Anda di halaman 1dari 5

Macam-macam transimisi manual.

1. Tansmisi tiga kecepatan dengan slidingmesh


Transmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotorpada tahun 1930-an.
untuk memahami prinsip kerja sebuah transmisi, khusunya bagaimanan proses
pemindahan/transfer tenaga/momen dilakukan di dalam sebuah transmisi kendaraan
bermotor. Skema sederhana model transmisi ini, dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.
Transmisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat dengan tiga poros yang
terpisah, yaitu :
a. Poros primer (input shaft) - yaitu poros yang menerima gerak putar pertama dari
kopling.
b. Poros perantara (countershaft) yaitu tempat roda gigi counter ditempatkan.
c. Poros utama (mainshaft/output shaft) yaitu poros keluar dari transmisi, ke
komponen system pemindah tenaga lainnya.

Gambar: Konstruksi transmisi Sliding mesh type


Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada
spline main shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan
dengan counter gear. Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur
(sliding gear) dan berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya.

Dengan meluncurkan gigigigi ini agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk
memperoleh pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan yang dapat diperoleh.
Kombinasi yang umum pada transmisi model ini 3 sampai 5 tingkat dan satu tingkat untuk
mundur.
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan
roda gigi pinion sebagai pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran
pada kelompok roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama
dapat digeser-geser dan secara sindiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yang
ada pada poros perantarara yang dibuat berputar bersama. Penggeseran roda gigi pada
poros utama, menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector (13).
Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak
berhubungan dengan roda gigi yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari
poros primer (Input shaft) diteruskan ke roda gigi pada poros perantara, namun tidak
memutar roda gigi yang ada pada poros utama. Dengan kata lain, putaran dari poros
primer tidak ditransfer ke poros utama/output transmisi.
Posisi gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan
dengan roda gigi 9 . Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi ini,
berarti putaran dari roda gigi 6 pada poros primer, dipindahkan ke roda gigi 7 yang
dipasang mati dengan roda gigi 10 atau roda gigi 11 memutar roda gigi 9. putaran dari roda
9 dipindahkan ke roda gigi 2 dan diteruskan keporos utama sebagai output transmisi.
Karena roda gigi (driver) jumlah giginya lebih sedikit (yaitu roda gigi 9 dan 2) dari roda
gigi yang diputar (driven), maka terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Diantara transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana
konstruksinya, disebabkan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan
gigi maka cara dobel kopling (double clutching) harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi
dapat berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi ini cenderung menimbulkan suara
berisik karena adanya kesukaran tersebut.
2. Transmisi Constantmesh Type
Pada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat
bergerak pada putaran yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan
dengan mudah.Model constant mesh telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan

pada tingkat tertentu. Gambar menunjukan sebuah transmisi yang mana pada keempat dan
ketiganya yang terdiri dari model constantmesh. Pada model ini gigi input shaft dan counter
gear ada dalam perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada output shaft dibuat

berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan
sedemikian rupa pada poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk
berkaitan dengan ujung gigi.

Gambar; Transmisi Type Constantmesh


Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi
kopling didorong kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada
poros output. Kemudian momen mesin akan berpindah dalm urutan seperti : inpu shaftcouter shaft gigi gigi ketiga pada output shaft clutch gear output shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan
berputar bebas tanpa memindahakan tenaga ke roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type
perkaitannya berlaku lebih baik dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi
selama berkaitan sebab diameter gigi-ginya lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit.
Sebaiknya,

transmisi

model

ini

banyak

mempunyai

kekurangan-kekurangan

dibandingkan dengan synchromesh type dan masih tetap diperlukan double kopling
(double cluctching) dengan demikian tidak digunakan dalam jumlah yang banyak

3. Transmisi synchromesh type

Konsep aliran tenaga/momen sama dengan yang dipergunakan pada transmisi tiga
kecepatan diatas. Perbedaannya pada transmisi ini tidak menggunakan system sliding gear
kecuali untuk reverse (mundur).
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft)
terhubung bebas. Sedangkan sychromesh dengan poros utama terhubung sliding.

Gambar : Transmisi Type Sinchromesh


Posisi

netral,

adalah

posisi

dimana

kedua

synchromesh

tidak

sedang

menghubungkan roda gigi, dan roda gigi untuk posisi reverse juga tidak terhubung.
Sehingga putaran pada poros primer dipindahkan ke roda gigi yang ada pada poros
perantara dan dipeindahkan ke roda gigi yang ada pada poros utama namun tidak memutar
poros utama.
Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan transmisi model synchromesh.
Seperti telah diuraikan di atas. Keburukan pada sliding mesh dan constant mesh diperlukan
waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi yang akan berkaitan itu berputar dengan
kecepatan yang sama seluruhnya untuk gigi-gigi ini dapat berkaitan, bila tidak, akan
menimbulkan kerusakan. Tambahan pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi diperlukan
keahlian.
Karena itu, transmisi model baru yang telah diciptakan, dimana gigi gigi dapat
berkaitan, bila putarannya dibuat mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga
gesek dan dengan demikian putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi
lebih mudah berkaitan transmisi model baru ini adalah model synchromesh.
Transmisi model synchromesh mempunyai banyak keuntungan

untuk

memungkinkan pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada
gigi dan tidak memerlukan injakan dengan kopling ganda (double clutching).

Bagian-bagian utama synchromesh terdiri dari :


1. Syncrhonizer ring: Disamping bagian gigi-gigi yang tirus pada output shaft
2. Shifting key: Dipasangkan ditiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan
oleh pegas-pegas ke hub sleeve
3. Shifting key spring : Ring pegas yang menahan shifting key pada baigian dalam
4. Clutch hub: Berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya
5. Hub sleeve: Berkaitan dengan bagian luar (spline). Dilengkapi dengan alur bagian
luar untuk garpu pengatur (shift fork).
A. Cara Kerja Synchromech
1. Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke
depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key untuk menekan
synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek dengan cone.
Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan putaran synchronizer
key sama dengan sycronizer cone
2. Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju lagi
maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key bagian atas.
Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan demikian canfer
sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve sycronizer cone,
selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main shaft.

Anda mungkin juga menyukai