Anda di halaman 1dari 9

ILMU ALAMIAH DASAR

PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN

OLEH

M. AFWA AGHNIA FAUZA (15063042)


MUHAMMAD ZAKI (15063043)
MUTIA HARDIKA (15063042)
YUSRI M NUR (15063046)

UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2016

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengungkapan rahasia dan gejala alam ,meliputi asal mula alam
semesta dengan segala isinya,termasuk proses, mekanisme, sifat
benda maupun peristiwa yang terjadi.Pengetahuan yang duperoleh dari
alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan
ilmu pengetahuan alam (IPA). Informasi yang didapat dapat disimpan
dan diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan
pengetahuan yang diperoleh saat itu maka informasi tentang
pengetahuan ini terus bertambah dan berkembang dari generasi ke
generasi berikutnya.
B. Perkembangan IPA
Untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan
atau penelitian yang terus-menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan
landasan pengamatan atau teori yang sudah ada. Landasan atau strata
ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu:
1. Hipotesis.
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau
prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang
sudah ada untuk menjawab penelitian yang sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa
landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun teori masih
mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat.
3. Hukum dan dalil
Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah
diuji terus-menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya
kesalahan.
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat
manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah
dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu
pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya
yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan
meluas.
C. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA

Pengujian harus secara sistematis dan mengikuti kaidah ilmu yaitu


dengan metode ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara atau
metode ilmiah disebut sebagai ilmu atau dengan kata lain ilmu adalah
pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Cara dan
metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang
disebut ilmu.Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
1) Kriteria Ilmu Pengetahuan

Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu,karena ilmu


merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat
tertentu. Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenhi kriteria
sebagai berikut:
a. Logis atau masuk akal
Sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang tidak diakui
kebenarannya.
b. Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung
oleh fakta empiris.
c. Metodik
Berarti pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur,
dirancang, diamati, dan dikontrol.
d. Sistematis
Berarti pengetahuan tersebut disusun dalam satu system yang satu
dengan lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan. Sehingga
merupakan satu-kesatuan yang utuh.
e. Berlaku umum atau universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja yaitu dengan cara
eksperimentasi yang sama akan di peroleh hasil yang sama atau
konsisten.

2) Langkah- langkah Metode Ilmiah


Langkah- langkah Metode Ilmiah dijabarkan sebagai berikut :
a) Perumusan Masalah
Masalah adalah topik yang diteliti dengan batasan yang jelas serta
dapat di identifikasi faktor-faktor yang terkait. Oleh sebab itu,
masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana
tentang objek yang diteliti itu.
b) Penyusunan Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban
sementara, tentang masalah yang ditetapkan. Disusun berdasarkan
pengetahuan atau teori yang ada dan harus di uji kebenarannya
dengan observasi atau eksperimentasi.
c) Pengujian Hipotesis
Merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan
hipotesis dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis yang
diajukan.
d) Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat


apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis
yang diterima merupakan pengetahuan yang kebenarannya teruji
secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
1. Logika deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yang
bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum.
2. Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan
fakta).

3) Sikap Ilmiah
a. Jujur
Ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan
jujur, penelitian tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan
memberi hasil yang sama.
b. Terbuka
Ilmuan harus mempunyai pandangan luas, terbuka terhadap
pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan
orang lain meskipun untuk menerimanya harus melakukan
pengujian terlebih dahulu.
c. Toleran
Ilmuan tidak akan merasa dirinya paling hebat, bersedia belajar dari
orang lain serta tidak pernah memaksakan pendapat orang lain
d. Skeptis
Ilmuan akan bersikap berhati-hati meragukan sesuatu dan skeptis,
tapi kritis sehingga akan menyelidiki dahulu bukti-bukti suatu
kesimpulan, keputusan atau pemecahan masalah.
e. Optimis
Ilmuan tidak akan mengatakan sesuatu tidak dapat dikerjakan
sebelum memikirkan dan mencoba mengerjakannya terlebih
dahulu.
f. Pemberani
Ilmuan mencari kebenaran, berani melawan ketidak benaran,
kepura-puraan yang menghambat kemajuan.
g. Kreatif dan Inovatif
Ingin mendapatkan, Menciptakan, memvariasikan sesuatu yang
baru terutama guna mendapatkan nilai tambah.
h. Dapat membedakan antara Opini dan Fakta
4) Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
1. Ilmu Sosial dan Budaya membahas hubungan antarmanusia sebagai
makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas:
Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.

Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju


ke suatu tujuan.
Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani,
sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial.
Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek
sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama
keaslian budaya.
Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada
suatu bangsa, negara atau individu.
Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar
barang produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga,
negara atau perusahaan.
Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang
asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.

2. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta


dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan
perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya,
gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir
Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek
sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara
garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia
anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti

plastik, bahan peledak


Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan
Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk

hidup
Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam
mahkhluk hidup
Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh
makhluk hidup
Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup
yang merupakan serentetan sel sejenis
Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

3. Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan


ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
Geologi, yang membahas tentang struktur

bumi.

(yang

bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu
ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi
(bahan-bahan mineral).
Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam
semesta yang meliputi bintang, planet, satelit dan lain-lainnya.
Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan
waktu.w
5) Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu
Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu,
misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah
lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.
Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang
cakupan pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu
saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu komputer yang
dikembangkan dari disiplin IPA.
Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang
sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi
pola pandang dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu
yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena
dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya
berubah menjadi multidisiplin ilmu.
6) Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan
tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan
interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui
metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas,
dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan
baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal
sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses
yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang
ilmu yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada,
seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA
dalam
berbagai
cabang
tersebut
sebenarnya
untuk
lebih

mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang


tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni
sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam
semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya,
termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang
terjadi.

IPA berkembang dengan sangat pesatnya, sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang
(dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena
keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi (how),
dan mengapa demikian (why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan
terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.
Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan
hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabangcabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan
Bumi dan Antariksa (IPBA).
Ilmu pengetahuan diperoleh melalui prosedur yang telah ditentukan, yaitu
melalui cara yang disebut metode ilmiah. Adapun langkah-langkah operasional
metode ilmiah secara singkat adalah sebagai berikut:
a. Perumusan Masalah
b. Penyusunan Hipotesis
c. Pengujian Hipotesis/Penelitian
d. Penarikan Kesimpulan
Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab suatu pengetahuan
dapat disebut ilmu atau ilmiah jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.

Logis atau masuk akal

b.
c.
d.
e.
f.

Objektif
Metodik
Sistematis
Berlaku umum atau universal
Kumulatif

Anda mungkin juga menyukai