Anda di halaman 1dari 23

5- Persamaan Tiga Momen

Pada metoda Consistent Deformation yang telah dibahas sebelumnya, kita


menjadikan gaya luar yaitu reaksi perletakan sebagai gaya kelebihan pada
suatu struktur statis tidak tertentu.
Dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada, struktur dijadikan statis
tertentu. Akibat beban yang ada dan akibat gaya kelebihan sebagai
beban, dihitung deformasi dari struktur statis tertentu tersebut.
Dengan melihat kondisi geometris asli dari struktur statis tidak tertentu,
disusun persamaan Consistent Deformation. Dengan persamaan
consistent deformation yang tersusun, gaya-gaya kelebihan dapat
dihitung. Gaya - gaya yang lain dapat dicari dengan persamaan
keseimbangan statis.
Metoda Consistent Deformation dapat dipakai pada struktur balok portal
maupun konstruksi rangka batang statis tidak tertentu, sedangkan metoda
Persamaan Tiga Momen yang akan dibahas ini hanya dapat dipakai
untuk struktur balok dan portal statis tidak tertentu.

MEKANIKA REKAYASA III MK-142003-Unnar-Dody Brahmantyo

Pada suatu struktur balok dan portal, sambungan antara batang-batang pada
struktur tersebut diasumsikan sebagai sambungan kaku, dimana dalam
sambungan kaku harus dipenuhi dua persyaratan yaitu :
a)

Keseimbangan : jumlah momen batang-batang yang bertemu pada sebuah


n

titik simpul yang disambung secara kaku sama dengan nol ( M Ti = 0 ).


i =1

b)

Kestabilan : rotasi batang-batang yang bertemu pada sebuah titik simpul


yang disambung secara kaku sama besar dan arahnya (T1 = T2 = T3)

Contoh 5-1 : Batang T1, T2, T3 bertemu di titik simpul T dengan sambungan
kaku, maka syarat : keseimbangan MT1 + MT2 + MT3 = 0
T1 = T2 = T3
P Kestabilan
MT1

MT3

3
T1

T3

MT2

T2

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

Metoda Persamaan Tiga Momen, memakai momen-momen batang dan


pergoyangan (defleksi ) pada struktur-struktur yang dapat bergoyang
sebagai variabel (bilangan yang tidak diketahui).
Untuk menentukan apakah sebuah struktur dapat bergoyang atau tidak, dapat
dilihat dari teori sebagai berikut : suatu titik simpul mempunyai dua
kemungkinan arah pergerakan, yaitu vertikal dan horizontal. Perletakan jepit
dan perletakan sendi tidak dapat bergerak vertikal maupun horizontal,
sedangkan perletakan rol dapat bergerak hanya pada satu arah yaitu searah
bidang perletakan. Batang dibatasi oleh dua titik simpul, sehingga pergerakan
titik simpul searah batang sama.
Dari konsep tersebut dapat dirumuskan : n = 2 j (m + 2f + 2 h + r)
Dimana :
n = jumlah derajat kebebasan dalam pergoyangan.
j = joint, titik simpul termasuk perletakan
m = member, jumlah batang yang dibatasi oleh dua joint.
f = fixed, jumlah perletakan jepit.
h = hinge, jumlah perletakan sendi.
r = rol, jumlah perletakan rol.

Apabila n < 0, struktur tidak dapat bergoyang.


MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

Untuk menghitung variabel yang ada, disusun persamaan-persamaan


sejumlah variabel yang ada, dari dua ketentuan syarat sambungan kaku
seperti yang disebutkan diatas yaitu :
Jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama
dengan nol.
Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik sama, besar dan arahnya.
Dan kalau ada variabel perlu persamaan keseimbangan struktur.

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

Langkah-Langkah Penyelesaian Metode Persamaan Tiga Momen


1. Tentukan apakah struktur statis tidak tertentu tersebut mempunyai
pergoyangan , dengan rumus :
n = 2j- (m+2f+2h+R)
Kalau n < 0, berarti stuktur tersebut tidak bergoyang.
P=1t

q = 1 t/m

D
EI
A

EI

EI
C

6m

2m

6m
q = 1 t/m
P2=2 t

EI

EI

P1=1 t

D EI E
EI

4m
B

4m

Balok diatas tiga tumpuan, A jepit, B dan


C rol, dengan beban seperti tergambar :
n = 2j-(m+2f+ 2h+R)
n = 2x3 (2+2x1+2x0+2)
n=0
( Tidak ada penggoyangan )
Suatu portal dengan perletakan A dan B sendi,
dengan ukuran dan beban seperti tergambar
n = 2 j (m + 2 f + 2 f + R)
= 2 x 4 (3 + 2 x 0 + 2 x 2 + 0)
n=
1
ada sebuah bentuk pergoyangan.

1m

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

2.

Kalau ada pergoyangan, gambarkan bentuk pergoyangan dan tentukan


arah rotasi batang batang akibat pergoyangan tersebut. Dalam
menggambarkan bentuk pergoyangan ada dua ketentuan yang harus
diperhatikan yaitu :
Batang tidak berubah panjang, Suatu batang ( ij ) kalau joint i bergerak ke
kanan sebesar , maka joint j juga akan berpindah ke kanan sebesar .

Batang dapat berotasi akibat perpindahan relatif ujung-ujung batang.


Perpindahan relatif antara ujung-ujung batang dapat digambarkan tegak lurus
sumbu batang dan arah rotasi digambarkan dari arah asli sumbu batang ke
arah sumbu batang setelah bergoyang.
i

ij
ji

ij = ji =

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

b). Gambar pengoyangan

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

3.

Gambarkan permisalan arah momen-momen batang. Untuk momen


kantilever, dapat dihitung besarnya dan ditentukan secara pasti arah
putarannya, sedangkan untuk momen- momen batang yang lain besar
maupun arahnya dimisalkan dengan mengingat ketentuan bahwa jumlah
momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama
dengan nol. Jadi kalau pada satu titik simpul bertemu dua batang , maka
besarnya momen-momen batang tadi sama, tetapi arahnya berlawanan.
MA

MB

MC =4 tm P = 1 t

MC

MDC

P2=2t

MDE = 1,5 tm
P1=1t
D
E

MC

MDB

Pemisalan Arah Momen Batang

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

4.

Gambarkan pemisalan bentuk garis elastis struktur. Untuk


menggambarkan pemisalan bentuk garis elastis struktur, harus
mengingat ketentuan bahwa rotasi batang-batang yang bertemu pada
satu titik simpul adalah sama, besar maupun arahnya . Jadi kalau salah
satu batang yang bertemu pada satu titik dimisalkan rotasinya searah
jarum jam , maka batang-batang yang lain yang bertemu pada titik simpul
tersebut harus digambarkan dengan arah rotasi yang sama yaitu searah
jarum jam.
C

BA
D

BC
B
A
c). Permisalan garis elastis

CD

CA

DCD

E
DB

d). Pemisahan garis elastis

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

4.

5.

Dari langkah 1-4 yang telah dikerjakan diatas dapat ditentukan jumlah
variablenya, yaitu momen-momen batang yang belum diketahui besarnya
dan perpidahan relatif ujung batang () kalau ada goyangan.
Untuk menghitung variable-variable diatas, susunlah persamaanpersamaan sejumlah variable yang ada. Penyusunan persamaan
persamaan tersebut berdasarkan ketentuan keseimbangan momen dan
rotasi batang-batang pada titik simpul atau perletakan.
a)

b)
c)

Momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan
nol. Untuk momen batang yang digambarkan dengan arah sama, diberi tanda
sama. Misalnya kalau searah jarum jam diberi tanda positif (+). Maka yang
berlawanan arah jarum jam diberi tanda negatif (-) , atau sebaliknya
Rotasi batang dengan perletakan jepit sama dengan nol.
Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama besar
maupun arahnya . Untuk menyusun persamaan rotasi harus memperhatikan
permisalan garis elastis (rotasi batang) dengan beban dan momen momen
yang ada pada batang tersebut. Kalau arah rotasi batang pada permisalan
garis elastis sesuai dengan rotasi batang yang diakibatkan oleh beban dan
momen batang yang bekerja diberi tanda positif (+) , kalau sebaliknya diberi
tanda negatif (-).
MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

10

d)

6.

7.

Kalau ada variable pergoyangan () maka perlu tambahan persamaan


keseimbangan struktur. Disini kita buat perhitungan free body diagram
dengan arah momen-momen batang seperti yang dimisalkan , sehingga kita
mendapatkan satu persamaan yang menghubungkan antara variable satu
dengan yang lainnya.

Dari persamaan-persamaan yang disusun diatas , maka variable-variable


yang berupa momen-momen batang tadi dapat dihitung besarnya. Kalau
nilai variable yang didapat positif (+), maka arah momen permisalan
benar, sedangkan kalau nilainya negatif (-), maka arah momen yang
dimisalkan terbalik.
Setelah momen-momen diperoleh, dengan perhitungan keseimbangan
tiap-tiap batang (free body diagram), bidang momen, gaya lintang dan
gaya normal dari struktur statis tidak tertemtu tersebut dapat
digambarkan.

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

11

ij

Nilai rotasi pada balok

ji

ij = ji =
j

EI

ql 4
24 EI

L
ij

PL3
ij = ji =
16 EI

ji

EI

ij =

Mij
i

ij

3 EI

; ji =

M ij L
6 EI

ji

EI

M ij L

Mij
i

ij

ji

ij =

ji

6 EI

; ji =

M ji L
3 EI

ij

M ji L

ij = ji =

ji

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

12

Contoh Soal 5-2:


Suatu balok statis tidak tertentu diatas 3 tumpuan, A perletakan jepit, B dan C
perletakan rol dengan ukuran dan pembebanan seperti tergambar. Hitung
momen-momen batangnya dengan metoda Persamaan Tiga Momen dan
gambarkan bidang M, D dan N nya.
P1 = 4t

q = 1 t/m
A

1,5 EI

2 EI C

6m

6m

P2 = 1,5 t
EI

2m

MB
q = 1 t/m

1,5 EI

6m

MC = 3 tm
P2 = 1,5 t
P1 = 4t
2 EI C

6m

EI

a) n = 2j (m + 2f + 2h + R)
= 2 x 3 (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 2)

Balok statis tidak tentu dengan pembebanannya


MA

Penyelesaian :

n = 0 tidak ada pergoyangannya.


b) Permisalan Momen Batang
MCD = 1,5 x 2 = 3 tm

2m

Gambar permisalan momen-momen batang

Titik C MC = 0 MCB = MCD = MC = 3 tm


Titik B MB = 0 MBA = MBC = MB
A jepit ada MA

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

13

BC
BA

A
6m

C
6m

D
2m

c) Permisalan garis elastis

BA = BC berlawanan arah jarum jam

Gambar permisalan garis elastis

d) Variabel yang ada : MA dan MB


e) Persamaan :
1.

A jepit : AB = 0

M A L AB M B .L AB q L AB3
+
=0
3 EI AB
6 EI AB
24 EI AB
M A .6
M B .6
1(6) 3
+
=0
3(1,5EI) 6(1,5EI) 24 (1,5EI)

2 MA + MB = 9

x 1,5 EI

(1)

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

14

2.

Titik simpul B : BA = BC
M L
M .L
PL
M A L AB M B .L AB 2 L AB3
+
= + B BC + C BC - 1 BC
6 EI AB
3 EI AB
24 EI AB
3 EI BC
6 EI BC 16 EI BC

M A .6
M B .6
M B .6
1(6) 3
3x 6
4(6)
+
=+
+
6 (1,5 EI) 3 (1,5EI) 24 (1,5 EI)
3 (2EI) 3 (2EI) 16 (2EI)

MA + 3,5 MB = 13,5

x 1,5 EI

(2)

(1) 2 x (2) - 6 MB = -18


MB = + 3 tm (arah benar)
(2) MA + 3,5 MB = 13,5 MA + 3,5 x 3 = 13,5
MA = 13,5 10,5 = + 3 tm (arah benar).

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

15

MA=3 tm

P1 = 4t

q = 1t/m

P2 = 1,5 t

MC=3 tm

MB=3 tm

D
A

3t

3t

2t

2t

1,5 t

Free body diagram


3t
2t

1,5t

3m

2t

3t
3m

3m

3m

2m

Bidang Gaya Lintang (D)


3 tm
A

3 tm

3 tm

B
1,5 tm

3 tm

Bidang Momen (M)

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

16

Contoh Soal 5-3:


Suatu portal dengan ukuran dan pembebanan seperti tergambar. A
perletakan rol dan D perletakan jepit. Hitung momen-momen batangnya
dengan metoda Persamaan Tiga Momen dan Gambar bidang M, D dan
N-nya.
P1 = 4t

P2 = 3t

2EI

EI C
EI

3m

D
2m

2m

1m

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

17

C
B
A

Penyelesaian :
a) n = 2 j (m + 2f + 2h + R)
= 2 x 3 (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 1) = 1
ada pergoyangan !.

Gambar pergoyangan :
A bergerak ke A sebesar
B bergerak ke B sebesar
Batang BD berotasi searah jarum jam

Gambar pergoyangan
4t

MBC
C

MBA

B
MBD

b) Permisalan Momen Batang


MBC = 3 x 1 = 3 tm ()
MBA () ; MBD () ; MDB ()

MDB

Gambar permisalan momen batang

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

18

C
BA

c) . Permisalan Garis Elastis


BA = BD ()

Gambar permisalan garis elastis


d). Varibel yang ada : MBA, MBD, MDB dan

e). Persamaan :
1). MB = 0 MBA MBC MBD = 0
MBA = MBD + 3
2). D jepit DB = 0

(1)

M BD . L BD M DB . L BD

+
+
=0
6 EI BD
3EI BD
L BD

M BD . 3 M DB . 3
+
+ = 0 3 M BD + 6 M DB + 2 EI = 0
6 EI
3 EI
3

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

(2)

19

3). BA = BD - M BA . L BA + P1L BA = M BD . L BD + M DB . L BD -
3 EI BA

16 EI BA

3 EI BD

6 EI BD

L BD

M BA
M BD . M BD . 6
4(4)
+
=
+
3(2EI) 16 (2EI)
3 EI
6 EI
3

4 MBA + 6 MBD + 3MDB 2 EI = 0


4). Persamaan Keseimbangan Struktur
3t

4t

MBC = 3 tm
B

(3)

A adalah rol HA = 0
H=0
HA + HD = 0 HD = 0
Batang BD : MB = 0

MBA

HD x 3 + MDB MBD = 0

MBD
3m

MBD = MDB

(4)

MDB
HD = 0

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

20

9 MBD + 2 EI = 0
13 MBD 2 EI = 0

Substitusi (4) ke (2)


Substitusi (4) ke (3)

4t

MBA = 3 tm MBC = 3 tm
B

3t

+
22 MBD = 0 MBD = 0
(4) MDB = 0
(1) MBA = + 3 tm

A
1,25 t

3t

2,75 t

D
5,75 t

Free Body Diagram

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

21

3 tm
1,25 t
B

3t

B C

2,75 t
2,5 tm

3m
D

5,75 t
4m
f). Bidang N

1m

2m

2m

g). Bidang D

1m

2m

2m

1m

h). Bidang M

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

22

MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo

23

Anda mungkin juga menyukai