Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Mendengarkan Lagu Anak-Anak Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

Usia Sekolah di Ruang Perawatan Ibnu Sina di RS PKU Muhammadiyah


Yogyakarta
Rachmad Thyas Dwinata*1, Falasifah Ani Yuniarti, Ns, MAN*2
Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INTISARI
Perawatan di rumah sakit dapat menyebabkan kecemasan, yang dapat berasal
dari petugas medis Rumah Sakit, lingkungan baru, maupun keluarga yang
mendampingi selama perawatan, Serta adanya pembatasan aktivitas. Salah satu cara
untuk mengurangi kecemasan adalah dengan mendengarkan lagu anak-anak. Lagu
anak-anak yang identik dengan musik yang ceria dan penuh semangat akan dapat
menimbulkan kesenangan dan perasaan santai pada anak. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh mendengarkan lagu anak-anak terhadap tingkat
kecemasan anak usia sekolah pada masa hospitalisasi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy-eksperimen yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kecemasan sebelum dan sesudah pemberian terapi
mendengarkan lagu anak-anak pada anak usia sekolah. Jumlah sampel sebanyak 30
responden diambil menggunakan purposive sampling, yang kemudian dibagi menjadi
15 kelompok kontrol dan 15 kelompok eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan kecemasan terbanyak kelompok eksperimen
pada pretest yaitu kecemasan sedang (46.7%) dan pada posttest hari III yaitu tidak
cemas (46.7%), sedangkan pada kelompok kontrol kecemasan terbanyak pada
posttest hari III yaitu kecemasan sedang (53.3%). Perbedaan kecemasan posttest
antara kelompok kontrol dan eksperimen di uji dengan menggunakan Mann-Whitney
Test diketahui bahwa terdapat kecemasan (p=0.000). Dari ini dapat disimpulkan
bahwa mendengarkan lagu anak-anak dapat menurunkan kecemasan pada anak usia
sekolah pada masa hospitalisasi (p<0.05).
Saran penelitian adalah bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, terapi
mendengarkan lagu anak-anak ini dapat dijadikan alternatif terapi dalam membantu
menurunkan dan mengatasi kecemasan anak. Bagi peneliti lain, perlu adanya
pengembangan selanjutnya tentang analisis terapi mendengarkan lagu anak-anak
pada perubahan psikologis dan sosial pada anak.
Kata kunci : mendengarkan lagu anak-anak, kecemasan, anak usia sekolah,
hospitalisasi

1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah


University of Yogyakarta
2. Lecturer of Child Health Nursing University of Muhammdiyah Yogyakarta

The Influence of Listening to Childrens Song Against Anxiety Level on


School-age Children in Ibnu Sina Room Treatment of PKU
Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta
Rachmad Thyas Dwinata*1, Falasifah Ani Yuniarti, Ns, MAN*2
Student Research Project, Nursing Department, Faculty of Medicine,
Muhammadiyah University of Yogyakarta
ABSTRACT
Hospitalization can be derived from hospital medical staff, new
environments, as well as assist families during treatment, and also a limitation of
activity. One way to reduce anxiety is to listen to children's songs. Children's songs
that are identical with the cheerful music and passionate will to create fun and
relaxed feelings in children. The purpose of this study is to investigate the influence
of listening to children's songs on the anxiety level of children of school age at the
time of hospitalization.
This type of research is Quasy-experiment aimed to determine the effect of
anxiety before and after therapy to listen to children's songs at age children. The
samples were 30 respondents were taken using purposive sampling, which is then
divided into groups of control and experimental group.
The results showed anxiety most of the experimental group at pretest anxiety
moderate (46.7%) and at posttest the third day that is not worried (46.7%), whereas
in the control group on posttest anxiety most of the anxiety is the third day (53.3%).
Posttest anxiety difference between control and experimental groups in the test using
the Mann-Whitney Test is known that there is anxiety (p = 0.000). From this it can be
concluded that listening to children's songs can reduce anxiety in children of school
age at the time of hospitalization (p <0.05).
Suggested research is for RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, therapeutic
listening to children's songs can be used as alternative therapy to help reduce and
overcome the anxiety of children. For other researchers, the need for further
development of analytical listening therapy of children in psychological and social
changes in children.

Key words: listening to children's songs, anxiety, school age children, hospitalization

1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah


University of Yogyakarta
2. Lecturer of Child Health Nursing University of Muhammdiyah Yogyakarta

A. PENDAHULUAN
Sakit dan dirumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada anak.
Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan
stress pada semua tingkatan usia. Penyebab kecemasan dapat berasal dari
petugas (perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lain nya), lingkungan baru,
maupun keluarga yang mendampingi selama perawatan * 4. Anak - anak yang
masuk rumah sakit dan mendapatkan tindakan medis, secara emosional anak
akan menolak dan kadang mempunyai perhatian yang besar terhadap dirinya
namun mereka sering hanya mengerti sebagian tubuhnya sehingga dampak sakit
atau ketidakmampuan dapat menjadi sangat mengganggu *7.
Kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas
sebabnya. Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya kedewasaan, merupakan
masalah penting dalam perkembangan kepribadian. Kecemasan merupakan
kekuatan yang besar dalam menggerakkan tinggah laku. Baik tingkah laku
normal maupun tingkah laku yang menyimpang yang terganggu, kedua-duanya
merupakan pernyataan penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap
kecemasan itu. Kecemasan anak pada saat usia sekolah yang sakit timbul akibat
terjadinya perubahan perubahan fungsi anak. Kecemasan akan semakin
meningkat bila anak ternyata harus dirawat di rumah sakit. Dimana lingkungan
rumah sakit adalah lingkungan yang merupakan penyebab stress dan kecemasan
pada anak, selain perasaan takut mati dan adanya kelemahan fisik *6.
Mengurangi dampak negatif dari kecemasan akibat lingkungan rumah
sakit yang asing dapat dilakukan penatalaksanaan berupa pemberian terapi, baik
secara farmakologi ataupun secara non farmakologi * 5. Salah satu tehnik yang

dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah mendengarkan musik.


Musik adalah kombinasi, harmonik dan melodi suara berirama yang dapat
membangkitkan emosi. Musik juga bisa

mengalihkan meraka dari proses

perawatan pada saat berada ruang perawatan dan musik juga bisa membuat
mood menjadi bahagia atau bahkan menguras air mata, kumudian bisa juga
mengajak untuk ikut bernyayi, menari atau mengantar kepada suasana santai *1.
Terapi musik merupakan suatu proses intervensi yang sistematis di mana
terapis membantu pasien untuk meningkatkan kesehatan, dapat mengaktifkan
respon relaksasi dan musik juga bisa meningkatkan kadar endorfin, endorfin
adalah zat yang dihasilkan oleh tubuh kita untuk meredakan rasa sakit dan
diyakini ikut ambil bagian dalam mengontrol respon tubuh terhadap stress * 2.
Jika vibrasi dan harmoni musik yang digunakan sesuai maka pendengar akan
merasa nyaman, kenyamanan akan membuat seseorang menjadi tenang. Selain itu
kerena vibrasi musik menghasilkan getaran atau hantaran udara pada organ
pendengaran, maka organ vestibula (alat keseimbangan) juga memperoleh
dampak dari musik, sehingga seseorang bisa menjadi lebih rileks *7.

B. METODOLOGI
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasy-Ekperiment) yaitu
pada kelompok eksperimenn diberi perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol
tidak diberi perlakuan *3. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
tehnik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Sampel penelitian ini
adalah anak usia sekolah yang sedang dirawat di ruang Ibnu Sina RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 30 orang dengan kriteria sebagai berikut:

anak usia sekolah 6-12 tahun, bisa membaca dan menulis, dapat mendengar dan
berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi responden dan anak yang dirawat
minimal 3 hari. Instrument penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
lembar observasi skala kecemasan dengan menggunakan Skala Schmidt. Setelah data

terkumpul dilakukan analisa data. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui


untuk uji beda pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol digunakan uji parametric Wilcoxon Signed Rank test, sedangkan untuk
mengetahui perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen pada pretest dan posttest digunakan Mann-Whitney test. yaitu
Pengaruh Mendengarkan Lagu Anak-Anak Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Usia Sekolah di Ruang Perawatan Ibnu Sina di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Hasil analisis Wilcoxon Signed Ranks Test Kecemasan Kelompok
Kelompok
Posttest kecemasan
(hari I) Pretest
eksperimen
Posttest kecemasan
(hari II) Pretest
eksperimen
Posttest kecemasan
(hari III) Pretest
eksperimen

kelompok eksperimen Negative Ranks


kecemasan kelompok Positive Ranks

Rata- Nilai p
Rata
3.50
0.014
0.00

kelompok eksperimen Negative Ranks


kecemasan kelompok Positive Ranks

6.50
0.00

0.001

kelompok eksperimen Negative Ranks


kecemasan kelompok Positive Ranks

6.50
0.00

0.001

Tabel 1 menunjukkan pengujian pretest dan posttest kelompok


eksperimen, didapatkan selisih mean skor pretest dan posttest kelompok
eksperimen pada hari I adalah sebesar 3.50 dengan nilai signifikansi 0.014,
hari II sebesar 6.50 dengan nilai signifikansi 0.001 dan pada hari III adalah

sebesar 6.50 dengan nilai signifikansi 0.001. Nilai ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah dilakukan terapi mendengarkan lagu anak selama tiga hari berturutturut.
Tabel 2
Hasil analisis Mann-Whitney Test posttest kecemasan kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen
Kelompok
Posttest kecemasan (hari I)

Kontrol
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen

Posttest kecemasan (hari II)


Posttest kecemasan (hari III)

Rata-Rata
20.93
10.07
21.37
9.63
22.13
8.87

Nilai p
0.000
0.000
0.000

Berdasarkan tabel 2 di atas diketahui bahwa selisih mean skor posttest


antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen hari I yaitu 10.86
dengan nilai signifikansi 0.000, hari II yaitu 11.74 dengan nilai signifikansi
0.000 dan pada hari III dengan selisih mean skor yaitu 13.26 dengan nilai
signifikansi 0.000. Dari nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan kecemasan antara posttest pada kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen ( p < 0.05 ).
Tabel 3
Hasil analisis Mann-Whitney Test kecemasan posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
Kelompok
Posttest tingkat kecemasan

Kontrol
Eksperimen

Rata-Rata
63.40
27.60

Nilai p
0.000

Berdasarkan hasil analisis uji Mann-Whitney didapatkan hasil selisih


mean rank pada posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar
35.8 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 ( p<0.05). Nilai signifikansi ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan yang bermakna antara skor


posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dengan kata lain
terdapat pengaruh terapi mendengarkan lagu anak terhadap kecemasan anak.
Kecemasan yang dialami anak usia sekolah adalah kecemasan karena
anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status kesehatan
maupun lingkungannya dalam kebiasaan sehari-hari, dan anak biasanya
mempunyai keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi masalah
maupun kejadian-kejadian yang sifatnya menekan.
Penurunan kecemasan pada kelompok eksperimen dapat disebabkan
karena efek dari terapi mendengarkan lagu anak yang menyenangkan dan
menenangkan pasien, sehingga berakibat pada perbaikan kondisi kesehatan,
khususnya jantung dan pembuluh darah. Terapi musik ini terbukti berguna
dalam proses penyembuhan karena dapat menurunkan rasa nyeri dan dapat
membuat perasaan klien rileks. Pengaruh terapi mendengarkan lagu anak
akan merangsang pelepasan endorphin yang dapat menimbulkan ketenangan
dan perasaan rileks pada anak. Perasaan tenang tersebut menandakan
penurunan kecemasan pada anak karena rangsangan dari lagu yang
didengarkan anak menimbulkan penurunan ketegangan terhadap perasaan
anak yang sebelumnya tidak jelas akibat kecemasan yang dialami.
Rangsangan mendengarkan musik memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap ketenangan psikologis pada anak. Hal ini disebabkan karena
adanya peningkatan kadar endorphin yang berfungsi sebagai pereda rasa
sakit pada tubuh dan memberikan ketenangan pada psikologis anak sehingga
rasa sakit dan kecemasan yang dirasakan dapat terimbangi oleh hormon-

hormon dalam tubuh yang timbul akibat rangsangan dari tubuh pasien. Pada
pemberian terapi musik ini kenyamanan dan ketenangan yang terjadi
didapatkan dari lagu yang didengarkan anak sehingga merangsang otak anak
dan berpengaruh pada kondisi tubuh anak.

D. KESIMPULAN
1. Kecemasan anak pada kelompok eksperimen sebelum mendengarkan lagu
anak-anak didominasi oleh kategori kecemasan sedang yaitu 7 responden dan
setelah mendengarkan lagu anak-anak didominasi oleh kategori cemas ringan
dengan jumlah sebanyak 9 responden pada hari I dan hari II, sedangkan hari
III didominasi oleh kategori tidak cemas yaitu 7 responden.
2. Pada kelompok kontrol tingkat kecemasan posttest pada hari I sampai hari III
menunjukkan hasil yang sama yaitu didominasi oleh kategori kecemasan
sedang dengan jumlah 8 responden.
3. Ada pengaruh antara terapi mendengarkan lagu anak-anak terhadap
kecemasan anak usia sekolah pada masa hospitalisasi atau dengan kata lain
mendengarkan lagu anak dapat menurunkan kecemasan pada anak usia
sekolah pada masa hospitalisasi.
E. SARAN
1. Bagi masyarakat:
Agar dapat mempertahankan lagu anak-anak sebagai terapi alternatif dalam
menurunkan kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi karena
terapi ini terbukti aman dan murah.
2. Bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta:

Terapi mendengarkan lagu anak-anak dapat dijadikan alternatif terapi dalam


membantu menurunkan dan menanggulangi kecemasan anak yang menjalani
masa hospitalisasi.
3. Bagi Peneliti lain:
Masih perlunya pengembangan tentang analisis terapi musik anak-anak pada
perubahan psikologis dan sosial pada anak.

RUJUKAN
1. AMTA. (2003). Efek Terapi Musik pada Kualitas dan Panjang Hidup Orang
di Diagnosis dengan Kanker Terminal. Journal of Music Therapy, 40 (2), 113137
2. Gordon, C. (2005). Tropical Diseases (20th ed.). London: ELBS
3. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta:
Salemba Medika
4. Nursalam. (2005). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta.
5. Potter & Perry (2005). Fundamental of Nursing : Concept, Process and
Practice 4th edition. St.Louise, Mosby
6. Supartini, Y (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak, Cetakan ke I. Jakarta:
EGC
7. Wong, L (2003). Wong & Whaleys: Clinical Manual of Pediatric Nursing 5th
edition. St. Louis, Mosby

Anda mungkin juga menyukai