PROFESIOALISME GURU
KELOMPOK IV
RAHMATULLAH
RAMDAYANTI
ISMAIL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 3
PEMBAHASAN...
5
PENUTUP....
13
|2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan,
sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang
yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia. Saat ini, Indonesia
membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan juga produktif. Hal
tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik yang handal dan mampu
mencetak generasi bangsa yang pintar dan bermoral.
Sebagaimana telah dimaklumi bahwa dalam lingkup pendidikan yang terkecil yaitu
sekolah, guru memegang peranan yang amat penting dan strategis. Kelancaran proses seluruh
kegiatan pendidikan terutama sekolah, sepenuhnya berada dalam tanggung jawab para guru.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen merupakan tuntutan
dari pentingnya keberadaan guru dan dosen sebagai pendidik yang harus dihargai kerja dan
pengabdiannya untuk mencerdaskan bangsa. Di samping itu, Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional yang mensyaratkan bahwa untuk menjamin
perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan
yang baik dan akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukan pemberdayaan dan
peningkatan mutu guru secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Guru adalah seseorang pemimpin yang harus mengatur, mengawasi dan mengelola
seluruh kegiatan proses pembelajaran di sekolah yang menjadi lingkup tanggung jawabnya,
serta merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Sudah
selayaknya seorang guru itu diberikan kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat dipahami
bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan yang layak.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa guru yang professional merupakan salah
satu indikator penting dari sekolah berkualitas. Guru yang professional akan sangat
membantu proses pencapaian visi misi sekolah. Mengingat strategisnya peran yang dimiliki
oleh seorang guru, usaha-usaha untuk mengenali dan mengembangkan profesionalisme guru
menjadi sangat penting untuk dilakukan.
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan profesionalisme guru ?
Bagaimana peran guru professional dalam proses pembelajaran ?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru ?
Apa saja syarat- syarat menjadi guru profesionalisme ?
|3
1.2.5
|4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesionalisme Guru
Ahmad Tafsir Mendefisinikan bahwa profesionalisme adalah paham yang
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang
professional. Istilah professional aslinya adalah kata sifat dari kata
profession (pekerjaan)yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan.
Sebagai kata benda, professional lebih berarti orang yang melaksanakan
sebuah profesi dengan menggunakan profesi sebagai mata pencarian (Mc.
Leod,1989). Dalam kamus bahasa Indonesia edisi kedua (1991), guru
diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencariannya) mengajar.
Dalam bahasa arab disebut Mualim dalam bahasa inggris teacher
memiliki arti sederhana yakni A person whose occupation is teaching
others (Mc. Leod,1989) artinya seseorang yang pekerjaannya mengajar
orang lain.
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Adapun guru yang professional itu sendiri adalah guru yang
berkualitas, berkompeten dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan
prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar siswa yang
nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik.
Secara sederhana pekerjaan yang bersifat professional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara kusus
disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang
karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya.
Profesionalisme yang berdasarkan keterbukaan dan kebijakan terhadap ideide pembaharuan itulah yang akan mampu melestarikan eksitensi sekolah.
Pembelajaran
|5
Profesional
|8
3. Kompetensi Sosial
Kemampuan sosial tenaga kependidikan adalah salah satu
daya atau kemampuan tenaga kependidikan untuk
mempersiapkan perserta didik menjadi anggota masyarakat
yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing
masyarakat dalam menghadapu kehidupan yang akan dating.
Tenaga kepribadian harus mampu berkomunikasi dengan
masyarakat, mampu bergaul dan melayani masyarakat
dengan baik, mampu mendorong dan menunjang kreatifitas
masyarakat, dan menjaga emosi dan perilaku yang tidak baik.
4. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub
kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah:
a) Memahami peserta didik secara mendalam yang
meliputi memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif,
prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal
ajar awal peserta didik.
b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami
landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran
yang meliputi memahami landasan pendidikan,
menerapkan teori belajar dan pembelajaran,
menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik pesera didik, kompetensi yang ingin
dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
c) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang
kondusif.
d) Mengembangkan peseta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memgasilitasi peserta didik yntuk pengembangan
berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta
|9
| 10
BAB III
PENUTUP
| 14
3.1 Simpulan
Manfaat yang diharapkan dari ini adalah memberikan pengetahuan
kepada pembaca tentang profesionalisme guru dan diharapkan kita
akan menjadi calon guru yang professional agar proses belajar
mengajar dikelas menjadi lebih baik lagi. Tidak mudah menjadi guru,
perlu persiapan, latihan permbiasaan dan pendidikan yang cukup.
Itulah sebabnya, salah satu kompetensi guru professional itu harus ada
ijazah guru. Ijazah bukan semata-mata karena alasan formalitas.
DAFTAR RUJUKAN
| 15
| 16