepsi
1. Pil
2. Kondom
3. AKDR
Kondisi Penyimpanan
Simpan di tempat kering, dan
jauhkan dari sinar matahari
langsung
Simpan di tempat kering, yaitu
suhu > 40C dan jauhkan dari
sinar matahari langsung, bahan
kimia, dan bahan yang mudah
rusak
Lindungi dari kelembabab, sinar
matahari langsung, suhu 15-
Masa Kadaluwarsa
5 tahun
3-5 tahun
7 tahun
4. Spermisida
5. Implant
6. Suntik KB
30C
Simpan pada ruang bersuhu 1530C, jauhkan dari temperatur
tinggi
Simpan di tempat kering, suhu >
30C
Simpan pada suhu 15-30C
posisi vials tegak lurus
menghadap ke atas, jauhkan dari
sinar matahari langsung
3-5 tahun
5 tahun
5 tahun
Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru dan KB aktif. KB baru adalah
akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi belum tentu
berdomisili di Kecamatan Cempaka Putih. Sedangkan KB aktif adalah akseptor
yang mengikuti KB terus-menerus yang berdomisili di Kecamatan Cempaka
Putih.
Secara umum, berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. DKI
Jakarta tahun 2008, target untuk peserta KB baru dan KB Aktif tahun 2016 adalah
90% dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat).
Indikator pelayanan KB :
1. Tenaga
2. Sarana dan prasarana
3. Cakupan pelayanan
INDIKATOR PELAYANAN KB
Tenaga
1. Jumlah dokter SpOg
1.
2. Jumlah dokter umum
terlatih standarisasi KB di
fasilitas pelayanan KB
(RS, Puskesmas, DPS)
3. Jumlah bidan terlatih 2.
standarisasi
KB
di
fasilitas pelayanan KB
(RS, Puskesmas, DPS)
3.
4. Jumlah Bidan di desa
yang terlatih standarisasi
KB (Polindes/poskesdes)
4.
Sarana dan
Prasarana
Ketersediaan
peralatan
pelayanan
KB
(IUD kit, Implant
kit,dll)
Ketersediaan
BPH
(Bahan
Habis Pakai)
Ketersediaan
alokon
untuk
keluarga miskin
(GAKIN)
Ketersediaan
alokon untuk non
GAKIN
Cakupan Pelayanan
1. Persentase peserta KB
Aktif (CPR)
2. Persentase peserta KB
baru
3. Persentase komplikasi
4. Persentase kegagalan
5. Persentase drop out
6. Persentase PUS Miskin
ber-KB
7. Persentase
PUS
4T
(melahirkan terlalu muda,
terlalu banyak (anak),
terlalu
rapat
(jarak
kelahiran) dan terlalu tua)
Ber-KB
8. Persentase PUS dengan
atau menderita penyakit
kronis ber-KB
9. Persentase
ibu
pasca
bersalin / keguguran berKB
Indikator
KB
IUD
MOW
MOP
Implant
Suntik
Pil
Target 12 Bulan
(%)
75%
Target 7
bulan (%)
43,75 %
Kondom
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Cempaka Putih Barat
Rawasari
JUMLAH
PUS
(a)
SUNTIK
(b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Target 7
bulan (%)
3878
6302
4363
14543
1846
1272
759
3877
47,6
20,18
17,39
26,65
43,75
43,75
43,75
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Cempaka Putih Barat
Rawasari
JUMLAH
PUS
(a)
PIL
(b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Target 7
bulan (%)
3878
6302
4363
14543
411
1533
659
2603
10,59
24,32
15,10
17,89
43,75
43,75
43,75
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Cempaka Putih Barat
Rawasari
JUMLAH
PUS
(a)
IUD (b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Target 7
bulan (%)
3878
6302
4363
14543
721
639
440
1800
18,59
10,13
10,08
12,37
43,75
43,75
43,75
Tabel .Cakupan Peserta KB Aktif dengan Implant di Wilayah Puskesmas seKecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juli 2016
No. Kelurahan
PUS
Implant
Pencapaian
Target 7
(a)
(b)
(b/a x 100 %)
bulan (%)
1
2
3
3878
6302
4363
14543
151
354
88
593
3,89
5,61
2,01
4,07
43,75
43,75
43,75
Tabel .Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah Puskesmas seKecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juli 2016
No.
1
2
3
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Cempaka Putih Barat
Rawasari
JUMLAH
PUS
(a)
Kondom
(b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Target 7
bulan (%)
3878
6302
4363
14543
161
491
686
1338
4,15
7,79
15,72
9,02
43,75
43,75
43,75
Tabel .Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOW di Wilayah Puskesmas seKecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juli 2016
No.
1
2
3
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Cempaka Putih Barat
Rawasari
JUMLAH
PUS
(a)
MOW
(b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Target 7
bulan (%)
3878
6302
4363
14543
102
134
92
328
2,63
2,12
2,10
2,25
43,75
43,75
43,75
43,75
Tabel .Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOP di Wilayah Puskesmas seKecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juli 2016
No.
1
2
3
Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Cempaka Putih Barat
Rawasari
JUMLAH
PUS
(a)
MOP (b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Target x
bulan (%)
3878
6302
4363
14543
5
16
10
31
0,12
0,25
0,23
0,21
43,75
43,75
43,75
khusus yaitu, puskesmas dalam hal ini berfungsi sebagai pelaksana, dan fungsi
perencana dan pengawas adalah PLKB yang berada di Kecamatan dan tingkat
Suku Dinas.
Sasaran program Keluarga Berencana adalah kelompok-kelompok masyarakat
yang berada di wilayah Kecamatan Cempaka Putih dan secara khusus adalah
kelompok-kelompok pasangan usia subur. Penyuluhan ini diberikan secara
terpadu bersamaan dengan program wajib dan pengembangan lainnya termasuk di
dalamnya tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan masyarakat sekolah dengan
kegiatan pencapaian program dan target sebagai berikut:
1. Cakupan peserta KB aktif dengan Suntik di wilayah se-kecamatan Cempaka
Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 26,65%
2. Cakupan Peserta KB aktif dengan Pil di wilayah se-kecamatan Cempaka
Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 17,89%
3. Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di wilayah se-kecamatan Cempaka
Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 12,37%
4. Cakupan Peserta KB aktif dengan Implant di wilayah se-kecamatan Cempaka
Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 4,07%
5. Cakupan Peserta KB aktif dengan Kondom di wilayah se-kecamatan
Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 9,02%
6. Cakupan Peserta KB aktif dengan MOW di wilayah se-kecamatan Cempaka
Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 2,25%
7. Cakupan Peserta KB aktif dengan MOP di wilayah se-kecamatan Cempaka
Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 0,21%
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1.
apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul
harus dicarikan jalan keluarnya, namun karena keterbatasan sumber daya, dana,
dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus.
Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada tahap
awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas
masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta
yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan
yang cukup.
Pada bab I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada program Keluarga
Berencana yang merupakan salah satu dari 7 program kesehatan dasar di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Dikarenakan adanya keterbatasan sumber
daya manusia, dana, dan waktu, maka dari semua masalah yang telah dirumuskan,
perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan
pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu
dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara
menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan
mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan
Menetapkan kriteria
dengan
permasalahan
lintas
sektoral.
Diputuskan
untuk
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain
diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas
wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah
tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan
dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin
masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan
sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan
kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk
kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah
kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat
memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah
mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan
apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap
permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yang
concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut
terpublikasi di berbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian masalah
dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan
dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyektif.
Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan
digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan
yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang lebih
tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang mempunyai nilai
bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang
tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5: paling penting.
Bobot 4: sangat penting sekali.
Bobot 3: sangat penting.
Bobot 2: penting.
Bobot 1: cukup penting.
A. Emergency
Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah. Ini
ditujukan dengan case fatality rate (CFR) masing-masing penyakit. Sedangkan
untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit digunakan
proxy. Nilai proxy didapatkan dari berbagai sumber, sedangkan sistem scoring
Nilai
0 8636,2
8636,3 17272,4
17272,5 25908,6
25908,7 34544,8
43181
Daftar Masalah
Cakupan (%)
Target
26,65
43,75
Nilai
Proxy
16741
17,89
43,75
25501
Skor
2
12,37
43,75
31021
4,07
43,75
39321
9,02
43,75
34371
2,25
43,75
41141
0,21
43,75
43181
Greatest Member
Greatest Member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena
masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalence. Semakin besar
selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
Tabel 2.3 Penentuan Nilai Greatest Member
Range (%)
0 8,7
8,8 - 17,4
17,5 26,1
26,2 34,8
34,9
Nilai
1
2
3
4
5
Daftar Masalah
Cakupan peserta KB aktif
dengan Suntik di wilayah sekecamatan Cempaka Putih
pada periode Januari Juli
2016 sebesar 26,65%
Cakupan (%)
26,65
Target
43,75
Selisih
17,1
Skor
2
17,89
43,75
25,86
12,37
43,75
31,38
4,07
43,75
39,68
9,02
43,75
35,07
2,25
43,75
41,50
0,21
43,75
43,54
C. Expanding Scope
Nilai
1
2
3
No
Daftar Masalah
s3
D. Feasibility
Feasibility menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang
terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut
digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program
kerja, material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi
masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat
diselesaikan meliputi:
1. Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk (Sumber Daya
Manusia/ SDM). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan
semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan rasio tenaga kesehatan
di puskesmas kecamatan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran
program kesehatan dimasing-masing wilayah puskesmas.
Tabel 2.7 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan Rasio Tenaga Kerja
Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk
Range
1:1 1:1000
Nilai
5
1:1001 1:2000
1:2001 1:3000
1:3001 1:4000
1: 4001 1:5000
4
3
2
1
Kategori
Tempat
Alat/obat
Ketersediaan
Tersedia
Tidak tersedia
Tersedia
Tidak tersedia
Nilai
1
2
1
2
Daftar Masalah
Tenaga
Kerja
Puskes
3
Fasilitas Alat /
Obat
Skor
4
E. Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus
dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat dan
pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil
justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa
seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin
sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di media elektronik
memiliki jangkauan yang lebih luas. Kebijakan pemerintah berupa undangundang yang mengatur jumlah anak juga berperan dalam publikasi program KB.
Publikasi informasi dalam bentuk media cetak dan penyuluhan pun termasuk
dalam penilaian policy. Penjumlahan dari nilai-nilai tersebut dijadikan score
penilaian.
Dalam menilai aspek kebijakan pemerintah, penilaian mengacu kepada:
1. Undang-undang
Nomor
52
Tahun
2009
tentang
Perkembangan
Score
3
2
1
2
1
No
1
Daftar Masalah
Cakupan peserta KB aktif
dengan Suntik di wilayah sekecamatan Cempaka Putih
pada periode Januari Juli
2016 sebesar 26,65%
Kebijakan
Media
Nilai
sebagai berikut :
Tabel 2.12. Penentuan Prioritas Masalah Menurut Metode MCUA di Wilayah Sekecamatan Cempaka Putih
Periode Januari Juli Tahun 2016
NO
1
2
3
4
5
JUMLAH
PARAMETER
GREATEST
MEMBER
FEASIBILITY
POLICY
EXPANDING
SCOPE
EMERGENCY
BOBOT
MS-1
MS-2
MS-3
MS-4
B
N
N
BN
BN
BN
12
16
4
3
16
20
20
10
15
MS-5
MS-6
MS-7
BN
BN
BN
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
25
Keterangan :
1. Cakupan peserta KB aktif dengan Suntik di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 26,65%
2. Cakupan Peserta KB aktif dengan Pil di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 17,89%
3. Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 12,37%
4. Cakupan Peserta KB aktif dengan Implant di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 4,07%
5. Cakupan Peserta KB aktif dengan Kondom di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 9,02%
6. Cakupan Peserta KB aktif dengan MOW di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 2,25%
7. Cakupan Peserta KB aktif dengan MOP di wilayah se-kecamatan Cempaka Putih pada periode Januari Juli 2016 sebesar 0,21%
unuk mencapainya.
Organizing (pengorganisasian) : Rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan
3.
4.
tersedia.
Controlling (monitoring): proses untuk mengamati secara terus
Gambar 2.1. Fishbone Cakupan Peserta KB Baru dengan MOP di Kecamatan Cempaka Putih pada Januari Juli 2016
Method
Money
Material
Masyarakattidakmengetahui
carakontrasepsidenganMOP
Tidakadasaranaprasaranauntuk
pemasanganMOP
Rendahnyapengetahuan
masyarakatterkaitalat
kontrasepsi.
Tidakterdapatmediaedukasikepada
masyarakatterkaitmetodeMOP
diPuskesmas
RuangPemasanganMOPtidak
tersediakarenabukanmenjadi
prioritaspuskesmas
Jumlahanggaranuntuk
programKBMOPtidak
mencukupi
Man
Anggaranuntukpromosidan
sosialisasitidakada
Tidakterdapatalokasidanapromosi
dansosialisasipadarencana
anggaran2015
Puskesmastidakmemiliki
tenagakesehatanyangmampu
melakukanMOP
MelakukanMOP
bukankompetensi
tenagakesehatan
diPuskesmas
PenggunaandanaKBmenjadi
tidakoptimalkarenatidak
dapatdilakukanMOP
Tidakdapatdikerjakannya
PelaksanaanprogramMOP
MOPdiPuskesmasdan
tidakmampudilaksanakan
Tenagakesehatan
tidakadasaranlebihlanjut
diPuskesmas
memeganglebihdari1
Kurangterfokusnya
mengenaiMOP
Belumpernahadapelatihan
program
programMOPdalam
mengenaipelaksanaanMOP
Tidakmeratanya
programKB
pembagianprogram
Monitoringpelaksanaan
Tidakadanyasosialisasi
BanyaknyapenggunaKB
kesehatanpadatenaga
programKBtidak
targetprogramKBkepada
disekitaryangmenyarakan
kesehatan
berjalan
pelaksanaProgram
menggunaanKBlain
Puskesmas tidak
Belumterdapatnya
PelaksanaanKB
mengerahkan tenaga
Kurangnya
pembagiantugas
MOPyang
kesehatan
untuk
Gambar
2.2.
Fishbone
Cakupan
Peserta
KB
Baru
dengan MOW di terkaitKBMOPdi
Kecamatan Cempaka
pengetahuantentang
melakukan
terhambatakibat
kelebihandan
Puskesmas
2016
pendataan MOP
kurangnyasarana
kekurangandari
Money
Actuating danprasarana
Organizing
Controlling Material
MethodpenggunaanMOP
Man
Tidakadarapat
perencanaanmengenai
pelaksanaanKBMOW
KBMOPbelumdapat
dilaksanakandiPuskesmas
Stigmaketakutan
masyarakattentangKB
MOP
Rendahnyakeinginan
masyarakatuntuk
menggunakanMOP
Environment
Masyarakattidakmengetahui
carakontrasepsidenganMOW
Rendahnyapengetahuanmasyarakat
terkaitalatkontrasepsi.
Tidakterdapatmediaedukasikepada
masyarakatterkaitmetodeMOW
Tidakadasaranaprasaranauntuk
pemasanganMOW
PUSmelakukanMOPtidakdi
Puskesmas
RuangPemasanganMOW
tidaktersediakarenabukan
menjadiprioritaspuskesmas
Jumlahanggaranuntuk
programKBMOWtidak
mencukupi
Tidakterdapatfasilitasdantenaga
kesehatanyangmampu
melaksanakanMOWdiPuskesmas
Belumadanyaarahan
Putih
pada Januari Juli
Planning
Anggaranuntukpromosidan
sosialisasitidakada
Tidakterdapatalokasidanapromosi
dansosialisasipadarencana
anggaran2015
PenggunaandanaKBmenjadi
tidakoptimalkarenatidak
dapatdilakukanMOW
Cakupan peserta Kb
baru dengan MOP di
wilayah kecamatan
Cempaka Putih pada
periode Januari Juli
2016 sebesar 0%
berada di bawah target
yaitu 37,5 %
dariDINKESterkait
penetapantargetMOP
diPuskesmas
Puskesmastidakmemiliki
tenagakesehatanyang
mampumelakukanMOW
Tenagakesehatan
tidakmendapat
pelatihanMOW
Melakukan MOW
bukan kompetensi
tenaga kesehatan
diPuskesmas
Cakupan peserta Kb
baru dengan MOW di
wilayah kecamatan
Cempaka Putih pada
periode Januari Juli
2016 sebesar 0%
berada di bawah target
yaitu 37,5 %
BanyakPUSyangtidak
menggunakanKBdengan
caraMOW
Rendahnyakeinginan
masyarakatuntuk
menggunakanMOW
BanyaknyapenggunaKB
disekitaryangmenyarakan
menggunaanKBlain
Kurangnya
pengetahuantentang
kelebihandan
kekurangandari
Environment
Tidakdapatdikerjakannya
MOPdipuskesmasdan
tidakadapenyarananlebih
lanjutmengenaiMOW
Kurangterfokusnya
programMOWdalam
programKB
Monitoringpelaksanaan
programKBtidak
berjalan
Puskesmastidak
mengerahkantenaga
kesehatanuntuk
melakukan
pendataanMOW
Controlling
PelaksanaanprogramKB
tidakterarahsesuaitarget
dansasaran
Pelaksanaprogramtidak
mengetahuitargetprogram
KBdiPuskesmas
Tidakadanyasosialisasi
targetprogramKBkepada
pelaksanaProgram
PelaksanaanKB
MOWyang
terhambatakibat
ketidakadaansarana
Actuating
Tenagakesehatan
memeganglebihdari1
program
Tidakmeratanyapembagian
programkesehatanpada
tenagakesehatan
Belumterdapatnya
pembagiantugas
terkaitKBMOWdi
Puskesmas
Organizing
Tidakadarapat
perencanaanmengenai
pelaksanaanKBMOW
KBMOWbelumdapat
dilaksanakanPuskesmas
Tidakterdapatfasilitasdantenaga
kesehatanyangmampu
melaksanakanMOPdiPuskesmas
Belumadanyaarahan
dariDINKESterkait
penetapantarget
MOWdiPuskesmas
Planning