Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Desa Siaga dan PHBS


Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan,bencana,dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri.
B. Konsep Dasar Teori Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah upaya untukmemberikan
pengalaman belajar ataumenciptakan suatu kondisi bagiperorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment). Masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan caracara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2007).
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan
dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna
(komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru.
Pengertian Perilakuan HidupBersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat (Departemen Pekerjaan Umum, 2007: 112)
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan Advokasi, Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan
Masyarakat (Empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat,dalam
rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes RI
2011).
1. PHBS di rumah tangga
Pola Hidup Bersih dan Seha t(PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk
memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

masyarakat. Pola Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga dilakukan untuk
mencapai rumah tangga Ber-PHBS. Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga
yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu :
a. Persalinan di tolong oleh tenagakesehatan
b. Memberi bayi asi ekslusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan airbersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik di rumahsekali seminggu
h. Makan buah dan sayur setiaphari
i. Melakukan aktifitas fisik setiaphari
j. Tidak merokok di dalam rumah
(Departemen Pekerjaan Umum,2007:113)
2. Manfaat PHBS Bagi Rumah Tangga
a. Bagi Rumah Tangga :
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Anggota keluarga giat bekerja.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
b. Bagi Masyarakat:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan

Bersumber

Masyarakat (UKBM)
(Departemen Pekerjaan Umum, 2007:113)
c. Sasaran PHBS di Rumah Tangga
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga, yaitu :
1. Pasangan usia subur
2. Ibu hamil dan menyusui
3. Anak dan remaja
4. Usia lanjut
5. Pengasuh anak
6. Target Rumah Tangga ber-PHBS
PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah
kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu dengan pencapaian 70% rumah tangga sehat
(Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian RI TH 2014: 72)

Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas, maka ditetapkan indikator
Persentase Rumah Tangga yangmelaksanakan PHBS. Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat merupakan upaya untuk memberdayakan anggota keluarga
agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Rumah Tangga Ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga yang seluruh anggotanya
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya.
Bayi diberi ASI eksklusif
Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.
Balita ditimbang setiap bulan
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan
Balitatersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun.
Menggunakan air bersih
Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk
kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Mencuci tangan di air mengalir dan memakaisabun dapat menghilangkan berbagai macam
kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman.
Menggunakan air bersih
Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk
kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi

dengan unit penampungan

kotoran dan air untuk

membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber

air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah
sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung,
penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat
pembersih.
Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi,
WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dan lain-lain yang
dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).
Makan sayur dan buah setiap hari
Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam
vitamin, serat danmineral yang bermanfaat bagi tubuh.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktifitas fisik, baik berupa olahragamaupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang
sangat penting bagi pemeliharaan an kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lainlainnya.
Tidak Merokok di Dalam Rumah
Hal ini dikarenakan dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000
bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).
C. Tujuan Dari Phbs
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta
aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
Sasaran PHBS meliputi tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan
tempat kerja, tatanan tempat-tempat umum dan tatanan institusi kesehatan (Albar,
2003).
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi PHBS
Penerapan PHBS terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi. Lawrence Green dalam
Notoatmojo (2007) membedakan adanya dua determinan masalah kesehatan yaitu

faktor perilaku (behavioral factors) dan faktor non perilaku (non behavioral). Green
menjelaskan bahwa faktor perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama :
1. Faktor pemudah (predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat sehingga faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap
perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau
kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi, seperti
pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai yang dimiliki seseorang yang tidak
merokok.
2. Faktor pemungkin (enambling factor)
Faktor ini merupakan pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu
motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anak-anaknya seperti air bersih, tempat
pembuangan sampah, ketersediaan jamban, dan makanan yang bergizi. Fasilitas
ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku hidup
bersih dan sehat.
3. Faktor penguat ( reinforcing factor)
Faktor ini merupakan faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan
memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan
perilaku pengasuh anak-anak atau orangtua yang merupakan tokoh yang dipercaya
atau dipanuti oleh anak-anak seperti pengasuh anak-anak memberikan keteladanan
dengan melakukan mencuci tangan sebelum makan, atau selalu meminum air
yang sudah dimasak. Maka hal ini akan menjadi penguat untuk perilaku hidup
bersih dan sehat bagi anak-anak.
E. Indikator PHBS
Menurut Depkes RI (2011) menetapkan indikator yang ditetapkan pada program
PHBS berdasarkan area/wilayah, ada tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1. Indikator Nasional Ditetapkan 3 indikator, yaitu :
- Persentase penduduk tidak merokok
- Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah buahan
- Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/ oalahraga
2. Indikator Lokal Spesifik
Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah sesuai
dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian ada 16 indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur perilaku sehat.
3. Indikator PHBS di Setiap Tatanan
Indikator sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di 5 (lima)
tatanan, yaitu :
- Indikator tatanan rumah tangga

Indikator tatanan tempat kerja


Indikator tatanan tempat umum
Indikator tatanan sarana kesehatan
Indikator tatanan sekolah

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. 2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Albar 2003,Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Petugas Puskesmas, Medan, Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
Departemen Kesehatan RI 2011,Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,Bakti Husada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai