Anda di halaman 1dari 9

LUKA BAKAR

Suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber
panas/dingin sehingga dapat menyebabkan kematian.

Etiologi

Paparan suhu tinggi (api, air panas)


Listrik
Petir
Zat kimia (asam atau basa kuat)
Radiasi

Suhu yang sangat rendah (frost bite).

Aanatomi Kulit
3 lapisan utama : epidermis, dermis dan lapisan subkutis.
Lapisan Epidermis terdiri dari 5 lapisan:

stratum corneum,
stratum lucidium,
stratum granulosum,
stratum spinosum

stratum basale (germinativum)

Faal Kulit

proteksi,
absorbsi,
eksresi,
persepsi,
pengatur suhu tubuh,
membentuk pigmen
membentuk vitamin D, dan

keratinisasi.

Patofisiologi
Pembuluh kapiler rusak & permeabilitas edema bulla (membawa elektrolit
volume cairan intravaskuler
Sel darah rusak anemia

Fase Luka Bakar

Cedera inhalasi (gangguan saluran napas)


Obstruksi saluran napas atas:
-

Edema mukosa

Percampuran epitel mukosa yang nekrosis dengan sekret kental (fibrin >>)

Obstruksi saluran napas bawah:


Fibrin yang menumpuk pada mukosa alveoli membentuk membran hialin
gangguan difusi & perfusi O2 ARDS

Gangguan mekanisme bernapas


Skar yang melingkar di permukaan rongga thorax gangguan ekspansi rongga thorax
pada saat inspirasi.

Gangguan sirkulasi (keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovoleik)


Ekspansi cairan intravaskuler, plasma (protein) elektrolit ke ruang intersisiel cairan
di jaringan intersisiel gangguan keseimbangan tekanan hidrostatik & onkotik,
gangguan perfusi metabolisme seluler.

Serebral Ensefalopati
Ginjal ATN ARF
Usus Stress Ulcer
Perifer iskemi otot NO Sepsis

Pembagian Zoona Kerusakan Jaringan


1.

Zona koagulasi/nekrosis
Daerah yg mengalami kontak dgn sumber panas.

2.

Zona statis
Terjadi kerusakan endotel pembuluh darah, trombosit dan leukosit gangguan
perfusi (no flow phenomena)

3.

Zona Hiperemis
Mengalami reaksi berupa vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler.

Klasifikasi Luka Bakar


Derajat I :

Hanya mengenai lapisan epidermis


Kulit tampak eritema, kering tanpa terbentuk bulla.
Terasa nyeri/hipersensif

Sembuh dlm 5 10 hari

Derajat II dangkal:

Mengenai epidermis dan superficial dermis


Kulit tampak hiperemis, lembab, nyeri dan terbentuk bulla

Sembuh < 3 minggu

Derajat II Dalam:

Mengenai epidermis dan sebagian besar dermis

Sembuh > 3 minggu dengan meninggalkan parut

Derajat III:

Mengenai epidermis & dermis serta lapisan di bawahnya.


Kulit tampak pucat, abu-abu dan permukaan lebih rendah dari sekitarnya.
Tidak ada bulla dan tidak nyeri

Memerlukan skin graft, lama sembuh

Luas Luka Bakar

Pd orang dewasa digunakan Rule of Nine dari Wallace,


bayi digunakan rumus 10

pada anak rumus 10-15-20

Pertolongan Pertama Pada Pasien Dengan Luka Bakar


1.

Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh, misalnya dengan
menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen
pada api yang menyala.

2. Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket, karena
jaringan yang terkena luka bakar akan segera menjadi oedem
3. Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air atau
menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit.
Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi berlangsung terus
setelah api dipadamkan sehingga destruksi tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan
dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini pada
jam pertama sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil.
4.

Akan tetapi cara ini tidak dapat dipakai untuk luka bakar yang lebih luas karena
bahaya terjadinya hipotermi. Es tidak seharusnya diberikan langsung pada luka bakar
apapun.

5. Evaluasi awal
6. Prinsip penanganan pada luka bakar sama seperti penanganan pada luka akibat trauma
yang lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing Circulation) yang diikuti dengan
pendekatan khusus pada komponen spesifik luka bakar pada survey sekunder
Saat menilai airway perhatikan apakah terdapat luka bakar inhalasi. Biasanya ditemukan
sputum karbonat, rambut atau bulu hidung yang gosong. Luka bakar pada wajah, oedem
oropharyngeal, perubahan suara, perubahan status mental. Bila benar terdapat luka bakar
inhalasi lakukan intubasi endotracheal, kemudian beri Oksigen melalui mask face atau
endotracheal tube.Luka bakar biasanya berhubungan dengan luka lain, biasanya dari luka
tumpul akibat kecelakaan sepeda motor. Evaluasi pada luka bakar harus dikoordinasi
dengan evaluasi pada luka-luka yang lain. Meskipun perdarahan dan trauma intrakavitas
merupakan prioritas utama dibandingkan luka bakar, perlu dipikirkan untuk meningkatkan
jumlah cairan pengganti.
Anamnesis secara singkat dan cepat harus dilakukan pertama kali untuk
mekanisme dan waktu terjadinya trauma. Untuk membantu mengevaluasi
bakar karena trauma akibat air mendidih biasanya hanya mengenai sebagian
(partial thickness), sementara luka bakar karena api biasa mengenai seluruh
(full thickness).

Resusitasi
Cairan Intraseluler

Cairan Extraseluler

menentukan
derajat luka
lapisan kulit
lapisan kulit

40%

15%

5%

Dextrose 5%
RL
NaCl 0,9%
Koloid
Protein Plasma
Darah

FORMULA

Cairan 24 jam 1st

Kristaloid 24 jam 2nd

Koloid 24 jam 2nd

Parkland

RL

20-6-%

4 ml / kgBB / %LB

Estimate plasma
volume

Pemantauan output
urine 30 ml/jam

Larutan saline
1 ml / kgBB / %LB

50% volume cairan 24 50% volume cairan


jam 1st
24 jam pertama

2000 ml D5W*

+ 2000 ml D5W

Evans (Yowler,
2000)

Koloid
1 ml / kgBB / %LB
Slater (Yowler,
2000)

RL 2000 ml / 24 jam
+
Fresh frozen plasma
35 ml / kgBB / 24 jam

Brooke (Yowler,
2000)

RL
1,5 ml / kgBB / %LB

50% volume cairan 24 50% volume cairan


jam 1st
24 jam 1st

Koloid

+ 2000 ml D5W

0,5 ml / kgBB / %LB


2000 ml D5W
Modified
Brooke

RL

MetroHealth
(Cleveland)

RL + 50 mEq sodium
bicarbonate/liter,

1,5 ml / kgBB / %LB

4 ml / kgBB / %LB

lar. Saline
pantau output urin

1 U fresh frozen
plasma untuk tiap
liter dari lar.
Saline yang

digunakan
+ D5W
Monafo
hypertonic
Demling

250 mEq/L Saline


pantau ouytput urine
30 ml/jam,

lar. Saline
pantau output urin

D40 dalam lar. Saline


2 ml / kgBB / jam
untuk 8 jam
RL pantau output
urine 30 ml/jam, dan
fresh frozen plasma
0,5 ml/jam untuk 18
jam dimulai 8 jam
setelah terbakar

Formula Evans-Brooke
EVANS

BROOKE

1 ml / kgBB / %LB koloid (darah)

1 ml / kgBB / %LB koloid (darah)

1 ml / kgBB / %LB lar. Saline (elektrolit)

1 ml / kgBB / %LB lar. Saline (elektrolit)

2000 ml glukosa

2000 ml glukosa

Pantau: Diuresis ( > 50 ml/jam)

Pantau: Diuresis (30-50 ml/jam)

Formula Baxter/Parkland
RL 4 ml / kgBB / %LB
jumlah cairan diberikan dalam 8 jam

jumlah cairan sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.

Pemantauan jumlah diuresis antara 0,5-1 ml / kgBB / %LB

Resusitasi cairan pada syok

Cairan kristaloid
Tiga kali defisit cairan yg menyebabkan syok diberikan dlm 2 jam pertama
Sisa jmlh cairan yg diperhitungkan menurut metode Baxter/ Parkland diberikan
berdasarkan kebutuhan sampai dgn 24 jam.
Komplikasi

SIRS,
MODS,
Sikatriks,

kontraktur

Prognosis

Tergantung dari beratnya derajat luka bakar

Tergantung Kecepatan dan Ketepatan Resusitasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Cushing Syndrome 3b
    Cushing Syndrome 3b
    Dokumen11 halaman
    Cushing Syndrome 3b
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Horde Olum
    Horde Olum
    Dokumen3 halaman
    Horde Olum
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • TRIKIASIS
    TRIKIASIS
    Dokumen10 halaman
    TRIKIASIS
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • MILIARIA
    MILIARIA
    Dokumen4 halaman
    MILIARIA
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Acne
    Acne
    Dokumen7 halaman
    Acne
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Morning Report Yz
    Morning Report Yz
    Dokumen22 halaman
    Morning Report Yz
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat