Anda di halaman 1dari 9

SYIRIK DAN KAFIR

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 4 Intensif
Devi Dwi Purwati (1405017002)
Sufi Nur Khairani (1405017012)

MATA KULIAH AQIDAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
TAHUN 2016

PENGANTAR
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku
(QS. Adz Dzariyat: 56)
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia
memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar.
(QS. Luqman: 13)
Kedua firman tersebut di atas menunjukkan bahwa Allah swt
menciptakan jin dan manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya dan
menyekutukan Allah swt sesungguhnya adalah kezaliman yang benarbenar besar. Di dalam Islam, keimanan terhadap tauhid adalah sesuatu
yang

mutlak.

Bahkan

tindakan

menyekutukan

Allah

swt

dapat

mengantarkan pelakunya keluar dari Islam. Meskipun terkadang ada


pula manusia yang menyekutukan Allah swt karena ketidaktahuannya
tentang agama.
Untuk

itu,

pada

bab

selanjutnya

akan

dijelaskan

tentang

bagaimana syirik dapat mengantarkan pelakunya keluar dari Islam dan


terperangkap dalam kekufuran. Selain itu akan dijelaskan juga tentang
jenis-jenis syirik dan syarat-syarat yang perlu dipertimbangkan sebelum
memvonis suatu kaum ke dalam golongan orang kafir.

PEMBAHASAN
1. Syirik
1.1 Pengertian Syirik
Syirik dalam bahasa Arab dapat diartikan sebagai menyertai.
Sementara

dari

segi

istilah

syirik

dapat

diartikan

sebagai

menjadikan zat lain tandingan dari hal-hal yang hanya menjadi


kuasa

Allah

swt.

Syirik

dapat

pula

kita

maknai

sebagai

menyerupakan makhluk dengan Allah swt.


1.2

Jenis-jenis Syirik
Syirik dibedakan menjadi dua, yaitu syirik besar dan syirik kecil.
A. Syirik Besar
Syirik besar dapat membuat pelakunya keluar dari agama
Islam. Syirik besar terbagi lagi dalam beberapa jenis, yaitu
syirik

doa

dan

permohonan;

syirik

niat,

keinginan

dan

kehendak; syirik ketaatan, yaitu mentaati ulama yang tidak


sesuai ajarannya dengan agama Islam; syirik kecintaan, yaitu
mencintai sesuatu sebesar cinta terhadap Allah swt.
a. Syirik Doa
Syirik doa yaitu manusia yang melakukan permohonan
bahkan hingga beribadah kepada hal selain Allah swt sama
seperti kepada Allah swt.
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang
yang

menyembah

sembahan-sembahan

selain

Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)


nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari
(memperhatikan)

doa

mereka? Dan

apabila

manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya


sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka

dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.


(QS. Al Ahqaf: 5 6)
b. Syirik Niat
Syirik niat yaitu manusia yang melakukan suatu pekerjaan
dengan niat selain kepada Allah swt atau tidak ikhlas hanya
kepada Allah swt.
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia
dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka

balasan

pekerjaan

mereka

di

dunia

dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak


akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh

di

akhirat,

kecuali

neraka

dan

lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka


usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah
mereka kerjakan. (QS. Hud: 15 16)
c. Syirik Ketaatan
Syirik ketaatan yaitu manusia yang mentaati syariat dan
ajaran yang bertentangan dengan syariat Islam. Dalam
syirik ini manusia mempercayai ajaran ulama yang dikagumi
meskipun tidak sesuai dengan perintah ataupun larangan
Allah swt.
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah
dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih
putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS.
At-Taubah: 31)
d. Syirik Kecintaan
Syirik kecintaan yaitu manusia yang mencintai makhluk atau
zat lain sama besar, atau bahkan lebih besar dari cintanya
terhadap Allah swt.
Katakanlah:
Jika
bapak-bapak,
anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan

yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat


tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai
dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di
jalan-Nya,
Maka
tunggulah
sampai
Allah
mendatangkan Keputusan-Nya. dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang
fasik.
(QS. At-Taubah: 24)
B. Syirik Kecil
Syirik kecil merupakan syirik yang tidak mengeluarkan
pelakunya dari agama Islam. Contoh syirik kecil di antaranya
adalah sedikit dari riya, bersumpah dengan selain Allah, dan
Tatayyur yaitu ramalan-ramalan.
1.3

Pencegahan dan Penebusan Dosa Syirik Kecil


Pencegahan

riya

yang

sedikit

dapat

dilakukan

dengan

menjadikan amalan tersebut karena Allah swt semata dan dapat


dicegah dengan membaca doa. Rasulullah saw bersabda: Wahai
manusia, jauhilah syirik ini, sesungguhnya dia lebih samar
daripada rayapan semut. Lalu ada yang bertanya, bagaimana
cara kita menjauhinya sedangkan dia lebih samar daripada
rayapan semut ya Rasulullah? Beliau bersabda, Ucapkanlah: Ya
Allah,

sesungguhnya

kami

berlindung

kepada-Mu

dari

mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan


memohon ampun kepada-Mu atas apa yang tidak kami ketahui.
(HR. Ahmad)
2. Kafir
2.1 Pengertian Kafir
Secara harafiah, kafir dalam bahasa Arab dapat dimaknai
sebagai orang yang menutupi, menyembunyikan sesuatu, atau
menyembunyikan

kebaikan

yang

telah

diterima

atau

tidak

berterima kasih atau mengingkari kebenaran. Secara istilah kafir


dapat dimaknai sebagai pengingkaran kepada Allah swt serta
ajaran Rasulullah saw.
2.2

Jenis-jenis Orang Kafir

Orang-orang kafir terbagi menjadi dua golongan, yaitu Ahlu


Ahd dan Ahlu Harb.
A. Ahlu Ahd
Orang kafir yang berada dalam perjanjian disebut Ahlu Ahd.
Orang kafir dalam golongan ini dibagi lagi menjadi tiga:
a. Ahlu Dzimmah
Orang kafir dalam kelompok ini adalah orang

yang

membayar jizyah atau imbalan atas perlindungan diri mereka


sehingga

mereka

berhak

mendapat

hak

perlindungan

(dzimmah) yang abadi. Orang kafir dalam kelompok ini telah


berjanji untuk diberlakukan hukum Allah swt dan Rasulullah
saw kepada mereka. Contohnya: orang kafir yang berdomisili
di negara muslim.
b. Ahlu Hudnah
Orang kafir dalam kelompok ini adalah orang yang telah
melakukan perdamaian dengan orang muslim agar tetap
tinggal di negara mereka. Hukum Islam tidak diberlakukan
kepada mereka tetapi mereka tidak boleh lagi memerangi
kaum muslim. Contohnya: orang Yahudi di zaman Nabi.
c. Ahlu Aman
Disebut juga Al Mustakman yaitu orang kafir yang datang
ke negara muslim untuk suatu keperluan dan tidak menetap.
Mereka tidak boleh dibunuh dan tidak juga dipungut jizyah.
Mereka boleh ditawarkan untuk masuk Islam, tetapi tidak
perlu dipaksa. Contohnya: Pedagang, Pelancong, Delegasi.
B. Ahlu Harb
Orang kafir yang tidak melakukan perjanjian apa-apa dengan
kaum muslim. Orang kafir dalam kelompok ini ada yang
memerangi Islam secara langsung, ada yang melakukan tipu
muslihat kepada kaum muslim, ataupun membantu musuh2.3

musuh kaum muslim untuk memerangi Islam.


Pertimbangan Dalam Menetapkan Vonis Kafir
Tidak ada dosa bagi orang-orang beriman dan
mengerjakan

amal

shalih

tentang

apa

yang

mereka makan (dahulu), apabila mereka bertakwa


dan beriman, serta mengerjakan amal shalih,

kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman,


selanjutnya mereka (tetap juga) bertakwa dan
berbuat amal shalih. Dan Allah menyukai orangorang yang melakukan amal shalih.
(QS. Al Maaidah: 93)
Sebelum menyatakan seseorang atau suatu kaum sebagai
golongan orang kafir, perlu memperhatikan beberapa hal. Apabila
ada satu syarat yang tidak terpenuhi, maka tidak bisa memvonis
kafir secara mutlak. Syarat-syarat memvonis kafir adalah sebagai
berikut:
a. Orang tersebut mengetahui hal-hal yang dapat membawanya
kepada kekafiran.
b. Orang tersebut sengaja melakukan hal kekafiran tersebut.
c. Orang tersebut tidak menerima paksaan dalam melakukan hal
yang membawanya kepada kekafiran.
Sementara faktor penghalang dari seseorang divonis kafir
adalah ketidaktahuan. Orang yang tidak memiliki pengetahuan
seputar suatu perkara dalam agama, tidak dapat dikafirkan secara
mutlak. Orang yang salah menafsirkan suatu perkara dalam
agama juga tidak dapat divonis kafir secara mutlak.

KESIMPULAN
Syirik dalam bahasa Arab dapat diartikan sebagai menyertai.
Dapat juga dimaknai dengan mahluk yang menyerupai Allah SWT.
Adapun jenis jenis syirik dibagi menjadi dua yaitu:
1. Syirik besar : membuat

pelakunya dapat keluar dari Islam. Syirik

besar dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu syirik doa dan
permohonan, syirik niat keinginan dan kehendak, syirik ketaatan dan
syirik kecintaan.
2. Syirik kecil : tidak membuat pelakunya keluar dari Islam.
Kafir dalam bahasa Arab dapat dimaknai sebagai orang yang
menutupi, menyembunyikan

sesuatu,

atau

menyembunyikan

kebaikan yang telah diterima atau tidak berterima kasih atau


mengingkari kebenaran. Orang-orang kafir terbagi menjadi dua
golongan, yaitu Ahlu Ahd dan Ahlu Harb.
1. Ahlu Ahd adalah orang kafir yang dalam perjanjian. Golongan ini
dibagi menjadi tiga yaitu, Ahlu Dzimmah, Ahlu Hudnah, Ahlu
Hamman.
2. Ahlu Harb adalah orang kafir yang melakukan perjanjian dengan
orang muslim. Golongan ini ada yang memerangi Islam secara
langsung, menggunakan tipu muslihat, adapun yang membantu
musuh kaum muslim.
Syarat memvonis seseorang kafir sebagai berikut:
1. Orang tersebut mengetahui hal-hal yang dapat membawanya kepada
kekafiran.
2. Orang tersebut sengaja melakukan hal kekafiran tersebut.
3. Orang tersebut tidak menerima paksaan dalam melakukan hal yang
membawanya kepada kekafiran.
Adapun penghalang seorang dikatakan kafir adalah ketidaktahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al Jibrin. Vonis Kafir Dalam Timbangan
Islam (Terj). 2007. Jakarta: Pustaka Imam Syafii
Ibnu Qayyim al Jauziyyah. Ad Daa Wa Ad Dawaa (Terj). 2016.
Jakarta: Pustaka Imam Syafii
Dawah Al Jaliyat. Tafsir Sepersepuluh Dari Al Quran Al Karim. 1427
H. Bogor: Jamiyah Al Wafa Al - Islamiyah

Anda mungkin juga menyukai