Disusun oleh:
Nur Suci Fitriyani
(1403076051)
(1403076057)
Siti Mutiah
(1403076065)
(1403076066)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia belum terlepas dari berbagai macam masalah. Salah satu masalah
pendidikan di negara kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih
berganti dan tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
lembaga pendidikan, yaitu sebagai salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Perubahan
kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan dan perubahan tersebut dilakukan
dengan didasari pada permasalahan pelaksanaan kurikulum sebelumnya yang dianggap kurang
maksimal baik secara materi maupun sistem pembelajarannya sehingga perlu adanya revitalisasi
kurikulum. Usaha perbaikan kurikulum tersebut mesti dilakukan demi menciptakan perubahan
yang lebih baik untuk sistem pendidikan di indonesia.
Semakin maju suatu bangsa maka semakin maju pula ilmu pengetahuan. Oleh karena itu kini
diperlukan pendidikan dengan kurikulum yang mampu menghasilkan generasi penerus bangsa
yang berakhlakul karimah, berketerampilan, dan berpengetahuan yang luas agar mampu bersaing
di dunia internasional.
1. Rumusan Masalah
2. Bagaimana deskripsi mengenai kurikulum 2013?
3. Apa rasionalperubahan kurikulum 2013?
4. Apa saja karakteristik Kurikulum 2013 ?
5. Apa saja konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ?
6. Bagaimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 ?
7. Apa saja metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ?
8. Apa saja model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013?
9. Bagaimana sistem penilaian dalam kurikulum 2013 ?
10. Termasuk dalam perspektif belajar apakah kurikulum 2013 ?
11. Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013 ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Deskripsi kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia sains
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
meneerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek,
yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan
berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih
kreatif, inovatif dan lebih produktif.
Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan pendidikan, salah satunya adalah
penambahan jam pelajaran. Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa
perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu menjadi mencari tahu) dan proses
penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan tambahan jam
pelajaran. Dengan alokasi waktu per jam pelajaran
SD
= 35 menit
SMP
= 40 menit
SMA
= 45 menit
Kelas 4,5,6
= 30 jam
Kelas 2
= 32 jam
Kelas 3
= 34 jam
= 36 jamSMP
= 38 JAM, SMA
= 39 JAM [1]
lingkunagn dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara
efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal.4
1. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 terdapat 2 proses pembelajaran, yaitu
1. Pembelajaran intrakulikuler
Pembelajaran intrakulikuler didsarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut
1. Proses pembelajaran intrakulikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan
mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan dikelas, sekolah dan masyarakat.
2. Proses belajar di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, san
SMK/MAK berdasarkan rencana pelaksanaan pemelajaran yang dikembangkan guru.
3. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menuasai
KD dan KI yang memuaskan
4. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi
5. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan
berkesinambunganantara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya
6. Proses pembelajaran tidak langsung terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di
kelas, sekolah, rumah dan masyarakat.
7. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui
kegiatan mengamati, menanya, menganalisis, dan mengkomunikasikan.
8. Pembelajaran remidial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai
kompetensi yang masih kurang.
9. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pelajaran remidial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan.
10. Pembelajaran ekstrakulikuler
Pembelajaran ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktifitas yang dirancang
sebagai kegiatan diluar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakulikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakulikuler wajib dinilai
yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan ntrakulikuler.5
1. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan
pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonferbal.
2. Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga
diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3. Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik.
Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru
mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
3. Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek diluar kelas
atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara
langsung.
5. Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan
dengan bahan pembelajaran.
6. Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan
kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial.
7. Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak
didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan
penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.
8. Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk
memecahkan masalah secara kelompok.
Model ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didikdalam melakukan investigasi dan memahami pemelajaran melalui
investigasi.
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
2. Mendesain perencanaan proyek.
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
4. Memonitir kegiatan dan perkembangan proyek.
5. Menguji hasil
6. Mengevaluasi kegiatan7
1. Sistem penilaian dalam kurikulum 2013
1. jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
1. penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan, proses, dan keluaran pembelajaran.
2. penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. penilaian berbasis portofolio merupakan penilaia yang dilaksanakan untuk menlai
keseluruhan entitas belajar peserta didik
4. ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran
5. ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.
6. ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik seelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran.
7. ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
8. ujian tingkat kompetensi(UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
9. ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan
oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
10. ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentuyang dicapai peserta
didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan
11. ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi diluar kompetensi
yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang penidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut :
Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,pelaksanaan, dan
pelaporannya.
3. c) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya
lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan
keterampilan.
4. d) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi
pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
5. e) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi
mereka.
6. f) Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
3. a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
4. b) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih
diberlakukan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum
berbasia sains yang bertujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia,
dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan pengembangan RPP-Direktorat Pembinaan SMA
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013)
E.Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja Rosdaha
Wikipedia bahasa indonesia , ensiklopedia bebas pada tanggal jumat tanggal 3 oktober 2014
pukul 10.22 WIB
4
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013) hal.28
5
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013) hal.29-30
6
Ibid. Hal 30
itu
memang
tidak
akan
pernah
selesai,
karena
substansi
yang
sifatnya
dinamis
karena
selalu
berubah-ubah
sesuai
dengan
semakin
pengetahuan
berat
semakin
pula
tantangan
gencar
dilakukan
yang
oleh
dihadapinya.
dunia
Persaingan
internasional,
ilmu
sehingga
Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat
martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan
menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat
dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan
negara-negara maju di dunia.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan
dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor
determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang
jaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, man-diri; dan (3) warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi pembangunan
pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
Rumusan Masalah
Apa pentingnya mengenal Pelaksanaan Kurikulum 2013 ?
Bagaimana sistem Evaluasi dalam Kurikulum 2013 ?
Apa saja karakteristik Kurikulum 2013 ?
Bagaimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 ?
Apa saja prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ?
6. Bagaimana implikasi Kurikulum 2013 bagi Guru SD/MI ?
7. Apa saja tahap Persiapan Pelaksanaan kurikulum 2013 ?
8. Bagaimana kerangka Kerja Kurikulum 2013 ?
9.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Pelaksanaan Kurikulum 2013
Hal mendasar dari kurikulum 2013, menurut Mulyoto adalah masalah
pendekatan pembelajarannya. Selama ini, pendekatan yang digunakan adalah
materi. Jadi materi di berikan pada anak didik sebanyak-banyaknya sehingga
mereka menguasai materi itu secara maksimal. Bahkan demi penguasaan materi
itu, drilling sudah diberikan sejak awal, jauh sebelum siswa menghadapi ujian
nasional. Dalam pembelajaran seperti ini, tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
yang dicapai lebih kepada aspek kgnitif dengan menafikan aspek psikomotrik dan
afektif.
Ketiga
aspek
tersebut
sebenarnya
sudahmendapat
penekanan
pada
kurikulum kita selama ini. Pada saat pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) 2003, aspek kognitif, psikomotorik dan afektif (yang dikenal dengan
taksonomi Bloom tentang tujuan pendidikan), telah juga menjadi kompetensi
integral yang harus dicapai. Lalu pada saat pemberlakuan Kurikulum 2006, melalui
pendidikan karakter, aspek afektif yang seolah dilupakan para praktisi pendidikan,
digaungkan.
Tapi dalam dataran praksis, hanya aspek kognitif yang dikejar. Penyebabnya
adalah kurikulum tidak dikawal dengan kebijakan yang sinergis, tetapi malah dijegal
dengan kebijakan ujian nasional.
Soal-soal
ujian
nasional
hanya
menguji
pencapaian
aspek
kognitif.
Pencapaian aspek psikomotorik dan afektif tidak bisa diukur dengan menggunakan
tes ini. Padahal tes ini adalah penentu kelulusan. Maka pembelajaran yang terjadi
adalah pembelajaran yang berbasis materi tanpa memedulikan penanaman
keterampilan dan sikap.
Pada kenyataannya, sejak awal siswa-siswa telah dibiasakan menghadapi
soal-soal model ujian nasional. Pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar yang
yang nanti akan diujikan dalam ujian nasional. Bahkan ada pula guru yang
menggunakan soal-soal ujian nasional yang telah diujikan pada tahun sebelumnya
sebagai acuan dalam pembelajaran. Menjelang menghadapi ujian nasional, guru
memberikan pembelajaran ujian nasional pada siswanya. Apapun yang tidak ada
kaitannya dengan ujian nasional ditiadakan.
guru
sehingga
lengkaplah
kewenangan
guru;
menyusun
rencana
Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.
b)
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran.
c)
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
d)
Kompetensi
Inti
dan
Kompetensi
Dasar
dijenjang
pendidikan
menengah
f)
g)
Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam
silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
h)
2.
Pembelajaran ekstra-kurikuler
Pembelajaran ekstra-kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara
rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan
pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstra-kurikuler wajib.
Kegiatan ekstra-kurikuler adalah bagian yang
tak
terpisahkan
dalam
a. Sekolah
b. Masyarakat
c. Alam
Kegiatan ekstra-kurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur
pendukung kegiatan intra-kurikuler.
2.
Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas
Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta
Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3.
F.
Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif
misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah
c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
prinsip-prinsip
secara
holistik
dan
otentik.
Oleh
karena
itu,
dalam
Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya
didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design),
maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by
utilization).
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
tematik
perlu
melakukan
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet
Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar
e.
dengan
karakteristik
pembelajaran
terintegrasi
maka
dalam
1.
Tahap Perencanaan
Pemetaan Kompetensi Inti
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan
yang dilakukan adalah:
a.
b.
Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau dapat diamati.
Menentukan tema
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk
minat, kebutuhan, dan kemampuannya
Lakukan
identifikasi
dan
analisis
untuk
setiap
Standar
Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.
2.
kaitan
antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan
tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
3.
Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya
dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan
penilaian.
4.
a.
Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas,
semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
e.
f.
Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk
menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian).
Tahap Pelaksanaaan
1. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan
pembelajaran
tematik
setiap
hari
dilakukan
dengan
ini
dilakukan
terutama
untuk
menciptakan
suasana
awal
akhir/penutup
menyimpulkan/mengungkapkan
yang
hasil
dapat
pembelajaran
dilakukan
yang
telah
adalah
dilakukan,
1.
perlu
mendapatkan
prioritas
dalam
pengembangkan
kemampuan
Analisis kesiapan peserta didik dilakukan terutama dari kajian psikologi anak dan
psikologi
perkembangan,
tahap-tahap
perkembangan
kemampuan
intelektual
peserta didik serta keterkaitan tingkat kemampuan intelektual peserta didik dengan
jenjang kemampuan kompetensi yang perlu mereka kuasai. Analisis ini diperlukan
agar kompetensi yang dikembangkan dalam Kurikulum 2013 bersesuaian untuk
menerapkan prinsip belajar. Prinsip belajar mengatakan bahwa proses pembelajaran
dimulai dari kemampuan apa yang sudah dimiliki untuk mencapai kemampuan di
atasnya dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum.
4.
keseimbangan
antara
aspek
sikap
dengan
pengetahuan
dan
Analisis berikutnya adalah kajian terhadap desain kurikulum 2006 yang menjadi
dasar dari KTSP dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2005
tentang Standar Isi. Dalam Standar Isi terdapat Kerangka dasar Kurikulum dan
struktur kurikulum. Analisis terhadap dokumen kurikulum tersebut menunjukkan
bahwa desain kurikulum dikembangkan atas dasar pengertian bahwa kurikulum
adalah daftar sejumlah mata pelajaran. Oleh karena itu satu mata pelajaran berdiri
sendiri
dan
tidak
berinteraksi
dengan
mata
pelajaran
lainnya.
Melalui
pengembangan kurikulum yang demikian maka ada masalah yang cukup prinsipiil
yaitu
konten
kurikulum
yang
dikategorikan
sebagai
konten
berkembang
Berdasarkan
rumusan
Standar
Kompetensi
Lulusan
yang
baru
maka
kemampuan
berkontribusi
dalam
meningkatkan
kehidupan
pribadi,
dalam
ketetapan
pada
Undang-undang
Sisdiknas.
Prinsip-prinsip
menggambarkan
kerangka
pelajaran,
pengelompokkannya,
posisi
kurkulum
mata
terdiri
pelajaran,
atas
sejumlah
beban
belajar
mata
mata
pelajaran per minggu dan jumlah beban belajar keseluruhan per minggu.
Berdasarkan prinsip penyederhanaan kurikulum maka jumlah mata pelajaran
dikurangi tetapi jam belajar baik untuk setiap mata pelajaran mau pun untuk
keseluruhan ditambah. Penambahan jam belajar adalah untuk memberikan waktu
yang cukup bagi peserta didik mengembangkan kompetensi ketrampilan dan sikap
melalui proses pembelajaran yang berorientasi pada sains.
8.
9.
mengasosiasi,
dan
mengomunikasi.
Keempat
kemampuan
ini
dikembangkan selama dua belas tahun sehingga kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan belajar peserta didik dapat menjadi
kebiasaan-kebiasaan yang memberikan kebiasaan belajar sepanjang hayat. Silabus
tidak membatasi kreativitas dan imaginasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran karena silabus akan dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi RPP
yang kemudian diterjemahkan dalam proses pembelajaran.
10. Berdasarkan KD dan silabus dikembangkan buku teks peserta didik dan buku
panduan guru. Buku teks peserta didik berisikan konten yang dikembangkan dari KD
sedangkan buku panduan guru terdiri atas komponen konten yang terdapat dalam
buku teks peserta didik dan komponen petunjuk pembelajaran dan penilaian.
Adanya buku teks peerta didik dan guru adalah patokan yang memberikan jaminan
kualitas hasil belajar minimal yang harus dimiliki peserta didk.
I.
a)
kemampuan-kemampuan
Penguasaan
pengetahuan
dan
sehari-hari,
serta
pengembangan
aspek-aspek
kepribadian
dapat
Ada
bidang-bidang
studi
atau
mata
pelajaran
tertentu
yang
dalam
Seringkali
anak
di
desa
cenderung
tidak
diberi
kesempatan
untuk
a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
b) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
c)
Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
J.
1.
Pengertian kuantitatif
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk menguasai
2.
3.
Peran
guru
tidak
hanya
maupun nonverbal.
Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu
3.
4.
5.
6.
7.
sosial.
Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik
dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati.
Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam
8.
9.
prinsip
dalam
pemilihan
dalam
metode
pembelajaran
adalah
Tujuan pembelajaran
2.
3.
L.
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta tau pengembangnya.
6[6] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30
7[7] Ibid. Hal 30
8[8] Ibid. Hal 34
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tuuan pembelajran
yang akan dicapai).
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kruteria sebagi berikut :
1.
a.
Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat ?
b.
2.
a.
Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat terapkan.
b.
Kenyataan
menunjukkan
bahwa
apa
yang
dikembangkan
tersebut
dapat
diterapkan.
3.
Efektif. Parameter :
a.
b.
suatu
pokok
bahasan
(materi)
tertentu
harus
dipilih
model
pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 9[9]
M. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP
9[9] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.35
Perbedaan
No
1
Kurikulum 2013
SKL
KTSP
Isi
ditentukan
terlebih
Aspek
kompetensi
lulusan
ada Lebih
menekankan
pada
aspek
yang
meliputi
aspek
kelas I-III
Jumlah jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
lebih
banyak
pelajaran
lebih
dan
jumlah
sedikit
KTSP
5
10[10] http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/
jenjang
SD
dan
semua
Mengamati,
Menanya,
Mengolah,
Menyajikan,
TIK
(Teknologi
Informasi
Komunikasi) bukan
sebagai
mata
Standar
penilaian
menggunakan Penilaiannya
lebih
dominan
pada
kompetensi
keterampilan,
dan
sikap,
pengetahuan
10
BK
lebih
menekankan BK
lebih
pada
menyelesaikan
masalah siswa
siswa.
Siswa
mencari
pengetahuan
bukan
menerima
pengetahuan.
kurikulum
terdahulu
bila
guru
tidak
paham
dan
tidak
bisa
1. Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era Kurikulm 2013, (Jakarta: Prestasi Pustaka Raya,
2013). Hal 114-115
11
[2] Ibid. Hal 121
12
[3]E. Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya) hal.164
13
[4] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013) hal.28
14
[5]Ibid
11
12
13
14
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30
16
[7] Ibid. Hal 30
17
[8] Ibid. Hal 34
18
[9] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013) hal.35
15
[6]
19
[10] http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/
15
16
17
18
19