Jurnal
Jurnal
03 dr
ASMIR SALATIGA
Oleh
Muhamad Pudji Rusdiantoro
Mahasiswa Prodi Keperawatan STIKES Karya Husada Semarang
ABSTRAK
Latar Belakang: Tenaga kesehatan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan
pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan
untuk mencapai kinerja yang optimal. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja SDM
adalah motivasinya dalam bekerja. Pada sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, di samping
dokter, perawat juga memiliki posisi yang sangat penting. Perawat merupakan ujung tombak dan
mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit,
karena pelayanan yang diberikannya dilaksanakan selama 24 jam secara berkesinambungan.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi terhadap kinerja
perawat di lingkungan Rumah Sakit Tk IV 04.07.03 dr Asmir Salatiga.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Populasinya adalah seluruh pegawai di lingkungan perawat Rumah Sakit Tk IV 04.07.03
dr Asmir Salatiga yang berjumlah 54 orang. Dengan menggunakan teknik total sampling
didapatkan sample sama dengan jumlah populasi, yaitu sejumlah 51 orang.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi kerja perawat
dalam kategori tinggi sejumlah 27 orang (50,0%) dan sebagian besar kinerja perawat dalam
kategori baik sejumlah 29 orang (53,7%), serta ada hubungan yang signifikan antara motivasi
dengan kinerja perawat di lingkungan Rumah Sakit Tk IV 04.07.03 dr Asmir Salatiga (p = 0,000).
Saran: Disarankan bagi pimpinan rumah sakit untuk memotivasi para perawat agar memiliki
kinerja yang lebih baik. Motivasi ini dapat berupa pemberian bonus, intensif, atau dalam bentuk
hukuman apabila tidak dapat memenuhi standar.
Kata Kunci :
A. Pendahuluan
meningkat
saling
berlomba-lomba
akan
mampu
diharapkan
setiap pasien.
dalam
menghadapi
pihak
mendidik
untuk
operasional.
persaingan
dan
melatih
tersebut
perawat
Faktor-faktor
yang
yaitu:
kemampuan,
motivasi,
dukungan,
Berdasarkan
hal-hal
diatas
mendorong
Salatiga.
Pelatihan
Minat
studi
Sikap
pendahuluan
yang
Kepribadian
adanya
tingkat
absensi
Kinerja
Kondisi-kondisi
fisik
belum
Motivasi
Kebutuhan
fisiologis, sosial,
egoistis
dan
tinggi.
Hal
ini
dapat
mengindikasikan
C. Kerangka Konsep
terdapat
indikasi
rendahnya
Motivasi
Kinerja
perawat
dalam
melaksanakan
tugasnya,
seperti
kecenderungan
D. METODE PENELITIAN
untuk
Jenis
penelitian
yang
dilakukan
ini
akan
meneliti
2005).
hubungan
univariat
dan
analisis
bivariat.
Analisa
hanya
dan
frekuensi.
Sedangkan
status
digunakan
untuk
diobservasi
pengukuran
sekali
dilakukan
saja
terhadap
mengetahui
motivasi
kerja
dengan
pemeriksaan.
Analisis
bivariat
yang
analisis
bivariat
hubungan
kinerja
perawat.
digunakan
dalam
selama 1
berbentuk ordinal.
Uji
menggunakan
teknik
total
sampling,
dimana
seluruh
Kendal
Tau
dilakukan
dengan
SPSS,
dengan
program
nama
kerahasiaan (Confidentially).
data
dilakukan
melalui
(anonymity),
anonymity,
dan
E. Hasil Penelitian
2. Analisis Bivariat
1. Analisis Univariat
a. Motivasi Perawat
Kinerja Perawat
Sangat
Cukup
Baik
Baik
f
%
f
%
f
%
Rendah 9 56,3 7 43,8 0 0,0
Sedang 3 27,3 5 45,5 3 27,3
Tinggi
0 0,0 17 63,0 10 37,0
Jumlah 12 22,2 29 53,7 13 24,1
f
16
11
27
54
Total
Motivasi
Perawat
%
29,6
20,4
50,0
100,0
= 0,521
f
16
11
27
54
%
100
100
100
100
p-value = 0,000
b. Kinerja Perawat
f
0
0
12
29
13
54
%
0,0
0,0
22,2
53,7
24,1
100,0
perawat
adalah
hubungan
yang
besar
kinerja
perawat
dalam
1.
Berdasarkan
(53,7%).
disimpulkan
bahwa
hasil
penelitian
sebagian
besar
(50,0%).
Ganjaran
represif
merupakan
dan
alat
positif.
pendidikan
Ganjaran
juga
bisa
misalnya
keinginan
perawat
untuk
menimbulkan
yang
memperbaiki,
menyadarkan
diperbuatnya dan
karena
manusia
diterima
ekstrinsik
motivasi akan
dapat
motivasi
dalam
hukuman
yang
seseorang
dunia
bisa
kepada
yang telah
persaingan (Donal,
2007).
diperoleh
Bandungan
menyimpulkan
administrasi,
rekan
kondisi/lingkungan
ganjaran,
pujian,
kerja,
keamanan,
kerja,
supervisi,
hadiah
dan
lain
yaitu
Mazulfah
Semarang
bahwa
yang
sebagian
besar
peneliti
lain
menunjukkan
bahwa
hasil
penelitian
sebagian
besar
Kinerja
perawat
yang
baik
ini
Dengan
demikian,
sudah
Sakit Tk IV 04.07.03
setiap
memiliki
karyawan
di
rumah
sakit
ini
kinerja
menjadi
di Rumah
dr Asmir Salatiga
yang
baik
yang
merupakan
04.07.03
kerja,
tanggung
kejujuran,
kerjasama,
kepemimpinan.
indikator
jawab,
ini,
ketaatan,
prakarsa,
bentuk
pelayanan
yang
dan
Berdasarkan indikator-
perawat
diharuskan
secara
kontinyu
hal
ini
menunjukkan
tergolong
dengan
tugasnya,
mempunyai
paling
sering
dibandingkan
lain. Oleh
sungguh,
tepat
melaksanakan
waktu
tugasnya,
dalam
dan
hasil
dalam
berperan
kondisi
kesehatan
2008).
juga
dituntut
jawab,
menyelesaikan
tugas
atas
kelangsungan
klien/pasien
(Jony,
mempunyai
yaitu
mampu
Pengaruh
dengan
sebaik-
Perawat
Motivasi
Terhadap
Kinerja
Sumatra Utara
Medan menyimpulkan
Keperawatan
Pasien
Ganguan
besar
dalam
Medan
baik
yang
berprestasi
dr Asmir
pencapaian
Salatiga
dengan
Berdasarkan
hasil
uji
Jiwa
Jiwa
kategori
Ganguan
sejumlah 71,2%.
3.
Pasien
positif
dengan
kerja.
antara
motif
kinerja
Motif
pencapaian
atau
berprestasi
kerja.
Motif
statistik
kegiatan
atau
tugas
dengan
sebaik-
Hasibuan
daya
kinerjanya.
yang
penggerak
bekerja
(2008),
sama,
yang
bekerja
mengatakan
menciptakan
efektif
dan
untuk
memegang
Keperawatan
motivasi
Pasien
Ganguan
Jiwa
mencapai
kepuasan.
peranan
Motivasi
penting
karena
hal
yang
menyalurkan
dan
merupakan
menyebabkan,
yang
terdapat
mendukung
Motivasi
menyimpulkan
pengaruh
yang
bahwa
signifikan
perilaku
manusia,
supaya
disimpulkan
bahwa
semakin
Tk.IV
04.07.03
dr.
Asmir
Salatiga
individu.
Oleh
karena
dalam
kategori
baik,
yaitu
itu
sejumlah 29 orang (53,7%)
3. Ada hubungan yang signifikan antara
motivasi
sesuai
dengan
pendapat
menghadapi
kinerja
perawat
di
H. Saran
dengan
situasi
kerja.
kondisi
yang
Asmir Salatiga
Diharapkan pimpinan rumah sakit untuk
untuk
organisasi
mental
yang
untuk
kerja
yang
Motivasi
merupakan
mencapai
(tujuan
tujuan
kerja).
merupakan
kondisi
mendorong
berusaha
mental
seseorang
mencapai
tinggi
motivasi
Sikap
potensi
dihubungkan
yang
tinggi.
dengan
meneliti
Sebaliknya,
faktor
keseluruhan
yang
eksternal
seperti:
pemberian
G. Kesimpulan
reward, gaji, kebijakan dan administrasi,
rekan
kerja,
keamanan,
Ike
lebih
memotivasi
baik
dan
perawat
dapat
dalam
meningkatkan
kinerja perawat.
I.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho,
Setiadi,
(2008),
Perilakau
konsumen Konsep dan Inplikasi
untuk
strategi
dan
penelitianpermasalahan. Kencana,
Jakarta
Nasir.
Moehammad.
2001.
Benefit.
Implementasi Diagnosis Kinerja Dan
Antipasi Manajer Atas Masalah
Kinerja Bawahan. Vol. 5, No. 2,
Desember. 2001. Jakarta.
Siagian,
Sondang, P, (200)1Manajemen
Sumber Daya Manusia, edisi 1
Cetakan Kesembilan, PT. Bina
Aksara, Jakarta.
Flippo,
Sugiyono.
(1999).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D: CV
Alfabeta
http://teknologikinerja.wordpress.co
m/2008/05/06/pengaruh-motivasiterhadap-peningkatan-kinerja/
Dan
Raja
10