Anda di halaman 1dari 48

PATOFISIOLOGI SISTEM

NEUROBEHAVIOR
EVA YUSTILAWATI
NYERI KEPALA (SEFALGIA)
 Sering dialami oleh orang
 Terjadi karena gejala sisa (sekule) akibat :
 Peningkatan TIK
 Cedera kepala
 Tumor otak
 Ketegangan mata
 Sinusitis
 Alergi makanan
 Perubahan atmosfer
Jenis
 Vaskular (migren dan cluster headache)
 Kontraksi otot (tension headache)
 Nyeri kepala traksi peradangan (karena penyakit)
Mekanisme umum
 Peregangan atau perubahan letak pembuluh darah
intra atau ekstrakranial
 Traksi pembuluh darah
 Kontraksi oto pada kepala dan leher (kelelahan
otot)
 Degenerasi tulang belakang bagian servikal
Nyeri kepala vaskular
 Sering disebut dengan migren
 Pada beberapa penderita dapat terlihat adanya
pulsasi arteri karotis
 Lebih sering terjadi pada pria
 Serangan lebih mudah terjadi saat lelah dan letih
 Pada wanita datangnya saat menstruasi
patofisiologi
Terjadi vasodilatasi dan mungkin peradangan lokal
arteri peka nyeri aliran darah serebral
berkurang sebelum timbulnya nyeri dan
meningkat selama nyeri kepala

Hipotesis terbaru : vasokonstriksi dini yang diikuti


dengan vasodilatasi dikarenakan pelepasan
aminbiogenik (serotonin, norepinefrin, dan
epinefrin)
Penatalaksanaan
 Pemberian zat vasoknotriktor (alkaloid ergot) dan
cafergot
 Obat-obat penghambat beta : propanolol
(verapamil), siproheptadin (periactin)
 Kloralhidrat
 Terapi nonfarmakologis
Nyeri kepala kontraksi otot
 Kontraksi terus-menerus otot kulit kepala,dahi,
dan leher disertai vasokonstriksi ektrakranial
 Perasaan tegang yang menjepit kepala dan nyeri
dibagian oksipitoservikal
penyebab
 Stress
 Kegelisahan
 Kelelahan temporer yang berlangsung 1 sampai 2
hari
 Lebih sering terjadi pada wanita
penatalaksanaan
 Diazepam (valium) 5 mg (bila gelisah)
 Trisiklik amitriptilin (elavii) 25 mg (bila depresi)
 Terapi nonfarmakologis
Nyeri kepala inflamasi
 Nyeri yang terjadi karena penyakit organik :
tumor,bekuan, abses dan lain sebagainya
 Penyakit organik (kebanyakan tumor) massa
yang membesar peningkan TIK
menggeser struktur serebral nyeri kepala
DEFINISI STROKE

Stroke adalah kehilangan fungsi otak diakibatkan oleh


berhentinya suplai darah ke bagian otak, dan biasanya
merupakan akumulasi penyakit serebrovaskuler
selama beberapa tahun (Smeltzer, 2001)
Etiologi
 Trombosis  iskemi jaringan otak serta udem dan
bendungan sekitar trombus  muncul pada saat
klien sedang tidur / istirahat
 Emboli  dapat berupa serpihan-serpihan darah
yang beku, tumor, lemak / udara
 Perdarahan intracerebral  ruptur dinding
pembuluh darah cerebral  perdarahan pada
jaringan otak  akibat aterosklerosis dan hipertensi
pada klien > 50 tahun
 Kompressi pembuluh darah otak  disebabkan
karena tumor, bekuan darah yang besar dan
sebagainya
FAKTOR RISIKO STROKE

 Hipertensi, kolesterol tinggi dan obesitas.


 Penurunan tekanan darah yang berlebihan
 Penyakit arteri koronaria, gagal jantung kongesif,
hipertrofi ventrikel kiri, abnormalitas irama (khusus
fibrilasi atrium), penyakit jantung kongestif dapat
menyebabkan embolisme serebral.
 Peningkatan hematokrit meningkatkan risiko infark
serebral
 Diabetes dikaitkan dengan aterogenesis terakselerasi
 Merokok, penyalahgunaan obat (khususnya kokain)
dan konsumsi alkohol.
Non hemoragi stroke
 TIA atau Serangan iskemi sepintas (disfungsi
serebral fokal akibat gangguan vaskular dengan
lama serangan sekitar 2-15 menit paling lama 24
jam
 RIND atau Defisit neurologi iskemi sepinta,
terjadi lebih dr 24 jam dan pulh kurang dr 3
minggu
 In evolutioanal atau progressing stroke, terjadi
selama periode 18-24 jam tanpa adanya
progesivitas lanjut
Hemoragi stroke
 Pendarahan intrakranial terjadi di rongga
subarachnoid atau dalam parenkim otak
(intraserebral) ICH (intracerebral Hematom)
Tanda dan Gejala Secara Umum
Abnormalitas hasil EKG
Pusing (perpanjangan segmen
SakitKepala S-T)
Gangguan memori
Koma
Gangguan mental lain
Demam
Hipertensi
 gangguan orientasi
Confuse, diorientasi
Manifestasi klinik
(Sesuai daerah P.darah yang terkena)
 Arteri vertebrobasilaris
Sakit kepala, vertigo, koma, hilang memori &
confuse, paralisis, ataxia, disfungsi,saraf
cranial, defisiensi fungsi visual
 Arteri cerebri anterior
Hemiparese kontralateral, inkontinensia urine,
perubahan tingkah laku dan kepribadian,
aphasia, amnesia, kebingungan dan gangguan
memori
 Arteri cerebri media
Hemiparese kontralateral, afasia
global dan disfagia.
 Arteri cerebri posterior

Penurunan kesadaran s.d. kom,


hemiparese kontralateral, afasia visual
dan kelumpuhan saraf kranial III 
kebutaan unilateral
Perbedaan stroke hemoragik, trombosis, dan
emboli
Hemoragik Trombosis Emboli
Kejadian Saat Siang, tidak Siang
aktivitas, tiba-tiba hari, tiba-
tiba , siang
2
tiba
hari
Tingkat Koma / CM CM
kesadaran stupor
CSF Ada darah N N
Faktor Hipertensi, Hipertensi Penyakit
penyebab kerusakan aterosklerosis jantung
PD
patofisiologi Otak
kekurangan
oksigen terjadi
Hipoperfusi dan
hipooksigenasi anoksia
dan peningkatan
asam laktat
(JEJAS)

Kematian
sel-sel otak
terjadi 3-10
menit

Bila terjadi dalam


waktu lama
menyebabkan
infark otak dan
akhirnya edema
otak

Hipoksia
menyebabka
n skemia
otak
Meningitis

- Radang pada meningen (membran


yang mengelilingi otak dan medulla
spinalis)
- Penyebab: virus,bakteri, atau
jamur
Klasifikasi meningitis

1. Meningitis asepsis, karena abses


otak, ensefalitis,lompoma,leukimia
2. Meningitis sepsis, karena
organisme
bakteri:meningokokkus,stapilokok
kus,basillus influenza
3. Meningitis tuberkulosa karena
basillus tuberkel
patofisiologi
Infeksi
urofaring
septikemia

Meningen
otak
Medulla
spinalis
Saluran vena-
vena meningen meningitis
Manifestasi klinis
1 SakitKepala
2 Mual
3 Muntah
4 Seizures
5 Perasaan mengantuk
6 Demam
7 Leher terasa kaku
8 Photophobia (Tidak bisa terkena sinar yang
terang)
9 Kebingungan
10 Sakit atau nyeri secara bersamaan
Encephalitis

 Radang yang terjadi di otak


 Infeksi oleh virus Encephalitis
 Keracunan senyawa arsenik dan karbon
monoksida
Ciri/Gejala Encephalitis
1 Sakit Kepala
2 Seizures
3 Perubahan pada kemampuan berbicara
4 Perasaan cepat marah
5 Leher terasa kaku
6 Photophobia (Tidak bisa terkena sinar yang terang)
7 Kantuk atau lesu
8 Perubahan dalam kewaspadaan, kebingungan atau halusinasi
9 Kehilangan tenaga
10 Kehilangan nafsu makan
11 Langkah yang goyah
Pengobatan Encephalitis

 Sebagian besar pengobatan encephalitis adalah :


pengobatan nonspesifik yang bertujuan
mempertahankan fungsi organ tubuh.
 ABC (Airway breathing, circulation) harus
dipertahankan sebaik-baiknya.
 Memperhatikan jumlah kalori, protein,
keseimbangan cairan elektrolit dan vitamin.
Trauma
 Trauma kepala terbuka
 Trauma kepala tertutup
 Intraserebral hematom
Trauma kepala terbuka
 Tanda signifikan:
 Battle sign
 Hemotimpanum
 Periorbital ekimosis
 Rinorea
 Otorea
Trauma kepala tertutup
 Komosio cerebri (geger otak)
 Tanda & gejala:
 Trauma kepala ringan
 Pingsan kurang dari 10 menit
 Pusing
 Amnesia retrograde
 Amnesia anterograde
 Gejala sisa
Kontusio serebri/memar otak
 Tanda & gejala;
 Pendarahan kecil/ptechie jar. Otak
 Edema serebri
 TIK meningkat
 Gejala klinis sama dengan komosio serebri
 Gangguan neurollogis fokal
Penatalaksanaan

1.Observasi TTV dan kesadaran


2.Perawatan seperiti klien tak sadar
3.Steroid: dexamet 10 mg, selanjutnya
4-6mg/6 jam
4.Pemberian obat: pheniotin:anti kejang
5.Bila diperlukan operasi dekompresi
Epidural hematom
 Pendarahan pada daerah parietotemporal akibat
robekan arteria meningea media akibat dari
cedera kepala
patofisiologi
 Hematom yang membesar di daerah temporal
menyebabkan tekanan pada lobus temporals otak
ke arah bawah dan dalam

 Bagian medial lobus (unkus dan sebagian girus


hipokampus) mengalalami herniasi di bawah
tentorium
Lanjutan..
 Tekanan dari herniasi unkus pada sirkulasi arteria
yang mengurus formasio retikularis di medulla
oblongata menyebabkan hilangnya kesadaran,
menyebabkan penekanan pada saraf
okulomotorius yang mengakibatkan dilatasi pupil
dan ptosisi kelopak mata, penekanan pada
lintasan
Epidural hematom

Penekanan pada Tekanan


sirkulasi arteria kortikospinalis
Subdural Hematom
 Pendarahan yang berasal dari vena yang
diakibatkan karena adanya ruptur vena yang
terjadi pada dalam ruangan subdural



2m
Hematom
Periode dalam
24-48 jam

berat pertama
cedera
Kehilangan
Defisit
Gan gguan
Trauma
subdural
Kompresi
adanavena
satu
beberapa

pertama
tekan
subakut
herniasikronik
setelah
b ahkan
setelah

subdural
minggu,

neurologis
batang
yang
unkus atau sentral
subdural,batang
terjadiotak
pd
cedera
Periode lebih dari 48 jam, kurang aari

Hematom
Berkaitan
bulan
inggudan dengan
cedera trauma
kesadaran
neurologis yang
tahun setelah

memburuk
merobek
akut
anotak karena
melewati
otak

karena
jar. Otak
pendarahan
salah
herniasi
ruangan
dan
Tipe SDH
Tanda dan gejala
 Sakit kepala
 Perubahan progresif dalam tingkat kesadaran
termasuk apatis
 Letargi
 Berkurang perhatian
 Menurunnya kemampuan untuk mempergunakan
kecakapan kognitif yang lebih tinggi
 Hemiparese dan kelainan pupil pada 50% kasus
Intraserebral Hematom (ICH)
 Penumpukan darah pada jaringan otak
 Penatalaksanaan:
 Observasi TTV dan kesadaran
 Perawatan klien tak sadar
 Tindakan suportif
 Operasi untuk pendarahan hebat
Asuhan keperawatan

1. Pengkajian (biodata)
 Lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa
 Pekerjaan mortalitas tinggi
 Pada anak-anak terjadi akibat bermain

Pengkajian (biodata)
2. Keluhan Utama:umumnya masuk dengan gejala
kesadaran menurun,luka dikepala, muntah dan
sakit kepala
3. Riwayat kesehatan
 Akbat KLL
 Waktu & tempat terjadinya cedera kepala
 Pertolongan diberikan
 Kesadaran saat kecelakaan
 Penyakit diderita klien dan keluarga sebelumnya
4. Pemeriksaan fisik
 Neurologis (tingkat kesadaran,disorinetasi waktu
ruang dan orang, refleks babinski,perubahan
TTV, gerakan yang tidak terkordinasi, tidak dapat
membedakan rangsangan,gerakan
involunter,kejang,kerusakan nervus kranialis
 Kardiovaskular (TD menurun,bila TIK
meningkat maka TD meningkat),
bradikardia,takikardi
 Pernafasan (cepat dangkal,irama tak
teratur,ronkhi,wheezing,stridor)
 Eliminasi
 Integumen (ada luka, ada pendarahan)
5. Pemerksaan psikosial
6. Pemeriksaan diagnostik
7. Penatalaksanaan medis
 Pengobatan (dexamethason 10 mg selanjutnya 4-
5 mg sampai 5-8 hari,gliserol 10% per
infus,terapi hiperventilasi,analgetik,antibiotik)
 Kebutuhan nutrisi (trauma ringan dan muntah
terus-menerus dekstrose
5%,aminofusin,aminofel,makanan lunak
Diagnosa keperawatan
 Pola nafas tidak efektif b.d gangguan/kerusakan
pusat pernafasan di medulla oblongata
 Peningkatan TIK b/d proses desak ruang,
kelainan sirkulasi serebrospinal,vasodilatasi PD
otak
 Gangguan nutrisi kuran dari kebutuhan b/d
inadekuat intake

Anda mungkin juga menyukai