Anda di halaman 1dari 8

Tugas Eksplorasi Gaya Berat Magnetik B

Medan Magnet 10 Kota Besar Berdasarkan Model IGRF12, Analisa Penyebab Perbedaan
Medan Magnet Antar Lokasi, Mekanisme Terbentuknya Medan Magnet Bumi dan Hubungan
Medan Magnet Bumi dengan Hukum Biot Savart

Oleh :
NUR ROCHMAN MUHAMMAD 3713100012
Dosen Pengajar : Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si.

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015

Data Kalkulasi Medan Magnet pada 10 Kota Besar


1.ISRAEL (Jerusalem)
Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

2.JAPAN (Tokyo)
Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

3.ITALY(Milan)
Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

4.UNITED KINGDOM (London)


Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

5.NETHERLAND (Amsterdam)

Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

6.FRANCE (Paris)
Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

7.MOROCCO (Fes)

Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

8.EGYPT (Cairo)
Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

9.OMAN (Muscat)

Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

10.SWITZERLAND (Bern)
Lokasi

Pengaturan Kalkulasi Magnetik

Hasil Kalkulasi

International Geomagnetics Reference Field (IGRF) standar nilai untuk


menyeragamkan nilai-nilai medan utama magnet bumi .Skala pengukuran

regional IGRF adalah 1.000.000

km

Dari data IGRF diatas dapat di tentukan


beberapa parameter. Parameter
tersebut adalah Inklinasi , deklinasi ,
intensitas horizontal dan medan magnet
total. Terdapat juga perubahan masing
masing komponen tiap tahunnya
dikarenakan pergerakan dinamis bumi
Deklinasi sendiri adalah sudut
antara utara magnetik (yang ditunjuk
jarum kompas) dengan komponen
horizontal geografis yang dihitung dari utara menuju timur.Intinya adalah besar
sudut antara utara kemagnetan dan utara geografis. Sedangkan inklinasi adalah
besar sudut medan magnet total dengan bidang horizontal, dihitung dari bidang
horizontal ke bidang vertikal. Hal tersebut bisa dilihat pada kompas, dimana
jarum kompas tidak selalu datar melainkan memiliki kemiringan tertentu.
Intensitas Horizontal adalah besar dari medan magnetik total pada bidang
datar. Sedangkan medan magnetik total adalah besaran medan magnet total
yang memiliki arah atau vector.
Metoda magnetik,dalam pengukuran anomalinya membutuhkan koreksi.
Karena pada dasarnya medan magnet yang terukur adalah konstribusi dari tiga
komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan
medan anomali. IGRF ikut berperan dalam koreksi tersebut.
Dari data kalkulasi IGRF dengan pengaturan elevasi yang sama terlihat
bahwa jika koordinat wilayah semakin mendekati kutub maka sudut inklinasi dan
deklinasi akan semakin besar .Perubahan inklinasi disebabkan karena fluks
magnetik bumi pada daerah kutub memiliki sudut keluaran fluks yang lebih
besar dari pada zona katulistiwa yang relative datar. Dan deklinasi dipengaruhi
oleh pusat kutub magnetik bumi dimana semakin mendekati kutub magnetik
maka perbedaan sudut magnetik dengan kutub geografis akan semakin besar .
Sedangkan yang mempengaruhi Horisontal Intensity adalah kuat
medanmagnet arah horizontal yang tentunya akan memiliki hubungan dengan
deklinasi karena semakin besar inklinasi maka medan magnet total yang
diterima dalam arah horizontal akan semakin kecil.
Pada intinya kuat medan magnet bumi dipengaruhi oleh titik lokasi dan
batuan dibawahnya , dimana secara garis besar kuat medan magnet di daerah
kutub lebih besar disbanding pada katulistiwa.
Mekanisme Terbentuknya Medan Magnet Bumi.
Banyak teori mekanisme dari pembentukan medan magnet bumi . Salah
satu teori yang terkenal adalah dynamo theory yang dikemukakan oleh Joseph
Lamor 1919. Teori ini menjelaskan bahwa material logam cair(inti luar) di dalam
mantel bumi bertintak sebagai sebagai dynamo, atau objek yang konduktif yang
menghasilkan medan magnet karena rotasi bumi yang mempengaruhinya untuk
mengalir . Teori ini diperkuat dengan efek coriolis yang disebabkan oleh rotasi
planet yang mengarahkan arus bergulung sejajar dengan kutub utara-selatan

.Saat cairan konduktif mengalir, mengitari inti bumi padat maka akan timbul
gesekan antara keduanya yang menyebabkan timbulnya arus listrik (aliran
elektron) yang mengakibatkan munculnya medan magnet.
Sedangkan pergerakan cairan konduktif tidak menentu dan titak merata
maka akan terjadi perubahan dan perbedaan kuat medan magnet pada
permukaan bumi seiring dengan pergerakan bumi. Dan pergerakan tersebut
dapat menyebabkan pergeseran kutub bumi dari titik kutub geografis.
Hubungan Medan Magnet Bumi dengan Hukum Biot Savart
Hukum Biot Savart memiliki hubungan erat dengan arah kutub bumi .
Karena pada dasarnya jika ada arus yang mengalir pada solenoid maka akan
timbul medan magnet kearah ujung keluaran arus pada solenoid yang biasa
disebut dengan kaidah tangan kanan. Fluks magnet yang keluar pada solenoid
adalah kutub utara hal ini dapat dibuktikan dengan mendekatkan kompas pada
solenoid yang di beri arus maka kutub utara kompas akan menunjuk ke ujung
solenoid (ujung keluaran arus).
Bumi dapat di analogikan dengan solenoid yang memiliki arus karena
rotasi bumi dimana arah arusnya searah dengan arah rotasi bumi yang mengalir
dari potensial tinggi ke potensial rendah .Hal inilah yang di maksudkan dimana
arah rotasi bumi berlawanan arah jarum jam maka akan timbul aliran arus
mengitari sekeliling bumi sesuai kaidah tangan kanan yang menyebabkan
timbulnya fluks magnet yang keluar di utara bumi menuju selatan bumi .Hal ini
yang menyebabkan pengkutuban megnetik bumi yang digunakan untuk acuan
arah kutub kompas.

Referensi: W.M.Telford, L.P.Geldart,R.E.Sheriff. 1990. Applied Geophysics.Cambridge Univ

Press: United Kingdom.

Anda mungkin juga menyukai