Anda di halaman 1dari 14

PEMBAHASAN

2.1

Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data antara lain adalah dengan cara :


1.

Wawancara atau interiviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

2.

Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahui. Dipandang dari cara menjawab kuesioner dapat dibedakan atas :

3.

Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan langsung yang dapat dilakukan
dengan menggunakan seluruh alat indera.

Kuesioner terbuka : kuesioner yang memberi kesempatan kepada responden untuk


menjawab dengan kalimat sendiri.

Kuesioner tertutup : kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawbannya sehingga


responden tiggal memilih.

2.2

Sumber Data

Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.
2.2.1 Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan
terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti?
2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan?
Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan
penghematan waktu serta biaya.
Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk
memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian
dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya
yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam
perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi
lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat
mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi
lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan
pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang
akan diteliti
c. Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak

Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data
sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam
penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan,
maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d. Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan
dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan
yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya
didasarkan pada data sekunder saja.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara manual atau
dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita harus menentukan strategi
pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu: lokasi internal dan / atau
lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita perlu menentukan tipe strategi
pencarian; kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang
cocok dengan masalah yang akan kita teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan
penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data
sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses penyaringan
selesai, maka pengumpulan data dapat dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan
kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah dirasakan baik dan
jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah yang
akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab masalah
yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan, maka
tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian tersebut. Jika data tidak dapat digunakan
untuk menjawab masalah, maka pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan strategi yang
sama.

Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita
memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara a) manual, b)
online dan c) kombinasi manual dan online.
a. Pencarian Secara Manual
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base
lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian
secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena
banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya
data yang ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari sudut
pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal__ data yang sudah tersedia
di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari
database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting
perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data
akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui
oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu dalam
mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di perusahaan
tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan dan boleh
diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat diketemukan di perpustakaan kantor /
perusaahaan atau disimpan dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh
dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai
perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini tersimpan di
perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan universitas, biro
pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk standar yang mudah
dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data
statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
b. Pencarian Secara Online

Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual berbagai
informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang
menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah
untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah: a) hemat
waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan komputer, b) ketuntasan: melalui
media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses secara tuntas informasi yang tersedia
kapan saja tanpa dibatasi waktu, c) Kesesuaian: peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan
informasi yang sesuai dengan mudah dan cepat, d)hemat biaya: dengan menghemat waktu dan
cepat dalam memperoleh informasi yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.
Kriteria Dalam Mengevaluasi Data Sekunder
Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
o

Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data dapat kita
peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah
kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.

Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian berhubungan dengan
kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang sedang diteliti.

Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat


mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya? Bagaimana
data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data
tersebut?

Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika biaya jauh lebih
dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya.

2.2.2 Data Primer (Primary Data)


Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang
digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.
Metode Survei (Survey Methods)
o

Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan
lisan dan tertulis.

Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek
(responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.

Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi pengumpulan
data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide.

Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.

Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.

Wawancara (Interview)
o

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.

Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan
responden.

Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif
atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang
memperoleh tanggapan responden.

Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis
pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan.

Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2) melalui telepon.

Wawancara Tatap Muka (Personal atau Face-to-face Interviews)


Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner :
o

Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang


panjang.

Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan


maksud penelitian kepada responden.

Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.

Kelemahannya :
o

Kemungkinan jawaban responden bias karena terpengaruh pewawancara.

Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden relatif banyak dan lokasi
wawancara secara geografis terpencar.

Wawancara dengan Telepon (Telephone Interviews)


Kelebihan teknik ini dibandingkan tatap muka :
o

Dapat menjangkau responden yang letak geografisnya terpencar.

Biaya lebih murah dan tenaga yang diperlukan relatif sedikit serta waktu yang diperlukan
lebih cepat.

Kelemahannya :
o

Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu
diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan fakta.

Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk menjawab


pertanyaan.

Tidak semua responden mempunyai telepon

Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.

Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden da secara
otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer. Computer-Asisted
Telephone Interviewing umumnya memerlukan jawaban responden yang terstruktur
berdasarkan program tertentu.

Kuesioner (Questionnaires)
Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab
pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara langsung
disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di tempat-tempat
ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Survei memerlukan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana pengambilan
datanya. Jika dilakukan secara online melalui Internet, ada teknik-teknik yang berbeda dengan cara
pengambilan data secara manual. Tulisan ini akan membahas strategi dan teknik dalam mencari dan
mengumpulkan data primer di Internet, etika pencarian data, sumber-sumber data primer, validasi
data, kendala dan solusi serta pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Kuesioner secara Personal (Personally Administered Quistionnaires)
Jika lokasi antar responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka teknik
merupakan cara yang sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka, biayanya relatif
mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya terpencar.
Kuesioner Lewat Pos (Mail Quistionnaires)
o

Kusioner yang diajukan kepada responden dan jawabannya dikirim lewat pos.

Memungkinkan peneliti memperoleh jawaban dari responden yang terpencar letak


geografisnya.

Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak yang tidak efisien jika diajukan melalu
telepon.

Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali kuesioner.

Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah dibandingkan teknik
pengumpulan data primer lainnya.

Kemungkinan jawaban responden tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.

Metode Observasi (Observation Methods)


Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang
diteliti.
Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak
terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode ini menghasilkan data yang lebih rinci
mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek).
Tipe-tipe Observasi
Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti, antara lain:
perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik atau kejadian-kejadian yang rutin dan
temporal.
Teknik observasi dalam penelitian bisnis dapat dilakukan dengan observasi langsung oleh peneliti
atau dengan bantuan peralatan mekanik. Tipe observasi yang diiakukan langsung oleh peneliti
dinamakan observasi langsung (direct observation), terutama untuk subyek atau obyek penelitian
yang sulit diprediksi. Teknik observasi yang dilakukan dengan bantuan peralatan mekanik, antara
lain: kamera foto,video, mesin penghitung disebut observasi mekanik (mechanical
observation). Observasi mekanik umumnya diterapkan pada penelitian terhadap perilaku atau
kejadian yang bersifat rutin, berulang-ulang dan telah terprogram sebelumnya.
Teknik observasi langsung dan observasi mekanik dapat dilakukan tanpa sepengetahuan subyek yang
diteliti (hidden observation) atau dengan sepengetahuan responden (visible
observation). Observasi yang dilakukan tanpa sepengetahuan responden dimaksudkan agar perilaku
atau kejadian yang diamati dapat berlangsung wajar atau aiami dan untuk menghindari
kemungkinan perilaku reaktif dari subyek yang diteliti. Penggunaan teknik hidden observation
(disebut juga unobstrusive observation) diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya
respondent error. Meskipun sebagian besar teknik observasi diterapkan pada setting lingkungan yang
dialami, peneliti dapat juga melakukan observasi pada setting artifisial (contrived
observation). Observasi pada setting lingkungan buatan umumnya diterapkan pada penelitian yang
bertujuan menguji hipotesis.
Observasi Langsung (Direct Observation)

Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data
mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam observasi langsung tidak berusaha
untuk memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga
mempunyai peran yang pasif. Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui teknik observasi langsung
ini hasilnya lebih akurat dan memerlukan biaya yang relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan
teknik wawancara atau pertanyaan yang digunakan dalam metode survei. Data yang diperoleh
melalui observasi langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui
wawancara atau kuesioner.
Teknik observasi langsung, meskipun tidak memerlukan komunikasi dengan responder, tidak bebeas
dari kemungkinan kesalahan. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini kadang dipengaruhi oleh
subyektivitas pengamat dalam menginterpretasikan perilaku atau kejadian selama proses observasi.
Metode observasi pada penelitian terhadap perilaku lebih menekankan pada respon subyek secara
nonverbal dibandingkan dengan metode survei yang lebih menekankan pada respon subyek secara
verbal. Respon nonverbal atau perilaku ekspresi yang umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara
lain: mengangguk, tersenyum, mengernyitkan alis mats, dan ekspresi wajah yang lain atau bahasa
tubuh (isyarat). Observasi terhadap perilaku ekspresi atau komunikasi nonverbal yang lain Bering
menghasilkan interpretasi yang keliru. Misal, pengamat kemungkinan menginterpretasikan bahwa
tersenyum atau tertawa merupakan ekspresi dari kegembiraan seseorang.

Observasi Terhadap Perilaku dan Lingkungan Sosial


Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-kejadian dalam
lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat digunakan pada penelitian terhadap
lingkungan sosial, yaitu: (1) partisipant observation dan (2) nonpartisipant observation.
Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan
sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh data yang relatif
lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat diketahui
atau tidak diketahui oleh lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara formal dan
nonformal.
Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau menjadi
bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal, seorang peneliti dapat berada di
sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana seorang manajer menggunakan
waktunya. Kegiatan ini umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi jika manajer yang
diamati jumlahnya relatif banyak.
Content Analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan
analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa : iklan, kontrak kerja,
laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).
Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristikl atau informasi
spesipik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan
sistematik.
Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin. Observasi mekanik dalam
penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian tubuh
manusia.

Ada empat macam peralatan mekanik yang digunakan, yaitu (1) pengukur pergerakan mata (eyetracking monitors), (2) pengukur pergerakan biji atau manik mata (pupilometers), (3) pengukur
reaksi kulit (psychogalvanometer), dan (4) pengukur perubahan suara (voice pitch analyzers).
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan sesuai dengan
penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara penyampaian kepada
responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data
Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan
cara mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.
Data primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber
pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa datadata yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer
yang diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor geografis
sebagaimana data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan. Karena sifat
Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak belakang secara
sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara mengambil data di
Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan data secara cepat,
murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang kelemahannya ialah jika tidak
menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang diperoleh tidak akan sesuai dengan
apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang sedang dikaji. Persoalan kedua
menyangkut pengguna email di Internet pada umumnya tidak memberikan data pribadinya sesuai
dengan kondisi sebenarnya.

Computer Assisted Data Collection (CADAC)


CADAC mulai popular mengganti fungsi kertas dan pena dalam proses pengambilan data sejak tahun
1990-an bersamaan dengan berkembangnya teknologi World Wide Web yang mengubah tampilan
fisik Internet di layar monitor komputer. CADAC merupakan instilah umum yang digunakan secara
internasional dan mencakup beberapa model pengambilan data dengan alat bantu komputer sbb:
o

CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing)

CASI (Computer Assisted Self Interviewing); CSAQ (Computerized Self-Administered


Questionnaire)

CASI atau CASIIP (computer assisted self-interviewing with interviewer present). CASI-V
(question text on screen: visual). CASI-A (text on screen and on audio)

DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey)

CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic diaries)

TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice Recognition), ASR (Automatic Speech Recognition)

CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing): Sesuai dengan namanya CAPI digunakan untuk
melakukan interview dengan cara pewawancara mengunjungi responden dengan menggunakan
komputer notebook untuk melakukan wawancara tatap muka dengan responden. Setelah selesai
wawancara, maka data yang meliputi hasil wawancara dan data profil reponden dikirim ke
komputer sentral melalui email.
CASI (Computer Assisted Self Interviewing); CSAQ (Computerized Self-Administered Questionnaire):
CASI mempunyai ciri responden melakukan wawancara tanpa didampingi pewawancara. Pertanyaan
dibaca melalui layar monitor dan dijawab oleh responden kemudian jawaban dikirim melalui alamat
yang sudah tersedia. Jika dilakukan melalui email biasanya responden tinggal menekan tombol
reply saja. .
Bentuk lain CASI ialah CAPI dimana pewawancara memberikan komputer pada responden sambil
memandu jalannya wawancara. Model seperti ini disebut dengan CASI-IP, dimana IP merupakan
singkatan dari interviewer present.
DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey): DBM merupakan bentuk program survei dalam
disket yang berisi program wawancara yang dikirimkan ke responden. Kemudian responden
menjalankan programnya ke komputernya sendiri kemudian mengembalikannya kepada peneliti
setelah semua pertanyaan dijawab. Pada EMS survei dikirim dengan menggunakan email melalui
jaringan komputer, system email tertentu, dan bulletin boards. Pada umumnya responden diminta

berpartisipasi dalam survei ini, jika yang bersangkutan bersedia mereka diminta menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia melalui email.
CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic diaries): Dalam model ini,
teleinterview merupakan wawancara dilakukan sendiri tanpa kehadiran pewawancara. Sedang
CAPAR responden diminta mengisi kuesioner elektronik. Peneliti mengirimkan komputer kepada
para responden kemudian komputer komputer tersebut dihubungkan ke jaringan dengan
menggunakan modem. Pada tele-interview populasi tidak terbatas pada pengguna Internet; sedang
pada CAPAR responden dipilih yang mempunyai akses ke Internet sehingga sedikit membatasi
pemilihan responden.
TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice Recognition), ASR (Automatic Speech Recognition): TDE, VR
dan ASR merupakan bentuk aplikasi spesifik dari CASI. Pada TDE seorang responden dipanggil oleh
satu komputer, pertanyaan-pertanyaan dibacakan oleh suara komputer, kemudian responden
diminta menjawab dengan cara menekan tombol keyboard yang sesuai. Pada model VC responden
hanya diwajibkan menjawab dengan ya atau tidak secara lisan. Pada ASR jawaban lebih
kompleks responden tidak hanya menjawab dengan menggunakan kata ya atau tidak.
Pertimbangan Umum Dalam Mencari Data Primer / Informasi di Internet
Agar kita dapat memperoleh data atau informasi yang berkualitas, maka kita perlu melakukan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
o

Sumber data atau informasi harus dapat dipercaya asalnya

Kejelasan orang yang memberikan informasi terutama kredibilitas pemberi informasi

Tujuan pemberian informasi jelas dan obyektif tidak disertai dengan kepentingankepentingan tertentu, misalnya kepentingan politik atau bisnis

Ada kecocokan antara tujuan penelitian dan data yang diperoleh dan umur data tidak
kedaluwarsa.

Pertimbangkan tingkat response (response rate) para responden. Hasil penelitian akan
semakin baik jika tingkat response tinggi. Jika tingkat response rendah, hasil penelitian akan
mempunyai kesalahan dengan apa yang disebut sebagai kesalahan yang disebabkan karena
tidak adanya jawaban (no response error). Untuk mensiasati masalah ini, penelitian bisnis
biasanya memberikan insentif dalam bentuk undian berhadiah bagi para responden yang
bersedia menjadi respondennya.

Gunakan teknik sampling yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam dunia
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai