Anda di halaman 1dari 3

Definisi Syok Neurogenik

Syok neurogenik atau syok spinal adalah salah satu jenis dari syok distributif, syok
neurogenik terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus pembuluh darah
secara mendadak di seluruh tubuh hingga terjadi hipotensi serta penimbunan darah pada sirkulasi
(Corwin, 2009). Selain itu syok neurogenik juga dapat disebabkan oleh kerusakan alur simpatik
pada spinal cord yang keluar dari torakal vetebrae pada daerah T6. Kerusakan alur simpatik
dapat menyebabkan perubahan fungsi autonom normal (Elaine, 2009). Perubahan resistensi
pembuluh darah sistemik diakibatkan adanya cidera pada sistem saraf (seperti: cidera spinal,
trauma kepala, atau general anestesi yang terlalu dalam). Kondisi pasien dengan syok
neurogenik: denyut nadi normal, penurunan tekanan darah ,keadaan kulit agak kemerahan dan
hangat.
Syok neurogenik juga disebut sinkop. Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal
yang berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya vasodilatasi pada daerah splangnikus
sehingga aliran darah ke menuju otak berkurang. Reaksi vasovagal biasanya disebabkan karena
takut, nyeri hebat, terkejut, atau suhu lingkungan yang panas. Penderita merasa pusing dan
kadang kehilangan kesadaran. Setelah penderita dibaringkan, keadaan akan kembali membaik
secara spontan (Elizabeth, 2013).
Cidera kepala yang terisolasi tidak akan menyebabkan syok. Adanya syok pada cidera
kepala harus dicari penyebab yang lain. Cidera di medula spinalis akan menyebabkan hipotensi
karena hilangnya tonus simpatis. Ciri klasik dari syok neurogenik adalah hipotensi tanpa
takikardi atau vasokonstriksi perifer (Elaine, 2009 ; Elizabeth, 2013).
Syok neurogenik sering terjadi karena nyeri yang tak tertahan karena fraktur,trauma
spinal, maupun trauma kepala. Syok ini disesbabkan adanya kegagalan pada pusat vasomotor
sehingga terjadi penimbunan darah di sirkulasi. Hal ini dapat terjadi akibat rusaknya jalur saraf
simpatik di spinal cord (Huether, 2008).

Etiologi
Syok neurogenik disebabkan oleh beberapa faktor yang menganggu sistem saraf simpatis. Hal ini
terjadi karena transmisi impuls yang terhambat dan lambatnya impuls simpatik dari pusat
vasomotor di otak. Penyebab utama syok neurogenik adalah spinal cord injury (SCI). Hilangnya
aktivitas neurologis karena SCI belum mengakibatkan terjadinya perfusi jaringan tidak efektif
(Linda D. Urden, 2008). Kondisi syok ini terjadi karena hilangnya kontrol saraf simpatis
terhadap resistensi vaskular sehingga berakibat muncul dilatasi arteriol dan vena di seluruh tubuh
(Duane, 2008).
Penyebabnya antara lain (Duane, 2008) :
1. SCI dengan paraplegia atau quadriplegia.
2. Adanya rangsang nyeri hebat pada fraktur tulang.
3. Adanya rangsang nyeri pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal/lumbal.
4. Trauma kepala yang terdapat gangguan pada pusat otonomnya
5. Takut, terkejut, dan suhu lingkungan yang panas.
6. Adanya rangsangan parasimpatis secara tiba-tiba ke jantung yang memperlambat denyut
jantung.
7. Penurunan rangsangan simpatis ke pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak akibat
gangguan emosional.

Faktor Resiko
Beberapa faktor resiko untuk syok neurogenik adalah sebagai berikut (Godoy, 2012) :
1. Usia (diatas 50 tahun).
2. Trauma pada kepala dan medulla spinalis.
3. Fraktur tulang.
4. Gangguan emosional.

5. Penggunaan obat anestesi spinal/lumbal.


6. Suhu lingkungan panas, takut, terkejut.

DAFTAR PUSTAKA
Huether. McCance., Brashers. Rote,. Understanding Patophysiology. 2008. Missouri: Mosby
Corwin, E. J. (2009). Patofisiologi: Buku Saku. Edisi 3. Jakarta: EGC
Godoy D A, Alvarez E, Barra P, Manzi R, et al. A 61-Year-Old Woman With Neurogenic Shock
Following Percutaneous Vertebroplasty. American Academy of Neurology, 2012
Elizabeth H.Mack. Neurogenic Shock. The Open Pediatric Medical Journal, 2013
Cole, Elaine. 2009. Trauma Care. UK : Wiley-Blackwell
Duane lynn, 2008. Types of Shock. Diakses dari www.mnhealthandmedical.com

Anda mungkin juga menyukai