Anda di halaman 1dari 14

Rangkaian Listrik

In Rangkaian Elektronika | No Comments

Rangkaian listrik adalah tatanan sejumlah komponen elektronika yg di rangkai dgn


sumber tegangan sehingga terbentuklah satu kesatuan yg mempunyai manfaat dan
fungsi tertentu. Kondisi yang membuat suatu arus listrik didalam rangkaian bisa
mengalir ialah bila rangakaian di posisi tertutup. Sebagai ilustrasi, saya berikan
gambarannya sebagai berikut:

(Klik SAKLAR untuk peragaan)

Nah dari gambaran rangkaian listrik tersebut, lampu hanya dapat hidup bila
rangkaian ada di posisi yang tertutup yaitu disambungkan dgn saklar. Penyebab
dari menyalanya lampu didalam rangakaian itu karena adanya aliran arus listrik
dengan besarnya sejumlah I. Bila didasarkan dengan tatanan sejumlah
komponennya didalam suatu rangakaian listrik, maka terdapat tiga jenis yang
berbeda. Pertama adalah rangkaian seri, kemudian rangkaian paralel, dan terakhir
adalah rangkaian campuran antara seri serta paralel. Pembeda dengan jenis
rangkaian lainnya bisa dilihat juga dari kompleksitas rangkaian yang ada, baik itu
dia bisa berupa rangakaian listrik majemuk dan yang satunya adalah sederhana.
Untuk rangkaian rangkaian paralel, seri, ataupun campuran; bisa dilihat
penjelasannya pada artikel saya sebelum-sebelumnya diblog ini. Begitupun dengan
rangkaian sederhana, juga sudah saya tulis artikelnya di blog ini. Karenanya saya
kali ini menjelaskan mengenai rangkaian majemuk saja ya.
Rangkaian Listrik Majemuk

Rangkaian majemuk adalah suatu rangkaian lystrik yg terdiri atas 2 buah loop
ataupun lebih. Pengertian loop adalah lintasan yg terdapat di rangkaian listrik, yg
dgn menerapkan Hukum Kirchoff II pd tiap-tiap loop maka kita akan mendapatkan
suatu persamaan linier. Tujuan dilakukannya hal tersebut ialah agar bisa
menerapkan Sistem Persamaan Liear atau SPL pd Analysis Loop Rangakaian Listrik.

rangkaian listrik majemuk

Step by step untuk memperoleh suatu persamaan linier dr loop-nya Rangkaian


Listrik ada empat. Pertama tentukanlah arah dari loop pd Rangkaian, kemudian
tentukanlah arah arus pd tiap titik sipul atau cabang dan berilah simbol panah yang
melambangkan arahnya arus yg mengalir tersebut. Setelah tahap kedua tersebut,
lihatlah tanda terminal di beda potensial-nya. Bila arus menunjukkan tanda negatif,
artinya pergerakan menuju ke terminal positif dari terminal negatif. Sebaliknya bila
arus menunjukkan tanda positif, artinya pergerakan menuju terminal negatif dari
terminal positif. Langkah terakhir ialah dengan menerapkan Hukum Kirchhoff II di
tiap-tiap loop-nya. Dengan demikian kita akan mendapatkan satu permasaan linear
yang berlaku pada satu loop saja. Nah, mungkin segitu dulu ya tulisan kali ini. Ntar
kita sambung lagi bila ada materi Rangkaian Listrik yang perlu diperdalam.

Hukum II Kirchhof
Hukum II Kirchhoff berbunyi : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar
gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan (I.R) sama dengan nol. Maksud
dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik
yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa
digunakan atau diserap.

Hukum II Kirchhoff dirumuskan sebagai


E +IR = 0
Keterangan :
E = jumlah ggl sumber arus (V)
IR = jumlah penurunan tegangan. (V)
I = arus listrik (A)
R = hambatan (W)
Penggunaan Hukum II Kirchhof adalah sebagai berikut:
1. Pilih rangkaian untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu.
Pemilihan arah loop bebas, tapi jika memungkinkan diusahakan searah
dengan arah arus listrik.
2. Jika pada suatu cabang, arah loop sama dengan arah arus, maka penurunan
tegangan (IR) bertanda positif, sedangkan bila arah loop berlawanan arah
dengan arah arus, maka penurunan tegangan (IR) bertanda negatif.
3. Bila saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dahulu
dijumpai adalah kutub positif, maka gaya gerak listrik bertanda positif,
sebaliknya bila kutub negatif maka penurunan tegangan (IR) bertanda
negatif.
Hukum Kirchhof pada Rangkaian Satu Loop Dengan menerapkan Hukum
Ohm dan Hukum Kirchoff I, kalian dapat mencari besar arus dan tegangan pada
rangkaian dengan satu sumber tegangan. Namun, bagaimanakah kita mencari arus
dan tegangan jika pada rangkaian terdapat lebih dari satu sumber tegangan?
Perhatikan Gambar skema rangkaian tertutup dengan dua sumber tegangan dan
dua hambatan berikut ini

Gambar 5. Skema rangkaian tertutup


Kita dapat mencari besar arus dan tegangan pada resistor dengan menggunakan
prinsip Hukum Kirchoff II yang telah dipaparkan sebelumnya.
Perhatikan kembali rangkaian pada Gambar 5. Rangkaian tersebut merupakan
rangkaian tertutup dengan loop tunggal (1 loop). Untuk menganalis rangkaian
tersebut, kita dapat menggunakan hukum Kirchoff II dengan mengikuti langkah
berikut.
a. Memilih arah loop. Agar lebih mudah, arah loop dapat ditentukan searah
dengan arah arus yang berasal dan sumber tegangan yang paling besar dan
mengabaikan arus dan sumber tegangan yang kecil (ingat, arah arus bermula
dan kutub positif menuju kutub negatif).
b. Setelah arah loop ditentukan, perhatikan arah arus pada percabangan. Jika
arah arus sama dengan arah loop, penurunan tegangan (IR) bertanda positif.
Namun, jika arah arus berlawanan dengan arah loop, IR bertanda negatif.
c. Jika arah loop menjumpai kutub positif pada sumber tegangan lain, maka
nilai E positif. Namun, jika yang dijumpai lebih dulu adalah kutub negatif, maka
E bertanda negatif.
Nah, dengan mengikuti langkah di atas, mari kita analisis bersama rangkaian
tersebut. Pada rangkaian tersebut, jika E2>E1, kita dapat menentukan arah loop
sebagai berikut.

Gambar 6. penentuan arah arus pada loop (arah loop dan abcda.)
Setelah menentukan arah loop, kita dapat menerapkan hukum Kirchhoff II sebagai
berikut.
IR2 E1 + IR1 E2 = 0
I(R1 + R2) = E1 + E2
Jadi kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah :
I = (E1 + E2) / (R1 + R2)
Contoh soal Penggunaan Hukum II Kirchhof
1. Suatu rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 7, dengan hukum Kirchhoff II
hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.

Gambar 7. Suatu loop tertutup untuk menerapkan hukum II Kirchhoff


Coba kalian pahami, kemudian bandingkan dengan kunci jawaban ini. Klik Disini.
2. Suatu rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 8, dengan hukum II Kirchhoff,
hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut!

Gambar 8. Suatu loop tertutup untuk menerapkan hukum II Kirchhoff


Nah bagaimana dengan soal yang ini. Apakah sudah sama dengan jawaban kalian?
Cek Disini.
Rangkaian dengan Dua Loop atau Lebih Rangkaian yang memiliki dua loop
atau lebih disebut juga rangkaian majernuk. Langkah-langkah dalam menyelesaikan
rangkaian majemuk adalah sebagai berikut.
a. Gambarlah rangkaian listrik majemuk tersebut.
b. Tetapkan arah kuat arus untuk setiap cabang,
c. Tulislah persaman-persarmaan arus untuk tiap titik cabang menggunakan Hukum
IKirchhoff
d. Tetapkan loop beserta arahnva pada setiap rangkaian tertutup.
e. Tulislah persarnaan-persamaan untuk setiap loop rnenggunakan Hukurn II
Kirchhoff
f. Hitung besaran-besaran yang ditanyakan menggunakan persarnaan-persamaan
pada langkah e.
Contoh menghitung Rangkaian dengan Dua Loop atau Lebih
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut:

Gambar 9. Rangkaian majemuk


a. Kuat arus yang mengalir dalam hambatan 1, 2,5 dan 6
b. beda potensial antara titik A dan B
Cari tau cara penyelesaiannya disini.
Contoh Soal :
Tentukan kuat arus yang mengalir melalui E1, E2, R3 !

Sistem Loop Terbuka dan Loop Tertutup pada Sistem Kendali


Halo blogger, kali ini kita akan sedikit berbicara tentang sisem
kendali yang digunakan oleh perangkat komputer dalam melakukan operasi.
Perangkat yang dimaksud disini adalah perangkat yang bekerja
menggunakan motor penggerak, seperti : pendingin ruangan, rice cooker,
mesin cuci, pemanggang roti dan lain-lain.
Pernahkah rekan-rekan blogger mengamati bagaimana bisa sebuah
rice cooker bisa memasak nasi?? Bagaimana bisa alat ini menentukan kapan
nasi itu sudah matang atau belum?? Bagaimana kah cara alat ini bekerja??
Nah,,, disini kita akat mencoba mengupas kulit permasalahannya (emang
buah ya di kupas????) oke lanjut yaaaaa...
Dalam hal ini, seperti contoh diartas dapat kita tarik sebuah hipitesis
bahwa rice cooker tersebut menggunakan sebuah sistem yang bisa
mengendalikan dan mengontrol kinerja nya, sehingga rice cooker bisa
memasak nasi sampai matang, tanpa harus kita amati. Kita hanya perlu
menunggu sampai ada suara dari rice cooker yang menandakan nasinya
sudah matang....
Balik lagi ke topik,,,,,,, ada 2 jenis Sistem Kendali yang digunakan
atau ditanamkan pada alat-alat elektronik yang berfungsi ketika alat itu
beroperasi, apakah itu?? Yaitu Sistem Kendali loop terbuka dan Sistem
Kendali loop tertutup...
1. Sistem Kendali LoopTerbuka
Sistem kendali Loop Terbuka adalah Ssitem Kendali yang kinerjanya
tidak berpengaruh terhadap keluarannya atau tidak berpengaruh terhadap
umpan balik dari prosesnya. Sistem Kendali Loop Terbuka Menggunakan
peralatan penggerak untuk mengontrol proses secara langsung.
Ada beberapa Keuntungan yang akan kita dapatkan dari penggunaan Sistem
Kendali Loop Terbuka ini, diantaranya yaitu :
- Sederhana
- Lebih mudah digunakan
- Dapat digunakan jika ada hubungan antara keluaran dan masukkan dan
tidak akan memepengaruhi proses internal dan eksternalnya.
Contoh dari Sistem Kendali Loop Terbuka adalah Prinsip Kerja :
Pemanggang Roti / Toaster.
Mengapa Toaster dikatakan sebagai alat yang menggunakan Sistem
Kendali Loop Terbuka??.
Karena prinsip kerja dari pemanggang roti hanya memanaskan roti
yang dimasukan yang berperan sebagai inputan, dan memproses roti
tersebut dengan memanaskannya dan akhirnya keluar roti yang udah
panas / matang, tapi pada pelaksaan proses pemanggangan roti, toaster

tidak memberikan pilihan seberapa matang roti yang akan keluar setelah
dipanaskan, Toaster hanya bekerja untuk memanaskan roti tanpa mengatur
tingkat kepanasan daari roti yang dipanggang.
Mesin Cuci.
Mengapa mesin cuci dikatakan sebagai alat yang menggunakan
Sistem Kendali Loop Terbuka??
Prinsip kerja dari mesin cuci adalah ketika pakaian kotor dimasukkan
kedalam mesin cuci, maka motor mesin akan mendeteksi berat pakaian dan
menentukan volume air serta waktu cuci nya, tetapi mesin cuci tidak bisa
menentukan seberapa bersih pakaian itu akan di cuci. Ketika waktu
pencucian sudah habis maka air sisa pencucian akan dikeluarkan dan pintu
mesin akan terbuka, tetapi kembali lagi, mesin cuci tidak bisa menentukan
seberapa bersih pakaian itu akan dicuci, atau seberapa banyak kotoran yang
terdapat pada pakaian itu.
2. Sistem Kendali Loop Tertutup
Sistem Kendali Loop Tertutup adalah Sistem Kendali Yang kinerjanya
memiliki pengaruh terhadap keluarannya, dan memiliki umpan balik
terhadap proses yang berjalan.
Salah satu contoh dari Sistem Kendali Loop Tertutup adalah prinsip kerja
pada :
Smoke Detector.
Bagian yang terdapat didalam Smoke Protector adalah :
1.
Pendeteksi / protector
2.
Bel dan Suara / alarm
3.
Lampu tanda
4.
Sinyal pengendali
5.
Tombol reset
6.
Name plate
Pada Smoke detector ini yang menjadi inputannya adalah Asap dan
suhu tinggi, sedangkan yang akan menjadi outputnya adalah bunyi alarm.
Prinsip kerja dari Smoke detector ini yaitu apabila alat mendeteksi adanya
sinyal tanda-tanda asap dan suhu tinggi, maka alat akan memproses sinyal
tersebut dan akhirnya memberikan tanda berupa bunyi sirine.
Alat ini dikatakan sebagai alat jyang menggunakan sistem
kendali loop tertutup karena saat alat ini melakukan pekerjaan, apabila
masih ada asap yang terdeteksi, maka dia akan terus bekerja dan
meningkatkan kinerjanya sebagai umpan balik dari kinerja alat ini sampai
asap itu benar-benar lenyap.
Automatic Magic Jar (Pemasak Nasi Otomatis)

Pada Automatic Magic Jar, keluaran yang diinginkan adalah nasi yang
matang, untuk mencapai tingkat kematangan sempurna, ketika beras
dimasukkan beserta air secukupnya, maka Automatic Magic Jar ini akan
menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat
kematangan sempurna dari nasi dan berapa suhu maksimal yang diharapkan
untuk mencapai kondisi tersebut.
Ketika nasi sudah matang, maka Automatic Magic Jar akan memberi
kode berupa bunyi, dan keluarnya uap dari lubang penutupnya yang
menandakan nasinya udah matang
Nah..... masih banyak lagi contoh alat yang menggunakan sistem
kendali terbuka dan tertutup ini.. semoga bermanfaat sob..
Sistem Kontrol Loop Terbuka

Sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya tidak
mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka
keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam masukkan.

Gambar Sistem Kontrol Loop Terbuka


Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan
masukan acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan berhubungan dengan operasi
tertentu, sebagai akibat ketetapan dari sistem tergantung kalibrasi. Dengan adanya
gangguan, sistem control terbuka tidak dapat melaksanakan tugas yang sesuai
diharapkan. Sistem kontrol terbuka dapat digunakan hanya jika hubungan antara
masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan internal maupun
eksternal.
Ciri - Ciri Sistem Kontrol Loop Terbuka :
1. Sederhana
2. Harganya murah
3. Dapat dipercaya
4. Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
5. Berbasis waktu

Contoh Aplikasi Sistem Loop Terbuka :

Pengontrol lalu lintas berbasis waktu

Mesin cuci

Oven listrik

Tangga berjalan

Rolling detector pada bandara

Contoh Sistem Operasi Pada Mesin Cuci:


Penggilingan pakaian, pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja sebagai
operasi mesin cuci tidak akan berubah (hanya sesuai dengan yang diinginkan
seperti semula) walaupun tingkat kebersihan pakaian (sebagai keluaran sistem)
kurang baik akibat adanya factor-faktor yang kemungkinan tidak di prediksi
sebelumnya.

Gambar Operasi Mesin Cuci

Sistem Kontrol Loop Tertutup


Sistem Kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya

mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sistem kontrol loop


tetrtutup juga merupakan sistem control berumpan balik. Sinyal kesalahan
penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik
(yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran atau
turunannya). Diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat
agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah
loop tertutup berarti menggunakan aksi umpan balik untuk memperkecil
kesalahan sistem.

Gambar Sistem Loop Tertutup


Gambar diatas menunjukan hubungan masukan dan keluaran dari sistem kontrol
loop tertutup. Jika dalam hal ini manusia bekerja sebagai operator, maka manusia
ini akan menjaga sistem agar tetap pada keadaan yang diinginkan, ketika terjadi
perubahan pada sistem maka manusia akan melakukan langkah-langkah awal
pengaturan sehingga sistem kembali bekerja pada keadaan yang diinginkan.
Komponen Sistem Kontrol Loop Tertutup :
1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem kontrol,
merupakan harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol selama
pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran sistem
2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol,
merupakan harga yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan
merupakan harga yang ditunjukan oleh alat pencatat
3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya mekanis,
elektris, hidraulik ataupun pneumatic)
4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan/ rangkaian untuk mengontrol
beban (sistem). Alat ini bisa digabung dengan penguat
5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke
detector sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di stel)

6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi kesalahan


yang menunjukan selisih antara input (masukan) dan respons melalui umpan
balik (feedback path)
7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan.
Gangguan ini cenderung mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan
harga masukanya, gangguan ini biasanya disebabkan oleh perubahan beban
sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, getaran ataupun
yang lain
Contoh Aplikasi Sistem Kontrol Loop Tertutup :

Servomekanisme

Sistem pengontrol proses

Lemari Es

Pemanas Air Otomatik

Kendali Termostatik

AC

Contoh Sistem Operasi Pada Pendingin Udara (AC) :


Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan oleh pemakai.
Keluaranya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga
suhu ruangan diharpakan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan
memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara
dingin, maka akan didapatkan kesalahan (error)dari derajat suhu actual dengan
derajat suhu yang diinginkan. Adanya keslahan ini membuat kontroler berusaha
memperbaikinya, sehingga didapatkankesalahan yang semakin mengecil.

Gambar Proses Umpan Balik Pendingin Udara

Anda mungkin juga menyukai