Abu Mufidah
Sesungguhnya batas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan
shalat *HR. Muslim no. 82].
Syarat sahnya shalat:
1. Islam
2. Berakal
3. Tamyiz (mampu membedakan antara baik dan buruk
4. Suci dari hadats besar dan hadats kecil.
5. Suci badan, pakaian, dan tempat shalat.
6. Menutup aurat (bagi wanita seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan).
7. Dikerjakan pada waktunya.
8. Menghadap kiblat.
9. Niat
Rukun-Rukun Shalat:
1. Berdiri jika mampu.
2. Takbiratul-ihram.
3. Membaca Al-Fatihah.
4. Rukuk.
5. Itidak setelah rukuk.
6. Sujud pada tujuh anggota tubuh.
7. Bangkit dari sujud.
8. Duduk antara dua sujud.
9. Thumaninah pada seluruh gerakan.
10. Tertib pada seluruh pelaksanaan rukun-rukun shalat.
11. Tasyahud akhir.
12. Duduk (pada tasyahud akhir).
13. Bershalawat pada Nabi shallallaahu alaihi wasallam.
14. Salam.
Landasan dasar kenapa kita harus faham tentang bacaan apa yang kita baca didalam sholat. Sebagai berikut :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu Shalat, sedang kamu dalam Keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, An-Nisa : 4:43
Jumhur ulama berpendapat tentang mabuk sebagai berikut :
1.
Pada saat itu seorang sahabat betul-betul Mabuk Khamar sehingga turun Ayat ini, dan Allah melarang sholat dalam
keadaan mabuk karena tidak akan faham apa yang ia baca jika sholat dalam keadaan Mabuk.
2.
Para ulama berpendapat bahwa mabuk disini artinya tidak faham bacaannya karena umumnya orang mabuk malah
Rancu dan tidak sadar apa yang ia ucapkan, artinya apa yang kita baca tidak tau makna dan artinya sehingga dismakan
dengan Mabuk.
Catatan :
1.
2.
3.
4.
Dari Aisyah,bahwasahnya Rosululloh : Apabila mengantuk salah seorang diantara kalian padahal dia itu (sedang/akan) sholat,maka hendaklah dia tidur
sampai hilang rasa ngantuknya itu,karena sesungguhnya salah seorang diantara kalian apabila sholat sedang dia itu dalam keadaan mengantuk,dia tidak
tahu barangkali dia akan minta ampun,padahal dia memaki dirinya sendiri. (HR. Bukhoriy 1: 62).
Keterangan :
Kutipan diatas menunjukkan adanya larangan orang mengerjakan sholat dalam keadaan mabuk,undzur ini ditandai dengan Tidak mengertinya akan
apa yang diucapkan sendiri. Hadits diatas menunjukkan larangan orang mengerjakan sholat dalam keadaan mengantuk,adapun sebab atau udzurnya
adalah juga Tidak mengerti/tidakl menyadari akan apa yang diucapkannya sendiri Ketidak mengertian orang yang mengantuk ini ternyata dari
kalimat MABUK/SUKARO dia tidak tahu barangkali dia tidak Mempelajri Ilmu tentang sholat atau mlas belajar Sholat. Maka dapat disimpulkan bahwa :
Orang dilarang mengerjakan sholat dalam keadaan tidak sepenuhnya menyadari apa yang diucapkan. Jelaslah bahwa orang yang
mengerjakan/melakukan sholat harus mengerti arti dan maksud dari bacaan-bacaannya agar tidak melanggar larangan Alloh dan Rosululloh
sebagaimana tertera diatas. Tidak mengerti dan tidak memahami arti dan maksud bacaan barangkali sama juga nilainya dengan orang yang
ngantuk atau orang mabuk. Karena dengan niat memenuhi aturan Alloh dan Rosululloh hendaknya difahami bacaan-bacaan sholat,agar
terbebaskan dari katagori 0rang mengantuk /orang mabuk.
Memahami bacaan shalat adalah urgent!!! Agar shalat tidak terasa hampa dan sia-sia. Memahami bacaan shalat itu
harus! Agar shalat lebih berarti, lebih mempunyai makna dan membekas di dalam hati, bahkan akan sangat lebih
menyenangkan, atau mudah-mudahan bisa naik ketingkat khusyu dan lebih bermanfaat bagi pelakunya di dunia maupun
akhirat.
tidak hafal. MABUK dalam ayat ini boleh diartikan sebagai mabuk khamr, tapi juga tidak sadar bacaan shalat apa yang telah kita
baca, bahkan sering kita lupa rakaat ke berapa. Lebih baik membaca surat pendek yang kita tahu arti bacaan setiap kata-kata daripada
membaca surat panjang yangg kita tak tahu apa artinya. Ingat, untuk mencapai SHALAT KHUSYU dalam Ayat diatas JANGANLAH KAMU
SHALAT SEDANG KAMU TIDAK MENGERTI APA YG KAMU UCAPKAN.
Garis besarnya, dalam ayat ini terdapat 2 hal:
1.
Jangan melamun, jangan mabuk, jangan mabuk dunia yang membuat kita tidak sadar & tidak tahu apa yang kita ucapkan
2.
Arti bacaan, shalat yang harus kita fahami untuk mencapai SHALAT KHUSYU. Faham arti bacaan shalat itu SANGAT PENTING
HINGGA KITA DILARANG SHALAT SEHINGGA KITA FAHAM APA YG KITA UCAPKAN. Jadi,,, maaf,,, untok akhi, ukhti, kakak,
adik yg masih belum faham arti bacaan iftitah, alfatihah, surah/ayat, ruku, i'tidal, sujud, duduk antara 2
sujud, tahiyat awal & akhir, maka WAJIB tahu & hafal maknanya. Lebih bagus jika kata demi kata.
Bagaimana mungkin kita dapat shalat Khusyu jika kita hanya seperti membaca mantra yang tidak tahu
artinya?
Setiap kali saya tanya arti mabuk dengan teman-teman, setiap kali itu juga saya mendapatkan kesamaan persepsi tentang mabuk. Rata-rata orang akan
mengatakan mereka dikatakan mabuk karena mereka tidak tahu dan idak faham dengan apa yang mereka katakana. Tepat sekali! Mereka itu mabuk.
Karena itu juga mereka yang mabuk itu dilarang untuk sholat, bahkan Allah tegas sekali dalam perkara ini melalui firmanNya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan (QS. An-Nisa: 43)
Awalnya orang-orang dahulu ada yang sholat dalam keadaan mabuk khamar, lalu mereka membaca surat al-Kafirun, terang saja karena mabuk akhirnya
bacaan mereka kebolak-kebalik, galau jadinya, yang mestinya makna bacaan mereka itu Wahai orang-orang kafir, kami tidak akan menyembah apa
kaian sembah berubah mnejadi Wahai orang kafir, kami juga meyembha apa yang kalian sembah patal sekali! Mungkin Allah akan sangat marah
dengan ucapan seperti itu, karena itu buat jaga-jaga dan wanti-wanti, Allah melarang orang yang lagi mabuk untuk sholat. Patal sekali akibatnya, garagara itu mereka tidak faham apa yang ucapkan.
Lalu pertanyaannya apakah kita faham dengan apa yang kita ucapkan dalam sholat-sholat kita?
Jangan-jangan kita juga bagian dari dari orang-orang yang mabuk, iya kan? Karena orang mabuk itu-sekali lagi- orang yang tidak tahu dan tidak faham
dengan apa yang dia ucapkan. Ngigau. Biar tidak masuk dalam katagori mabuk, maka sudah seharusnya ummat Islam ini belajar bahasa arab. Iya dong,
bahasa inggris aja banyak yang fasih, dan berani merogoh kocek yang dalam untuk bisa mencapai level sempurna, masa iya untuk urusan agama -apa
lagi sholat- pelit banget. Biar tidak dikatakan orang mabuk dalam sholat, maka harus mengerti makna bacaan-bacaan sholat kita, jika tidak maka sekali
lagi, kita itu menjadi orang mabuk. Memang iya, mabuk jenis ini beda dengan mabuk karena alkohol, tidak sah sholat dalam kondisi mabuk karena alkohol,
sholatnya orang yang mabuk karena tidak bisa bahsa arab tetap sah, namun apakah kwalitasnya bagus atau tidak, ini yag menjadi permasalahan. Mugkin
saja ini juga salah satu penyebab mengapa sepertinya kita tidak meliat hasil dari sholat-sholat yang kita ritualkan, bukankah sholat itu bisa mencegah
diri dari perbutan keji dan dan munkar? Lalu mengapa justru perbuatan keji dan munkar itu makah datang orang-orang yang sholat? Yah, wajarlah
karena yang sholat itu banyak orang mabuk, mereka tidak faham dengan makna bacaan sholat yang selalu mereka ulang setiap kalinya. Jika Bacaan
Man Jadda wajada aja bisa memotivasi sebagian orang hingga ke Prancis sana, itu karena yang mengucapkannya faham dengan maknanya, masa iya
jejampian Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin tidak bisa membuat jiwa tenang, jujur, ikhlas, ridho, tidak pearah, dll? Tidak
ada alsan lain mengapa sholat itu seakan tidak berbekas bagi pelakunya kecuali mereka tidak faham dengan apa yang mereka ucapkan, mabuk.
Belajar Solusinya..
Mari belajar bahsa arab, agama ini tidak bisa diambil hikmah-hikmahnya kecuali jik kita bisa berbahasa arab. Kok susah ya? Itu persepsi anda ko, jika
ada kemauan pasti bisa. Dan yang sebelum segala sesuatu, sebelum kita faham atau tidak, sebelum itu semua kita sudah tercatat dalam daftar mereka
yang mendapat pahala belajar bahasa arab. Yuk kapan lagi, mumpung umur masih dikandung badan. Mereka yang keuar rumah dengan niat belajar itu
pahalanya sama seperti pahala jihad lo, enakan meninggal ketika belajar ketimbang meninggal diatas kasur yang emppuk di rumah.
Kunci shalat itu adalah suci, pengharamannya adalah takbir (yaitu takbiratul-ihram), dan
penghalalannya[8] adalah salam [HR. Abu Dawud no. 61, Asy-Syafii dalam Al-Umm 1/87, AtTirmidzi no. 3 dan lain-lain; hasan].
Janganlah engkau shalat kecuali menghadap sutrah (pembatas). Dan jangan engkau biarkan seorangpun
lewat di hadapanmu (ketika engkau shalat). Jika ia enggan, maka perangilah ia, sesungguhnya ia bersama
dengan qarin (syaithan) [HR. Ibnu Khuzaimah no. 800; shahih].
Shalatlah sambil berdiri. Bila tidak sanggup, maka shalatlah sambil duduk. Bila tidak sanggup
juga, shalatlah sambil berbaring [HR. Al-Bukhari no. 1066, Abu Dawud no. 939, dan At-Tirmidzi
no. 369].
Hanyalah amal itu dengan niat dan setiap orang hanyalah beroleh apa
yang ia niatkan. (HR. Al-Bukhari no. 54 dan Muslim no. 4904)
TAKBIRATUL IHRAM
TAKBIRATUL IHRAM
BERSEDEKAP DI DADA
DOA IFTITAH
Dosa ku
Dan antar
Antara ku
Jauhkan
Ya Allah
Masyrik (timur)
Diantara
Engkau jauhkan
Sebagaimana
Sebagimana
Dosaku
Dari
Bersihkan
Ya Allah
Noda kotor
Dari
Yang putih
baju
membersihkan
Dengan salju
Dosaku
Dari
Cucilah
Ya Allah
Dan embun
Dan air
Ya Allah
Mahasuci engkau
Kehormatan Mu
Nama Mu
Selain Engkau
Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan nama-Mu, Maha
Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tiada Ilah yang berhak disembah selain
Engkau. [HR. Empat penyusun kitab Sunan, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/77 dan
Shahih Ibnu Majah 1/135.]
(Aku hadapkan mukaku ke hadhirat Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tunduk dan
menyerahkan diri, tidaklah aku termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku dan ibadahku,
hidup serta matiku, adalah untuk Allah Penguasa seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan
demikian aku diperintah, dan adalah aku dari golongan orang-orang muslim. (Ya Allah, Engkau Tuhanku dan
aku adalah hamba-Mu, aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan mengakui kesalahanku, maka ampunilah
dosaku semuanya, dan tiadalah yang dapat mengampuni dosaku itu kecuali Engkau. Tunjukilah aku kepada
akhlak yang terbaik, tak ada yang dapat menuntun kepada akhlakyang terbaik itu kecuali Engkau. Jauhkanlah
aku dari akhlak yang tidak baik, tidak ada yang dapat menjauhkan aku dari akhlak yang tidak baik itu kecuali
Engkau. Aku penuhipanggilan-Mu ya Allah, aku patuhi perintah-Mu. Kebaikan itu seluruhnya berada dalam
kekuasaan-Mu, sedang kejahatan itu tidak dapat dipakai untuk mendekatkan diri kepada-Mu. Aku ini hanya
dapat hidup dengan-Mu dan akan kembali kepada-Mu, Maha Berkah Engkau dan Maha Tinggi, aku mohon
ampunan dan bertaubat kepada-Mu) [Muslim. 201, 771. Tirmidzi 3750]
Tuhanku
Maha suci
Ya Allah
Dan kepadamu
Tuhan kami
Ya Allah
memuji
Ketika membaca doa ini maka resapi dan renungkan maknanya, agar
Maha suci
Tuhan
Maha Qudus
Dan Ruh
Para malaikat
Hamba memuji
Kepadamu
Tuhan kami
Ya Allah
Bumi
Dan sepenuh
Langit
Sepenuh
Sesutu
Dari
Apa yang engkau kehendaki
Ketika membaca doa ini maka resapi dan renungkan maknanya, agar kita
bisa menikmati sholat.
Dan sepenuh
Sesudah itu
"Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu" [HR.
Muslim no. 476].
Hamba memuji
Dan kepadamu
Ya Tuhan kami
} "Ya Allah, dan Engkaulah yang pantas mendapatkan pujian" [HR. Al-Bukhari
no. 657].
Hamba memuji
Kepadamu
Tuhan kami
Ya Allah
}"Ya Allah, Engkaulah yang pantas mendapatkan pujian" [HR. Muslim no.
404].
Hamba memuji
Dan kepadamu
Tuhan kami
Ya Allah
} "Ya Allah, dan Engkaulah yang pantas mendapatkan pujian" [HR. AlBukhari no. 762]. Dalam shalat berjamaah, maka ketika imam mengucapkan Samialloohu
liman hamidah , maka makmum mengikutinya dengan ucapan Robbanaa lakal-hamdu
(atau yang lain sebagaimana di atas).
Kepadamu
Tuhan kami
Maha suci
Ya Allah
Tuhan kami
Ya Allah
Maha suci
Ketika membaca doa ini maka resapi dan renungkan maknanya, agar kita
bisa menikmati sholat.
Ampunkanlah
dosa-Ku
Aku menyucikanmu ya Allah, Tuhan kami, dan aku memujimu. Ya Allah, ampunilah aku
[HR. Al-Bukhari no. 761 dan Muslim no. 484].
Seluruhnya
Dosa-dosa Ku
Bagi Ku
Apunillah
Ya Allah
Dosa kecil
Sehatkanlah aku
Kasihanilah aku
Ampunillah dosaku
Ya Allah
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, sehatkanlah aku, dan berilah aku rezeki [HR. Abu
Dawud no. 850].
Cukupuliah
kekuranganku
Kasihanilah aku
Ampunillah dosaku
Wahai Rabbku
Dan angkatlah
derajtku
Wahai Rabbku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, berilah aku rezeki, dan
angkatlah derajatku *HR. Ibnu Majah no. 898; shahih].
Dan berilah
petunjuk
Cukupuliah
kekuranganku
Kasihanilah aku
Ampunillah dosaku
Ya Allah
Dan angkatlah
derajtku
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, tunjukilah aku, dan berilah
aku rezeki [HR. At-Tirmidzi no. 284; shahih].
Ampunillah dosaku
Wahai Rabbku
Ampunillah dosaku
Wahai Rabbku
Ya Tuhanku, ampunilah aku, ya Tuhanku ampunilah aku [HR. Ibnu Majah no. 897; jayyid].
Dan berilah
petunjuk
Cukupuliah
kekuranganku
Kasihanilah aku
Ampunillah dosaku
Dan cukupilah
rizkiku
Wahai Rabbku
Ampunillah aku
Yang paling lengkap dengan penggabungan beberapa riwayat hadits adalah sebagai
berikut:
Wahai nabi
keselamatan
kebaikan
keberkahan
Yang shalih
Keselamatan atas
kami
Dan berkahnya
Segala ucapan
penghormatan
selamat dari Allah
Segala ucapan selamat, kebahagiaan, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan
kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakahnya. Mudahmudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula dan kepada seluruh hamba Allah yang
shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya [HR. Al-Bukhari no. 797 dan
Muslim no. 402].
Semoga
keselamatan
kebahagiaan
barakah
Segala ucapan
selamat
Semoga
keselamatan
Wahai Nabi
Atas kamu
Aku bersaksi
Orang-orang yang
Shalihin
Hamba Allah
Dan atas
Atas kamu
Bahwa Muhammad
Kecuali Allah
Ilah (Sesembahan)
Utusan Allah
Segala ucapan selamat, barakah, kebahagiaan, dan kebahagiaan adalah milik Allah. Mudahmudahan kesejahteraan, rahmat Allah dan barakahnya dilimpahkan kepadamu wahai Nabi. Mudahmudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula dan kepada seluruh hamba Allah yang
shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad itu adalah Rasulullah [dalam riwayat yang lain:] hamba-Nya dan
utusan-Nya [HR. Muslim no. 403, Abu Awanah no. 1597, Nasai no. 1174].
Semoga
keselamatan
Dari Allah
kebahagiaan
Kebaikan
Segala ucapan
selamat
Semoga kselamatan
Dan kebrkahannya
Wahai nabi
Atas kamu
Aku bersaksi
Orang-orang shalihin
Hamba Allah
Dan atas
Bahwasanya
Muhammad
Kecuali Allah
Ilah (Sesembahan)
Utusan allah
At-tahiyyaatuth-thoyyibaatush-sholawaatu
lillaah,
as-salaamu
alaika
ayyuhan-nabiyyu
warohmatulloohi wabarakaatuh, as-salaamu alainaa wa alaa ibaadillaahish-shoolihiin, asyhadu allaa ilaaha illalloohu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuuluh
Segala ucapan selamat, kebaikan, dan kebahagiaan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan
kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya [HR. Muslim no. 404].
Nabi Muhammad
Nabi Muhammad
Atas
Berilah kebahagiaan
Ya Allah
Keluarga
Dan atas
Yang Ummi
Nabi
Dan atas
Nabi Muhammad
Atas
Rahmat dan
kebahgiaan
Ya Allah
Sebagaimana
Nabi Muhammad
Keluarga
Nabi Ibrahaim
Keluarga
Dan atas
Nabi Ibrahim
Atas
Berkaahilah
Ya Allah
Maha Mulia
Maha terpuji
Sesunggunya Engkau
Nabi Muhammad
Keluarga
Dan atas
Nabi Muhammad
Atas
Dan atas
Nabi ibrahim
Atas
Engkau berkahi
Sebagaimana
Maha Mulia
Maha terpuji
Sesunguhnya
engkau
Nabi ibrahim
Keluarga
Nabi Muhammad
Atas
Berilah kebahagiaan
Ya Allah
Kau beri
kebahgaiaan
Sebagaimana
Nabi Muhammad
Keluarga
Dan Atas
Nabi Muhammad
Atas
Dan berkahi
Nabi Ibrahim
Atas
Kau berkahi
Sebagaimana
Nabi Muhammad
Keluarga
Dan Atas
Keluarga
Dan
Nabi Ibrahim
Atas
Maha terpuji
Sesungguhnya Engkau
Di seluruh Alam
Nabi Ibrahim
Maha Mulia
Alloohumma sholli alaa Muhammadin wa alaa aali Muhammad, kamaa shollaita alaa aali
Ibroohiim, wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali
Ibroohiima fil-aalamiina innaka hamiidum-majiid
Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan
kebahagiaan kepada keluarga Ibrahiim. Dan berikanlah barakah kepada Muhammad dan kepa-da
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan barakah kepada keluarga Ib-rahiim
di seluruh alam. Sesunggunya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia [HR. Muslim no. 405].
Nabi Muhammad
Nabi Muhammad
Atas
Berilah kebahagiaan
Ya Allah
Keluarga
Dan atas
Yang Ummi
Nabi
Dan atas
Nabi Muhammad
Atas
Berilah kebahgiaan
Ya Allah
Dan atas
keturunannya
Istri-istrinya
Dan atas
Bitnya
Ahli
Nabi Ibrahim
Keluarga
Atas
Engkau beri
kebahgiaan
Sebagia mana
Atas
Maha mulia
Maha terpuji
Sesungguhnya
Engkau
Dan keturunannya
Ahli Baitnya
Dan atas
Nabi Muhammad
Nabi Ibrahim
Keluarga
Atas
Engkau berkahi
Sebagai mana
Maha mulia
Maha terpuji
Sesungguhnya
Engkau
Alloohumma sholli alaa Muhammadin wa alaa ahli baitihi wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shollaita alaa aali
Ibroohiima innaka hamiidum-majiid. Wabaarik alaa Muhammadin wa alaa ahli baitihi wa alaa azwaajihi
wadzurriyyatihi kamaa baarokta alaa aali Ibroohiima innaka hamiidum-majiid
Ya Allah, berilah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada Ahli Baitnya, istri-istrinya serta keturunannya
sebagaimana Engkau telah memberikan kebahagiaan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Mulia. Dan berikanlah barakah kepada Muhammad dan kepada Ahli Baitnya, istri-istrinya, serta
keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan barakah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia. [HR. Ahmad no. 23221; shahih].
Neraka Jahannam
Dari Adzab
Berlindung kepadamu
Sesungguhnya Aku
Ya Allah
Dan Finah
Kematian
Hidup diunia
Kubur
Ad-Dazajjal
Al-Masih
Fitnah
Alloohumma innii auudzubika min adzaabi jahannama wa min adzaabil-qobri wa min fitnatilmahyaa wal-maaati wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah
hidup dan mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal
Dengan kedoliman
Diri ku Sendiri
Sesungguhnya
Ya Allah
Maka Ampunillah
Aku
Kecuali Engkau
Dosa-dosa Ku
Yang banyak
Engkaulah
Sesungguhnya
Engkau
Maham pengampun
Alloohumma innii dholamtu nafsii dhulman katsiiroo, walaa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfirlii
maghfirotam-min indika, warhamnii innaka antal-ghofuurur-rohiim
Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa
melainkan Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepadaku.
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [HR. Al-Bukhari no. 799,5967,6953;
dan Muslim no. 2705].
Alloohumma innii auudzubika min adzaabi jahannama wa min adzaabil-qobri wa min fitnatilmahyaa wal-maaati wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, siksa kubur,
fitnah hidup dan mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal *idem+.
Alloohumma innii dholamtu nafsii dhulman katsiiroo, walaa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta,
faghfirlii maghfirotam-min indika, warhamnii innaka antal-ghofuurur-rohiim
Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosadosa melainkan Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepadaku.
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [HR. Al-Bukhari no.
799,5967,6953; dan Muslim no. 2705].
Alloohumma innii as-aluka yaa alloohul-ahadush-shomad, alladzii lam yalid walam yuulad,
walam yakul-lahuu kufuwan ahad. An-taghfiro lii dzunuubii innaka antal-ghofuurur-rohiim
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ya Allah Yang Maha Esa, Maha Tunggal,
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, yang tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya; agar Engkau
mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
[HR. Abu Dawud no. 985; shahih].