Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

PEMBAHASAN

1. Pembahasan
1.1 Analisis Karakteristik Responden
Hasil dari analisis univariat yang didapatkan bahwa usia
responden dengan rentang 20-30 tahun lebih banyak. Hal ini karena
dengan usia yang masih subur untuk hamil dan menyesui.
Menurut Notoatmodjo (2011) usia mempengaruhi terhadap
daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Kemampuan
berpikir kritis pun meningkat secara teratur selama usia dewasa (Potter
& Perry, 2010).
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat
dibutuhkan untuk pengembangan diri. Semakin tinggi tingkat
pendidikan

semakin

mudah

menerima

serta

mengembangkan

pengetahuan dan tehnologi juga semakin meningkatnya produktivitas


serta semakin tinggi kesejahteraan keluarganya. Diketahui pendidikan
responden terbanyak pada pendidikan tinggku yaitu sebanyak 26
orang. lulusan sarjana muda dan diploma atau setingkat merupakan
sumber daya yang tumbuh paling signifikan dalam dunia kerja (Potter
& Perry, 2009).
Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu
pemberian dengan pemberian ASI eksklusif p value < 0,05. Terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian
ASI Eksklusif (Isroni, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa pekerjaan
pada ibu bekerja lebih banyak yaitu 21 responden dari pada ibu tidak
bekerja

sebanyak

14

responden.

Menurut

Sunaryo,

(2004)

mengemukakan bahwa tingkat kematangan dalam berpikir dan


berperilaku dipengaruhi oleh pengalaman kehidupan sehari-hari. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin lama masa kerja akan semakin tinggi

tingkat kematangan seseorang dalam berpikir sehingga lebih


meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.
Terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu
dengan pemberian ASI eksklusif p value < 0,05 (Isroni, 2010).
Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih baik penerimaannya
terhadap ASI eksklusif dan IMD serta lebih berupaya untuk
mempraktikannya. Penyerapan informasi yang beragam dan berbeda
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Pendidikan akan berpengaruh
pada seluruh aspek kehidupan manusia baik pikiran, perasaan maupun
sikapnya (Sandra, 2010) Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin
tinggi pula kemampuan dasar yang dimiliki seseorang, khususnya
pemberian ASI. Tingkat pendidikan dapat mendasari sikap ibu dalam
menyerap dan mengubah sistem informasi tentang ASI (Isna, 2008).
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa responden dengan
jumlah anak 1 orang paling banyak adalah 24 responden.
1.2 Hubungan Paparan Media Sosial terhadap Perilaku Menyusui

ASI Ekslusif
Berdasarkan hasil penelitian dari 35 didapatkan hasil signifikan
dengan nilai p value 0,009 atau p value < 0,05 Dengan nilai keeratan
hubungan yang tidak erat yakni 0,435. Hal ini bertentangan dengan
hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Isroni Astuti yang berjudul
Determinan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui yang
menunjukkan bahwa paparan media sosial merupakan factor yang
dominan dalam pemberian ASI ekslusif dengan p value 0,000 dengan
OR 9,647 artinya ibu yang terpapar media mempunyai peluang 9,45
kali untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak
terpapar media (Isroni, 2010).
Di media massa tidak pernah dijumpai informasi dalam bentuk
iklan yang menjelaskan secara baik dan benar bahwa makanan
pendamping ASI harus diberikan kepada bayi 6 bulan. Maka
sangatlalah wajar apabila pemberian MP ASI diberikan sebelum anak
berusia 6 bulan. Paparan akan sumber-sumber informasi dari media
komunikasi umum, paparan akan berbagai informasi interpersonal,
pelayanan yang diterima dari fasilitas kesehatan selama kehamilan,

persalinan dan pasca persalinan akan mempengaruhi pemberian ASI


eksklusif (Judhiastuty, 2008).

Anda mungkin juga menyukai