Anda di halaman 1dari 13

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.

COM

TUTORIAL
ORTHOREKTIFIKASI
CITRA SATELIT RESOLUSI
SEDANG (CITRA ASTER)

.
Halaman 4
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

TUTORIAL ORTHOREKTIFIKASI CITRA SATELIT


RESOLUSI SEDANG (CITRA ASTER)
Orthorektifikasi adalah proses koreksi geometrik citra satelit atau foto udara untuk memperbaiki kesalahan geometrik
citra yang bersumber dari pengaruh topografi, geometri sensor dan kesalahan lainnya. Hasil dari orthorektifikasi adalah
citra tegak (planar) yang mempunyai skala seragam di seluruh bagian citra. Orthorektifikasi sangat penting untuk
dilakukan apabila citra akan digunakan untuk memetakan dan mengekstrak informasi dimensi, seperti lokasi, jarak,
panjang, luasan, dan volume.
Citra tegak merupakan citra) yang telah dikoreksi segala kesalahan geometriknya, sebagai akibat dari mekanisme
perekaman citra. Kesalahan geometrik citra dapat berasal dari sumber internal satelit dan sensor (sensor miring/off
nadir) ataupun sumber eksternal, yang dalam hal ini adalah topografi permukaan bumi. Perekaman off nadir dan
perbedaan ketinggian berbagai obyek di permukaan bumi menyebabkan adanya kesalahan citra yang disebut relief
displacement. Relief displacement sendiri dapat didefinisikan sebagai pergeseran posisi obyek dari tempat seharusnya,
yang disebabkan oleh ketinggian obyek dan kemiringan sensor citra

Kesalahan Geometrik Pergeseran Relief

Proses orthorektifikasi dilakukan mengunakan tiga jenis informasi, yaitu informasi orientasi internal dan eksternal
sensor pada saat merekam, informasi elevasi permukaan bumi, dan informasi koordinat obyek di bumi (Ground Control
Points). Dalam kenyataannya, informasi orientasi sensor pada saat perekaman tidak diberikan oleh vendor citra, sebagai
penggantinya vendor memberikan informasi simulasi orientasi sensor yang disebut dengan RPC (Rational Polynomial
Coefficient). Sedangkan informasi ketinggian diperoleh dari digital elevation model (DEM). Adapun informasi
koordinat obyek di bumi diperoleh dari GPS. Agar orthorektifikasi dapat memberikan akurasi maksimal, DEM dan
GCP yang digunakan harus mempunyai akurasi yang baik. GCP dan DEM yang baik secara akurasi dan resolusi
biasanya diperoleh dari survey Differential GPS dan IFSAR/LIDAR.
Hasil orthorektifikasi berupa citra ortho/tegak yang mana seluruh kesalahan geometrik sudah dihilangkan. Dengan
demikian bisa diibaratkan citra ortho sudah seperti peta dan dapat dimanfaatkan untuk menurunkan data spasial.

.
Halaman 5
dari 22

ENVI Orthorectifcation

Halaman 6
dari 22
.

Untuk praktek orthorektifikasi ini, kita akan menggunakan citra ASTER Stereo Level 1A yang
merekam daerah Bandung Barat dan Software ENVI. File citra mempunyai ekstensi .DAT. Di
dalam file DAT sudah tersimpan informasi yang diperlukan untuk orthorektifikasi seperti RPC,
orientasi dan koordinat sensor, sudut matahari dan lain-lain, sehingga kita tidak perlu membuat
secara manual. File JPG merupakan preview citra, sedangkan file BRS dan TXT merupakan
metadata umum citra.
Citra
Tegak

Hasil proses berupa citra tegak/ortho

Uji akurasi dilakukan untuk mengevaluasi hasil dari orthorektifkasi, apakah sudah memenuhi ketentuan
Uji Akurasi
minimal akurasi skala pemetaan apa belum. Uji akurasi dilakukan dengan membandingkan antara koordinat
pada citra ortho dengan koordinat lokasi tersebut di lapangan, kemudian dihitung selisihnya. Proses
penghitungan ini dilanjutkan sampai didapat jumlah sampel yang signifkan secara statistik dan diakhiri
dengan penghitungan RMSE untuk menentukan akurasi citra ortho.
Bundle
Bundle Adjusment adalah proses matching antara DEM, GCP, dan citra , untuk menghasilkan model tiga
Adjusment
dimensional yang menggambarkan posisi sensor dan permukaan bumi pada saat citra direkam. Citra satelit
kemudian ditampalkan di atas model tiga dimensional tersebut, direstrukturisasi ulang pikselnya kemudian
diturunkan citra tegak/ortho.

DEM diperlukan untuk mengkoreksi kesalahan pergeseran relief akibat perbedaan topograf, semakin tinggi
resolusi dan akurasi DEM yang digunakan, hasil ortorektifkasi akan semakin baik dan akurat.

Orthorektifkasi bisa dilakukan tanpa menggunakan GCP, tapi akurasi hasil orthorektifkasinya biasanya tidak
sebaik dengan tambahan GCP. Hal ini dikarenakan informasi hubungan geometri sensor dan permukaan
bumi hanya diwakili oleh RPC yang sebenarnya merupakan model geometri turunan/bukan asli

Citra mentah disini adalah citra format standar dari vendor citra dimana di dalam atau bersama fle citra
dilampirkan metadata asli citra (informasi tanggal perekaman, sudut sensor, gain ofset, informasi geometri
sensor dll) atau citra turunan yang sudah dilengkapi dengan informasi RPC (Rational Polynomial Coefcient)
yang menentukan hubungan antara sensor dan permukaan bumi.

Input DEM

Input GCP

Input Citra
Mentah

Tahapan orthorektifikasi disusun sebagai berikut


PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

Dalam tutorial ini, software yang akan digunakan adalah software ENVI. Software ENVI
merupakan salah satu software yang mendukung orthorektifikasi melalui salah satu modulnya, yaitu
ENVI Orthorectification Module. Proses orthorektifikasi sendiri merupakan beberapa tahap yang
memerlukan setting banyak parameter pada setiap langkah sebagaimana dijelaskan diatas.

Input Citra
Proses ekstraksi DEM dimulai dengan input pasangan citra stereo yang mempunyai informasi RPC.
Citra ASTER mempunyai pasangan band stereo, yaitu Band 3 N (nadir) dan Band 3 B (Backward).
.
1. Dari Menu ENVI Classic pilih File > Open External File > EOS > ASTER.

2. Pilih file dengan ekstensi DAT lalu klik Open. The Available Bands List akan muncul.

.
Halaman 7
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

3. Dari menu Available Band List, atur agar posisi R di Band 3N, posisi G di Band 2 dan
posisi B di Band 1, kemudian klik load RGB. Ini merupakan prosedur untuk
menampilkan citra komposit warna semu dari ASTER.

4. Dari menu utama ENVI, pilih Map > Orthorectification > ASTER > Orthorectify
ASTER with Ground Control.

.
Halaman 8
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

Mendefnisikan Ground Control Points


Pada langkah kedua ini,anda akan mendefinisikan GCP sebagai referensi koordinat citra dan sumber
data elevasi.
1. Setelah mengeksekusi pilihan Orthorectify ASTER with Ground Control, muncul jendela input
GCP seperti di bawah, GCP siap untuk di-input.

2. Klik Tombol
untuk memasukkan data dalam format derajat menit detik. Atur posisi citra
agar mirip seperti gambar di bawah, kemudian masukkan angka seperti gambar di kanan. Kemudian
klik Add Point.

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

2.

Untuk memasukkan GCP kedua, atur tampilan agar seperti gambar di bawah, kelahmudian masukkan
koordinat GCP seperti gambar di sebelah kanan.

3.

Masukkan untuk GCP ketiga.

Halaman 10
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

4.

Atur Posisi seperti gambar di bawah untuk GCP ke empat.

Penspesifkasian Paramater Orthorektifkasi


Setelah GCP dimasukkan, proses berikutnya adalah penspesifikasian parameter orthorektifikasi.
1. Dari Menu Ground Control Points Selection, klik Options > Ortorectify File. Kemudian
pilih dataset VNIR yang akan diorthorektifikasi (lihat gambar di kanan.

Halaman 11
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

2. Jendela spesifikasi parameter orthorektifikasi akan muncul. Untuk Image resampling, pilih
Nearest Neighbor. Kemudian input height pilih DEM, kemudian klik select DEM file, dan
browse ke lokasi penyimpanan DEM. Untuk praktek ini kita menggunakan ASTER GDEM
resolusi 30 meter. DEM resampling pilih bilinear dan Geoid Offset = 0. Tentukan lokasi
penyimpanan hasil ekstraksi, dan parameter proyeksi biarkan default seperti gambar di bawah.
Klik OK, proses orthorektifikasi akan dimulai.

or
3. Tampilan hasil orthorektifikasi seperti gambar dibawah

Halaman 12
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

UJI AKURASI
Kita akan mencoba membandingkan antara citra hasil orthorektifikasi dan citra hasil koreksi geometrik
biasa, mana yang lebih akurat. Untuk itu kita perlu melakukan koreksi geometrik biasa dari citra ASTER
level 1A.
1. Dari menu Map pilih Georeference ASTER > Georeference Data. Kemudian masukkan citra
VNIR sebagai input (lihat gambar kanan).

2. Atur keluaran proyeksi dan datum seperti gambar di bawah. Simpan juga GCP yang
degenerate oleh ENVI untuk melakukan georeferensi.

Halaman 13
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

3. Muncul pilihan spesifikasi output, biarkan seperti default, atau anda bisa memilih dari tiga metode
koreksi geometrik yang ada (RST, triangulation dan polynomial). Ketiga metode akan
menghasilkan akurasi yang berbeda. Tentukan lokasi penyimpanan output dan klik OK. Koreksi
geometrik akan dilakukan.

4. Hasil akan ditampilkan di bawah, secara umum memang mirip dengan hasil orthorektifikasi.

Halaman 14
dari 22

PIXELCOOKER.BLOGSPOT.COM

5. Kita akan membandingkan citra hasil georeferensi dan citra hasil orthorektifikasi di Google Earth,
dengan mengacu citra google sebagai referensi. Buka Citra hasil georeferensi. Dari menu tampilan
citra, klik Tools > SPEAR > Google Earth > Export Image.

6. Tentukan lokasi penyimpanan, lalu klik OK. Lakukan langkah yang sama untuk citra hasil
orthorektifikasi.

7. Buka Google Earth, kemudian dari Menu File > Open , kemudian buka kedua citra hasil
orthorektifikasi dan hasil georeferensi yang berformat KML.
8. Silahkan dibandingkan mana yang lebih akurat.

Halaman 15
dari 22

Anda mungkin juga menyukai