adanya
perkembangan
dalam
sebuah
wilayah.
Dalam
manakah
bangunan
dari
Bank
Indonesia
ini
yang
terbentuk
menghasilkan/
mempunyai
sebuah
ciri
khas
Berbeda
dengan
bangunan
Bank
Indonesia
yang
baru
fasad
kedua
massa bangunan.
Gambar 1 : Bangunan Bank Indonesia baru / post modern ( kanan) dan bangunan Bank Indonesia
lama/ neo klasik ( kiri)
Ideologi
Gaya
Ide- ide rancangan
3.Commercial
dengan
kaidah-kaidah
tertentu,
tetapi
memiliki
Semiotic form
Penampilan bangunan lebih mudah difahami, karena bentukbentuk
yang
vertical
yang
menyiratkan
makna-makna
tertentu
atau
disesuaikan
dengan
maksud
dan
tujuan
perancang.
Artist / Client
Mengandung dua hal pokok yaitu bersifat seni (intern) dan
bersifat umum (ekstern). Yang menjadi tuntutan perancangan
sehingga mudah dipahami secara umum
Piecemal
Penerapan unsure-unsur dasar, secara sub-sub saja/ tidak
menyeluruh. Unsur-unsur dasar seperti: History , vernacular,
Lokasi / Lokal dll.
menjadi
ruang
publik
dari
sekedar
fungsi
privatnya.
Gambar 2 : Penggunaan elemen kaca pada fasad Bank Indonesia serta desain bangunan
yang mengadopsi nilai nilai arsitektur jawa, khususnya pendhapa.
Hybrid expression
Penampilan hasil
gabungan
antara
unsur-unsur
modern
dengan :
- Vernacular Revivalist
- Local Commercial
- Metaphorical Contextual
Complexity
Hasil pengembangan ideology dan ciri-ciri postmodern yang
mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan
rancangan yang bersifat kompleks. Disini pengamat diajak
mengamati, menikmati dan mendalami secara seksama.
Perubahan nilai ruang yang tercipta akibat adanya kejutankejutan, misalnya : warna, detail elemen arsitektur, suasana
interior, dll.
Eclectic
Campuran langgam yang saling berintergrasi secara kontinu
untuk menciptakan unity.
Semiotic
Arti yang hendak ditampilkan secara fungsi.
Pro Representation
Menampilkan ciri-ciri
yang
gamblang
sehingga
dapat
Pro Metaphor
Hasil pengisian bentuk-bentuk tertentu yang diterapkan pada
desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan
fungsi bangunan.
Pro Humor
Mengandung nilai humoris sehingga pengamat diajak untuk
lebih menikmatinya.
Pro Symbolic
Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang
dikehendaki perancang.
Pembahasan
berikutnya
adalah
mengenai
ide-ide
rancangan.
Functional Mixing
Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam
perancangan
yang
asymetris
dinamis,
seimbang
Ambiquity
Menampilkan cirri-ciri yang men dua , berbeda tetapi masih
unity dalam fungsi.
Collage / Collision
Susunan menjadi karya.
and
Baroque
memiliki
pengertian
kecenderungan
untuk
menonjolkan diri. Seperti yang kita lihat, bangunan Bank Indonesia ini
berbeda, baik dari segi material, desain bangunan, serta dimensi
bangunan. Bangunan ini terlihat lebih menonjol dari bangunan komersial
yang ada di sebelah kanan maupun kirinya. Di sebelah kanan bangunan,
yaitu bangunan Bank Indonesia lama, yang masih menggunakan gaya
arsitektur neo klasik. Sedangkan di sebelah kiri bangunan terdapat Kantor
Pos Indonesia, yang desain bangunannya masih belum bisa menyaingi
kemegahan dan keunikan dari bangunan Bank Indonesia ini. Itulah
mengapa ciri Mannerist and Baroque masuk ke dalam salah satu ciri di
bangunan ini.
Gambar 5 : Bangunan Bank Indonesia baru terlihat paling menonjol dan berbeda dari segi ide, fasad
serta desain dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya.
Skew
Space
and
Extensions
menjadi
ciri
selanjutnya yang muncul di gedung baru bank Indonesia ini. Skew Space
and Extensions memiliki pengertian pengembangan rancangan yang
asymetris
dinamis,
seimbang.
Terlihat
sangatlah
jelas
pada
PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013
12
13