Anda di halaman 1dari 6

PLTMH umumnya merupakan pembangkit listrik jenis run of river dimana head (jatuhan

tinggi air) diperoleh tidak dengan cara membangun sebuah bendungan yang besar, melainkan
dengan mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya
mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah
diperoleh. Air dialirkan ke power house (rumah pembangkit) yang biasanya
dibangun dipinggir sungai. Air akan memutar sudu turbin (runner), kemudian
air tersebut dikembalikan ke sungai asalnya. Energi mekanik dari putaran poros
turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.(Anonim,
2010)
Pengukuran debit air dilakukan menggunakan alat propeller devices atau
sering juga disebut current meters seperti yang terlihat pada Gambar 4 di
bawah ini.
Propeller devices atau current meters adalah sebuah batang dengan
propeller atau balingbaling yang dapat bergerak bebas berputar dan
dihubungkan dengan layar monitor menggunakan kabel untuk membaca
kecepatan aliran air. Biasanya alat ini mengukur kecepatan air mulai dari
0,2 sampai 5 m/s dengan tingkat kepresisian 2 %.
Pengukuran tinggi jatuh air antara sumber air dengan lokasi turbin
dilakukan menggunakan altimeter yang terdapat pada GPS. Prinsip kerja
altimeter adalah mengukur tekanan udara. Tekanan udara akan berubah 9
mm head air raksa untuk setiap 100 meter perubahan elevasi. Altimeter
sangat mudah terpengaruh oleh perubahan suhu, tekanan atmosfir dan
kelembaban. Penggunaan altimeter yang terbaik adalah dengan
melakukan pengukuran beda ketinggian dalam jangka waktu yang
secepatnya. Secara umum pengukuran menggunakan altimeter adalah
pengukuran yang paling baik terutama untuk pengukuran kondisi-kondisi
tertentu misalnya untuk pengukuran head yang tinggi.
Klasifikasi dari pembangkit listrik tenaga air perlu ditentukan terlebih dulu
untuk mengetahui karakteristik tipe pembangkit listrik, mengklasifikasikan
sistem pembangkit listrik perlu dilakukan terkait dengan sistem distribusi
energi listrik. Klasifikasi pembangkit listrik dapat ditentukan dari beberapa
faktor yakni:
1.Berdasarkan tinggi jatuh (head)
- Rendah (< 50 m)
- Menegah (antara 50 m dan 250 m)
- Tinggi (> 250 m)
2. Berdasarkan tipe eksploitasi
- Dengan regulasi aliran air (tipe waduk)
- Tanpa regulasi aliran air (tipe run off river)
3. Berdasarkan sistem pembawa air
- Sistem bertekanan (pipa tekan)
- Sirkuit campuran (pipa tekan dan saluran)
4. Berdasarkan penempatan rumah pembangkit
- Rumah pembangkit pada bendungan

- Rumah pembangkit pada skema pengalihan


5. Berdasarkan metode konversi energi
- Pemakaian turbin
- Pemompaan dan pemakaian turbin terbalik
9
6. Berdasarkan tipe turbin
- Impulse
- Reaksi
- Reversible
7. Berdasarkan kapasitas terpasang
- Mikro (< 100 kW)
- Mini (antara 100 kW dan 500 Kw)
- Kecil (antara 500 kW dan 10 MW)
8. Berdasarkan debit desain tiap turbin
- Mikro (Q < 0,4 m3/dt)
- Mini ( 0,4 m3/dt < Q < 12,8 m3/dt)
- Kecil (Q > 12,8 m3/dt)

(Penche,1998)

Tenaga air merupakan sumber tenaga listrik terpenting setelah tenaga uap
atau panas. Hampir 30% dari seluruh tenaga di dunia dipenuhi oleh pusat-pusat
listrik tenaga air. Total potensi teoritis PLTMH di Indonesia adalah sekitar 493
MW dengan tingkat pemanfaatan saat ini baru mencapai sekitar 21 MW atau
hanya sekitar 4% dari potensi yang ada. Dengan demikian, masih cukup banyak
potensi yang saat ini belum dimanfaatkan, atau bahkan belum tereksplorasi
dengan baik [2].
Berdasarkan pada Gambar 2.2, dapat dijelaskan komponen dan alur kerja
pembangkit listrik tenaga air secara umum, yaitu:
1. Air ditampung pada dam atau biasa disebut dengan bendungan.
Bendungan dilengkapi dengan pipa intake (pintu air) yang berguna
sebagai tempat mengalirnya air dari bendungan menuju turbin.
Bendungan juga perlu dilengkapi dengan dan saringan sampah untuk
mencegah masuknya kotoran atau endapan lumpur.
2. Air dari dam dialirkan oleh pipa menuju turbin air. Diameter pipa juga
sudah ditentukan agar dapat mengeluarkan debit air sesuai perhitungan.
Saluran ini dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin
ke turbin untuk menghemat panjang pipa. Pipa aliran air ini biasanya
disebut pipa pesat (penstock).
3. Air yang dialirkan menggerakkan turbin air. Aliran air akan memutar
runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros
turbin. Energi kinetik tadi disalurkan menuju generator dengan cara
menyambungkan (kopel) turbin terhadap rotor generator. Rotor generator
yang nantinya akan menginduksikan listrik ke stator.
4. Energi listrik yang dihasilkan generator mengalir menuju transmission
line untuk dialirkan menuju konsumen. Biasanya, sebelum menuju
transmission line, listrik yang dihasilkan generator masuk ke trafo stepup.
Trafo step-up menaikkan tegangan listrik, yang bertujuan untuk
menghindari rugi rugi pada transmisi listrik menuju konsumen.

GAMBAR 1
1.Bendung ( weir )
Bendungan berfungsi untuk menaikkan / mengontrol tinggi air sungai
sehingga air dapat dialihkan kedalam intake.
2.Sayap Bendung ( wings wall )
Sayap bendung terbuat dari pasangan batu kali, gunanya untuk mencegah erosi tepi sungai
dan banjir yang dapat menghancurkan pekerjaan sipil.
3. Penahan Gerusan
Penahan gerusan terbuat dari pasangan batu gunanya untuk mencegah erosi dasar sungai di
hilir bendung.
4.Pintu Gerusan dan Saluran Penguras ( flushing gate and flushing canal )
Pintu penguras dipasang diantara bendung dan intake yang dibutuhkan
untuk mencegah terjadinya endapan didaerah intake. Air yang digunakan
untuk mengguras dialirkan melalui saluran penguras yang kemudian
dialirkan kembali ke sungai pada sisi setelah bendung.
5. Bangunan Pengalih ( intake )
Bangunan pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah
pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
6. Saluran Pengalih (intake channel )
Saluran pengalih berfungsi untuk mengalirkan air dari intake ke saluran
pembawa. Saluran intake terbuat dari pasngan bau kali dan diengakapi
dengan pelimpah samping dan pintu intake.
7. Pintu intake
Pintu intake berguna untuk menutup dan membuka saluran intake,
menutup saluran biasanya dilakukan pada saat pemeliharaan atau
terjadinya renovasi pada saluran. Atau pada saat banjir digunakan untuk
mengurangi volume air yang masuk ke saluran.
8. Saluran Pembawa ( headrace )
Merupakan saluran yang mengalirkan air dari saluran intake menuju pipa
pesat dengan menjaga ketinggian muka airnya.
Bak pengendap ( settling basin )
Bak pengendap ini biasanya seperti kolam yang dibuat dengan
memperdalam dan memperlebar sebagian saluran pembawa dan
menambahnya saluran penguras. Fungsimya untuk mengendapkan pasir
dan kotoran yang hanyut sehingga air yang masuk keturbin relatif bersih
Bak Penenang ( forebay)
Bak Penenang (Forebay) terletak diujung saluran pembawa. Fungsi bak penenang ada dua
yaitu :
a. Mengontrol perbedaan debit dalam penstock dan sebuah saluran pembawa karena fluktuasi
beban

b. Pemindahan sampah terakhir (tanah dan pasir, kayu yang mengapung, dll.) dalam air yang
mengalir.

Untuk lebih detailnya, prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) adalah sebagai berikut gambar 2:
Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan
untuk mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga
penggerak PLTMH. Bendungan ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan
penyaring sampah (filter) untuk mencegah masuknya kotoran maupun
endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang
stabil dan aman terhadap banjir.
Di dekat bendungan dibangun bangunan pengambil (intake), kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan saluran pembawa yang berfungsi
mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan saluran
pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang
berlebih. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini
berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air
yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara
memperdalam dan memperlebar saluran pembawa dan menambahnya
dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan
aliran air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa
pesat. Bak ini dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat
mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa pesat.
Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam
pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi
kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari pipa baja
yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa
ini harus didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan
dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena
itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian
inlet. Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan
dalam sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus
dipisahkan dari pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari
masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar
memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Di dalamnya terdapat guided
vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur
jumlah air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin). Runner
terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua
buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan
energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat
putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini
harus balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi

mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci


turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan
berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Generator, memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis.
Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor
terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika
kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka
akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga
jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil"
yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah
menjadi energi listrik.

10. Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan


yang lebih tinggi.
13. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTMH
menuju rumah-rumah dan pusat industri. Listrik yang dihasilkan oleh
generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik
menuju rumah konsumen.
Jenis-jenis Energi

Energi Potensial, merupakan energi yang dimiliki benda karena


kedudukannya, misal berada pada ketinggian tertentu. Seperti buah kelapa yang
jatuh pada ketinggian tertentu akan memiliki energi potensial yang sebanding
dengan ketinggiannya.
Energi kinetik, merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya.
Karena bendanya bergerak maka benda tersebut memiliki kecepatan yang
sebanding dengan nilai energi kinetiknya. Semakin besar kecepatan maka
semakin besar pula energi kinetik.
Energi Mekanik, merupakan energi total yang dimiliki benda sebagai
penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetiknya.

JURNAL
PLTMH yang direncanakan menghasilkan daya sebesar 40 KW.
Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas PLTMH yang dihasilkan hanya dapat memenuhi
kebutuhan 113
konsumen. Tegangan listrik yang dibangkitkan pada saat melayani

beban maksimum dan minimum berkisar 378 381 volt


(sistem phasa-ke phasa), masih memenuhi ketentuan PUIL
2000 yaitu ( - 5 % s.d + 10 % ) dari tegangan efektif.
Di daerah Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai
Barat terdapat aliran sungai Jantur Tabalas secara topografi

berpotensi digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga


MikroHidro, hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil
pengukuran debit air sebelum areal Jantur Tabalas = 323
liter/detik.
Untuk pipa transmisi digunakan pipa stell DN 508 Tebal
6,3 mm.
Turbin Cross - Flow 14 D3000

Anda mungkin juga menyukai